Batas transform
Batas ini terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral atau dekstral. Contoh dari batas lempeng ini adalah Sesar San Andreas di California (Gambar 11).
Batas divergen
Batas ini terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid oceanic ridge dan zona rifting yang aktif adalah contoh batas divergen (Gambar 12)
Batas konvergen
Batas konvergen terjadi jika dua lempeng saling bergerak mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain atau kolisi jika kedua lempeng mengandung kerak benua (Gambar 13). Aktivitas vulkanik dan palung laut dapat muncul pada zona subduksi sebagai hasil interaksi konvergensi dari kedua lempeng. Contoh batas konvergen dapat dilihat di busur api dunia (ring of fire) (Gambar 13).
Berikut ini merupakan lempeng-lempeng tektonik utama di dunia: Lempeng Afrika, meliputi Afrika. Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika. Lempeng Australia, meliputi Australia (merupakan satu kesatuan dengan India dan Antartika pada Jura Akhir). Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa. Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut. Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan. Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik.
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia,Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
Siklus Wilson
Siklus Wilson (Gambar 16) merupakan suatu siklus yang menggambarkan interaksi antar lempeng mulai dari pemekaran suatu lempeng sampai pada tahap kolisi yang menyebabkan lempeng yang terpisah karena pemekaran tersebut bergabung lagi. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam siklus Wilson. Tahap 1 : continental rifting dimulai, membentuk rift valley yang merupakan embrio samudra. Tahap 2 : Tahap awal; terbentuk teluk sempit. Tahap 3 : Tahap akhir, samudra luas dengan passive continental margin di kedua sisi. Tahap 4a : Penutupan samudra dimulai dengan pembentukan batas subduksi baru pada lempeng samudra. Tahap 4b : terbentuk busur kepulauan gunungapi di dekat batas subduksi. Tahap 5 : Konvergensi busur kepulauan. Batas subduksi baru di dekat batas benua mengakibatkan busur kepulauan gunungapi bertumbukan dengan benua. Tahap 6 : Konvergensi benua-benua menghasilkan pegunungan.
airlaut. Hal ini menunjukkan air pada komet berbeda dari kondisi air laut di bumi pada umumnya sehingga yang mungkin cocok dengan air di bumi adalahyang berasal dari asteroid. Tetapi sampai saat ini air dari asteroid belum dapat dianalisis karena telah hilang atau tersimpan di dalam.
Mineral Hidroksi
Pengeluaran perlahan air yang terdapat dari mineral-mineral hidrous (actinolite, borax, epsomite, serpentinite, tremolite, gypsum, dll) di kerak bumi.Pemanasan atau metamorfisme mineral yang mengandung air menghasilkan ekstraksi air. Air ini telah terperangkap di dalam batuan dalam waktu jutaan tahun.Kehilangan zat volatil, H2O, CO2, dan sejenisnya adalah proses yang dominan ketika batuan mengalami perubahan tekanan dan temperatur dan proses metamorfisme
Pendinginan Bumi
Pendinginan dari bumi awal sampai atmosfer mempunyai tekanan yang cukup dan stabil untuk menahan komponenkomponen volatil dan air dalam bentuk cair. Ketika bumi perlahan membeku, atmosfer mulai terbentuk.Permukaan yang cairmembeku menjadi kerak, dan gas-gas yang terlarut di dalam batuan yang cair dilepaskan.Proses ini tetap berlangsung sekarang dalam bentuk gunung berapi.
Magma
Magma mengandung berbagai unsur, oksida, dan komponen volatil. Ketika magma membeku sangat cepat dan tekanannya menurun menjadi tekanan normal dan komponen volatilnya terpisahkan temasuk air. Pengeluaran air ke atmosfer dari pendinginan magma terjadi dari jutaan tahun lalu.
Protoplanet
Komet atau asteroid kaya air (protoplanet) menabrak bumi pra sejarah mungkin memberikan air ke bumi.Berdasarkan penelitian terhadap komet Halley, Hyatutake, dan Hale-Bopp menunjukkan rasio deuterium terhadap protium (D/H) mencapaidua kali lipat
Referensi
USGS. 2001. This Dynamic Earth: The Story of Plate Tectonics, online edition. http://id.scribd.com/doc/109681103/Pemekeran-Lantai-Dasar-Samudra dikses pada Rabu, 06 Februari 2013 pukul 21.46 http://images.dhncee.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SiT17woKCCAAAAWr1u 41/litosfer.doc?nmid=249942959 http://proxy.caw2.com/index.php?vit=uggc%3A%2F%2Fhcybnq.jvxvzrqvn.bet%2Fjvxvcrqvn %2Fpbzzbaf%2Fo%2Fo4%2FCyngrgrpgbavpf_znc.tvs dikses pada Rabu, 06 Februari 2013 pukul 22.15 Priyadarshi, Nitish. 2009. Origin of water on Earth. http://nitishpriyadarshi.blogspot.com