Anda di halaman 1dari 164

MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

MOTOR INDUKSI TIGA PHASA -. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang
merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan prinsip elektromagnet dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. -. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.

Konstruksi motor tiga phasa

Bagian Motor Induksi Tiga Phasa

Stator
-. Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai tempat meletakkan kumparan.

Rotor -. Rotor sangkar Adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunyai slot dengan batang alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.

Rotor Sangkar

Konstruksi rotor sangkar s!uarrel-"age rotor #

Rotor kumparan ( wound rotor ) Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan ke"epatan putaran motor.

Jenis Rotor Belitan

Konstruksi rotor kumparan ( wound rotor ).

Keuntungan motor tiga phasa


-.Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar. -. $arganya relati% murah dan kehandalannya tinggi. -. &%%esiensi relati% tinggi pada keadaan normal' tidak ada sikat sehingga rugi gesekan ke"il. -. (iaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.

K RUGIAN P NGGUNAAN MOTOR INDUKSI


Ke"epatan

tidak mudah dikontrol )o*er %aktor rendah pada beban ringan Arus start biasanya + sampai , kali dari arus nominal

PRINSIP K R!A MOTOR (Ga"a #or$nt%)


- . /aya ( . Kerapatan %luks 0 . Arus 1 . Konduktor

Arus listrik i# yang dialirkan di dalam suatu medan magnet dengan kerapatan -luks (# akan menghasilkan suatu gaya Sebesar2

Ni&ai ' Dip$n(aru)i *an"akn"a #i&itan ( N )

Prinsip k$r+a , P)asa


3. (ila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumpara stator' maka pada kumparan stator akan timbul medan putar 345 f dengan ke"epatan n =

345 f ns = P

ns . ke"epatan sinkron P % . %rekuensi sumber p . jumlah kutup


s

4. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor' akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ggl # sebesar

E4 s = 6'66 fN
& . tegangan induksi ggl % . %rekkuensi 7 . banyak lilitan 8 . %luks

9. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup' maka tegangan induksi akan menghasilkan arus 0 #. 6. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya - # pada rotor. +. (ila torsi a*al yang dihasilkan oleh gaya - pada rotor "ukup besar untuk memikul torsi beban' maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.

:. ;ntuk membangkitkan tegangan induksi &4s agar tetap ada' maka diperlukan adanya perbedaan relati% antara ke"epatan medan putar stator ns #dengan ke"epatan putar rotor nr #. ,.)erbedaan antara ke"epatan nr dengan ns disebut dengan slip S # yang dinyatakan dengan persamaan2
S= n s nr 100% ns

<.=ika ns . nr tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor' dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabil ns > nr. ?.Dilihat dari "ara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.

Contoh soal

Motor enam kutub disuplai dari sumber :5 $@ %asa tiga. Ke"epatan rotor pada beban penuh adalah 3365 rpm. Tentukan2 a# ke"epatan sinkron dari medan magnet b# slip per unit "# ke"epatan rotor untuk sebuah hasil beban yang dikurangi di slip s . 5'54

Penyelesaian
Diketahui : p =6 f = 6 !" nr = ##$ rp%

Kecepatan sinkron

345 f 345 x:5 ns = = p : ,455 = = 3455 rpm :

f = :5 Hz nr = 3

Slip pada beban penuh

n s nr 3455 3365 s= = ns 3455 :5 = = 5'5+ atau +A 3455

Kecepatan putar rotor bila s = 0,02

ns nr nr s= = 3 ns ns

nr 5'54 = 3 3455 nr = 3 5'54# x3455 = 33,: rpm

T GANGAN T RINDUKSI PADA ROTOR


)ada

saat standstill slip . 355A#

medan putar rotor maksimum -luks dalam stator sama dengan dalam rotor tegangan yang dibangkitkan maksimum' tergantung pada belitan rotor Tegangan yang diinduksikan ke rotor tergantung pada ratio belitan -rekuensi rotor sama dengan %rekuensi stator

Pada saat bergerak:


medan putar rotor maksimum fluks dalam stator sama dengan dalam rotor tegangan yang dibangkitkan berkurang sesuai dengan slip yang terjadi Frekuensi rotor semakin berkurang sesuai dengan penurunan slip

apat disimpulkan bah!a:


"r = s # "$%
"r tegangan induksi rotor "$% tegangan induksi rotor saat standstill

f% = s # fS

f% frekuensi rotor fS frekuensi stator

Contoh Soal

& three'phase (0 )* four'pole 220'+ !ound induction motor has a stator !inding elta connected and a rotor !inding , connected- .he rotor has /00 as many turns as the stator- For a rotor speed of 1210 r3min, calculate:
.he .he .he .he .he

slip block rotor'induced 4oltage per phase "$% rotor'induced 4oltage per phase "% 4oltage bet!een rotor terminals rotor fre5uency

Solution

.he slip

345 f 345 x:5 ns = = = 3<55 r / min p 6


nr 3,35 s = 3 = 3 = 5'5+ ns 3<55

.he block rotor'induced 4oltage per phase "$%

E BR = 65A of Vstator / phase

EBR = 5'6 x 445 = << V / phase

.he rotor'induced 4oltage per phase "%

E R = sE BR = 5'5+ x<< = 6'6 B

.he 4oltage bet!een rotor terminals

VL L

rotor #

= 9 VR

VL L rotor # = 9 x 6'6 = ,':4 V

.he rotor fre5uency

f R = sf = 5'5+ x :5 = 9 $z

RANGKAIAN ROTOR

i rotor dalam tiap kondisi diperoleh kesimpulan:


&rus short circuit rotor dibatasi oleh impedansi rotor 6mpedansi terdiri dari dua komponen yaitu:
%esistansi rotor %% %eaktansi diri s7$% 87$% %eaktansi diri rotor pada stand'still9

Selama reaktansi diri merupakan fungsi dari frekuensi, reaktansi proportional terhadap slip

Sebagai hasil, arus rotor menjadi

IR =
bila,

ER RR + X R
4 4

maka,

ER = sE BR X R = sX BR

sE BR IR = 4 4 RR + sX BR #

jika penyebut dan pembilang dibagi dengan s, maka: Pembagian dengan s E BR merubah titik referensi IR = dari rotor ke RR 4 4 D C + X BR rangkaian stator s sehingga rangkaian ekui4alen rotor per fasa menjadi:

:ntuk tujuan menyamakan dengan rangkaian resistansi rotor %% yang sebenarnya, maka %%3s dipisah dalam dua komponen:

RR RR = + RR RR s s RR 3 = RR + RR 3# s s

sehingga rangkaian ekui4alen rotor menjadi sebagai berikut:

R&'()&I&' *)+I,&-*' R.T.R


;lick to edit <aster te#t styles Second le4el .hird le4el Fourth le4el Fifth le4el

).MP.'*' D&/& P&D& R.T.R


%=.=% P=>"% 6?P:. 8%P69 %=.=% ;=PP"% @=SS 8%;@9 %=.=% P=>"% "+"@=P" 8%P 9 =:.'P:. P=>"%

Ketiga komponen daya tersebut didapat dari persamaan:

RR 3 = RR + RR 3# s s

bila ruas kanan dan ruas kiri dari persamaan ini dikalikan dengan 6%2, maka:

RR 3 4 4 IR = I R RR + I R RR 3# s s
4

Di%ana:

IR

I R RR 3 I R RR 3# s
4

RR s

R.T.R P.0*R I'P+T 1RPI2

R.T.R C.PP*R -.SS 1RC-2

R.T.R P.0*R D*,*-.P*D 1RPD2

RPI = RC- 3 RPD

!+B+'(&' RPD D*'(&' RPI


RPI = I R
4

3 RP = I R RR 3# s 4 I R RR RP = 3 s# s
4

RR s

3 s RP = I R RR # s
4

RP = RPI 3 s #

!+B+'(&' RC- D*'(&' RPI


RPI = I R
4

RR s
4

sRPI = I R RR

R!L = I R RR
R!L = sRPI

sRPI = R!L

D&/& .+T4P+T

aya yang dibangkitkan di poros rotor dapat dinyatakan dengan persamaan:

Pout = RPD 4 Protasional Protasional adalah daya hilang yang dise5a5kan oleh gaya gesekan 1friksi2 dan angin 1kipas pendingin2

T.RSI /&'( DIB&'()IT)&'

.orsi elektromekanik .e adalah torsi yang dibangkitkan di celah udara yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

RPI "e = s

4ns s = :5

.orsi poros .d adalah torsi yang dibangkitkan di poros rotor yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

Pout "# = R

4nr r = :5

$ila rugi Protasional diabaikan maka .d dapat dinyatakan dengan persamaan:

RP "# = R

R&'()&I&' ST&T.R
.erdiri

dari

.ahanan stator %s %eaktasi induktif 7s %angkaian magnetisasi 8tidak boleh diabaikan seperti trafo karena rangkaian ini menyatakan celah udara9
%angkaian

stator per fasa dinyatakan pada gambar berikut:

DI&(R&M R&'()&I&' ST&T.R

$ila tegangan konstan

%ugi inti dianggap konstan mulai dari kondisi tanpa beban sampai beban penuh %c dapat dihilangkan dari diagram rangkaian tetapi:
rugi inti tetap ada dan diperhitungkan pada efisiensi

Sehingga penyederhanaan diagram rangkaian stator menjadi seperti gambar berikut:

&rus magnetisasi pada motor sekitar A00 s3d B00 dari arus nominal %eaktansi magnetisasi merupakan komponen penting pada rangkaian pengganti

P N- D RHANAAN DIAGRAM RANGKAIAN STATOR

P NGGA*UNGAN DIAGRAM RANGKAIAN ROTOR DAN STATOR


Sisi stator sebagai referensi parameter rotor :ntuk menggabung rangkaian rotor dengan rangkaian stator maka dapat digunakan konsep: Cdaya stator sama dengan daya rotorD Sehingga "$% harus sama dengan "S "S = a-"$% = "E$% 6E% = 6%3a %E% =a2-%% 7E$% =a2-7$% Konstanta a merupakan transformasi tegangan stator ke rotor

DIAGRAM # NGKAP MOTOR INDUKSI TIAP 'ASA

ANA#ISA ARUS (M TOD #OOP)

ari diagram rangkaian berikut dapat dibuat dua persamaan:

@oop

6: 66:

R S + $F S + $F M #0s - 5 + $F M #0ER = BS
@oop

RER 5 + $F M #0s + + $FE(R + $F M #0ER = 5 s


ibuat dalam bentuk matrik didapat:

5 + $X % # I RS + $ X S + X % # S VS = RER + $ X EBR + X % # I ER 5 5 + $X % # s

.entukan

nilai deteminant 89 konstanta matrik, dengan:

RER 5 + $X % # + $ X EBR + X % # s &rus 6S didapat dengan persamaan:

RS + $ X S + X % #

5 + $X % #

VS + $ 5 5 IS =

RER + $ X E BR + X % # s

5 + $X % #

&rus

6% didapat dengan persamaan:

RS + $ X S + X % # 5 + $X # % I ER =
&rus

VS + $ 5# 5

magnetisasi 6< diperoleh dari:

6< = 6S F 6E% Faktor daya motor didapat dari ;os sudut arus stator 6S

KOMPON N DA-A TIGA 'ASA

ST&T.R P.0*R I'P+T 1SPI2

SPI = 9 xI SVS "os

ST&T.R C.PP*R -.SS 1SC-2

S!L = 9 xI S RS

KOMPON N DA-A TIGA 'ASA

R.T.R P.0*R I'P+T 1RPI2

RPI = 9 xI E R

RER s

R.T.R C.PP*R -.SS 1RC-2

R!L = 9 xI ER RER

KOMPON N DA-A TIGA 'ASA

R.T.R P.0*R D*,*-.P*D 1RPD2

RP

= 9 xI E R R E R

3 3# s

R.T&SI.'&- -.SS 1PR2 Rugi4rugi yang dise5a5kan oleh gesekan dan angin .+TP+T P.0*R 1P.2 P. = RPD 4 PR

DIAGRAM A#IR DA-A PADA MOTOR INDUKSI TIGA 'ASA

SPI RPI RPD P.+T

SC-

RC-

PR

ANA#ISA ARUS (M TOD P N- D RHANAAN)


<engacu

pada diagram lengkap motor induksi tiap fasa :ntuk tujuan menyederhanakan analisa, pindahkan parameter 7< mendekati sumber tegangan maka didapat diagram rangkaian seperti berikut:

P N- D RHANAAN RANGKAIAN KUI.A# N MOTOR INDUKSI

ari rangkaian penyederhanaan didapat persamaan arus 6E% sebagai berikut:

I ER =

VS REBR RS + # + $ X S + X ER # s

&rus pemagnetan 6< sebagai berikut:

VS I% = $X %

&rus stator 6S sebagai berikut:

0S = 0 M + 0ER

$ila mengikuti gambar rangkaian maka rugi tembaga stator S;@ menggunakan arus 6E%- .etapi untuk mengurangi error yang tinggi pada perhitungan efisiensi maka S;@ dihitung menggunakan persamaan berikut: 4 Perhitungan daya dan rugi'rugi yang lain sama seperti perhitungan metode @==P

S!L = 9xI S RS

Faktor

daya motor didapat dari ;os sudut arus stator 6S

&-0S0&7S0 #

<enyatakan perbandingan daya output dengan daya input

Pout P&n P'oos P'oos = = = 3 P&n P&n P&n

$ila dinyatakan dalam prosen maka,

Pout = x355A P&n

Gontoh Soal
A three-phase 445-B :5-$@ siH-pole 35-hp indu"tion motor has %ollo*ing "ir"uit parameters on a per phase basis re%errred to the stator2 RS . 5.966 R(R . 5.36, XS . 5.6?< X(R . 5.446 FIM . 34.: Assuming a J-"onne"ted stator *inding. The rotational losses and "ore loss "ombined amount to 4:4 K and may be assumed "onstant. -or slip o% 4.< A determine2 the line "urrent and po*er %a"tor the sha%t tor!ue and output horse po*er the e%%i"ien"y

SO#UTION (#OOP M THOD )

the phase 4oltage is:

445 / 9 = 34, B

the e5ui4alent circuit is gi4en in Figure:

@oop

6: 66:

5'966 + $39'5?<#0s - 5 + $34':#0ER = 34,


@oop

5 + $34':#0s + +'4+ + $34'<46#0ER = 5

ibuat dalam bentuk matrik didapat:

5'966 + $39'5?< 5 + $34':# I S 34, = 5 + $34':# +'4+ + $34'<46 I E R 5

.entukan

nilai deteminant 89 konstanta matrik, dengan:

5'966 + $39'5?< 5 + $34':# = 5 + $34':# +'4+ + $34'<46 = 3'<3 + $ 6'63 + $ :<',: - 3:,'?, - -3+<.,:# = ,'6 + $ ,9'3,

a- &rus 6S didapat dengan persamaan:


34, + $ 5 5 5 + $34':# +'4+ + $34'<46 IS = 34, + $ 5 5 + $34':# +'4+ + $34'<46 = ,'6 + $ ,9'3, :::',+ + $3:4<.:+ = ,'6 + $ ,9'3, = 49':6 - $33'4+ = 49'?9 4<'56 5

&rus 6% didapat dengan persamaan:

+'4+ + $34'<46 34, + $ 5 5 + $34':# 5 I ER = ,'6 + $ ,9'3, 5 + $3:55'4 = ,'6 + $ ,9'3, = 44',6, $ 4'3? = 43',+, +',, Po!er faktor motor 8diambil dari sudut 6S9: P) = "os 4<'56# = 5'<<

P) = "os 4<'

b- .he shaft tor5ue and output horse po!er Kecepatan sinkron dari motor adalah :

345 f s 345 :5 ns = = = 3455 rpm P :


Kecepatan rotor adalah :

nr = 3 s #ns = 3 5'54<# = 33:: rpm


Kecepatan sudut rotor adalah :

4nr 4 x 33:: r = = = 344'3 rad/detik :5 :5

%otor Po!er 6nput adalah :


4

RER RPI = 9I E R s 4 = 9 x 43',+, x +'4+ = ,6++'+93 K


e4eloped adalah :

%otor Po!er

RP = RPI 3 s # = ,6++.+93 3 - 5'54<# = ,46:.,,: K

Po!er =utput adalah : Pout = RPD 6 Protasional = 78$69776 6 868 = 6:;$9776 0 .orsi motor adalah :

)orsepo!er motor adalah :

Pout :?<6.,,: "# = = = +,.4 7 - m R 344'3


Pout :?<6.,,: HP = = = ?.9: ,6: ,6:

Po!er loos adalah : Protasional 3 Core loss = 868 0 RC- = 9 8; < 7$==9>=# = 8 ;?7= 0 SC- = ><8>9:>8< 9>$$ = =: 9:7 0 3 Total loss = # 6#978 0 c- "fisiensi motor adalah :

Pout = x355A Pout + P'oss :?<6',,: = = <:'<A :?<6',,: + 35:3',4

S.-+TI.' 1Penyederhanaan2

the phase 4oltage is:

445 / 9 = 34, B

the e5ui4alent circuit is gi4en in Figure:

&rus 6% didapat dengan persamaan:


34, IR = 5'966 + +'4+ + $ 5',44 = 44'+4 ,'6 = 44'99 - $ 4'<< *

&rus 6< didapat dengan persamaan:

34, I% = = $35'5< * $34':

a- &rus Sumber 6S didapat dari :

I S = 44'99 + $ 4'<< + 35'5<# = 44'99 - $34'?: = 4+'<4 95'3 *


Po!er faktor motor 8diambil dari sudut 6S9:

P) = "os 95'3# = 5'<:+

b- .he shaft tor5ue and output horse po!er Kecepatan sinkron dari motor adalah :

Kecepatan rotor adalah :

345 f s 345 :5 ns = = = 3455 rpm P :

nr = 3 s #ns = 3 5'54<# = 33:: rpm


Kecepatan sudut rotor adalah :

4nr 4 x 33:: r = = = 344'3 rad/detik :5 :5

%otor Po!er 6nput adalah :


4

RER RPI = 9I E R s 4 = 9 x 44'+4 x +'4+ = ,?<< K


e4eloped adalah :

%otor Po!er

RP = RPI 3 s # = ,?<< 3 - 5'54<# = ,,:6 K

Po!er =utput adalah : Pout = RPD 6 Protasional = 776$ 6 868 = 7= 8 0 .orsi motor adalah :

)orsepo!er motor adalah :

Pout ,+54 "# = = = :3.6 7 - m R 344'3


Pout ,+54 HP = = = 35.3 ,6: ,6:

Po!er loos adalah : Protasional 3 Core loss = 868 0 RC- = 9 8; < 7:;; = 88$ 0 SC- = ><8=9;88< 9>$$ = 6;; 0 3 Total loss = ##7$ 0 c- "fisiensi motor adalah :

Pout = x355A Pout + P'oss ,+54 = = <:'+A ,+54 + 33,6

Per5andingan )edua Metode

&rus sumber <etode @oop

I S = 49':6 - $33'4+ = 49'?9 4<'56 *

<etode Pendekatan

I S = 44'99 - $34'?: = 4+'<4 95'3 *

Per5andingan )edua Metode

.orsi Poros dan =utput )orsepo!er

<etode @oop

"# = +,'4 7 m

HP = ?'9:

<etode Pendekatan

"# = :3'6 7 m

HP = 35'3

Per5andingan )edua Metode

"fisiensi <etode @oop

= <:'<A
= <:'+A

<etode Pendekatan

KARAKT RISTIK MOTOR INDUKSI


%otor

kelas berdasarkan ?ational "lectrical


<anufacturers &ssociation 8?"<&9
<otor kelas &
<empunyai rangkaian resistansi ritor kecil

sangkar bajing dibuat dalam /

$eroperasi pada slip sangat kecil 8sG0,019 dalam keadaan berbeban :ntuk keperluan torsi start yang sangat kecil

%otor sangkar bajing dibuat dalam / kelas


berdasarkan ?ational "lectrical <anufacturers &ssociation 8?"<&9
<otor kelas $

:ntuk keperluan umum, mempunyai torsi starting normal dan arus starting normal %egulasi kecepatan putar pada saat full load rendah 8diba!ah B09 .orsi starting sekitar 1B00 dari rated >alaupun arus starting normal, biasanya mempunyai besar (000 dari full load

<otor kelas ;

<empunyai torsi statring yang lebih besar dibandingkan motor kelas $ &rus starting normal, slip kurang dari 0,0B pada kondisi full load .orsi starting sekitar 2000 dari rated :ntuk kon4eyor, pompa, kompresor dll

%otor

sangkar bajing dibuat dalam / kelas berdasarkan ?ational "lectrical


<anufacturers &ssociation 8?"<&9
<otor kelas
Slip besar Pada slip beban penuh mempunyai efisiensi lebih rendah dibandingkan kelas motor lainnya .orsi starting sekitar A000 <empunyai torsi statring yang besar dan arus starting relatif rendah

TOR/U 0SP D 1UR. S O' DI'' R NT N MA STANDARD MOTORS

Karakteristik motor induksi

Kondisi-kondisi Ektrim Karakteristik Motor Induksi

:ntuk mempersingkat perhitungan dan penjelasan maka dari Hambar karakteristik motor induksi dipilih kondisi'kondisi ekstrim yaitu :
Kondisi starting Kondisi puncak 8maksimum9 Kondisi beban nominal 8sudah dibahas9

)ondisi Torsi Starting 1Stand still2


ari gambar penyederhanaan rangkaian ekui4alen motor Pada saat start rotor belum berputar sehingga slip s = 1 &rus starting rotor menjadi:

I ER start # =

VS RS + RER # 4 + X e
4

RPI

start #

= 9I E R

4 start #

RER

"start =

RPI

start #

4ns s = :5

)ondisi Torsi Maksi%u%


ari gambar penyederhanaan rangkaian ekui4alen motor Pada saat arus rotor maksimum torsi akan maksimum &rus maksimum rotor pada slip sb 8torsi ma#9 terjadi bila impedansi rotor mendekati nol sehingga:

I ER =

VS RER 4 R + + X e S s +
4

RER 4 RS + + Xe 5 s+

Karena nilai normal %SGG7e maka:


s+ = s" maH RER RS + X e s+ = s" maH

RER Xe

<asukkan nilai sb ke dalam persamaan arus saat torsi maksimum, didapat arus rotor maksimum yaitu:

I ER ma, # =

VS Xe + Xe
4 4

VS = 4Xe

%otor po!er 6nput maksimum menjadi:

RPI ma, # = 9I ER ma, #

RER 9VS = s+ 4 X e

%otor po!er de4eloped maksimum menjadi:

RP

.orsi maksimum menjadi:


"#
ma, #

ma, #

= RPI ma, # 3 s+ #
ma, #

RP

Prot

R +#

Pout = R +#

Contoh soal
A three-phase 445-B :5-$@ siH-pole 35-hp indu"tion motor has %ollo*ing "ir"uit parameters on a per phase basis re%errred to the stator2 RS . 5.966 K R(R . 5.36,K XS . 5.6?< K X(R . 5.446K FIM . 34.:K Assuming a J-"onne"ted stator *inding. The rotational losses and "ore loss "ombined amount to 4:4 K and may be assumed "onstant. -or slip o% 4.< A "al"ulate o%2 the starting tor!ue o% the motor the maHimum tor!ue o% the motor

S.-+TI.'

&rus starting :

I ER

start #

= =

VS RS + R E R # 4 + X e
4

34, 5'966 + 5'6,# 4 + 5'6?< + 5'446# 4

= 36+'6+ *

%P6 starting :

RPI

start #

= 9I E R

4 start #

RER

= 9 x 36+'6+# 4 x5'36, = ?995 -

S.-+TI.'

Kecepatan sudut sinkron :

4ns 4 x 3455 s = = = 34+'::6 rad/det :5 :5

345 f 345 x:5 ns = = = 3455 rpm P :

.orsi starting :

"start =

RPI

start #

?995 = = ,6'4 7 m 34+'::6

S.-+TI.'

Slip saat torsi maksimum :

RER 5'36, s+ = s" maH = = 5'4 Xe 5'6?< + 5'446#

Kecepatan putar saat torsi maksimum : %P6 saat torsi maksimum :


RPI
ma, #

nr ma, # = 3 s+ #n s = 3 5'4# x3455 = ?:5 rpm


9VS 9 x 34, 4 = = = 99'+5? 4 X e 4 x 5',44
4

S.-+TI.'

RP

%P

saat torsi maksimum :


ma, #

4 nR 4 x ?:5 R +# = = = 99'+5? x 3 5'4# :5 :5 = 355'+93 rad/det = 4:'<5, Prot Pout

= RPI ma, # 3 s+ #

.orsi maksimum :
ma, #

"#

RP

ma, #

R + #

R + #

4:'<5, 4:4 = 355'+93 = 4:6 7 m

M.T.R R.T.R B*-IT&'

Perbedaan mendasar dari <otor rotor belit dengan motor sangkar bajing adalah terdapat pada konstruksi rotor %otor sangkar bajing mempunyai:
.ahanan rotor tetap &rus starting tinggi .orsi starting rendah

%otor belit
<emungkinkan tahanan luar dihubungkan ke tahanan rotor melalui slip ring yang terhubung ke sikat &rus starting rendah .orsi starting tinggi Po!er faktor baik

B&(I&'4B&(I&' R.T.R B*-IT

(raph of indu@tion %otors shoAing effe@t of in@reasing the ratio of resistan@e to indu@tan@e

)-&S IS.-&SI M.T.R


Class & $ F ) Maximum Allowed 10BI; 1A0I; 1BBI; 1J0o; Temperature (*) 221IF 2((IF A11IF AB(oF

M.T.R D+T/ C/C-* T/P*S &S P*R I*C ST&'D&RDS

M.T.R D+T/ C/C-* T/P*S &S P*R I*C ST&'D&RDS

T/PIC&- '&M* P-&T* .B &' &C I'D+CTI.' M.T.R

'&M* P-&T* T*RMS &'D T!*IR M*&'I'(S Term +olts &mps )-P%-P-< )ert* Frame uty Description
%ated terminal supply 4oltage%ated full'load supply current%ated motor output%ated full'load speed of the motor%ated supply fre5uency"#ternal physical dimension of the motor based on the ?"<& standards<otor load condition, !hether it is continuos load, short time, periodic,

'&M* P-&T* T*RMS &'D T!*IR M*&'I'(S Term ate ;lass 6nsulation Description ate of manufacturing6nsulation class used for the motor construction- .his specifies ma#- limit of the motor !inding temperature.his specifies to !hich ?"<& design class the motor belongs toFactor by !hich the motor can be o4erloaded beyond the full

?"<& esign Ser4ice Factor

'&M* P-&T* T*RMS &'D T!*IR M*&'I'(S Term ?"<& ?om"fficiency P) Pole Description <otor operating efficiency at full loadSpecifies number of stator phases of the motorSpecifies number of poles of the motorSpecifies the motor safety standard-

M N NTUKAN PARAM T R RANGKAIAN KUI.A# N MOTOR INDUKSI TIGA PHAS


<elakukan

kegiatan pengujian untuk mendapatkan parameter rangkaian ekui4alent motor induksi <enggambar karakteristik motor induksi 8torsi terhadap slip9 <enguji kebenaran data'data yang ada pada name plate

R&'()&I&' *)+I,&-*'T M.T.R I'D+)SI

T*ST M.T.R
?o

load test $locked rotor test ; test

'o -oad Test

.ujuan
menentukan rugi inti L rugi rotasional menentukan parameter 7m

Vn' Xm = 9I n'

Blo@ked rotor test

.ujuan
menentukan parameter %e dan 7e

PBR Re = 4 9I BR

VBR .e = 9I BR

X e = . e Re

DC test

.ujuan
<enentukan parameter %S dan %E%

untuk

hu5ungan /

V#/ R#/ = Rs = 4 I #/
Resistansi

RER = Re RS

ekuiCalen rotor

DC test
untuk

9V#/ R#/ = Rs = 4 I #/

hu5ungan delta

Resistansi

ekuiCalen rotor

RER = Re RS
untuk 6 !" Ra@=#9$Rd@ untuk = !" Ra@=#9>Rd@

Contoh
?ame plate .hree Phase 6nduction <otor P = 0,2B K> = 1 )P + = AJ03220 + f = B0 )* nr = 1AJ0 rpm 6 = 23A,/B &

ata yang diperoleh : ?o load test : P = 120 > + = AJ0 + 6 = 1,A & $locked rotor test : P = 2(0 > + = 120 + 6=2& ; test : + = /J + 6=2&

PERHITUNGAN
1.

No load test

Vn' 9<5 Xm = = = 3:<',: 9I n' 9 3'9

Prot +inti = Pn' 9 xI n' xRa/ = 345 9 x3'9 x3+'4,


4

= 64'+-

PERHITUNGAN
2. ! test

V#/ 6< R#/ = = = 34 4 xI #/ 4 x 4

Ra/ = 3'9 xR#/ = 3'9 x34 = 3+':

PERHITUNGAN
".

#$o%ked rotor test

PBR 4:5 Re = = = 43':, 4 4 9x 4 9xI BR


VBR 345 .e = = = 96': 6 9 xI BR 9x4
X e = . e Re = 96':6 43':, = 4,'54
4 4 4 4

RE R = Re RS = 43':, 3+': = :'5,

Rangkaian *kuiCalen MI

Slip

motor:

Mika nr = 1AJ0 rpm, maka ns yang mungkin pada frekuensi B0 )* adalah 1B00 rpm shg:

345 xf ns = P 345 x+5 3+55 = P P=6

ns nr 3+55 39<5 s= = = 5'5< ns 3+55

Arus

I&R

VS 445 I ER = = RER :'5, RS + + X e 3+'4, + # + $ 4,'54 s 5'5< 4455 4455 = = ?+'4, + $ 4,'54 ??'543+'< = 4'44 3+'< *
Arus

I'

I S = I E R + I m = 4'44 3+'< $3'9 = 4'36 $ 5': 3'9# = 4'36 $3'? = 4'<: 63': *

Rotor

ower !nput (R !)
4

RER RPI = 9 xI E R x s :'5, 4 = 9 x 4'44 x 5'5< = 3343'<9 Rotor

RP

ower De"eloped (R D) = RPIx 3 s #

= 3343'<9 x 3 5'5<# = 3594'3-

Da#a

$utput

Pout = RP Prot +inti = 3594'3 64'+ = ?<?': Da#a

%osses
4

R!L = RPIxS = 3343'<9 x5'5< = <?',+ S!L = 9x 4'<: x3+'4, = 9,6',3P'oses = R!L + S!L + Prot + nti = <?',+ + 9,6',3 + 64'+ = +5:'?:-

&''isiensi

dan da#a dalam (p

Pout = x355A P&n Pout = x355A Pout + P'osses ?<?': = x355A ?<?': + +5:'?: = ::'34A

?<?': a0a output #a'am HP = = = 3'99HP ,6: ,6:

Poutput

Rangku%an !asil Test


7o load test Fm . 3:<',: ohm ) rotLinti . 64'+ K (lo"ked rotor test Re . 43':, ohm Me . 96': ohm Fe . 4:'?, ohm RIr . :'5, ohm DG test Rd" . 33',+ ohm Ra" . 3+'4, ohm Slip. 5'5<

Rangku%an !asil Test


6E% = 2,A & %P6 = 11JB,2 > %P = 10A2,1 > Pout = NJN,( > "ffisiensi = ((,12 0 aya output dalam )p = 1,AA )p

S.&- #
iketahui motor induksi tiga phasa, P=/, +=2A0 +, f=(0 )*, nm=122B rpm Tentukan : slip per'unit dan freku!ensi rotor pada rated speed

P*'/*-*S&I&'
Kecepatan

sinkron dari motor adalah :

345 f s 345 :5 ns = = = 3<55 rpm P 6


Slip

n s nm 3<55 3,4+ s= = = 5.563, ns 3<55


frek!ensi rotor :

per'unit :

<aka

f r = s f s = 5.563, :5 = 4.+ Hz

S.&- 8
iketahui motor induksi tiga phasa 10 )P, P=/, +=//0 +, f=(0 )*, nm=122B rpm %ugi tembaga stator = 212 >O rotational loss=A/0 > Tentukan : a- Po!er de4eloped b- aya celah udara c- %ugi tembaga rotor d- .otal daya input e- "fisiensi motor

P*'/*-*S&I&'
Kecepatan

sinkron dari motor adalah :

345 f s 345 :5 ns = = = 3<55 rpm P 6


Slip

n s nm 3<55 3,4+ s= = = 5.563, ns 3<55


aya output rotor :

per'unit :

Po = HP ,6: = 35 x ,6: = ,6:5-

@? Rugi te%5aga rotor : P@u8 = sP&( = ? $#7<;#>:?$# = >>:?$#> 0 Rugi te%5aga stator : P@u#= 8#8 0 1di5erikan2 d? Daya input :

)in = )A/ + )"u3 = <39?.63 + 434 = <9+3.63 K


e? *fisiensi :

Po ,6:5 = = = 5.<?9 atau <?.9 A P&n <9+3.63

S.&- >
iketahui motor induksi tiga phasa 2 )P, P=/, +=120 +, f=(0 )*, nm=1(20 rpm 6mpedansi stator=0-02Lj0-0( PO rotational loss=1(0 > Tentukan : arus rotor

P*'/*-*S&I&'

aya output adalah :

Po = HP ,6: = 4 x ,6: = 36?4 Kecepatan

sinkron :

Slip

345 f s 345 :5 ns = = = 3<55 rpm P 6


per'unit :

ns nm 3<55 3:45 s= = = 5 .3 ns 3<55

Daya yang dikonCersikan :

)ke = )o + )rot = 36?4 + 3:5 = 3:+4 K


Daya @elah udara :

P,e 3+:4 P*1 = = = 3<9+'+: 3 s # 3 5'3#


Rugi te%5aga rotor : P@u8 = sP&( = ?#<#;>=9=6 = #;>9==6 0

&rus rotor :

P/u 4 3<9'++: IR = = = ++'93 * 9 Rr 9 5'54

S.&- $
iketahui motor induksi tiga phasa hubungan ,, P=(, +=2A0 +, f=(0 )*, Parameter :r1=0-BPO r2=0-2BPO #1=0-2BPO #2=0-BPO 7m=100PO %c=B00PO 6mpedansi stator = 0-02Lj0-0( PO rotational loss=1(0 > .entukan : &rus stator, arus rotor, arus magnetisasi, daya input, rugi tembaga stator, rugi tembaga rotor, daya output, torsi pada shaft dan efisiensi Q saat rated slip=2-B 0

P*'/*-*S&I&'
Kecepatan

sinkron :

345 f s 345 :5 ns = = = 3<55 rpm P 6


Kecepatan

sudut sinkron :

4 ns 4 3<55 s = = = 3<<'+ rad/s :5 :5

Rangkaian *kiCalen Motor


I3
r#= ?= D<#=D ?7= r8Es P/u 4 I 4

P,E
Prot

P&n
.3
V3 = 394 ,?o

Po

P/u3
.2
R@==

P*1 E4 . 2
jFm . j355

D<8=D ?=

P)E I /

Berdasarkan rangkaian pada ga%5ar9 %aka Tegangan per4phasa adalah :

495 V3 = = 394',? V 9
I%pedansi rotor efektif 5erdasar pada stator adalah :

r4 5.4+ . 4 = + $x4 = + $ 5.+ s 5.54+ o = 35 + $ 5.+ = 35.5344.<:

I%pedansi @elah udara :

3 3 3 3 = + + . 2 R/ $X m . 4 3 3 3 = + + o +55 $355 35.5344.<: = 5.359 <.9,


Maka :
o

o . 2 = ?.,5? <.9,

I%pedansi total :

. = r3 + $x3 + . 2 = 5'+ + $ 5',+ + ?',5?<',9o = 35'99+ 34'5<o

&rus stator :

o V3 394.,?5 o I3 = = = 34 . <6? 34 . 5< o 35 . 99+ 34 . 5< .


o

Baktor daya :

pf = "os 34.5< # = 5.?,< 'a22&n2 #

Daya input :

P&n = 9 V3 I3 "os = 9 495 34'<6? 5'?,< = +55:'5: Rugi te%5aga stator :

)"u3 = 9 0 r3 = 9 34'<6? 5'+ = 46,., K


4 3 4

Tegangan Input :

E4 = V3 I3 r3 + $x3 # = 394',? 34'<6?34'5<o # 5'+ + $ 5',+# = 346',: 9',3o V

&rus Inti :

o E4 346',: 9',3 o I/ = = = 5'4+ 9',3 * R/ +55


&rus %agnetasi :

o E4 346',: 9',3 I = = = 3'46< ?9',3o * $X m $355

&rus eksitasi :

o o I m = I / + I = 5'4+ 9',3 # + 3'46< ?9',3 # = 3'4,4 <4'63o *

&rus rotor :

o o I 4 = I3 I m = 34'<6? 34'5< # 3'4,4 <4'63 # = 34'6,< :'+, o *

Rugi inti :

)" = 9 0 R/ = 9 5'4+ +55 = ?9',+ K


4 " 4

Daya @elah udara :

P*1 = P&n P!3 3 P)E = +555:'5: 46,':+ ?9',+ = 6::6':: -

Rugi te%5aga rotor :

P!3 4 = 9 I r4 = 9 34'6,< 5'4+


4 4 4

= 33:',< Daya konCersi :

P,e = P*1 P/u 4 = 6::6':: 33:',< = 6+6,'<< Daya output :

Po = P,e Pme/h = 6+6,'<< 3+5 = 69?,'<< -

*fisiensi :

Po 69?,'<< = = = 5'<,? atau <,'? A P&n +55:'5:


Torsi porosEshaft :

Po 69?,'<< "/ = = = 9+'? Nm 3 s # s 3 5.54+# 34+'::

S.&- =
iketahui motor induksi tiga phasa hubungan ,Parameter : r1=10 PO #1=2B PO r2=APO #2=2B P, 7m=2B P Tentukan : breakdo!n slip dan torsi maksimum pada motor

P*'/*-*S&I&'
Kecepatan

sinkron :

345 f s 345 :5 ns = = = 3<55 rpm P 6


Kecepatan

sudut sinkron :

4 ns 4 3<55 s = = = 3<<'+ rad/s :5 :5

Rangkaian *kiCalen Motor


I3
r#= ?= D<#=D ?7= r8Es P/u 4 I 4

P,E
Prot

P&n
.3
V3 = 394 ,?o

Po

P/u3
.2
R@==

P*1 E4 . 2
jFm . j355

D<8=D ?=

P)E I /

Berdasarkan rangkaian pada ga%5ar9 %aka Tegangan per4phasa adalah :

V3 =

345 9

= :?.4<4 V

Tegangan theCenin:

V"h =

$V3 X m $ :?.4<4 ,+?5 = r3 + $ x3 + X m # 35 + $ 4+ + ,+#

= +3.,56+.,3o

I%pedansi theCenin :

$ r3 + $x3 # X m . "h = r3 + $ x3 + X m # $ 35 + $ 4+# ,+ = 35 + $ 4+ + ,+# = 45.5?6 ,9.?3o


Maka :

R"h = +.+:?

#an

X "h = 3?.95,

BreakdoAn 1opti%u%2 slip :


s+ = r4
4 R"h + X "h + X 4 # 4

9 +'+:? 4 + 3?'95, + 4+# 4

= 5'5:,

Torsi Maksi%u%: 4 9 V"h "e = 4 4 s R"h + R"h + X "h + X 4 # 4

)
4

9 4 3<<'+ +'+:? +'+:? + 3?'95, + 4+#


4

= 5'646 Nm

S.&- 6
iketahui motor induksi tiga'fasa, 100 )P, +=//0 +, P=J, f=(0 )*, impedansi rotor= 0-02 L j 0-0J perfasa Tentukan : Kecepatan saat torsi motor maksimum dan resistansi eksternal yang harus ditambahkan secara seri pada rotor jika torsi start dari motor J0 0 dari nilai maksimum

P*'/*-*S&I&'

aya output :

)o = 355 ,6: = ,6:55 K


Kecepatan

sinkron :

345 f s 345 :5 ns = = = ?55 rpm p < atau 4n s 4 ?55 s = = = ?6.46< rad/s :5 :5

6mpedansi

rotor :

. 4 = 5.54 + $ 5.5< R4 = 5.54 X 4 = 5.5<


Slip

maksimum dapat diperoleh dengan : R4 5.54 S+ = = = 5.4+ X 4 5.5<

)e@epatan %otor saat torsi %aksi%u% adalah :

nr = ns - s nr = ?55 - 5.4+ ?55# = :,+ rpm


Torsi %otor %aksi%u% diperoleh :

"ma,s

P5 = 3 s # s ,6:55 = 3 5.4+# ?6.46< = 35++.9,4 Nm

Pena%5ahan tahanan luar 1r2 saat %otor Dalan pada torsi start ; F dari nilai %aksi%u% adalah :

R4 + r # R4 = 5'< 4 4 X4 R4 + r # + X 4 # R4 R4 + r # = R4 + r # + X 4 # #5'< X4
4 4

5'54 5'54 + r # = 5'54 + r # + 5'5<# # x5'< 5'5<


4 4

5'54 + r = 5'55594 + 5'53:r + 5'<r 4 + 5'5:6 5'<r 4 5'?<6r + 5'56694 = 5

'ilai tahanan luar yang di5utuhkan adalah :


+ + 4 6a/ r3' 4 = 4a = 5'?<6# 5'?<6# 4 6 x5'< x5'56694 4 x5'<

5'?<6 5'?5?3 r3.4 = 3': r3 = 3'3<9 r4 = 5'56:<

P$n(aturan Putaran )engaturan )utaran dapat dilakukan dengan 2 -. Mengubah jumlah kutub -. Mengubah nilai %rekuensi -. Mengatur tegangan jala-jala -. Mengatur tahanan luar

P$n(aturan Putaran

M$n+a&ankan Motor Induksi Ti(a P)asa


<otor induksi tiga phasa dengan daya yang besar tidak dapat dijalankan dengan cara dihubungkan langsung ke sumber jala'jala)al ini disebabkan karena, akan menyerap arus yang sangat besar yaitu mencapai ( 'J kali arus nominalnya)al ini disebabkan karena pada saat start besarnya slip pada motor induksi adalah sama dengan 1 8satu9, sehingga di saat Slip = 1, tahanan rotor kecil&rus menjadi besar dan akan merusak motor itu sendiri atau terganggunya sistem instalasi tegangan akan rop- i mana rop tegangan ini mengganggu kerja dari relay, kontaktor, nyala lampu, maupun peralatan elektronik dan computer yang ada disekitarnya-

Ada 2$2$rapa 3ara untuk m$n(uran(i 2$sarn"a arus start antara &ain ada&a) 4 3. )rimary resistor "ontrol 4. Trans%ormer "ontrol 9. Key-Delta "ontrol 6. )art-*inding start "ontrol +. &le"troni" "ontrol

STARTING STAR5D #TA


F J M M F J

Hambar- )ubungan $intang Segitiga

Hambar- )ubungan

Kumparan stator saat penga*alan dalam hubungan bintang N#' setelah motor men"apai putaran nominal hubungan berubah menjadi delta O#. Sehingga hubungan tegangan dan arusnya dapat dilihat sebagai berikut 2 Tegangan ' pada hubungan bintang J# tegangan pada kumparan mendapat tegangan sebesar 3/ dari tegangan jala-jala ' untuk hubungan delta O#.tegangan pada kumparan mendapat tegangan sama dengan tegangan jalajala.

STARTING STAR5D #TA

Anda mungkin juga menyukai