Anda di halaman 1dari 14

REGULASI SIKLUS MENSTRUASI

Penyusun : Regina E. Rehatta (C11.05.01 !" Renatha #e$a$y (C11.05.01%&" Si'a A(a$a'athy M (C11.05.)01*"

P$ese+t,$ : -$. R.M.S,nny Sas,tya. S+/G

0AGIAN ILMU /0STETRI 1AN GINEK/L/GI PR/GRAM PEN1I1IKAN PR/2ESI 1/KTER 2AKULTAS KE1/KTERAN UNI#ERSITAS PA13A13ARAN RUMA4 SAKIT 4ASAN SA1IKIN 0AN1UNG 005

PENDAHULUAN
Menstruasi merupakan suatu siklus, dimana terjadi peluruhan dinding dalam uterus, sehingga menimbulkan periode perdarahan pada vagina dalam kehidupan reproduksi seorang wanita. Lamanya siklus menstruasi bervariasi antara 21-35 hari, dimana rata-rata wanita mengalami siklus 2 hari, dengan periode 2-! hari dan rata-rata kehilangan darah sebanyak 2"-!" ml. #iklus menstruasi dihitung sejak hari pertama haid suatu siklus sampai hari pertama haid siklus berikutnya. #iklus menstruasi sering tidak teratur pada sepanjang masa reproduksi, menar$he %haid yang pertama kali dialami wanita&, dan menopause %haid terakhir yang dialami wanita&, hal ini berhubungan dengan anovulasi dan perkembangan 'olikular yang tidak adekuat. (ariasi siklus yang terjadi merupakan variasi lamanya 'ase 'olikuler, sementara 'ase luteal berlangsung konstan, dengan durasi 1) hari. Menstruasi merupakan respon terhadap interaksi dari hormon-hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipo'ise, dan ovarium. *varium menghasilkan dua hormon penting bagi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. +ormon lainnya yang terlibat dalam siklus menstruasi adalah ,#+ %,olli$le-stimulating +ormone&, L+ %Luteini-ing +ormone& yang dihasilkan hipo'ise dan .n/+ %.onadotropine #timulating +ormone& yang dihasilkan hipotalamus. #iklus menstruasi memiliki dua komponen, yaitu siklus ovarian dan siklus uterine. 0erdasarkan perubahan yang terjadi pada ovarium, dibagi menjadi1 'ase 'olikuler %'ase sebelum ovulasi& 'ase ovulasi 'ase luteal %'ase setelah ovulasi& 'ase proli'erati' %stadium proli'erasi& 'ase ovulatori %stadium ovulasi& 'ase sekretori %stadium sekretori& 'ase menstruasi %stadium menstruasi&

#edangkan berdasarkan perubahan pada dinding uterus, dibagi menjadi 1

FISIOLOGI MENSTRUASI I. Hipotalamus

+ipotalamus terletak pada dasar otak, di atas kiasma optikum dan di bawah ventrikel 222. +ipotalamus berhubungan langsung dengan hipo'ise dan merupakan sumber sekresi hipo'ise terbesar. 3alam berhubungan dengan bagian otak yang lainnya, hipotalamus memiliki beberapa tingkatan feedback, diantaranya 1 long feedback loop %dibentuk oleh input endokrin yang berasal dari hormon-hormon yang bersirkulasi, seperti androgen dan estrogen, yang akan diterima oleh reseptor steroid pada hipotalamus4 short feedback loop %dibentuk oleh hormon hipo'ise &4 ultra-short feedback loop %dibentuk oleh hormon hipotalamus itu sendiri&. #ebagian besar produk sekresi dari hipotalamus adalah pituitary releasing factor, yaitu 1 1. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang mengontrol sekresi dari L+ ,#+. 2. Corticotropin-releasing factor (CRF), yang mengontrol sekresi dari 567+. 3. Growth hormone-releasing hormone(GHRH), yang mengatur sekresi dari .+. ). hyrotropin-releasing hormone ( RH), yang mengatur sekresi 7#+. .n/+ meregulasi sekresi ,#+ dan L+ se$ara simultan dan pulsati' ! #ekresi .n/+ se$ara pulsati' ini penting untuk kee'ekti'an pelepasan ,#+ dan L+. 7erpaparnya hipo'ise oleh .n/+ se$ara terus-menerus menyebabkan 'enomena "down-regulation# dimana jumlah reseptor .n/+ pada permukaan sel-sel gonadotropin berkurang. #edangkan terpaparnya hipo'ise se$ara intermiten menyebabkan 'enomena "up-regulate# di mana jumlah reseptor .n/+ pada permukaan sel-sel gonadotropin meningkat. #ekresi .n/+ se$ara pulsati' berlangsung karena .n/+ memiliki umur yang sangat pendek akibat dari $epatnya penghan$uran oleh proteolitik. #ekresi .n/+ bervariasi dalam 'rekuensi maupun jumlahnya sepanjang siklus menstruasi namun sangat terkontrol. 8ada 'ase 'olikuler 'rekuensi sekresi .n/+ tinggi namun jumlahnya sedikit. 8ada 'ase 'olikuler lambat 'rekuensi sekresi .n/+ tinggi dan jumlahnya banyak. #edangkan pada 'ase luteal terjadi pemanjangan interval antar sekresi dan penurunan jumlah sekresi. (ariasi 'rekuensi dan jumlah sekresi .n/+ ini bertanggung jawab atas besar dan proposi dari sekresi gonadotropin oleh hipo'ise. dan

II.

Hipofise
+ipo'ise terbagi menjadi 3 lobus, yaitu 1 anterior, intermediet, dan posterior. 0erbeda

dengan hipo'ise anterior %adenohipo'ise&, hipo'ise posterior %neurohipo'ise& merupakan perluasan langsung dari hipotalamus. 5denohipo'ise se$ara embriologi berasal dari epidermal ektoderm, dari perlipatan kantung rathke. 9arena itu adenohipo'ise tidak memiliki jaringan sara' seperti hipo'ise posterior. 5liran darah hipo'ise berasal dari hipotalamus yaitu pembuluh darah portal. +ipo'ise anterior menghasilkan hormon-hormon yang penting bagi reproduksi, yaitu1 1. ,#+ %,olli$le-stimulating +ormone&.

,#+ dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita menopouse. ,#+ mulai ditemukan pada gadis yang mulai produkti' dan jumlahnya terus bertambah sampai dewasa. ,#+ dibentuk dari sel 0 %basophil& dari lobus hopo'ise anterior. 8embentukan ,#+ ini akan berkurang pada pembentukan atau pemberian estrogen dalam jumlah $ukup, yang merupakan salah satu keadaan yang ditemukan dalam kehamilan. 2. L+ %Luteini-ing +ormone&. L+ dapat ditemukan dari urine laki-laki dan wanita, juga wanita yang sedang menopouse. L+ bekerja sama dengan ,#+ menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari 'olikel de .raa'. L+ juga menyebabkan penimbunan substansi pendahuluan dari progesteron dan sel granulosa. 0ila estrogen dibentuk dalam jumlah $ukup besar maka akan menyebabkan pengurangan produksi ,#+, sedangkan produksi L+ malah bertambah, hingga ter$apai suatu ratio produksi ,#+ dan L+ yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. 3.8rolaktin. 3itemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urine wanita hamil, pada masa laktasi dan post menopouse. 3ibentuk oleh sel alpha dari lobus hipo'ise anterior. ,ungsi hormon ini adalah untuk mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum.

III.
%.1.1

Siklus Menstruasi
2ase 6,7i8u7e$ (6ase se9e7u( ,'u7asi".

3.1 Siklus Ovarian

,ase 'olikuler siklus menstruasi dimulai dari hari pertama menstruasi sampai terjadinya ovulasi. +al yang terjadi pada 'ase ini adalah menghasilkan sel telur yang matang yang akan dikeluarkan pada saat ovulsi. 8ada 'ase ini terjadi kenaikan hormon L+, ,#+ dan estradiol, hal ini berlangsung selama 1) hari. ,ase 'olikuler se$ara garis besar dipengaruhi oleh ,#+ dan estrogen. 9elenjar hipo'ise mensekresi ,#+ yang akan melipatgandakan 'olikel pada ovarium yang akan menghasilkan peningkatan dari estrogen. ,ase 'olikuler dimulai dengan peningkatan dari ,#+ pada hari pertama siklus menstruasi, kenaikan kadar ,#+ ini merupakan tanda dari penurunan kadar estrogen dan progesteron pada siklus menstruasi sebelumnya. ,#+ menstimulasi pertumbuhan dari 15-2" 'olikel setiap bulannya dan menstimulasi sekresi 'olikel estradiol dengan meningkatkan sekresi dari androgen dalam sel 7 dengan mengikutsertakan en-im aromatase reseptor pada sel granulose. 0ersamaan dengan peningkatan kadar estradiol akibat pengaruh dari ,#+, estradiol menghambat sekresi ,#+ sehingga jumlah ,#+ menurun. 3alam siklus yang normal, satu 'olikel berkembang menjadi 'olikel yang dominan, dan bersiap untuk ovulasi, dimana 'olikel yang lain tidak berkembang baik. #ejalan dengan penurunan kadar ,#+ yang drastis pada akhir 'ase 'olikuler, pertumbuhan 'olikel harus berkompetisi dengan jumlah kadar ,#+ yang relati' sedikit. ,olikel dominan dapat selanjutnya mensintesis estradiol, yang berguna dalam penyempurnaan kematangan. ,olikel lainnya yang tidak dominan, yang kekurangan kadar ,#+ tidak menghasilkan estradiol dalam jumlah yang semestinya. ,olikel tersebut sulit untuk berkembang dan tidak lengkap. ,olikel dominan akan matang dan terdapat peningkatan kedar estrogen. 9adar estrogen tersebut menurun pada akhir dari 'ase 'olikuler dalam siklus menstruasi. 8ada masa ini estrogen menghasilkan rangsang balik pada hipo'ise anterior, yaitu menaikkan se$ara drastis, kadar L+, yang akan turut serta dalam ovulasi selama 3! jam. ,olikel yang sudah matang akan luruh dan

melepaskan ovum %ovulasi&. 5pabila estrogen menaikkan kadar lebih awal maka ovulasi tidak akan terjadi. 8eningkatan estrogen menjelang ovulasi ini mengakibatkan perubahan-perubahan, yaitu1 8enebalan dari endometrium, serviks menjadi lebih tinggi, melunak dan terbuka. 8eningkatan $airan untuk menjaga keadaan isotonik pada sel. 8eningkatan terjadi men$apai sepuluh kali lipat dari volume mukus. Mukus yang 'ertilitasnya tinggi mengandung : ; air, transparan, mengkilat, li$in dan kenyal %spinnbarkeit e''e$t&. %#truktur dari mukus yang 'ertil dilihat dengan nuclear magnetic resonance menunjukkan adanya bagian yang hilang untuk membantu memudahkan penetrasi sperma.& 8ada 'ase 'olikuler ini, keadaan suhu tubuh wanita relati' rendah, sekitar 3!,< derajat 6elsius atau kurang. 7erkadang terjadi kenaikan dari suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi pada akhir 'ase 'olikuler, menjelang terjadinya ovulasi. %.1. 2ase /'u7asi *vulasi adalah proses di mana 'olikel de .raa' melepaskan ovum ke dalam rongga peritoneum. +al ini terjadi pada masa pubertas dan terbatas pada masa reprodukti'. L+ diperlukan untuk terjadinya ovulasi. 3i bawah pengaruh L+, oo$yte primer memasuki masa akhir dari proses miotik. L+ menghasilkan pelepasan en-im proteolitik, yang akan bersatu dengan sel pada permukaan 'olikel dan menstimulasi angiogenesis pada dinding 'olikel dan mensekresi prostaglandin. ='ek dari L+ ini mengakibatkan 'olikel menjadi luka dan luruh. 8ada saat ovulasi, oo$yte dan $orona radiata keluar ke rongga peritoneum. 9ontraksi otot dari tuba 'alopii membawa oo$yte ke tuba epithelium untuk bermigrasi melalui ovidu$t. 3alam siklus 2 hari biasanya terjadi pada hari ke 1). +al ini disebabkan oleh kenaikan dari L+ selama 2)-3! jam sebelum ovulasi. #etelah ovulasi, sel-sel 'olikel akan menutup ovum dari korpus luteum. 8ada keadaan tidak terjadi kehamilan, dapat berdegenerasi setelah <- hari setelah ovulasi. 0ila terjadi kehamilan, korpus luteum tetap tumbuh sampai terbentuk plasenta. %.1.% 2ase Lutea7 (6ase sete7ah ,'u7asi".

,ase luteal terjadi karena luteinisasi komponen 'olikel yang tidak berovulasi, dan hal ini dipengaruhi oleh kadar L+. #el granulosa, sel 7 dan jaringan yang mengelilinginya bergerak menuju korpus luteum mengisi bagian yang hilang dari korpus luteum. 5kibat utama dari penurunan kadar L+ adalah perubahan keadaan sel granulosa yang awalnya didominasi oleh sel androgen menjadi didominasi oleh sel progesteron, hal ini mengakibatkan peningkatan sintesis progesteron dan mengurangi a'initas sel granuloma untuk estrogen dan ,#+. 5kibat dari perubahan-perubahan itu adalah meningkatnya sekresi progesteron dan beberapa sekresi estrogen. #ekresi progesteron oleh korpus luteum men$apai pun$aknya antara hari ke 5 dan < setelah ovulasi. 8eningkatan progesteron juga mengakibatkan damapak bagi .n/+ dan berangsur terjadi penurunan kadar .n/+. #ejalan dengan penurunan kadar .n/+, sekresi ,#+ dan L+ juga menurun. 9orpus luteum kehilangan reseptor ,#+ dan L+. 8enurunan dari ,#+ dan L+ ini mengakibaktan tidak adanya ,#+ dan L+ di korpus luteum setelah hari ke 1). dan ,#+ akan meningkat kembali untuk mempersiapkan siklus menstruasi selanjutnya. #e$ara garis besar, yang memegang kendali pada 'ase luteal adalah progesteron. #ejalan dengan ovulasi, L+ mengakibatkan ruptur dari 'olikel untuk berkembang dalam $orpus luteum, struktur ovarium yang seperti bunga o$arian hormone)! 3ibawah pengaruh progesteron dapat terjadi perubahan-perubahan , yaitu1 endometrium melunak untuk mempersiapkan penempelan dari ovum yang sudah dibuahi. #erviks menjadi lebih rendah dan tertutup. memproduksi progesteron (second

Mukus dari serviks menjadi tidak ramah terhadap sperma, untuk men$egah penetrasi sperma. #etelah ovulasi keadaan mukus dari serviks berubah, sperma akan dimatikan dengan kond-isi asam dari sekret vagina.

#uhu tubuh naik sekitar ".2>6elsius. 9orpus luteum terdapat sekitar 1) hari lalu mati, lalu kadar progesteron menurun,

suhu tubuh menurun, dan terjadi disintregasi endometrium dan akhirnya lengkaplah siklus menstruasi tersebut. 8ada 'ase ini, bila tejadi kehamilan maka kadar estrogen dan progesteron tetap meningkat dan diproduksi oleh embrio.

3.2 Siklus Uterin


%. .1 2ase +$,7i6e$asi (sta-iu( +$,7i6e$asi". ,ase ini terjadi dibawah pengaruh hormon estrogen dan didapatkan pertumbuhan kembali endometrium setelah perdarahan menstruasi. 3imulai sejak hari keempat atau kelima siklus dan biasanya berahir sekitar sepuluh hari dan diakhiri dengan pelepasan ovum. %. . 2ase ,'u7at,$i (sta-iu( ,'u7asi". 9enaikan yang mendadak dari L+ adalah hal yang utama dalam siklus ini. Menstruasi akan terjadi setelah 13,1) atau 15 hari setelahnya, dimana kadar L+ menurun. *vum yang matang memberikan gambaran tonjolan dengan diameter 2$m pada permukaan ovarium. 8elepasannya menghasilkan 5-1" $$ $airan 'olikel berisi banyak masa telur sebesar ujung jarum pentul disertai dengan perdarahan. +al ini sering mengakibatkan perasaan nyeri perut bawah pada kebanyakan wanita. 7idak ada perubahan yang besar pada endometrium dalam 2)-3! jam dalam ovulasi. %. .% 2ase se8$et,$i (sta-iu( se8$et,$i". #e$ara teknis, stadium ini dimulai saat ovulasi. 8ada siklus normal terjadi dalam durasi 1) hari. #tadium ini tidak akan terjadi bila stadium ovulasi tidak terjadi. 0ila tidak terjadi kehamilan pada siklus ini, kadar estrogen dan progesteron menurun. +al ini mengakibatkan perubahan pada endometrium, pada hari ke 13 atau 1) setelah ovulasi %hari ke 2<-2 dari siklus menstruasi&. 9elenjar akan mengeluarkan sekresinya hal ini akan mengurangi ketebalan dari endometrium. %. .) 2ase (enst$uasi (sta-iu( (enst$uasi". 8erubahan yang terjadi pada akhir 'ase awal menyebabkan kematian jaringan, sehingga pembuluh darah berdilatasi menghasilkan ber$ak darah. 8roses ini meluas dan meliputi seluruh lapisan endometrium yang mengakibatkan perdarahan menstruasi. 8ada saat menstruasi berhenti, sebagian besar jaringan telah hilang dari lapisan dalam $avitas uterine.

8ola perdarahan menstruasi bisa berma$am-ma$am, mulai dari pengeluaran darah dalam jumlah besar dalam 12-2) jam, diikuti perdarahan dalam jumlah yang bervariasi dan lebih sedikit pada hari-hari berikutnya. #etelah )-< hari perdarahan berangsur-angsur berkurang.

Me8anisne (enst$uasi: ?alaupun peluruhan endometrium dipengaruhi oleh kadar estrogen dan progesteron, beberapa aspek yang terlibat dalam peluruhan endometrium belum sepenuhnya dipahami dan dipengaruhi oleh sejumlah 'aktor, diantaranya adalah pengaruh hormon.

8engaturan siklus menstruasi terdapat di hypothalamus. +ypothalamus memperoleh rangsang dari lingkungan internal dan eksternal melalui bagian lain dari susunan sara' pusat. #ejumlah 'aktor seperti stres dan kelaparan mempengaruhi pola menstruasi. #el-sel hypothalamus juga berpengaruh pada berbagai hormon yang bersirkulasi. 5rea yang sama dari hypothalamus juga terlibat dalam pengaturan tingkah laku seksual, temperatur tubuh dan asupan makanan dan minuman. .n/+ %.onadotropin /eleasing +ormone& merupakan perantara hypothalamus ke kelenjar hipo'ise, setelah dilepas kemudian menuju hipo'ise anterior. 8erubahan ekskresi .n/+ akan menyebabkan respon hipo'ise. .n/+ tidak berpengaruh terhadap naik turunnya ,#+ dan L+ pada pertengahan siklus. ,luktuasi dari ,#+ dan L+ dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron dan meningkatkan kadar sensiti'itas terhadap .n/+. 3alam ovarium terdapat banyak sel-sel telur muda yang dikelilingi oleh sel-sel gepeng dan bangunan ini disebut 'ollikel primordial. #ebelum pubertas ovarium masih dalam keadaan istirahat, akan tetapi waktu men$apai pubertas, karena pengaruh salah satu hormon dari lobus hipo'ise anteior yaitu hormon ,#+, maka beberapa 'olikel primordial mulai tumbuh, walaupun biasanya hanya satu yang jadi masak dan kemudian pe$ah, sedangkan yang lainnya mati. 8emasakan 'olikel primordial mula-mula dengan sel-sel disekeliling ovum berlipat ganda. 9emuadian diantara sel-sel ini timbul sebuah rongga yang berisi $airan, yaitu li@uor 'olli$uli. *vum sendiri terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol kedalam rongga 'olikel. 7umpukan sel dengan sel telur di dalamnya disebut $umulus oophorus. 3i antara sel telur dan sel sekitarnya terdapat -ona pelu$ida. #el-sel granulosa lainnya yang membatasi ruangan 'olikel disebut membrana granulosa. 3engan tumbuhnya 'olikel jaringan ovarium sekitar 'ollikel terebut, terdesak keluar dan membentuk dua lapisan, yaitu the$a interna yang banyak mengandung pembuluh darah dan the$a eksterna yang terdiri dari jaringan ikat yang padat. ,olikel yang telah masak disebut 'ollikel de .raa'. ,ollikel de .raa' menghasilkan estrogen dan tempat pembuatan hormon ini pada the$a interna. #ebelum pubertas, 'ollikel de .raa' hanya terdapat pada lapisan dalam $orteA ovarium dan tetap tinggal di lapisan tersebut. #etelah pubertas juga terbentuk di lapisan luar dari $orteA, pada diameter 1"-12mm. ,ollikel tersebut mendekati permukaan, menonjol keluar, karena li@uor 'olli$uli terbentuk terus maka tekanan dalam 'olikel makin lama makin tinggi, tetapi untuk terjadinya ovulasi bukan hanya tergantung pada tekanan tinggi tersebut, melainkan juga harus mengalami perubahan-perubahan nekrobiotik pada permukaan 'ollikel. 8ada permukaan sel-sel menjadi tipis hingga pada suatu waktu 'ollikel akan pe$ah mengakibatkan keluarnya li@uor 'ollikuli bersama dengan ovomnya yang dikelilingi oleh selsel $umulus oophorus.

9eluarnya sel telur dari 'ollikel de .raa' dan pe$ahnya 'olikel tersebut disebut ovulasi. #el-sel granulosa yang mengelilingi sel telur yang sudah bebas diebut $orona radiata. #etelah ovulasi maka sel-sel granulosa dari dinding 'ollikel mengalami perubahan dan mengandung -at warna yang kuning yang disebut lutein. 3engan demikian maka sisa 'ollikel berubah menjadi butir yang kuning yang disebut korpus luteum. 9orpus luteum mengeluarkan hormon yang disebut progesteron disamping estrogen. 7ergantung terjadinya pembuahan atau tidak, korpus luteum dapat menjadi korpus luteum gravitatum ataupun $orus luteum menstruationum. 9orpus luteum menstruationum mempunyai masa hidup kira-kira hari setelah ia berdegenarasi dan diganti dengan jaringan ikat yang sangat menyerupai stroma ovarium. 9orpus luteum yang berdegenerasi yang berwarna putih disebut korpus albi$ans. 3engan terbentuknya korpus albi$ans maka pembentukan hormon progesteron dan estrogen mulai berkurang bahkan berhenti sama sekali. +al ini menhasilkan iskemi dan nekrosis endometrium yang kemudian disusul dengan menstruasi. =strogen menyebabkan proli'erasi dari endometrium, 'ase proli'erasi ini disebut juga 'ase 'ollikuler atau praeovulatori yang berlangsung dari hari pertama menstruasi sampai ovulasi. Masa setelah terjadinya ovulasi sampai terjadinya menstruasi disebut 'ase sekresi, 'ase luteal atau postovulatori. 9orpus luteum gravidirum terjadi bila terjadi kehamilan. #etalah terjadi ovulasi maka sel telur yang merupakan sel terbesar dari tubuh manusia masuk kedalam tuba dan terus diangkut ke $avum uteri. +al tersebut terjadi karena pada waktu ovulasi ujung ampula tuba menutup permukaan ovarium dan selanjutnya sel telur digerakkan oleh peristaltik dan rambut getar dari sel-sel selaput lendir tuba ke arah $avum uteri. 9alau tidak terjadi penghamilan maka sel telur akan mati dalam beberapa jam. Bika terjadi penghamilan maka terjadilah pertemuan dan persenyawaan telur dan sel mani dalam ampulla tubae. #el telur yang telah dibuahi berjalan ke kavum uteri menanamkan diri dalam endometrium %nidasi&. Cygot mengeluarkan hormon-hormon hingga korpus luteum yang biasanya hidup sekitar delapan hari sekarang tak mati melainkan tumbuh mrnjadi lebih besar dan disebut dengan korpus luteum gravidarum yang hidup sampai bulan ke-2( dari kehamilan. #etelah bulan ke-2( 'aalnya diambil alih oleh plasenta. karena korpus luteum tidak mati, maka progesteron dan estrogen terus dibentuk, endometrium tidak mati dan menjadi lebih tebal dan berkembang menjadi de$idua. 9arena hal inilah maka selama kehamilan tidak akan terjadi menstruasi.

DAFTAR PUSTAKA 1. Naveed Khan-Sabir, MD and Bruce R.Carr, MD. The Normal Menstrual Cycle and The Control o !vulation. htt"##$$$.%ndote&t.com# emale# emale'# emale rame'.html. ())* (. '. +uyton,,rthur 1--. Fisiologi Kedokteran. %disi -. /a0arta 1%+C.

Anda mungkin juga menyukai