Anda di halaman 1dari 11

Studi

Kasus

SEORANG PERAWAT LULUSAN UNIJA DIJADIKAN KEPALA TEAM AKSELERASI PENCAPAIAN PENINGKATAN IMUNISASI PUSKESMAS LENTENG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Manajemen Kepemimpinan

Disusun Oleh kelompok 4:

FERIYANTO ISMANDANI ACH. JUFRI ADI HOSEN ERWIN PRASETYO HARDIONO YODA OKTAVIA R.

PRODI S1-KEPERAWATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

(UNIJA) TAHUN AJARAN 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas studi kasus tentang, Seorang Perawat Lulusan Unija Dijadikan Kepala Team Akselerasi Pencapaian Peningkatan Imunisasi Puskesmas Lenteng Dalam penyelesaian tugas studi kasus ini, penulis banyak mengalami kesulitan karena masih dangkalnya pengetahuan penulis. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Karena itu sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugs studi kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas studi kasus ini. Penulis berharap agar tugas studi kasus ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan yang bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang ........................................................................ Rumusan Masalah ................................................................... Tujuan Penulisan ..................................................................... 1 2 2 i ii iii

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian kepemimpinan ....................................................... 2.2 Sebab-sebab timbulnya pemimpin .......................................... 2.3 Syarat-syarat menjadi seorang pemimpin ............................... 2.4 Ciri-ciri pemimpin yang baik .................................................. 2.5 Pemimpin formal dan informal ............................................... 2.6 Kepala dan pemimpin .............................................................. 2.7 Konsep kepemimpinan Ny. AN dengan arti konsep kepemimpinan ......................................................................... BAB IV PENUTUP 3.1 3.2 Kesimpulan ............................................................................. Saran ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan ditindaklanjuti oleh Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai daerah otonom, memberikan kewenangan kepada daerah untuk menangani

manajemen pemerintahan di daerahnya secara utuh sehingga dapat leluasa melaksanakan pelayanan kepada masyarakat atas prakarsa sendiri sesuai dengan kepentingan masyarakat dan kondisi daerahnya masing-masing. Berdasarkan hal diatas, maka kegiatan pembangunan kesehatan di Kecamatan Lenteng saat ini diarahkan kepada upaya-upaya peningkatan manajemen beberapa program kesehatan yang bersifat unggulan yang ditunjang oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai unsur pelaksana program. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan dan kurang memuaskannya kinerja pembangunan kesehatan. Salah satunya pembangunan kesehatan di Puskesmas Lenteng. Puskesmas Lenteng salah satu puskesmas yang pencapaian imunisasinya belum tercapai secara maksimal. Ada banyak faktor yang menyebabkan belum tercapainya imunisasi di puskesmas Lenteng. Maka untuk menanggulangi ketidaktercapainya imunisasi di puskesmas Lenteng, dibentuklah team akselerasi pencapaian peningkatan puskesmas Lenteng dengan ketua team seorang perawat lulusan S1 Keperawatan Universitas Wiraraja Sumenep.

B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah yang penulis rumuskan, yaitu : 1. Apa pengertian tentang SWOT 2. Bagaimana profil puskesmas Lenteng 3. Bagaimana pencapaian imunisasi di puskesmas Lenteng 4. Bagaimana analisis SWOT tentang seorang perawat lulusan UNIJA menjadi ketua team akselerasi pencapian peningkatan Imunisasi Puskesmas Lenteng.

C. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian tentang SWOT 2. Mengetahui profil puskesmas Lenteng 3. Mengetahui pencapaian imunisasi di puskesmas Lenteng 4. Mengaetahui analisis SWOT tentang seorang perawat lulusan UNIJA menjadi ketua team akselerasi pencapian peningkatan Imunisasi Puskesmas Lenteng.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep SWOT Analisis SWOT /TWOS merupakan salah satu analisis pilihan (strategic choice) yang sudah sangat popular. Dalam proses pelatihan ini, analisis SWOT/TOWS akan digunakan sebagai instrument analisis yang dapat memakai instrument lain yang dinilai lebih sesuai atau memadai dengan lokus-fokus yang telah ditentukan dalam simulasi sub kelompok atau kelompok. Karena tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahapan sebelumnya maka metode evaluasi dan analisis pada tahapan ini harus dapat mengakomodasikan hasil analisis sebelumnya. Oleh karena itu analisis yang digunakan pada tahapan sebelumnya, juga digunakan pada tahapan ini. SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Analisa SWOT sudah menjadi alat yang umum digunakan dalam perencanaan strategis pendidikan, namun ia tetap merupakan alat yang efektif dalam menempatkan potensi institusi. SWOT dapat dibagi ke dalam dua elemen, analisa internal yang berkonsentrasi pada prestasi institusi itu sendiri,dan analisa lingkungan. Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tentang seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di atas: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat institusi beroperasi. Ini adalah dua variable kunci dalam membangun atau dalam mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus

dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan. Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu dikembangkan dalam sebuah insttusi, maka karakteristik mutu dalam institusi tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi.

2.2 Profil Puskesmas Lenteng


2.2.1 Visi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang maksimal dan optimal di wilayah UPT. Puskesmas Lenteng. 2.2.2 Misi 1. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat. 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 2.2.3 Tempat Puskesmas Lenteng terletak di Jl. Raya Lenteng desa Lenteng kecamatan

Lenteng, sekitar 10 Km dari pusat kota Sumenep. 2.2.4 KIA Puskesmas Lenteng Sarana dan prasarana di KIA Puskesmas Lenteng sudah cukup memadai, dengan total tenaga Bidan berjumlah 20 orang bidan, dengan rincian 8 PNS, 5 PTT dan 7 Sukwan. 2.2.5 Desa Cakupan Imunisasi Wilayah Kerja Puskesmas Lenteng Wilayah kerja puskesmas Lenteng memiliki 10 cakupan desa, yaitu : 1. Ellak Laok 2. Poreh 3. Ellak Daya 4. Jambu 5. Daramista 6. Sindir 7. Medellan 8. Cangkreng 9. Lenteng Timur 10. Lenteng Barat

2.2.6 Strategi Pelayanan Puskesmas Lenteng

1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan a. Pelayanan Kesehatan Dasar Peningkatan kualitas dan cakupan ANC (Ante Natal care), PNC (Pre Natal Care) dan Linakes (Persalinan oleh tenaga kesehatan) Peningkatan kualitas dan cakupan Imunisasi Perbaikan gizi ibu hamil, bayi dan balita Peningkatan kualitas MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda) Peningkatan aksebilitas Gakin (Keluarga miskin) b. Pelayanan Kesehatan Rujukan Pemantapan Sistem Rujukan Peningkatan aksesibilitas Gakin (Keluarga miskin) 2. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan a. Peningkatan sumber daya tenaga kesehatan Peningkatan pelatihan tenaga kesehatan Pelatihan berbasis kompetensi Jaga mutu pelayanan kesehatan b. Ketersediaan sarana sesuai standar dan kebutuhan program Peningkatan kualitas sarana fisik pelayanan kesehatan dasar Peningkatan kualitas sarana fisik pelayanan kesehatan rujukan Pemenuhan obat, bahan habis pakai, alat kesehatan sesuai standar dan kebutuhan c. Peningkatan Fungsi Institusi Kesehatan Pemantapan kelembagaan Pemantapan kepemimpinan dan manajemen Peningkatan fungsi pelayanan kesehatan dasar : Puskesmas efektif dan responsive

3. Pemberdayaan Masyarakat a. Revitalisasi Posyandu sebagai forum komunikasi dan tempat pelayanan kesehatan terpadu pengembangan perilaku b. Pos Kesehatan termasuk pos Kesehatan di pesantren sebagai pusat pengembangan perilaku sehat , peningkatan kesehatan lingkungan dan pengembangan pembiayaan pra-upaya c. Pemantapan pemanfaatan Polindes (Pondok Bersalin Desa) d. Pemantapan Gerakan Sayang Ibu, Desa siaga, donor darah berjalan, Bidan siaga, Tabulin, Ambulan Desa dan sebagainya e. Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta, LSM dan organisasi masyarakat dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif f. Peningkatan perilaku hidup sehat keluarga dan masyarakat melalui pendidikan kesehatan mulai usia dini g. Pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesehatan termasuk perbaikan gizi dan

lingkungan, misalnya SARASA, Desa sehat 4. Pengembangan Pembiayaan Kesehatan a. Penggalian dana masyarakat termasuk swasta, dana sehat, infak sehat, tabungan bersalin, dana sosial bersalin, dana sosial keagamaan, dan lain-lain b. Pengembangan sistem pembiayaan kesehatan pra-upaya : JPK, Asuransi kesehatan c. Peningkatan pembiayaan kesehatan dari Pemerintah (APBD Kabupaten/Kota, Propinsi, sumber lain : PLN, hibah) disertai penggunaan lebih efektif dan efisien khususnya pemenuhan public goods dan pelayanan kesehatan Keluarga Miskin

2.3 Pencapaian Imunisasi Puskesmas Lenteng


No 1 2 3 4 Desa Ellak Laok Poreh Ellak Daya Jambu Sasaran 37 46 60 23 Pencapaian 30 50 54 8 Persentase % 81 109 90 35

5 6 7 8 9 10

Daramista Sindir Meddelan Cangkreng Lenteng Timur Lenteng Barat Puskesmas

38 15 38 35 86 108 486

20 15 31 17 92 87 404

53 100 82 49 107 80,5 83.1

2.4 Analisis SWOT Tentang Seorang Perawat Lulusan Unija yang Menjadi Ketua Team Akselerasi Pencapaian Peningkatan Imunisasi Puskesmas Lenteng.
Internal Strenght
- Ketua Team mempunyai gelar S1. - Puskesmas memiliki jumlah tenaga bidan banyak - Sarana Puskesmas (peralatan tersedia) - Puskesmas ada di tempat yang mudah dijangkau - Memiliki sumber dana yang kontinu

Weaknesses
- Ketua Team kurang mempunyai pengalaman n kurang pemahaman tentang KIA. - Puskesmas kecil dan letaknya tersembunyi. - Pengelolahan Dana belum maksimal. - Kurang adanya pembagian tugas yang jelas. Dan berlaku budaya asal atasan senang

Eksternal Opportunities
- Tenaga kesehatan dengan SDM yang mempuni. - Dana dapat menambah kesejahteraan personil - Mengadakan staff meeting setiap bulan - Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia

- Orientasi - Pengajuan Planing pada Kepala Puskesmas tentang renovasi Puskesmas - Adanya tata tertib petugas KIA dan Pembagian tugas berdasarkan prinsip The right man on the right place - Membentuk petugas pengelolahan uang

Threats
- Kurangnya pengetahuan dari masyarakat - Adanya persepsi tentang pelayanan kesehatan yang mahal - Masyarakat terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Penyuluhan agar imunisasi bisa mencapai target Pemberian Reward pada setiap ibu dan bayi mendapatkan imunisasi lengkap - Pelaksanaan pelayanan kesehatan sesuai dengan tugas para petugas tenaga kesehatan. - Pelaksanaan pelayanan langsung dan merata serta sukarela.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan

mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatankekuatan (Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Suatu

organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancamanancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi. Puskesmas Lenteng merupakan salah satu puskesmas dengan pelayanan yang baik, dan mempunyai dana serta tenaga kesehatan yang mempuni. Memiliki 10 desa cakupan imunisasi, walaupun belum bisa memiliki target pencapaian imunisasi 100%. Dari hasil analisis SWOT diperoleh hasil bahwa perlu adanya perubahanan, strategi dan pemaksimal segala hal yang terdapat di puskesmas, seperti sarana, prasana, dana dan tenaga kesehatan.

B. Saran Untuk lebih mempermudah menganalisis suatu masalah ataupun situasi gunakanlah analisis SWOT. Pelajari dan pahami masalah atapun situasi yang dihadapi dari segi strengths, weaknesses, opportunities, dan threarts. Setelah itu cari solusi, susun strategi dan terapkan dalam mengatasi masalah ataupun situasi yang Anda hadapi.

Anda mungkin juga menyukai