Anda di halaman 1dari 18

9/25/2013

Kegawatdaruratan Pada Trauma


Lukmanulhakim
Progam Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan

Trauma ?
Istilah trauma diambil dari kata Greek untuk menunjukan luka. Seringkali masyarakat umum cenderung mengasosiasikan kata trauma dengan suatu krisis seperti serangan jantung (heart attack) ataupun stress psikologis berat. Istilah tersebut sesungguhnya berkaitan dengan cedera pada tubuh (bodily injury)

9/25/2013

Mengapa kita perlu mempelajari Trauma Kegawatdaruratan

?
Karena perawat adalah tangan pertama yang menghadapi kejadian traumatic yang seringkali dapat dicegah, maka mereka idealnya dipersiapkan untuk dapat membagi pemahamannya yang mendalam dengan klien dan masyarakat.

Sistem Pelayanan Trauma


Pusat trauma (trauma center) adalah fasilitas pelayanan spesial yang secara formal melakukan penilaian/mengevaluasi berdasarkan standar negara bagian, regional dan standar nasional dan memenuhi kriteria untuk memastikan pemberian pelayanan/perawatan pasien cedera secara kompeten dan bijaksana.

9/25/2013

Pusat Trauma Tingkat I


Pusat trauma TINGKAT 1 dengan kemampuan menyediakan kepemimpinan dan pelayanan total untuk setiap aspek cedera, dari pencegahan sampai rehabilitasi. Kemampuan klinik yang membedakan pusat trauma level I dengan level lainnya meliputi bedah jantung, bedah lengan, bedah mikrovaskuler utk replanasi trauma berat anggota gerak, bedah umum, nuclear scanning, neuroradiologi, cardiopulmonary bypass, hemodialisis akut.

Pusat Trauma Tingkat II


Pusat trauma level II umumnya merupakan rumah sakit komunitas dengan kebutuhan yang sama untuk pelayanan trauma definitif awal, pendidikan trauma, dan pencegahan trauma.

9/25/2013

Pusat Trauma Tingkat III


Pusat trauma level III menyediakan mata rantai kritis pada komunitas yang tidak mempunyai fasilitas level I atau II. Pada pusat ini, tujuannya adalah resusitasi dan stabilisasi awal yang cepat pada pasien dan kemudian mentransfer ke pusat trauma yang mempunyai kemampuan tinggi dengan berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Pusat Trauma Tingkat IV


Area rural atau jauh/terpencil yang tidak mempunyai akses pada pusat trauma level I, II atau III, atau bahkan dokter, maka klinik atau fasilitas dapat berperan sebagai tempat pertama untuk masuk ke dalam system trauma. Yang dibutuhkan bagi status pusat trauma level IV meliputi memiliki personel yang telah dilatih pada ATLS (advance trauma life support), standar protocol penanganan dan persetujuan tranfer dengan pusat trauma yang memiliki kemampuan lebih tinggi.

9/25/2013

BIOMEKANIKAL TRAUMA

Pengertian
Biomekanika trauma adalah ilmu yang mempelajari kejadian cedera pada suatu jenis kecelakaan tertentu. Keterangan yang jelas mengenai kecelakaan yang terjadi membuat kita dapat menemukan jenis perlukaan yang terjadi.

9/25/2013

1. Biomekanika trauma pada kecelakaan mobil


Trauma pada kecelakaan mobil dapat disebabkan karena a. Benturan antara penderita dengan kendaraan, atau benturan antara penderita dengan benda lain di luarkendaraan jika terlempar keluar. b. Benturan antara organ dalam tubuh penderita

1.1 Benturan pengemudi/penumpang Tabrakan mobil dapat terjadi dengan cara : Dari muka (frontal) Dari samping Dari belakang Terbalik

9/25/2013

Pada suatu benturan dari muka dengan penderita tanpa sabuk pengaman akan ada beberapa fase : Fase 1 : Bagian bawah penderita tergeser ke depan. Biasanya lutut akan menghantam dashboard.

9/25/2013

Fase 2 : Bagian atas penderita turut bergeser ke depan. Dapat terjadi perlukaan pada daerah dada dan perut karena benturan dengan setir.

9/25/2013

Fase 3 : Tubuh penderita akan naik lalu kepala akan membentur jendela atau tepi jendela. Hati hati kemungkinan adanya patah leher.

9/25/2013

Fase 4 : Penderita akan kembali duduk. Hati hati kemungkinan adanya patah leher terutama pada kursi yang tidak memiliki senderan kepala. Kemungkinan yang lebih buruk ialah jika penderita terlempar keluar.

10

9/25/2013

Pada benturan dari samping kemungkinan cedera yang terjadi hampir sama dengan benturan yang terjadi dari arah muka. Pada benturan dari arah belakang dapat terjadi cedera pecut (whiplash injury) pada leher terutama pada kursi yang tidak ada sandaran kepala. Pada mobil yang terbalik dapat terjadi berbagai macam cedera. Cedera yang terjadi lebih hebat jika penderita tidak menggunakan sabuk pengaman.

1.2 Benturan antara organ dalam.


Perlukaan organ dalam dapat terjadi melalui mekanisme : a. Trauma Kompresi Trauma kompresi terjadi jika bagian muka dari badan berhenti bergerak ke depan sedangkan bagian dalam tubuh tetap bergerak ke depan. Organ organ dalam tubuh terjepit dari belakang oleh bagian belakang tubuh dam di depan oleh struktur tubuh yang terjepit. Contoh dari trauma kompresi ialah perdarahan jaringan otak, robekan jaringan otak, robekan paru, robekan hati.

11

9/25/2013

b. Trauma Deselerasi Trauma deselerasi terjadi bila organ dalam tetap melaju ke depan dan robek dari ikatan yang mengikatnya pada tubuh bagian belakang. Contoh trauma deselerasi ialah gumpalan darah dalam kepala, patah tulang leher.

Alat pelindung pada mobil :


a. Sabuk pengaman. Sabuk pengaman sudah terbukti dapat menghindari penumpang mobil dari cedera atau kematian. Sebagai contoh jika kita mengendarai mobil dengan kecepatan agak tinggi (60km/jam) dan mengalami benturan dari muka, maka jika kita tidak menggunakan sabuk pengaman, kita akan menghantam kaca depan dengan kecepatan yang setara dengan jatuh dari lantai 3 sebuah gedung bertingkat.

12

9/25/2013

Walaupun dengan sabuk pengaman kita dapat mencegah kematian, dalam kecepatan yang tinggi (>60km/jam) dan mengalami benturan dari muka maka masih dapat terjadi patah tulang (selangka, iga)

Pemakaian sabuk pengaman harus secara benar, karena pemakaian yang tidak benar dapat menyebabkan cedera, terutama pada kecepatan tinggi. Sabuk pengaman yang umum dipakai ialah tipe 3 titik yaitu bahu 1 titik, kedua perut bagian bawah 2 titik. Pemakaian sabuk pengaman yang tepat ialah melewati di bagian perut paling bawah.

13

9/25/2013

b. Senderan kepala Pemakaian senderan kepala sangat baik untuk mencegah cedera karena tabrakan dari belakang maupun pada fase terakhir benturan dari muka. Pemakaian yang tepat ialah di belakang kepala.

c. Airbag. Airbag merupakan suatu alat yang berupa kantung udara yang ditempatkan pada pusat kemudi, dan akan mengembang apabila ada benturan dari muka. Airbag yang terkembang dapat juga mengakibatkan perlukaan seperti patah lengan bawah, perlukaan mata karena kaca mata.

14

9/25/2013

2. Biomekanika trauma pada pejalan kaki


Trauma pada pejalan kaki yang ditabrak oleh mobil terbagi atas 3 fase, yaitu : Fase 1 : Benturan dengan bemper. Pada fase ini biasanya akan terjadi benturan dengan tungkai dan pelvis. Trauma lutut sering terjadi pada fase pertama ini.

Fase 2 : Benturan kaca depan mobil dan tutup mesin. Trauma pada dada dan kepala dapat terjadi karena penderita terangkat ke atas mobil.

15

9/25/2013

Fase 3 : Benturan dengan tanah. Trauma kepala dan tulang belakang dapat terjadi. Jangan lupa dapat pula terjadi trauma pada bagian dalam tubuh.

3. Biomekanika trauma pada pengendara motor


Ada 3 cara yang sering terjadi pada kecelakaan motor. a. Benturan dari depan. Pengemudi akan terbentur ke depan. Kedua tungkai akan mengenai setang kemudi yang dapat menyebabkan patah tulang paha atau tulang tungkai bawah. Setelah itu pengemudi akan terlempar ke tanah dengan cedera yang beragam.

16

9/25/2013

b. Benturan dari samping. Cedera yang pertama terjadi ialah kaki, setelah itu pengemudi akan terpental dan menyebabkan cedera yang beragam.

c. Sliding down the bike / bergeser. Pada saat benturan akan terjadi, pengemudi dengan sengaja atau tidak sengaja menekan motornya ke bawah, sehingga motornya akan melesat dan pengemudinya di bagian belakang. Cedera yang terjadi dapat ringan namun pada jaringan lunak dapat terjadi cedera yang lebih parah.

17

9/25/2013

TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai