Anda di halaman 1dari 16

Analisa dan Perancangan Aplikasi Pemesanan Tiket Kereta Api

Dosen: Rifki Indra, M.Eng

Kelas S1 TI 06 Anggota 1. Priska M. Nayoan 2. Dwi R. Septyaningrum 3. Dwi Aga Febrianto 11.11.5000 11.11.5013 11.11.5042

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini proses pemesana tiket kereta api masih menggunakan cara konvensional. Penumpang yang ingin membeli tiket memesan langsung dengan datang ke tempat reservasi tiket, kemudian penumpang mengisi formulir pemesanan tiket yang berisi nama, alamat , tanggal keberangkatan, kelas gerbong kereta api yang digunakan dan jumlah tiket yang dipesan secara manual. Yang kemudian formulir pemesanan tiket tersebut diberikan langsung kepada petugas tiket untuk dilakukan pengecekan dan penginputan data oleh petugas. Jika semua sudah benar penumpang tinggal membayar tiket yang dibeli. Cara konvensional seperti ini yang masih menyulitkan bagi pelanggan. Mereka tidak mempunyai banyak waktu untuk mengisi secara .manual. Selain itu waktu yang digunakan juga cukup lama. Sehingga tidak jarang, munculah para tukang calo tiket illegal. Pelanggan dengan mudah meminta para calo untuk membelikan tiket, namun dengan konsekuensi harga tiket yang akan melambung hampir dua kali lipat dari harga tiket biasa. Berdasarkan latar belakang tersebut, kami mencoba memberikan rancangan

sebuah sistem yang meminimalisasi kemungkinan buruk di atas. System yang di perlukan adalah sistem yang bisa menghemat waktu reservasi tiket kereta. Selain itu sistem akan dijalankan secara sehingga penumpang dapat melakukan reservasi dari mana saja dan kapan saja. Data dari reservasi juga disimpan pada database yang akan memudahkan dalam pengecekan oleh pimpinan.

BAB II ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

2.1. Deskripsi System Sistem yang dibuat akan memudahkan user (penumpang) dalam memesan tiket kereta api. User dengan mudah melihat dan memilih jadwal serta kereta api apa yang akan digunakan melalui sistem tanpa harus mendaftar secara manual. Penumpang tinggal melakukan login pada sistem yang di buat dengan mengisikan beberapa data diri dengan lengkap. Administrator yang nantinya akan bertugas mengecek data dan memproses permintaan pemesanan tiket tersebut. Melakukan pengecekan kereta serta jadwal keberangkatan. Jika data pemesanan dirasa sudah valid, administrator akan mengirimkan form bukti yang bisa di print. Penumpang dapat mencetak bukti pembelian tiket yang nantinya akan digunakan sebagai bukti pembelian tiket kereta api pada loket.

2.2. Analisa Sistem Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap Sistem Planing dan sebelum tahap Sistem Desain. Tahap merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan

dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya.

Dalam analisis sistem, pendefinisian masalah merupakan tahap awal yang harus dilakukan. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang menghambat proses pencapaian tujuan. Permasalah yang ada harus ditindak lanjuti untuk ditemukan pemecahannya sebagai suatu alternative agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan sistem dapat tercapai.

Kami melakukan analisis sistem reservasi tiket kereta api dengan menggunakan analisis PIECES. Hasil analisisnya adalah sebagai berikut: P for Performance Performance dari sistem lama kurang baik.

I for Information Kurangnya informasi yang relevan jika dilakukan reservasi dengan menggunakan sistem yang lama. Informasi kurang update. Pimpinan tidak dapat melakukan pengecekan data secara cepat. Terlalu banyak informasi. Informasi yang ada belum di kelompokkan sesuai data yang sebenarnya. Kebanyakan data masih menjadi satu dengan data yang lain. E for Economy Biaya yang dibutuhkan pelanggan dalam sekali reservasi bias tidah ekonomis. Karena pelanggan harus datang langsung ke tempat reservasi untuk melakukan pemesanan. Waktu tunggu yang digunakan juga tidak sebentar. Jika sedang ramai, khususnya mendekati libutan, pelanggan bias menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengatri tiket. C for Control Pimpinan masih susah untuk melakukan control atas berjalannya sistem yang konvensional. E for Eficiensi Efisiensi disini adalah tentang waktu. Waktu yang digunakan untuk melakukan reservasi juga lama. Di butuhkan banyak karyawan untuk melayani setiap reservasi tiket pelanggan.

S for Servis

Pelayanan yang diberikan terkadang kurang baik olek penjaga tiket.

2.2.1. Analisis Kebutuhan User 1. Penumpang (user) Penumpang adalah orang / user yang menggunakan sistem. 2. Administrator Memiliki level tertinggi dalam pengaturan sistem atau orang yang membangun sistem. 3. Petugas Loket Tiket Melayani dan melakukan pendataan terhadap reservasi tiket penumpang. 4. Pimpinan PT KAI Melakukan pengawasan terhadap semua sistem yang berjalan pada perusahaan tersebut. 2.2.2 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional adalah sebuah kebutuhan yang berhubungan dengan fitur dari sistem yang ingin di kembangkan. Kebutuhan fungsionalnya antara lain sistem harus dapat melakukan entri data pelanggan (user) untuk sistem informasi reservasi tiket kereta api, yaitu : 1. Penumpang (user) a. melakukan input tentang data diri. b. Melakukan input jadwal keberangkatan dan kereta api yang akan digunakan. c. Melakukan pembatalan reservasi tiket kereta api. 2. Administrator

Pengguna Administrator, dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan pengecekan input data pelanggan. b. Melakukan edit, hapus, konfirmasi dan view data pelanggan. 3. Petugas Loket Tiket Pengguna Loket Tiket, dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan transaksi pengecekan tiket kereta api. b. Melakukan pembatalan terhadap tiket. c. Mencetak laporan transaksi. 4. Pimpinan PT KAI Pengguna PT KAI, dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan pengecekan terhadap sistem yang berjalan. b. Melakukan pengecekan data transaksi. c. Melakukan evaluasi kinerja. 2.2.3 Kebutuhan Non fungsional Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan yang sekaligus member batasan kepada kebutuhan fungsional. Kebutuhan non fungsional antara lain : 1. Keamanan a. Hak akses kepada pelanggan. 2. Performance a. Kecepatan akses data. b. Kecepatan penampilan data. c. Kecepatan dalam pemrosesan data. 2.2.4 Kebutuhan Perangkat Lunak Pengembangan 1. Microsoft Windows 7 sebagai sistem operasi.

2. XAMPP sebagai localhost atau server database. 3. Adobe Ilustrator CS5, Adobe Photoshop CS5 dan Adobe Flash Profesional CS5. 4. Microsoft word 2010. 5. Program-program lain yang mendukung sistem. 2.2.5 Kebutuhan Perangkat Lunak Implementasi 1. Sistem pemesanan Tiket Kereta Api. 2. Adobe reader, PDF, dan lain-lain. 2.2.6 Kebutuhan Perangkat Keras 1. Server komputer DELL untuk aplikasi dan server. 2. Monitor LCD. 3. RAM 4 GB. 4. Harddisk. 5. Printer.

2.3 Rancangan sistem 2.3.1 Flow Chart Flow Chart Rancangan sistem pemesanan KA yang baru adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Flow Chart Sistem

2.3.2 Diagram konteks

Gambar 2 Diagram Konteks Sistem Pemesanan KA

2.3.3 DFD Level 0

Gambar 3 DFD level 0 Sistem Pemesanan Tiket Kereta Api

2.3.4 DFD level 1

Gambar 4 DFD Level 1 Sistem Pemesanan Tiket Kereta Api

2.4 Rancangan Basis data


Tabel Penumpang Nama Field No Daftar Nama Penumpang Alamat Penumpang No. Telepon Penumpang Tipe Data varchar varchar varchar varchar Size (20) (24) (24) (12) Keterangan * * * *

Gambar 5 tabel penumpang

Tabel Admin / Loket Nama Field Id_admin Nama Admin Password Alamat No. Telepon Jenis Kelamin int varchar varchar varchar varchar varchar Tipe Data Size (20) (24) (12) (20) (12) (2) Keterangan *

Gambar 6 tabel Admin/tiket

Tabel Pimpinan Nama Field Id_pemimpin Nama Pimpinan Alamat pimpinan No. Telepon int varchar varchar varchar Tipe Data Size (20) (24) (20) (12) Keterangan *

Gambar 7 Tabel Pimpinan

Tabel Kereta Nama Field Id_Kereta Tgl. Keberangkatan Tipe Data int Datetime Size (20) (8) Keterangan * *

Gambar 8 Tabel Kereta

Tabel Tiket Nama Field Tgl.Keberangkatan Id_Kereta Nama Penumpang Alamat Penumpang No.Telepon Penumpang No.Daftar Penumpang int varchar varchar varchar varchar Tipe Data Datetime Size (8) (20) (24) (24) (12) (20) Keterangan ** ** ** ** ** **

Gambar 9 Tabel Tiket

2.4.1 Relasi antar tabel Relasi antar tabel menunjukkan hubungan antara tabel-tabel tang di buat. Berikut relasi tabel yang ada pada sistem Pemesanan Tiket Kereta Api.

Gambar 10 Relasi antar tabel

2.5 Rancangan antarmuka Rancangan antarmuka atau interface dari system pemesanan tiket kereta api yang kami buat adalah sebagai berikut :

2.5.1 Tampilan menu utama Pada menu utama ini terdapat beberapa tombol menu yang dapat dipilih seperti : Lihat Jadwal Kereta Api/ Tujuan Pemesanan Pembatalan

Gambar 5 Tampilan Menu Utama

2.5.2 Tampilan menu jadwal Pada menu jadwal ini terdapat informasi tentang jadwal keberangkatan. Berisi Tujuan, Nama Kereta serta jadwal Keberangkatan.

Gambar 6 Tampilan Menu Jadwal

2.5.3 Tampilan Menu Kereta Api Pada Tampilan Menu Kereta Api ini terdapat informasi tentang Kereta Api serta tujuannya.

Gambar 7 Tampilan Menu Kereta Api

2.5.4 Tampilan Menu Pemesanan Pada Tampilan Menu Kereta Api ini terdapat informasi tentang Pemesanan Kereta Api. Berisikan No, Nama, Alamat, serta tujuan keberangkatan. Terdapat pula tombol Help untuk bantuan. Tombol Submit serta tombol kembali untuk mengulangi proses sebelum nya.

Gambar 8 Tampilam Menu Pemesanan

2.5.5 Tampilan Menu Cetak Bukti Pemesanan Pada Tampilan Menu Kereta Api ini terdapat informasi tentang Pemesanan Kereta Api. Berisikan No, Nama, Alamat, serta tujuan keberangkatan. Serta tombol cetak bukti jika setuju dengan pemesanan tiket KA.

Gambar 9 Tampilan Menu Cetak Bukti Pemesanan

Bab III Daftar Pustaka Jogiyanto. HM, Analisa dan Disain Sistem Informasi , Andi Offset , Yogyakarta, 1999 Fathansyah, Basis Data , Informatika, Bandung, 1999 Harianto Kristanto, Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset, Yogyakarta, 1999

Anda mungkin juga menyukai