Kenapa Anak Terlambat Bicara?
Kenapa Anak Terlambat Bicara?
penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat luas dan banyak, terdapat beberapa tanda yang harus diwaspadai untuk lebih mudah mendeteksi gangguan ini.
In this Issue: - Anak Terlambat Bicara, Normalkah? - Terapi Wicara - Jogi Mulai Pandai Bicara
Susunan Redaksi: Pelindung: dr. Esther Nurima, MARS Ketua: dr. Janti Indrawati Anggota: Tim PR Corporate Tim Marketing BSD & Pekanbaru Kontributor: dr. Fanny Aliwarga, SpRM Input dan saran, email: redaksi@ekahospital.com
Penyebab lain yang relatif jarang adalah kelainan organ bicara, kelainan genetik atau kromosom, autisme, mutisme selektif, afasia reseptif, dan deprivasi lingkungan. Deprivasi lingkungan bisa disebabkan oleh lingkungan sepi, dua bahasa, Penyebab utama status ekonomi sosial, teknik keterlambatan bicara, yaitu retardasi pengajaran yang salah, dan sikap mental, gangguan pendengaran, dan orangtua. keterlambatan maturasi.
Orangtua layak bingung jika anak terlambat bicara. Akan tetapi jangan lalai untuk segera mencari terapi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua jika terjadi gangguan atau keterlambatan bicara pada sang buah hati, yaitu jangan biarkan anak menonton TV terlalu lama karena akan berdampak
kurang baik terhadap perkembangannya, sediakan waktu mengajak anak berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, lakukan stimulasi dengan mengajak anak berkomunikasi meskipun ia belum mampu berbicara dengan baik, mulailah membacakan dongeng
atau buku cerita anak sejak usia 6 Konsultasikan dengan dokter/ pernyataan dokter yang sebelumnya bulan dan mengajarkan anak psikolog/psikiater tentang apa yang sekaligus memperkaya informasi pengucapan kata-kata dengan jelas seharusnya dikuasai oleh anak pada tentang kondisi anak kita yang (intonasi, bentuk mulut/bibir sebenarnya. Semakin dini kita saat mengucapkannya). mendeteksi kelainan atau Contoh: makan bukan maem gangguan tersebut maka atau mamam, minum bukan semakin baik pemulihannya. mik atau num, susu bukan Semakin cepat diketahui cucu, dsb. penyebab gangguan bicara dan bahasa maka semakin cepat Pada beberapa stimulasi dan intervensi dapat kasus terdapat kondisi anak dilakukan pada anak yang terlambat bicara namun bisa mengalami keterlambatan membaik dengan sendirinya. dalam berbicara. Apabila kemampuan bicara tidak mengalami kemajuan, terapi sejak dini akan sangat Source: www.keterlambatanmembantu mengoptimalkan usia tertentu. Usahakan mencari the bicara.blogspot.com perkembangannya. second opinion untuk memperkuat
Tertawa dan mengoceh tanpa arti suara yang merupakan kombinasi Memberi respon jika namanya dipanggil Mengeluarkan huruf hidup(vokal) dan huruf mati (konsonan) Mengerti kata-kata yang rutin didengar (da-da) Memahami dan menuruti perintah sederhana Menunjuk anggota tubuh Mengerti kalimat Menjawab pertanyaan Mengikuti 2 langkah perintah Mengucapkan ma-ma,pa-pa,da-da Bergumam Mengucapkan satu kata Mempelajari kata-kata dengan perlahan Menggunakan/merangkai dua kata Frase 50% dapat dimengerti Membentuk 3 (atau lebih) kalimat Menanyakan apa Menanyakan mengapa Kalimat 76% dapat dimengerti, bahasa sudah mulai jelas, menggunakan lebih dari 4 kata dalam satu kalimat Menyusun kalimat dengan baik Bercerita Kalimat 100% dapat dimengerti Pengucapan lebih jelas
36-48 bulan
48-60 bulan
6 tahun
Terapi Wicara
Gangguan bicara dan bahasa adalah salah satu gangguan tumbuh kembang yang paling sering ditemukan pada anak. Keterlambatan bicara adalah keluhan utama yang sering dicemaskan dan dikeluhkan orang tua kepada dokter. Terapi wicara adalah langkah tepat yang dianjurkan oleh dokter spesialis tumbuh kembang anak. Terapi ini wajib dilakukan pada buah hati Anda yang mengalami masalah keterlambatan bicara (speech delay) Terapi wicara dilakukan oleh seorang Speech-language pathologists (SLPs), atau lazimnya dikenal sebagai terapis wicara. Terapis wicara adalah tenaga profesional terdidik dalam bidang komunikasi, perkembangannya, serta gangguan yang menyertainya. Para terapis wicara pada umumnya mengenyam pendidikan khusus terapi wicara dan memiliki sertifikat keahlian di bidangnya. Dengan menilai kemampuan berbicara, bahasa, komunikasi kognitif, dan keterampilan menelan pada anak-anak dan orang dewasa, seorang terapis wicara dapat mengidentifikasi jenis masalah komunikasi dan cara terbaik untuk melatih kemampuan berbicara mereka. Terapis wicara melakukan terapi pada masalah di bidang artikulasi; difluency (ketidaklancaran berbicara); gangguan makan, gangguan bunyi suara (sengau), serta gangguan bahasa reseptif dan ekspresif. Pemulihan Dalam terapi wicara dan bahasa, seorang terapis wicara akan melakukan sesi terapi tatap muka individual ( one to one ), dalam kelompok kecil, atau langsung di ruang kelas, guna menghindari distraksi yang disebabkan oleh gangguan/kelainan tertentu. Terapis akan memberikan contoh bagaimana memproduksi suara dengan tepat dengan cara memeragakan secara gamblang pergerakan lidah dan alat ucapan lainnya sehingga sebuah bunyi Terapis menggunakan berbagai strategi misalnya r- dapat dihasilkan dengan terapi, diantaranya: baik dan tepat. Kegiatan Intervensi Bahasa Dalam latihan ini terapis akan berinteraksi dengan anak lewat aktivitas bermain dan berbicara. Terapis dapat menggunakan gambar, buku, obyek tertentu, atau kejadian di sekitar anak pada saat aktivitas berlangsung, untuk menstimulasi perkembangan bahasa.Terapis juga dapat mencontohkan pelafalan yang tepat dan melakukan latihan berulangulang untuk membangun kemampuan bicara dan bahasa anak. Terapi Artikulasi Dalam latihan artikulasi atau pembentukan suara, peran terapis dalam memberikan contoh pembentukan bunyi serta suku kata yang tepat kepada anak, harus dilakukan secara konsisten selama aktivitas berlansung. Tingkat kesulitan aktivitas bermain harus disesuaikan dengan usia dan jenis kebutuhan anak. Terapi Oral Motorik/Terapi Makan Terapis akan menggunakan berbagai terapi oral motorik, termasuk pemijatan wajah (facial massage) dan berbagai terapi penggerakan lidah, bibir, dan rahang untuk memperkuat otot-otot mulut. Sementara itu dalam terapi makan dan menguyah, terapis akan menggunakan beberapa macam makanan dengan tingkatan tekstur dan temperatur yang berbeda, sehingga dapat melatih kepekaan oral motorik anak pada saat makan dan menguyah.
Selain melatih konsentrasi, pendekatan antara terapis dan anak perlu juga dilakukan agar treatment selanjutnya bisa diarahkan secara mudah. Berikutnya adalah menstimulasi otot organ bicara Jogi, khususnya lidah, dengan cara memberikan massage (pijatan) di area wajah agar kemampuan gerak rahang dan bibir lebih maksimal, selain itu brushing dengan menggunakan sikat gigi khusus yang ditujukan untuk menstimulasi organ mulut bagian dalam, sehingga mampu membuka dan merapatkan, serta protusi bibir dan menjulurkan lidah. Yang terakhir adalah meniru ujaran mulai dari bunyibunyian, suku kata, kata, frase, hingga kalimat. Setelah beberapa kali menjalani terapi, Jogi mulai menunjukkan kemajuan bicara. Jogi mulai meniru ujaran, diantaranya: ogi (Jogi), ua (dua), tuju (tujuh), awa (awan), uca (rusak), mba (mba). Selain itu drooling (mengeces) yang dialaminya sudah mulai berkurang. Tentunya kita semua berharap Jogi dan anak-anak lain yang bernasib sama dengannya dapat segera terbantu lewat terapi bicara yang konsiten dilakukan oleh pihak rumah sakit bekerjasama dengan keluarga.