Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang

Globalisasi merupakan suatu peristiwa yang sangat mempengaruhi dunia saat ini. Globalisasi muncul akibat dari kemajuan teknologi dan perdaban manusia saat ini. Globalisasi yang terjadi saat ini, banyak menimbulkan berbagai masalah baru terhadap dunia yang harus kita pecahkan permasalahan yang ytmbul akibat globalisasi tersebut. Konsep akan globalisasi menurut

Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Globalisasi hamper mempengaruhi keseluruhan tatanan kehidupan masyarakat dunia, terutama sangat berdampak di Indonesia. Pengaruh globalisasi di Indonesia seperti pengaruh perubahan teknologi yang semakin hari tiada habisnya, pengaruh perubahan cara komunikasi yang semakin canggih, pengaruh perubahan terhadap kehidupan sosial masyarakat, dan perubahan terhadap budaya masyarakat.

Ada baiknya globalisasi yang kita rasakan dan dapatkan sekarang ini tidak langsung diterima begitu saja oleh kita, melainkan kita harus pandai, cerdas, dan cermat dalam memilih dan menerapkan dampak globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di masyarakat. Namun, pada sekarang ini, selain dampak positif, juga terjadi dampak negative yang kita sangat rasakan akibat globalisasi, seperti terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap sosial dan budaya masyarakat yang tidak sesuai dengan sosia, adat, istiadat, dan budaya timur khususnya di Indonesia.

1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui permasalahan akibat dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat di Indonesia dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
3

1.2.2. Manfaat Pembaca diharapkan dapat mengetahui akibat globalisasi didalam kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat di Indonesia, dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

BAB II

DASAR TEORI / LANDASAN TEORI Kata Globalisasi berasal dari kata globe yang berarti dunia. Secara harfiah, pengertian globalisasi bisa diartikan proses mendunia. Muncul beragam konsep ketika muncul kata globalisasi. Ada beragam definisi globalisasi yang diberikan. Berikut ini beberapa di antaranya. Pengertian Globalisasi adalah proses di mana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antarmanusia di dunia ini semakin besar. Pengertian Globalisasi adalah proses di mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain (A.G. McGrew, 1992). Pengertian Globalisasi dapat berarti meningkatnya ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat ( IMF, World Economic Outlook). Globalisasi mengacu pada proses-proses di mana perdagangan, informasi, dan budaya semakin bergerak melintas batas negara. Kenneth N. Waltz : Berpendapat bahwa kita memandang globalisasi saling ketergantungan, dan itu saling ketergantungan pula terkait dengan perdamaian dan kedamaian semakin terbangun dengan adanya demokrasi. SDM, perusahaan, pasar menjadi bagian terpenting, bahkan lebih penting; Sehingga jelas bahwa pengertian globalisasi dari Waltz pun berkaitan dengan ekonomi, karena baginya ekonomi yang mendorong negara untuk membuat keputusan. Ketika dunia menjadi lebih saling bergantung satu sama lain, keputusan dibuat secara keseluruhan kolektif di bidang ekonomi, bukan secara independen dari pihak politik negara. Princenton N. Lyman : Pengertian Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan. Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang. Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan
5

masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuanndunia. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ). Jadi sudah jelas melalui pendapat para ahli di atas, globalisasi sangat berdampak positif dan negatif dalam setiap aspek kehidupan masyarakat dunia, khususnya masyarakat di Indonesia. Melalui makalah ini, kami akan membahas dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat di Indonesia.

BAB III PEMBAHASAN Kesadaran akan pentingnya memperhatikan kebudayaan nampaknya semakin meningkat. Hal ini jelas tidak bertentangan dengan titik berat bidang kesadaran akan adanya rongrongan dari luar (globalisasi). Sebaliknya, justru kesadaran akan pentingnya pendekatan budaya, mengingatkan kita bahwa bagaimanapun jalan yang ditempuh, tetaplah manusia sebagai tujuan dan subyek globalisasi. Hendaknya manusia tidak dikorbankan untuk mencapai tujuan lain selain dirinya. Pada dasarnya, kebudayaan adalah keseluruhan hidup, proses dan aktivitas manusia dalam keberadaannya dimuka bumi ini. Jika membicarakan bangsa ini, maka arti kebudayaan adalah penjelmaan kelakuan sekelompok manusia berpokok pada pola sikap budi manusia yang berdasarkan pemandangan hidup dunia serta melahirkan mentalitas dan cara berfikir kebudayaan. Lain dari pembicaraan kesadaran akan kebudayaan yang ada di Indonesia, hal yang paling utama yang harus disadari adalah mengenai globalisasi. Keberadaan globalisasi di tengah-tengah budaya yang belum jelas adalah satu keniscayaan. Berbicara mengenai globalisasi berarti membicarakan dunia dalam konstalasi politk, ekonomi, social-budaya. Bangsa ini disatu sisi memiliki kebudayaan, sisi lain budaya globalisasi cukup erat kaitannya dengan perubahan kebudayaan tersebut. Banyak tanggapan dari budayawan Indonesia. Tanggapan-tanggapan itu tentunya berhubungan dengan pesan yang dapat diambil dari seminar itu. Salah seorang budayawan yang menyatakan harapannya agar seminar ini berhasil mendefinisikan dengan baik berbagai kesempatan dan ancaman yang akan melanda manusia pada era globalisasi. Selain itu, peserta seminar hendaknya mencari jalan praktis dalam meningkatkan kemampuan seni dan budaya pribumi, agar mampu berdiri kokoh di dalam tatanan baru dunia. Salah seorang peneliti Iran yang aktif dalam bidang budaya tradisional, meyakini bahwa dalam era globalisasi ini bangsa-bangsa harus memproduksi karya-karya budaya yang sesuai dengan tuntutan pasar dunia. Dalam hal ini sudah waktunya para budayawan Indonesia harus menggali dan menemukan keistimewaan-keistimewaan budaya yang terkandung dalam nilai-nilai ideologi pancasila, lalu memperkenalkannya kepada seluruh
7

masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat bangsa-bangsa lain umumnya.Mengenai globalisasi dalam kerangka Barat yang ingin menyamakan budaya masyarakat yang ada di dunia ini, dapat dicurigai bahwa hal itu merupakan satu campur tangan terhadap hukum alam dan penciptaan. Pada dasarnya, proses globalisasi yang alami haruslah sesuai dengan yang disebut oleh Al-Quran, yaitu bahwa Allah menciptakan manusia dalam berbagai bangsa dan suku, supaya mereka lebih saling mengenal antara satu sama lain. Namun globalisasi telah menimbulkan masalah kepada proses ini karena berusaha memaksakan satu budaya agar diterapkan kepada bangsa-bangsa yang berbeda, dan itu artinya kebudayaan pribumi (Indonesia) bangsa-bangsa saat ini menjadi tersingkir dan tidak mendapatkan ruang artikulasinya. Pengertian Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi system idea atau gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia,sehingga kebudayaan itu bersifat abstrak. Perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya yang berupa perilaku maupun benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola perilaku, bahasa, organisasi social, kesenian dan lain sebagainya yang berfungsi untuk menunjang kehidupan bermasyrakatnya. Kebudayaan dari barat saat ini sudah mendominasi segala aspek kehidupan pada masyarakat Indonesia. Peradaban yang disebarkan oleh barat telah mengacu terhadap segala hal dan hal itu telah menguasai dunia tak terkecuali bangsa Indonesia, peradaban bangsa kita saat ini secara perlahan mulai mengikuti kebudayaan bangsa barat.Kebudayaan barat masuk ke Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kerana adanya krisis globalisasi yang telah meracuni sebagian besar masyarakat Indonesia.Budaya asli Indonesia secara perlahan mulai punah, berbagai budaya barat yang menghantarkan kita untuk hidup modern yang meninggalkan segala hal yang tradisional, hal ini memicu orang bersifat antara lain sebagai sikap individualis, matrealistis dan hedonisme.

Individualis : Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk social.

Matrialistis : Adalah sebuah faham dimana masyarakat memandang segalanya dari segi materi.
8

Orang yang memiliki jabatan dan harta yang melimpah pasti akan lebih dihargai oeleh masyarakat sekitarnya, walaupun orang tersebut tidak memiliki intelektual yang bagus. Sebaliknya, orang yang memiliki intelektual tinggi tetapi tidak memiliki harta dan jabatan maka orang tersebut akan selalu direndahkan. Orang yang merasa dirinya kaya maka berhak merendahkan dan meremehkan orang yang miskin. Itulah yang sekarang terjadi dimasyarakat kita. Konsumerisme : adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya. Di Indonesia hamper semua orang mempunyai kendaraan bermotor, televisi, computer dan sebagainya. Indonesia merupakan Negara pembeli motor Honda yang nomer satu didunia. Mulai dari pejabat hingga masyarakat kalangan menengah pun berbondong-bondong membeli dan menggunakan kendaraan bermotor untuk menunjang aktifitasnya. Misalnya saja yang terlihat dikampus kita, mahasiswa ,pegawai , dosen sebagian besar menggunakan kendaraan bermotor untuk ke kampus. Bandingkan saja dengan negara yang lebih maju dari pada Indonesia, misalnya yang terjadi dinegara jepang. Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali dekan atau bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Bagaimana yang terjadi di kampus kita sungguh berbanding terbalik dengan hal itu, Rektor selalu menggunakan mobil mewah begitu juga dengan sebagian pegawai dan mahasisiwa. Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kendaraan umum, sementara yang akan dijemput, pejabat Indonesia naik mobil dinas kedutaan syaitu mercy. Sungguh ironis, tapi itulah yang terjadi di masyarakat kita.

Hedonisme : Hedonisme menurut Pospoprodijo (1999:60) adalah kesenangan atau (kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan. Kemudian Jeremy Bentham dalam Pospoprodijo (1999:61) mengatakan bahwasanya kesenangan dan kesedihan itu adalah satu-satunya motif yang
9

memerintah manusia, dan beliau mengatakan juga bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang adalah tergantung kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat. Adapun hedonisme menurut Burhanuddin (1997:81) adalah sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Disini jelas bahwa sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan dan tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik. Orang-orang yang mengatakan ini, dengan sendirinya, menganggap atau menjadikan kesenangan itu sebagai tujuan hidupnya. Orang-orang lebih senang menghabiskan waktu di tempat-tempat perbelanjaan dan tempat hiburan malam dari pada melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat. Pergaulan bebas, narkotika dan miras semakin digemari oleh generasi muda saat ini Solusi Mengadapi Pengaruh Negatif Peradaban Global untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan karena adanya peradaban global dapat kita lakukan hal-hal adalah: 1) Memperkuat jati diri bangsa (identitas nasional) dan memantapkan budaya nasional. Memperkokoh ketahanan nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi adopsi budaya asing yang produktif dan bernilai positif. 2) Pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai-nilai yang positif seperti kemandirian, amanah, kedisiplinan, kejujuran, etos kerja, gotong royong, toleransi, tanggung jawab dan rasa malu. Dengan aktualisasi nilai moral dan agama ,transformasi budaya melalui adaptasi dan adopsi nilai-nilai budaya asing yang positif guna memperkaya budaya bangsa, revitalisai dan reaktualisasi budaya-budaya local yang bernilai luhur.

10

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah, bagaimanapun cara kita sebagai warga Negara Indonesia yang menerima masuknya kebudayaan asing untuk tetap mempertahankan jati diri dan nilai moral bangsa Indonesia agar dapat disesuaikan dengan kehidupan masyarakat sehari hari.

11

DAFTAR PUSTAKA http://kadekdimas.blogspot.com/2013/11/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap.html http://data.tp.ac.id/dokumen/pengaruh+globalisasi+terhadap+eksistensi+kebudayaan http://vheeziie.wordpress.com/pengetahuan/sosial/pengaruh-globalisasi-terhadap-kebudayaanindonesia/ http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-globalisasi-menurut-para-ahli.html http://rockypanjaitan.blogspot.com/2012/09/pengertian-globalisasi-menurut-beberapa.html http://af008.wordpress.com/budaya-indonesia-di-tengah-arus-globalisasi/

12

Anda mungkin juga menyukai