Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Anestesi secara umum adalah suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. menghilangkan rasa sakit akan tetapi juga menghilangkan kesadaran. yang optimal agar operasi dapat berjalan lancer.
Anestesi umum
Anestesi umum adalah tindakan untuk
menghilangkan nyeri secara sentral disertai dengan hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali atau reversible Anestesi memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut: Hipnotik/sedasi: hilangnya kesadaran Analgesia: hilangnya respon terhadap nyeri Muscle relaxant: relaksasi otot rangka
sebelumnya
Mengetahui apakah ada hal-hal yang perlu mendapat
perhatian khusus,misalnya alergi, mual-muntah, nyeri otot, gatal-gatal atau sesak nafas pasca bedah, sehingga dapat dirancang anestesia berikutnya dengan lebih baik.
relatif besar sangat penting untuk diketahui apakah akan menyulitkan tindakan laringoskopi intubasi.
Leher pendek dan kaku juga akan menyulitkan
laringoskopi intubasi
umum tentu tidak boleh dilewatkan seperti inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi semua system organ tubuh pasien.
Pemeriksaan laboratorium
Uji laboratorium hendaknya atas indikasi yang tepat
darah kecil (Hb, lekosit, masa perdarahan dan masa pembekuan) dan urinalisis
Pada usia pasien diatas 50 tahun ada anjuran
untuk menyiapkan agar pasien dalam keadaan bugar, sebaliknya pada operasi sito penundaan yang tidak perlu harus dihindari.
Kelas V
: Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia. : Pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang. : Pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terbatas. : Pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat. : Pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.
Premedikasi
yaitu pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesia diberi dengan tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anestesi
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Menimbulkan rasa nyaman bagi pasien Memudahkan atau memperlancar induksi Mengurangi jumlah obat-obat anestesi Menekan refleks-refleks yang tidak diinginkan (muntah/liur) Mengurangi sekresi kelenjar saliva dan lambung Mengurangi rasa sakit
INDUKSI ANASTESI
tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak
Stetoskop untuk mendengarkan suara paru dan jantung. Laringo-Scope, pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia pasien. Lampu harus cukup terang. Pipa trakea.pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa balon (cuffed) dan > 5 tahun dengan balon (cuffed). Pipa mulut faring (Guedel, orotracheal airway) atau pipa hidung-faring (naso-tracheal airway). Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya lidah tidak menyumbat jalan napas.
T : Tube
A : Airway
T : Tape
plastic (kabel) yang mudah dibengkokan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah dimasukkan.
C : Connector Penyambung antara pipa dan peralatan
anestesia
S : Suction
Induksi intravena
Paling banyak dikerjakan dan digemari. Indksi intravena
dikerjakan dengan hati-hati, perlahan-lahan, lembut dan terkendali. Obat induksi bolus disuntikan dalam kecepatan antara 30-60 detik
Selama induksi anestesi, pernapasan pasien, nadi dan
Propofol (diprivan, recofol) 2. Ketamin (ketalar) 3. Opioid (morfin, petidin, fentanil, sufentanil)
Induksi intramuscular
Sampai sekarang hanya ketamin (ketalar) yang dapat
diberikan secara intramuskulardengan dosis 5-7 mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur
Induksi inhalasi
N2O (gas gelak, laughing gas, nitrous oxide, dinitrogen monoksida) Halotan (fluotan) Enfluran (etran, aliran) Isofluran (foran, aeran) Desfluran (suprane) Sevofluran (ultane)
ringan (hypnosis) sekedar tidak sadar, analgesia cukup, diusahakan agar pasien selama dibedah tidak menimbulkan nyeri dan relaksasi otot lurik yang cukup
Rumatan dapat dilakukan secara intravena dan inhalasi
TERIMA KASIH