B.LATAR BELAKANG Senyawa organologam telah sejak lama diketahui dan digunakan sebagai biosidal dalam bi dan g per t an i an dan i nd ust ri cat . (C handl er , 1964). N am un bent ukn ya s eb a gai pol i m er organologam masih relatif baru dikembangkan, terutama
sebagai "anti fouling" dalam sarana angkutan laut (Kronstein, 1980; Subramanian dan Somasekharan, 1981). Sejauh ini, senyawa organotimah adalah senyawa yang banyak digunakan dalam industri cat karena menunjukan aktivas biosidal terhadap
mikroorganisme dan penguraiannya tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan (De la Court dan De Vries, 1973; Garg et aI., 1977). Polimerisasi senyawa organotimah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan produk yang dihasilkan dapat berupa kopolimer atau homo polimer. Jenis koplimer
lebih disukai sebab dengan homo polimer kandungan logam yang sangat tinggi yang pada penggunannya berakibat mengganggu kehidupan makhluk hidup disamping sifat mekaniknya yang kurang baik sebagai bahan dasar cat. Indonesi a m erupakan negara tropis dengan kelembaban yang relatif tinggi ( 100%) dan temperatur sekitar 29-35 0 C. Kon di si i kl i m dem i ki an m en dukung p ert um buhan m i k roo rga ni s m e t erut a m a kapan g. J en i s mikroorganisme ini mudah tumbuh pada lapisan cat dinding dan menimbulkan bintik-bintik coklat dan hitam sehingga merusak penampilan (Nuryani dan Astuti, 1990). Pada dasarnya senyawa anti-kapang misal senyawa p-toluena sulfonamida, salisilanida, 2,3,5,6- tetrakloro-4-metilsulfonil atau organotimah dapat ditambah sebagai bahan aditif pembuatan cat. Senyawa organologam ialah senyawaa yang memiliki bentuk-bentuk komposisi atom logam dengan senyawa organik, di mana atom-atom karbon dari gugus organiknya terikat kepada atom logam. Lo gam ya n g d i gunak an dal am si nt esi s sen ya wa i ni adal ah l o gam t i m ah. Ti m ah m erupakan logam yang banyak dijumpai disekitar kita.
Timah merupakan
unsur yang bersifat logam dalam golongannya, tetapi lunak, tidak kuat dan
mempunyai titik leleh rendah (232C) sehingga mudah ditempa menjadi bentuk piringan, serta tahan terhadap korosi. Pada temperatur kamar,timah putih paling stabil dari jenis timah lainnya. Sintesis senyawa organotimah pertama kali dilaporkan oleh Frankland pada tahun 1849,yaitu telah berhasil disintesisnya senyawa Et2SnI2 Sejak saat itu, sintesis dan aplikasi darisenyawa organotimah menjadi perhatian para kimiawan. Organotimah terdiri dari R4Sn, R3SnX,R2SnX2, dan RSnX3. Gugus R-nya dapat berupa metil, butil, atau fenil, sedangkan gugus X-nyadapat berupa halida, hidroksida, dan karboksilat. Ada empat seri senyawaan organotimah, tergantung pada jumlah ikatan karbontimah. Seri-seri tersebutialah mono-, di-, tri-, dan tetraorganotimah, yang dapat dirumuskan sebagai RnSnX4-n. GugusR pada sen yaw aa n organot i m ah bi as an ya be rupa m et i l , but i l , okt il , at au atau feni l , sedangk an X umumnya bilangan berupa klorida, fluorida, timah
oksida, hidroksida,
karboksilat.
Bertambahnya
koordinasi
bagi
C. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah produk cat dinding dari bahan dasar organotimah dapat dipasarkan kepada seluruh kalangan masyarakat? 2. Apakah produk cat dinding dari bahan dasar organotimah ini dapat meningkatkan daya jual dan nilai ekonomis?
D. TUJUAN 1. Menciptakan produk cat dinding berbahan dasar organotimah yang dapat dipasarkan kepada seluruh kalangan masyarakat 2. Menciptakan produk cat dinding yang berbahan dasar organotimah yang berdaya jual tinggi dan nilai ekonomis yang tinggi pula.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN 1. Dapat mengembangkan peluang bisnis produk cat dinding berbahan dasar organotimah dengan memasarkannya kepada semua lapisan masyarakat. 2. Dapat menambah daya jual dan nilai ekonomis produk cat dinding berbahan dasar organotimah.
F. KEGUNAAN Bagi mahasiswa : 1. Dapat meningkatkan kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan. 2. Dapat mengembangkan kreatifitas serta peluang usaha mahasiswa dalam berbisnis. Bagi masyarakat : 1. Dapat menghemat biaya karena cat yang dihasilkan mempunyai aktivitas antikapang. Bagi kesehatan : 1. Dapat menjadikan organotimah sebagai alternative bahan cat antikapang.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 1. Ide pokok produk Cat merupakan salah satu komponen material yang penting dalam membangun rumah. Tanpa cat, rumah tidak akan menarik dilihat. Selain itu, cat juga dapat membuat tembok rumah lebih awet, tahan lama, dan anti gores. Namun terkadang cat yang dihasilkan menimbulkan jamur atau kapang pada tembok. Tentunya ini akan mengganggu estestika rumah dan menimbulkan beberapa penyakit misalnya menurunkan daya tahan tubuh dan penyakit kulit. Selain itu pada cat tembok bermerk cenderung menggunakan merkuri sebagai bahan campuran antikapang yang memiliki tingkat toksisitas tinggi.
2.
Deskripsi produk
Produk cat yang dihasilkan berbeda dengan cat bermerek pada umumunya. Cat ini mengandung organotimah diamana tingkat toksisitasnya lebih rendah dari bahan cat bermerek yang cenderung menggunakan merkuri. Cat tembok dengan bahan dasar organotimah akan membuat cat tembok antikapang. Polimer yang terkandung dalam organotimah akan menghambat pertumbuhan kapang (Aspergillus sp.) dimana aktivitas sebanding dengan kandungan Sn-nya.
3.
Keunggulan produk Harga cat buatan home industri yang ditawarkan lebih murah namun kualitas tetap terjaga. Umumnya cat tembok yang diproduksi menggunakan merkuri sebagai bahan tambahan untuk membuat campuran antijamur. Namun pada produk ini menggunakan timah yang tingkat toksisitasnya lebih rendah dari merkuri.
4.
Peluang Pasar Proyek rumah rumah baru saat ini cenderung memakai cat tembok buatan home industri karena harga cat tembok buatan home industri bisa ditekan lebih murah di banding dengan yang bermerk, Karena hasil dari cat tembok yang bagus maka cat tembok home industri bisa bersaing dengan cat tembok yang bermerk,sehingga bisa memperkecil biaya pengeluaran dan bisa membuat harga rumah lebih murah. Cat tembok home industri juga tidak kalah berkualitasnya dengan cat tembok bermerek. Walaupun cat bukan bagian terpenting dalam sebuah bangunan, kebutuhan cat juga tak bisa diabaikan. Selain dibutuhkan pada waktu membangun rumah, orang membutuhkan cat juga saat merenovasi dan melakukan pengecatan ulang rumah. Lantaran jumlah rumah / properti yang perlu dicat lumayan banyak, bisnis penjualan cat memang menggiurkan. Tak hanya dijual di toko bangunan dan supermarket bangunan, akhir-akhir ini kian marak berdiri toko yang khusus menjual cat.
A.
METODE PELAKSANAAN PROGRAM Waktu dan tempat Waktu : Oktober s.d Januari 2014
Tempat : Jl. Raya Mulyorejo No. 98 Surabaya Proses Pembuatan Proses produksi ini berbasis air dan menggunakanteknologisederhana,
karenaproduksiawalnyahanyadalamskalakecil. Berikutadalahtahapannya: 1. Menyiapkansemuaalatdanbahan yang diperlukan. Alatnyaberupa ember dankayupanjang. SedangkanbahannyaberupaAquades, nitrocelulose 5 g, kalsiumkarbonat, silicone base 6 g, polymer acrylic secukupnya, pine oil 10 g, syisil liquid secukupnya, surfaktan, titanium dioxide 70 g, Pewarnasecukupnya. 2. Sebagaibahantambahanunggulanprodukiniadalahkopolimer organotimahlmetil akrilatyang akan membuat cat tembok antikapang. 3. Aquadesdannitroselulosadiaduksampaimerata, ditambahkalsiumkarbonatsedikit akrilat-
demi sedikitsampai rata, dilanjutkandenganpenambahan polymer acrylic, kemudian pine oil, titanium dioxide. Penambahanharussecaraurut, dansetiapbahan yang ditambahkanharustercampur rata terlebihdahulusebelumditambahibahan yang lain. 4. Masukkansurfaktan, silicone base, sysil liquid, pewarnasecukupnya dan kopolimer akrilat-organotimahlmetil akrilat. Aduksampaitercampur rata. 5. Setelahcampuranbenar-benar rata, cat siapdikemasdalamkemasankalengkhusus.
a. Strategi Pemasaran STP (Segmentation,Targetting and Positioning ) 1. Segmentasi pasar /mapping market Seluruh masyarakat karena umumnya cat digunakan untuk keperluan pembangunan, baik dalam skala kecil maupun skala besar seperti rumah, sekolah, rumah sakit, kantor, dll. 2. Targetting Target utama dari pemasaran produk ini adalah semua segmen masyarakat, terutama dari kelas menengah ke bawah 3. Positioning Produk ini dalam pemasarannya akan dikemas dalam bentuk yang lebih ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari dan akan diperkenalkan untuk kalangan rumah tangga terlebih dahulu.
PERENCANAAN BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix ) 1. Produk Untuk dapat mencapai target pemasaran, maka produk Cat Tembok Antikapang ini akan dikemas ke dalam bentuk yang lebih ekonomis sehingga dapat dipergunakan dalam skala rumah tangga maupun skala kecil lainnya. Selain itu cat ini juga akan diproduksi dengan berbagai variasi warna sehingga konsumen lebih tertarik untuk menggunakannya. 2. Price Dari segi harga, produk ini sangat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah 3. Place Untuk mendukung strategi pemasaran yang di tetapkan, Cat Tembok Antikapang ini akan di distribusikan ke beberapa tempat strategis yang mewakili semua segmen yang ada, antara lain : a. di toko-toko bahan bangunan, maupun toko kelontong b. di pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya
4. Promotion Untuk menunjang terjualnya produk ini, maka akan dilakukan promosi yang efektif ke target pemasaran agar konsumen paham akan keunggulan produk cat tembok ini yang dapat melindungi tembok dari kapang atau jamur. Promosi akan dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Pemberian informasi secara langsung ( direct promotion ) Pemberian informasi secara langsung dilakukan oleh para personil tim ketika melakukan direct selling. Juga dengan cara ikut serta dalam event-event bazar yang akan di selenggarakan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. b. Pemberian informasi secara tidak langsung ( undirect promotion ) Promosi tidak langsung dilakukan dalam bentuk penyebaran poster dan pamflet, keduanya merupakan pendukung dari pemasaran yang menurut penulis efektif dan efisien. Penggunaannya tidak mengeluarkan biaya besar dan efeknya sangat besar. Pamflet dan poster di sebar ke beberapa lokasi strategis di daerah pemasaran sehingga memberikan kemudahan bagi calon konsumen untuk membeli dan meakukan pemesanan produk. Selain itu, kami juga melakukan promosi melalui media internet seperti facebook, twitter, blog dan media sosial lainnya. Promosi secara langsung dianggap cukup efektif karena adanya interaksi langsung antara konsumen dan produsen. Usaha promosi tidak langsung juga di tambah dengan terjadinya promosi mulut ke mulut ( word to mouth ) yang akan dilakukan oleh konsumen yang merasa puas akan produk penulis.
B. RANCANGAN BIAYA Pemasukan : Dana pribadi Kredit bank J.1 Bahanhabispakai : Rp. 10.000.000,: Rp. 10.000.000,-
Harga satuan Rp. 500,- /liter Rp. 4.500,- / kg Rp. 35.000,- / liter
Polymer acrylic
500 gram
Rp. 62.500,-
700 ml 350 ml
1,05 liter
Rp. 200.000,/liter
Rp. 210.000,-
2,1 liter
Rp. 30.000,-/liter
Rp. 63.000,-
Lavender Kulit Jeruk Kaleng cat 1kg Kaleng cat 5kg Label produk Upah pegawai 20 buah 10 buah 30 buah 5 orang Rp. 2.500,-/buah Rp. 4.000,-/buah Rp 500,- /label Rp. 50.000,/orang
Dalamjangkawaktuselamaduabulan, kami berencanamembuat20 kaleng cat 1kg dan 10 kaleng cat 5kg dalamdua minggu. Jadiakandiproduksisebanyak80 kaleng cat 1kg dan 40 kaleng cat 5kg selamaduabulan. Sehinggabiayabahanbaku yang dibutuhkanselamadua bulansebesar: Rp.4.502.700 ,- /2 minggu x 4 kali = Rp. 18.010.000,-
J.2 Biaya PenunjangBisnis Bahan Baskom Jumlah 3 buah Hargasatuan Rp. 75.000,Jumlahharga Rp. 225.000,-
Penghitungan harga per kaleng cat Biaya bahan habis pakai : Rp. 18.010.000,-
Biaya bahan penunjang PKM : Rp. 225.000,Jumlah Perkiraan harga per 1kg cat Perkiraan harga per 5kg cat Laba per 1kg kaleng cat Laba per 5kg kaleng cat : Rp. 18.235.000,: Rp.65.125,: Rp. 325.625,: Rp. 4.775,: Rp. 4.275,-
Harga jual per 1kg kaleng cat : Rp. 70.000,Harga jual per 5kg kaleng cat : Rp. 330.000,-
Cost Efisiensi Ratio R/C ratio = Pemasukan Biaya produksi = Rp.18.800.000,Rp. 18.235.000,= 1,031
Berdasarakan perhitungan cost efisiensi rasio, diperoleh angka lebih dari satu. Dengan demikian penjualan cat ini dapat dikatakan efisien dalam pemanfaatan modal, sehingga diharapkan usaha tersebut dapat berlanjut untuk usaha di masa yang akan datang.
BEP (Break Event Point) Modal awal Biayaproduksi : Rp. 20.000.000,: Rp. 18.235.000,-
: Rp. 1.765.000,-
Pendapatan per duabulan: Penjualan: Rp.70.000,-/kaleng 1kg cat x 80 Penjualan: Rp.330.000,-/kaleng 5kg cat x 40 Biayabahanbaku: Rp.4.502.700 ,- /2 minggu x 4 kali Rp5.600.000,Rp 13.200.000,Rp.18.010.000,-
Rp.18.800.000,-
BEP =
Berdasarakan perhitungan BEP (Break Event Point), hasil 0,1bulan. Oleh karena itu, semua modal yang digunakan untuk memproduksi akan kembali dalam jangka waktu 3 hari. Dengan demikian, adanya penjualan cat ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi kami karena dalam masa 3 hari pemasaran semua modal telah kembali.
B. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan ke-1 1 1 2 3 4 5 Studipustaka Penyiapanalatdanbahan Pelaksanaan program Pembahsan Pembuatanlaporan 2 3 4 Bulan ke-2 1 2 3 4 Bulan ke-3 1 2 3 4 Bulan ke-4 1 2 3 4
C. RANCANGAN BIAYA Bahan Baku Habis pakai ( 30 hari) No Bahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TOTAL Jumlah Harga/satuan (Rp) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Biaya (Rp) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Peralatan Penunjang
No 1 2 3 4 5 6
Jumlah
Harga/satuan (Rp) Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya (Rp) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
TOTAL
Transportasi No 1. Total Kebutuhan Bensin ( Selama 4 bulan ) Biaya (Rp) Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Alat dan Promosi Penjualan No Kebutuhan 1 2 3 4 5 6 Total Brosur ( buah ) Spanduk Standing Banner Kamerauntukdokumentasi Sewatempat Promosi 3 Jumlah 300 1 1 1 Harga/satuan Rp 500,00 Rp 150.000,00 Rp 85.000,00 Rp 500.000,00 Rp 800.000,00 Rp 100.000,00 Biaya (Rp) Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 85.000,00 Rp 500.000,00 Rp 800.000,00 Rp 300.000,00 Rp 1.985.000,00
Biaya Total
Rp Rp Rp 500.000,00 Rp 1.985.000,00 Rp
DAFTAR PUSTAKA
Chandler,R.H. 1964. Paint Manufacturing. 34 (8),35 De la Court, F.H. dan H.J. De Vries . 1973. Progress in Organic Coating, 1, 389. Garg, B.K.,J. Corredor dan R.V. Subramanian, (1977). J. Makromol. Sci. Chem., All(9), 1567. Hadioetomo,S.R. 1990 . Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT. Gramedia, Jakarta. Joshi, R.R., J.R. Dharia dan S.K. Gupta. 1990. Organotin Antifouling Polymers. In:Inorganic and Metal Containing Polymeric Materials . Plenum Press, New York. Subramanian, R .. V. dan K.N. Somasekharan, (1981), J. Macromol. Sci. Chem.,A-16,73