Mesin Mi 3phasa
Mesin Mi 3phasa
MOTOR INDUKSI TIGA PHASA -. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang
merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan prinsip elektromagnet dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. -. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.
Stator
-. Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai tempat meletakkan kumparan.
Rotor -. Rotor sangkar Adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunyai slot dengan batang alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.
Rotor Sangkar
Rotor kumparan ( wound rotor ) Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan ke"epatan putaran motor.
tidak mudah dikontrol )o*er %aktor rendah pada beban ringan Arus start biasanya + sampai , kali dari arus nominal
Arus listrik i# yang dialirkan di dalam suatu medan magnet dengan kerapatan -luks (# akan menghasilkan suatu gaya Sebesar2
345 f ns = P
4. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor' akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ggl # sebesar
E4 s = 6'66 fN
& . tegangan induksi ggl % . %rekkuensi 7 . banyak lilitan 8 . %luks
9. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup' maka tegangan induksi akan menghasilkan arus 0 #. 6. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya - # pada rotor. +. (ila torsi a*al yang dihasilkan oleh gaya - pada rotor "ukup besar untuk memikul torsi beban' maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.
:. ;ntuk membangkitkan tegangan induksi &4s agar tetap ada' maka diperlukan adanya perbedaan relati% antara ke"epatan medan putar stator ns #dengan ke"epatan putar rotor nr #. ,.)erbedaan antara ke"epatan nr dengan ns disebut dengan slip S # yang dinyatakan dengan persamaan2
S= n s nr 100% ns
<.=ika ns . nr tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor' dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabil ns > nr. ?.Dilihat dari "ara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.
Contoh soal
Motor enam kutub disuplai dari sumber :5 $@ %asa tiga. Ke"epatan rotor pada beban penuh adalah 3365 rpm. Tentukan2 a# ke"epatan sinkron dari medan magnet b# slip per unit "# ke"epatan rotor untuk sebuah hasil beban yang dikurangi di slip s . 5'54
Penyelesaian
Diketahui : p =6 f = 6 !" nr = ##$ rp%
Kecepatan sinkron
f = :5 Hz nr = 3
ns nr nr s= = 3 ns ns
medan putar rotor maksimum -luks dalam stator sama dengan dalam rotor tegangan yang dibangkitkan maksimum' tergantung pada belitan rotor Tegangan yang diinduksikan ke rotor tergantung pada ratio belitan -rekuensi rotor sama dengan %rekuensi stator
f% = s # fS
Contoh Soal
& three'phase (0 )* four'pole 220'+ !ound induction motor has a stator !inding elta connected and a rotor !inding , connected- .he rotor has /00 as many turns as the stator- For a rotor speed of 1210 r3min, calculate:
.he .he .he .he .he
slip block rotor'induced 4oltage per phase "$% rotor'induced 4oltage per phase "% 4oltage bet!een rotor terminals rotor fre5uency
Solution
.he slip
VL L
rotor #
= 9 VR
f R = sf = 5'5+ x :5 = 9 $z
RANGKAIAN ROTOR
Selama reaktansi diri merupakan fungsi dari frekuensi, reaktansi proportional terhadap slip
IR =
bila,
ER RR + X R
4 4
maka,
ER = sE BR X R = sX BR
sE BR IR = 4 4 RR + sX BR #
jika penyebut dan pembilang dibagi dengan s, maka: Pembagian dengan s E BR merubah titik referensi IR = dari rotor ke RR 4 4 D C + X BR rangkaian stator s sehingga rangkaian ekui4alen rotor per fasa menjadi:
:ntuk tujuan menyamakan dengan rangkaian resistansi rotor %% yang sebenarnya, maka %%3s dipisah dalam dua komponen:
RR RR = + RR RR s s RR 3 = RR + RR 3# s s
RR 3 = RR + RR 3# s s
bila ruas kanan dan ruas kiri dari persamaan ini dikalikan dengan 6%2, maka:
RR 3 4 4 IR = I R RR + I R RR 3# s s
4
Di%ana:
IR
I R RR 3 I R RR 3# s
4
RR s
3 RP = I R RR 3# s 4 I R RR RP = 3 s# s
4
RR s
3 s RP = I R RR # s
4
RP = RPI 3 s #
RR s
4
sRPI = I R RR
R!L = I R RR
R!L = sRPI
sRPI = R!L
D&/& .+T4P+T
Pout = RPD 4 Protasional Protasional adalah daya hilang yang dise5a5kan oleh gaya gesekan 1friksi2 dan angin 1kipas pendingin2
.orsi elektromekanik .e adalah torsi yang dibangkitkan di celah udara yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
RPI "e = s
4ns s = :5
.orsi poros .d adalah torsi yang dibangkitkan di poros rotor yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
Pout "# = R
4nr r = :5
RP "# = R
R&'()&I&' ST&T.R
.erdiri
dari
.ahanan stator %s %eaktasi induktif 7s %angkaian magnetisasi 8tidak boleh diabaikan seperti trafo karena rangkaian ini menyatakan celah udara9
%angkaian
%ugi inti dianggap konstan mulai dari kondisi tanpa beban sampai beban penuh %c dapat dihilangkan dari diagram rangkaian tetapi:
rugi inti tetap ada dan diperhitungkan pada efisiensi
&rus magnetisasi pada motor sekitar A00 s3d B00 dari arus nominal %eaktansi magnetisasi merupakan komponen penting pada rangkaian pengganti
@oop
6: 66:
R S + $F S + $F M #0s - 5 + $F M #0ER = BS
@oop
5 + $X % # I RS + $ X S + X % # S VS = RER + $ X EBR + X % # I ER 5 5 + $X % # s
.entukan
RS + $ X S + X % #
5 + $X % #
VS + $ 5 5 IS =
RER + $ X E BR + X % # s
5 + $X % #
&rus
RS + $ X S + X % # 5 + $X # % I ER =
&rus
VS + $ 5# 5
6< = 6S F 6E% Faktor daya motor didapat dari ;os sudut arus stator 6S
S!L = 9 xI S RS
RPI = 9 xI E R
RER s
R!L = 9 xI ER RER
RP
= 9 xI E R R E R
3 3# s
R.T&SI.'&- -.SS 1PR2 Rugi4rugi yang dise5a5kan oleh gesekan dan angin .+TP+T P.0*R 1P.2 P. = RPD 4 PR
SC-
RC-
PR
pada diagram lengkap motor induksi tiap fasa :ntuk tujuan menyederhanakan analisa, pindahkan parameter 7< mendekati sumber tegangan maka didapat diagram rangkaian seperti berikut:
I ER =
VS REBR RS + # + $ X S + X ER # s
VS I% = $X %
0S = 0 M + 0ER
$ila mengikuti gambar rangkaian maka rugi tembaga stator S;@ menggunakan arus 6E%- .etapi untuk mengurangi error yang tinggi pada perhitungan efisiensi maka S;@ dihitung menggunakan persamaan berikut: 4 Perhitungan daya dan rugi'rugi yang lain sama seperti perhitungan metode @==P
S!L = 9xI S RS
Faktor
&-0S0&7S0 #
Gontoh Soal
A three-phase 445-B :5-$@ siH-pole 35-hp indu"tion motor has %ollo*ing "ir"uit parameters on a per phase basis re%errred to the stator2 RS . 5.966 R(R . 5.36, XS . 5.6?< X(R . 5.446 FIM . 34.: Assuming a J-"onne"ted stator *inding. The rotational losses and "ore loss "ombined amount to 4:4 K and may be assumed "onstant. -or slip o% 4.< A determine2 the line "urrent and po*er %a"tor the sha%t tor!ue and output horse po*er the e%%i"ien"y
445 / 9 = 34, B
@oop
6: 66:
.entukan
5'966 + $39'5?< 5 + $34':# = 5 + $34':# +'4+ + $34'<46 = 3'<3 + $ 6'63 + $ :<',: - 3:,'?, - -3+<.,:# = ,'6 + $ ,9'3,
+'4+ + $34'<46 34, + $ 5 5 + $34':# 5 I ER = ,'6 + $ ,9'3, 5 + $3:55'4 = ,'6 + $ ,9'3, = 44',6, $ 4'3? = 43',+, +',, Po!er faktor motor 8diambil dari sudut 6S9: P) = "os 4<'56# = 5'<<
P) = "os 4<'
b- .he shaft tor5ue and output horse po!er Kecepatan sinkron dari motor adalah :
%otor Po!er
Po!er =utput adalah : Pout = RPD 6 Protasional = 78$69776 6 868 = 6:;$9776 0 .orsi motor adalah :
Po!er loos adalah : Protasional 3 Core loss = 868 0 RC- = 9 8; < 7$==9>=# = 8 ;?7= 0 SC- = ><8>9:>8< 9>$$ = =: 9:7 0 3 Total loss = # 6#978 0 c- "fisiensi motor adalah :
S.-+TI.' 1Penyederhanaan2
445 / 9 = 34, B
b- .he shaft tor5ue and output horse po!er Kecepatan sinkron dari motor adalah :
%otor Po!er
Po!er =utput adalah : Pout = RPD 6 Protasional = 776$ 6 868 = 7= 8 0 .orsi motor adalah :
Po!er loos adalah : Protasional 3 Core loss = 868 0 RC- = 9 8; < 7:;; = 88$ 0 SC- = ><8=9;88< 9>$$ = 6;; 0 3 Total loss = ##7$ 0 c- "fisiensi motor adalah :
<etode Pendekatan
<etode @oop
"# = +,'4 7 m
HP = ?'9:
<etode Pendekatan
"# = :3'6 7 m
HP = 35'3
= <:'<A
= <:'+A
<etode Pendekatan
$eroperasi pada slip sangat kecil 8sG0,019 dalam keadaan berbeban :ntuk keperluan torsi start yang sangat kecil
:ntuk keperluan umum, mempunyai torsi starting normal dan arus starting normal %egulasi kecepatan putar pada saat full load rendah 8diba!ah B09 .orsi starting sekitar 1B00 dari rated >alaupun arus starting normal, biasanya mempunyai besar (000 dari full load
<otor kelas ;
<empunyai torsi statring yang lebih besar dibandingkan motor kelas $ &rus starting normal, slip kurang dari 0,0B pada kondisi full load .orsi starting sekitar 2000 dari rated :ntuk kon4eyor, pompa, kompresor dll
%otor
:ntuk mempersingkat perhitungan dan penjelasan maka dari Hambar karakteristik motor induksi dipilih kondisi'kondisi ekstrim yaitu :
Kondisi starting Kondisi puncak 8maksimum9 Kondisi beban nominal 8sudah dibahas9
ari gambar penyederhanaan rangkaian ekui4alen motor Pada saat start rotor belum berputar sehingga slip s = 1 &rus starting rotor menjadi:
I ER start # =
VS RS + RER # 4 + X e
4
RPI
start #
= 9I E R
4 start #
RER
"start =
RPI
start #
4ns s = :5
ari gambar penyederhanaan rangkaian ekui4alen motor Pada saat arus rotor maksimum torsi akan maksimum &rus maksimum rotor pada slip sb 8torsi ma#9 terjadi bila impedansi rotor mendekati nol sehingga:
I ER =
VS RER 4 R + + X e S s +
4
RER 4 RS + + Xe 5 s+
RER Xe
<asukkan nilai sb ke dalam persamaan arus saat torsi maksimum, didapat arus rotor maksimum yaitu:
I ER ma, # =
VS Xe + Xe
4 4
VS = 4Xe
RER 9VS = s+ 4 X e
RP
ma, #
= RPI ma, # 3 s+ #
ma, #
RP
Prot
R +#
Pout = R +#
Contoh soal
A three-phase 445-B :5-$@ siH-pole 35-hp indu"tion motor has %ollo*ing "ir"uit parameters on a per phase basis re%errred to the stator2 RS . 5.966 K R(R . 5.36,K XS . 5.6?< K X(R . 5.446K FIM . 34.:K Assuming a J-"onne"ted stator *inding. The rotational losses and "ore loss "ombined amount to 4:4 K and may be assumed "onstant. -or slip o% 4.< A "al"ulate o%2 the starting tor!ue o% the motor the maHimum tor!ue o% the motor
S.-+TI.'
&rus starting :
I ER
start #
= =
VS RS + R E R # 4 + X e
4
= 36+'6+ *
%P6 starting :
RPI
start #
= 9I E R
4 start #
RER
S.-+TI.'
.orsi starting :
"start =
RPI
start #
S.-+TI.'
S.-+TI.'
RP
%P
= RPI ma, # 3 s+ #
.orsi maksimum :
ma, #
"#
RP
ma, #
R + #
R + #
Perbedaan mendasar dari <otor rotor belit dengan motor sangkar bajing adalah terdapat pada konstruksi rotor %otor sangkar bajing mempunyai:
.ahanan rotor tetap &rus starting tinggi .orsi starting rendah
%otor belit
<emungkinkan tahanan luar dihubungkan ke tahanan rotor melalui slip ring yang terhubung ke sikat &rus starting rendah .orsi starting tinggi Po!er faktor baik
(raph of indu@tion %otors shoAing effe@t of in@reasing the ratio of resistan@e to indu@tan@e
'&M* P-&T* T*RMS &'D T!*IR M*&'I'(S Term +olts &mps )-P%-P-< )ert* Frame uty Description
%ated terminal supply 4oltage%ated full'load supply current%ated motor output%ated full'load speed of the motor%ated supply fre5uency"#ternal physical dimension of the motor based on the ?"<& standards<otor load condition, !hether it is continuos load, short time, periodic,
'&M* P-&T* T*RMS &'D T!*IR M*&'I'(S Term ate ;lass 6nsulation Description ate of manufacturing6nsulation class used for the motor construction- .his specifies ma#- limit of the motor !inding temperature.his specifies to !hich ?"<& design class the motor belongs toFactor by !hich the motor can be o4erloaded beyond the full
'&M* P-&T* T*RMS &'D T!*IR M*&'I'(S Term ?"<& ?om"fficiency P) Pole Description <otor operating efficiency at full loadSpecifies number of stator phases of the motorSpecifies number of poles of the motorSpecifies the motor safety standard-
kegiatan pengujian untuk mendapatkan parameter rangkaian ekui4alent motor induksi <enggambar karakteristik motor induksi 8torsi terhadap slip9 <enguji kebenaran data'data yang ada pada name plate
T*ST M.T.R
?o
.ujuan
menentukan rugi inti L rugi rotasional menentukan parameter 7m
Vn' Xm = 9I n'
.ujuan
menentukan parameter %e dan 7e
PBR Re = 4 9I BR
VBR .e = 9I BR
X e = . e Re
DC test
.ujuan
<enentukan parameter %S dan %E%
untuk
hu5ungan /
V#/ R#/ = Rs = 4 I #/
Resistansi
RER = Re RS
ekuiCalen rotor
DC test
untuk
9V#/ R#/ = Rs = 4 I #/
hu5ungan delta
Resistansi
ekuiCalen rotor
RER = Re RS
untuk 6 !" Ra@=#9$Rd@ untuk = !" Ra@=#9>Rd@
Contoh
?ame plate .hree Phase 6nduction <otor P = 0,2B K> = 1 )P + = AJ03220 + f = B0 )* nr = 1AJ0 rpm 6 = 23A,/B &
ata yang diperoleh : ?o load test : P = 120 > + = AJ0 + 6 = 1,A & $locked rotor test : P = 2(0 > + = 120 + 6=2& ; test : + = /J + 6=2&
PERHITUNGAN
1.
No load test
= 64'+-
PERHITUNGAN
2. ! test
PERHITUNGAN
".
Rangkaian *kuiCalen MI
Slip
motor:
Mika nr = 1AJ0 rpm, maka ns yang mungkin pada frekuensi B0 )* adalah 1B00 rpm shg:
Arus
I&R
VS 445 I ER = = RER :'5, RS + + X e 3+'4, + # + $ 4,'54 s 5'5< 4455 4455 = = ?+'4, + $ 4,'54 ??'543+'< = 4'44 3+'< *
Arus
I'
I S = I E R + I m = 4'44 3+'< $3'9 = 4'36 $ 5': 3'9# = 4'36 $3'? = 4'<: 63': *
Rotor
ower !nput (R !)
4
RP
Da#a
$utput
%osses
4
R!L = RPIxS = 3343'<9 x5'5< = <?',+ S!L = 9x 4'<: x3+'4, = 9,6',3P'oses = R!L + S!L + Prot + nti = <?',+ + 9,6',3 + 64'+ = +5:'?:-
&''isiensi
Pout = x355A P&n Pout = x355A Pout + P'osses ?<?': = x355A ?<?': + +5:'?: = ::'34A
Poutput
S.&- #
iketahui motor induksi tiga phasa, P=/, +=2A0 +, f=(0 )*, nm=122B rpm Tentukan : slip per'unit dan freku!ensi rotor pada rated speed
P*'/*-*S&I&'
Kecepatan
per'unit :
<aka
f r = s f s = 5.563, :5 = 4.+ Hz
S.&- 8
iketahui motor induksi tiga phasa 10 )P, P=/, +=//0 +, f=(0 )*, nm=122B rpm %ugi tembaga stator = 212 >O rotational loss=A/0 > Tentukan : a- Po!er de4eloped b- aya celah udara c- %ugi tembaga rotor d- .otal daya input e- "fisiensi motor
P*'/*-*S&I&'
Kecepatan
per'unit :
@? Rugi te%5aga rotor : P@u8 = sP&( = ? $#7<;#>:?$# = >>:?$#> 0 Rugi te%5aga stator : P@u#= 8#8 0 1di5erikan2 d? Daya input :
S.&- >
iketahui motor induksi tiga phasa 2 )P, P=/, +=120 +, f=(0 )*, nm=1(20 rpm 6mpedansi stator=0-02Lj0-0( PO rotational loss=1(0 > Tentukan : arus rotor
P*'/*-*S&I&'
sinkron :
Slip
&rus rotor :
S.&- $
iketahui motor induksi tiga phasa hubungan ,, P=(, +=2A0 +, f=(0 )*, Parameter :r1=0-BPO r2=0-2BPO #1=0-2BPO #2=0-BPO 7m=100PO %c=B00PO 6mpedansi stator = 0-02Lj0-0( PO rotational loss=1(0 > .entukan : &rus stator, arus rotor, arus magnetisasi, daya input, rugi tembaga stator, rugi tembaga rotor, daya output, torsi pada shaft dan efisiensi Q saat rated slip=2-B 0
P*'/*-*S&I&'
Kecepatan
sinkron :
sudut sinkron :
P,E
Prot
P&n
.3
V3 = 394 ,?o
Po
P/u3
.2
R@==
P*1 E4 . 2
jFm . j355
D<8=D ?=
P)E I /
495 V3 = = 394',? V 9
I%pedansi rotor efektif 5erdasar pada stator adalah :
o . 2 = ?.,5? <.9,
I%pedansi total :
&rus stator :
Baktor daya :
Daya input :
Tegangan Input :
&rus Inti :
&rus eksitasi :
&rus rotor :
Rugi inti :
*fisiensi :
S.&- =
iketahui motor induksi tiga phasa hubungan ,Parameter : r1=10 PO #1=2B PO r2=APO #2=2B P, 7m=2B P Tentukan : breakdo!n slip dan torsi maksimum pada motor
P*'/*-*S&I&'
Kecepatan
sinkron :
sudut sinkron :
P,E
Prot
P&n
.3
V3 = 394 ,?o
Po
P/u3
.2
R@==
P*1 E4 . 2
jFm . j355
D<8=D ?=
P)E I /
V3 =
345 9
= :?.4<4 V
Tegangan theCenin:
V"h =
= +3.,56+.,3o
I%pedansi theCenin :
R"h = +.+:?
#an
X "h = 3?.95,
= 5'5:,
)
4
= 5'646 Nm
S.&- 6
iketahui motor induksi tiga'fasa, 100 )P, +=//0 +, P=J, f=(0 )*, impedansi rotor= 0-02 L j 0-0J perfasa Tentukan : Kecepatan saat torsi motor maksimum dan resistansi eksternal yang harus ditambahkan secara seri pada rotor jika torsi start dari motor J0 0 dari nilai maksimum
P*'/*-*S&I&'
aya output :
sinkron :
6mpedansi
rotor :
"ma,s
Pena%5ahan tahanan luar 1r2 saat %otor Dalan pada torsi start ; F dari nilai %aksi%u% adalah :
R4 + r # R4 = 5'< 4 4 X4 R4 + r # + X 4 # R4 R4 + r # = R4 + r # + X 4 # #5'< X4
4 4
P$n(aturan Putaran )engaturan )utaran dapat dilakukan dengan 2 -. Mengubah jumlah kutub -. Mengubah nilai %rekuensi -. Mengatur tegangan jala-jala -. Mengatur tahanan luar
P$n(aturan Putaran
Ada 2$2$rapa 3ara untuk m$n(uran(i 2$sarn"a arus start antara &ain ada&a) 4 3. )rimary resistor "ontrol 4. Trans%ormer "ontrol 9. Key-Delta "ontrol 6. )art-*inding start "ontrol +. &le"troni" "ontrol
Hambar- )ubungan
Kumparan stator saat penga*alan dalam hubungan bintang N#' setelah motor men"apai putaran nominal hubungan berubah menjadi delta O#. Sehingga hubungan tegangan dan arusnya dapat dilihat sebagai berikut 2 Tegangan ' pada hubungan bintang J# tegangan pada kumparan mendapat tegangan sebesar 3/ dari tegangan jala-jala ' untuk hubungan delta O#.tegangan pada kumparan mendapat tegangan sama dengan tegangan jalajala.