Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Program Tugas Belajar Pascasarjana Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ini dilakukan untuk mendukung pencapaian salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 2014 yang selaras juga dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yaitu Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM-Iptek) dalam rangka penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas). Peningkatan kapasitas SDM Iptek ini diharapkan akan mendukung pengembangan produk Iptek berbasis konsorsium riset, model SINas berbasis revitalisasi Puspiptek, pusat unggulan, dan intensifikasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa) di 6 koridor ekonomi. Adapun dalam hal ini, Program Beasiswa melingkupi: program gelar S2 dan S3 di dalam negeri yang meliputi perguruan tinggi negeri di selururuh Indonesia, dimana Kementerian Riset dan Teknologi saat ini telah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi negeri Antara lain Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Sriwijaya (Unsri). Upaya menyukseskan program ini membutuhkan partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak. Kemenristek mengundang SDM yang berada di lingkungan Kemenristek, LPNK Ristek dan institusi riset agar memanfaatkan Program Tugas Belajar Pascasarjana Kemenristek dengan sebaik-baiknya. Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan dan bahan informasi yang lengkap bagi pengelola program, karyasiswa Program Beasiswa Pascasarjana Kemenristek dalam rangka kelancaran pelaksanaan studi yang diselenggarakan oleh seluruh perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Kemenristek dan semua institusi yang terkait dengan program ini. Selain itu diharapkan juga buku ini menjadi dokumen tertulis yang dijadikan acuan atau pedoman untuk prosedur pelaksanaan Program Tugas Belajar Pascasarjana Kemenristek.

Jakarta, 14 Februari 2014 Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi

Prof.H.Freddy Permana Zen, M.SC., D.Sc.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1 DAFTAR ISI .................................................................................................... 3 DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ......................................................................... 4 DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 5 1. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 7 2. LANDASAN HUKUM ..................................................................................... 8 3. RUANG LINGKUP ........................................................................................ 9 3.1 Pembangunan Ketahanan Pangan ................................................................. 9 3.2 Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan ................. 10 3.3 Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi ................................ 10 3.4 Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ..................................... 11 3.5 Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan ................................... 11 3.6 Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat ............................................ 12 3.7 Pengembangan Teknologi Material Maju ............................................. 13 3.8 Kebijakan Publik .................................................................................... 13 4. TUJUAN DAN SASARAN ............................................................................. 13 5. PERSYARATAN DAN MEKANISME PENDAFTARAN .................................... 14 6. SISTEM SELEKSI ....................................................................................... 15 6.1 Seleksi Administrasi ................................................................................... 16 6.2 Seleksi Proposal ......................................................................................... 16 6.3 Seleksi Akademik ....................................................................................... 16 7. PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................................ 18 8. MONITORING DAN EVALUASI .................................................................. 20

PROGRAM TUGAS BELAJAR KEMENRISTEK

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR


Lampiran 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Komponen Program Tugas Belajar Kemenristek Program Gelar Kemenristek 2014 ........................................................................... 9 Tabel 2. Rencana Kegiatan Program Gelar Dalam Negeri tahun .................. 18 Tabel 3. Komponen Pembiayaan untuk Program Gelar Dalam Negeri .......... 19 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9

DAFTAR LAMPIRAN
Formulir Aplikasi Program Beasiswa Pascasarjana ............... 24 Pedoman Proposal Riset Calon Karyasiswa S3 ..................... 27 Format Essai Pendek Untuk Calon Karyasiswa S2 ................. 29 Perjanjian Program Beasiswa Pascasarjana ......................... 30 Surat Ijin Melanjutkan Studi ................................................. 33 Surat Kesediaan Menjadi Supervisor Dan Co-Promotor ........ 34 Laporan Studi Periodik .......................................................... 35 Laporan Akhir Tahun ............................................................. 38 Tugas Dan Syarat Co-Promotor Supervisor ........................... 39

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Mekanisme pendaftaran Program Tugas Belajar Kemenristek ... 17

Lampiran 10 Laporan Konsultasi Dengan Supervisor Atau Co-Promotor ... 40 Lampiran 11 Daftar Calon Karyasiswa Program Gelar Tahun .................... 41 Lampiran 12 Formulir Aplikasi Program Pendukung .................................. 42 Lampiran 13 Template Laporan Conference ............................................... 44

BUKU PEDOMAN TUGAS BELAJAR KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PROGRAM GELAR

1. LATAR BELAKANG Pengembangan Sumberdaya Manusia Iptek (SDM Iptek) sebagai suatu investasi jangka panjang bagi pembangunan nasional tidak dapat dipisahkan dari UndangUndang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabinet Indonesia Bersatu dan Visi Iptek 2025. Arah dan kebijaksanaan tersebut diharapkan dapat lebih mempertajam bidang-bidang keahlian yang harus dikuasai dan dikembangkan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan daya saing, kemandirian dan kesejahteraan bangsa. Peningkatan kesejahteraan bangsa merupakan prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan keunggulan daya saing, pengelolaan sumber daya dan peningkatan sumber daya manusia. Program Pemerintah Indonesia sejak Repelita IV yang dimulai tahun 1983 telah memproritaskan pengembangan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) melalui program beasiswa. Program pengembangan SDM yang pertama untuk Iptek mulai direalisasikan pada bulan April 1986, melalui program Overseas Fellowship Program (OFP), yang sumber dananya diperoleh Pemerintah Indonesia dari APBN dan World Bank (WB) melalui surat No. 2599-ND yang berakhir pada bulan Februari 1992. Program pengembangan SDM yang kedua yaitu Science and Technology Manpower Development Program (STMDP) yang sumber dananya diperoleh Pemerintah Indonesia dari APBN dan Overseas Economic Cooperation Fund (OECF) melalui surat No.IP-342 yang dimulai pada bulan Desember 1988 dan berakhir pada bulan November 1997. Program pengembangan SDM Iptek ketiga dimulai tahun 1990 melalui program yang disebut Science and Technology for Industrial Development (STAID). Program ini memperoleh dana dari WB dan OECF. Program STAID tersebut merupakan salah satu komponen Proyek Pengembangan Sumber Daya Manusia Profesional (Professional Human Resource Development Project / PHRDP) yang salah satu komponennya adalah program beasiswa, baik luar negeri maupun dalam negeri. Program-program tersebut telah menghasilkan ratusan Doktor dalam bidang sains dan perekayasaan tetapi terhenti pasca krisis moneter 1998 yang lalu. Menyadari bahwa kekuatan daya saing iptek bangsa Indonesia relatif masih lebih rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia, maka dipandang penting untuk kembali meningkatkan kualitas SDM Iptek bangsa ini. Program pengembangan SDM Iptek telah dicanangkan sebagai salah satu prioritas dalam RPJM 2010-2014. Ini ditempuh sejalan dengan upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas institusi riset terhadap luaran hasil riset dan pemanfaatannya di kalangan masyarakat. Pada tahun 2003 Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) telah mengambil inisiatif mengembangkan Program Tugas Belajar Kemenristek yang secara spesifik ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya para peneliti dan karyawan di lingkungan institusi riset. Program Tugas Belajar Kemenristek ini memprioritaskan pemanfaatan sarana

PROGRAM TUGAS BELAJAR KEMENRISTEK

laboratorium baik yang ada di kawasan PUSPIPTEK maupun yang ada di institusi riset. Selain itu, dalam melakukan kegiatan penelitian ilmiah harus memanfaatkan profesor riset atau doktor yang ada di LPNK Ristek atau institusi riset lainnya. Fasilitas riset dimaksud adalah Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong yang didirikan pada tahun 1976 di lahan seluas 350 ha. Ini dimaksudkan untuk membangun sinergi kegiatan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selaras dengan Pengembangan Program Utama Nasional saat itu. Di tempat ini terdapat tiga puluh lima laboratorium modern milik BATAN, BPPT, LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, telah ditetapkan Keputusan Menristek No. 77/M/Kp/IX/2003 tanggal 8 September 2003 tentang Pembentukan Penyelenggara Program Pendidikan Pascasarjana di PUSPIPTEK Serpong. Ini merupakan tindak lanjut dari ditandatanganinya kerjasama antara Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Departemen Pendidikan Nasional No. 15/KEMENRISTEK/IX/2003 tanggal 8 Agustus 2003 tentang Pemanfaatan Sumberdaya Iptek di Pusat Iptek Serpong untuk Mendukung Penyelenggaraan Program Pascasarjana di Perguruan Tinggi. Sejak tahun 2011, sesuai dengan RPJM dan Renstra Kemenristek 2010-2014, Program Tugas Belajar merupakan instrumen untuk melakukan fasilitasi dan koordinasi dalam rangka mendukung penguatan SINas dan SIDa. Hal ini diperkuat dengan adanya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang salah satu program utamanya adalah peningkatan kapasitas SDM dan Iptek pada 6 koridor ekonomi. Program peningkatan kapasitas SDM dan Iptek untuk penguatan aktor inovasi yang terdiri dari lemlitbang, industri, dan perguruan tinggi pada koridor ekonomi tersebut berimbas pada diperluasnya Program Tugas Belajar Kemenristek dari sisi peserta program dan diversifikasi program studi sesuai dengan kebutuhan. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi No.01/M/PER/VI/2009 tentang Pemberian Beasiswa Program Pascasarjana Kementerian Riset dan Teknologi membatasi pemberian beasiswa hanya kepada para peneliti yang berada di lingkungan Kemenristek dan LPNK Ristek dan tidak dijelaskan jenis program yang dapat dilaksanakan. Untuk memfasilitasi terlaksananya Program Penguatan SINas & MP3EI, telah terbit Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia No.03/M/PER/V/2011 dan Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi RI No.7 tahun 2012 tentang Program Pemberian Tugas Belajar Kementerian Riset dan Teknologi yang merevisi peraturan sebelumnya. Peraturan ini diharapkan dapat menjadi program beasiswa yang lebih optimal dalam mendukung penguatan SINas dan MP3EI. 2. LANDASAN HUKUM Program Tugas Belajar Kemenristek memberikan kesempatan bagi peningkatan kapasitas SDM Iptek yang terlibat dalam agenda prioritas Kemenristek yakni penguatan SINas/SIDa dan dalam rangka mendukung MP3EI. Program Tugas Belajar tersebut terbagi dalam dua macam komponen program yaitu Program Gelar dan Program Pendukung. Program Gelar yaitu program bagi calon Karyasiswa untuk mendapatkan gelar akademik strata S2 (Master) selama 2 tahun dan S3 (Doktor) selama 4 tahun di perguruan tinggi dalam negeri. Calon Karyasiswa nantinya diharapkan untuk dapat memilih salah satu perguruan tinggi yang telah memiliki kerjasama dengan Kemenristek yaitu UI, ITB, IPB, UNPAD, UGM, ITS, UNS atau UNSRI.

TABEL 1. KOMPONEN PROGRAM TUGAS BELAJAR PROGRAM GELAR KEMENRISTEK

NO 1 2

JENIS PROGRAM Program Master (S2) Program Doktor (S3)

LOKASI PROGRAM Dalam negeri Dalam negeri

LAMA PROGRAM 2 tahun 4 tahun

Pelaksanaan Program Gelar ini mengacu pada beberapa landasan hukum, yaitu : 1. UU No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2. Perpres No.12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar. 3. Permen No.7 tahun 2012 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi No.03/M/PER/V/2011 Tentang Program Pemberian Tugas Belajar Kementerian Riset dan Teknologi. 3. RUANG LINGKUP Ruang lingkup yang dimaksud disini adalah 7 bidang fokus yang diutamakan untuk dipilih oleh Karyasiswa sesuai dengan Agenda Riset Nasional (ARN) ditambah Kebijakan Publik untuk mendukung pencapaian salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 2014, yaitu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM-Iptek) dalam rangka penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas). Bidang fokus yang dapat dipilih oleh Karyasiswa yaitu : a. Pembangunan Ketahanan Pangan; b. Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan; c. Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi; d. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi; e. Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan; f. Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat; g. Pengembangan Teknologi Material Maju; dan h. Kebijakan Publik. Dalam mendukung program MP3EI, karyasiswa dapat memilih diantara 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama yang telah ditetapkan. 3.1 Pembangunan Ketahanan Pangan Mengembangkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung terwujudnya ketahanan pangan, yang meliputi: perluasan lahan produksi, pengembangan bibit unggul khususnya untuk lahan suboptimal, peningkatan produktivitas dan pengurangan kehilangan hasil panen, pengembangan teknologi perikanan, pengembangan teknologi industri pangan skala kecil, dan peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan guna mencapai kondisi swasembada dan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang cukup, bergizi, aman, bermutu, sesuai selera dan keyakinan, melalui

peningkatan produktivitas, kualitas, dan efisiensi produksi pangan asal tanaman, ternak, dan ikan secara berkelanjutan, pengolahan hasil, dan penganekaragaman pangan. Prioritas utama adalah untuk: (a) mendukung terwujudnya kemandirian ketahanan pangan, revitalisasi nilai kearifan lokal, dan meningkatkan kemitraan antarlembaga; dan (b) mengembangkan komoditas pangan yang menjadi prioritas, yang diselaraskan dengan kebijakan revitalisasi pembangunan produksi pangan asal tanaman, ternak, dan ikan. Kebijakan iptek ketahanan pangan diarahkan pada upaya peningkatan daya dukung teknologi untuk mempertajam prioritas penelitian, peningkatan kapasitas kelembagaan, pengembangan iklim inovasi, dan pembentukan SDM yang handal dalam pengelolaan pangan. 3.2 Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan Mengembangkan teknologi energi yang meliputi teknologi eksplorasi, ekploitasi, dan produksi energi untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan energi nasional dan konservasi energi sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional yang bersumber pada panas bumi, angin, surya, nuklir, energi hidro, energi laut, fuell cell, biofuel, biomassa, dan biogas, batubara, hidrogen, dan coal bed methane. Pengembangan teknologi energi ini juga dimaksudkan memberikan dukungan teknologi bagi pengembangan industri energi skala kecil dan upaya pemberdayaan masyarakat. Arah kebijakan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek di bidang energi adalah: (a) peningkatan kemampuan iptek yang berorientasi mendukung kebijakan penyediaan energi nasional melalui langkah konservasi sumber energi, pemanfaatan energi secara efisien, diversifikasi penggunaan energi, dan pengembangan energi baru dan terbarukan; (b) peningkatan kemampuan iptek dalam pengelolaan energi nasional jangka panjang, dan peningkatan kemampuan pasokan energi dengan memanfaatkan bauran energi (energy-mix) berbasis pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan; (c) peningkatan kemampuan iptek dalam pembangunan infrastruktur energi melalui penguatan kelembagaan, optimalisasi dan pendayagunaan sumber daya, dan pembangunan jaringan yang mencakup focal point untuk tiap jenis energi dan kegiatan yang dikembangkan; (d) mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya teknologi dan inovasi yang berorientasi pada kekuatan dan kemampuan sumber daya nasional. 3.3 Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi Mengembangkan teknologi dan manajemen transportasi nasional untuk mendukung klaster industri transportasi dan memecahkan persoalan transportasi nasional. Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi tersebut difokuskan pada teknologi sarana dan prasarana transportasi, teknologi dan manajemen transportasi perkotaan, teknologi dan manajemen transportasi barang/logistik, dan teknologi dan manajemen transportasi antar/multimoda yang hemat energi dan ramah lingkungan, serta teknologi dan manajemen untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi. Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi di masa depan diarahkan untuk: (a) memenuhi kebutuhan transportasi nasional yang aman, nyaman, tepat waktu dan terjangkau masyarakat luas; (b) meningkatkan transaksi perdagangan sebagai sumber pergerakan orang, barang, dan jasa yang menjadi pangsa pasar bisnis transportasi melalui political trading yang saling menguntungkan; (c) menciptakan

jaringan pelayanan secara inter dan antarmoda angkutan melalui pembangunan prasarana dan sarana transportasi, serta diikuti dengan pemanfaatan e-commerce dalam kaitan paper less document, sehingga kemudahan, kelancaran, dan kepastian pelayanan dapat dicapai; (d) menyelaraskan semua peraturan perundang-undangan baik yang mencakup investasi maupun penyelenggaraan jasa transportasi untuk memberikan kepastian hukum bagi semua pihak terkait; (e) menciptakan sistem perbankan dan mekanisme pendanaan untuk menunjang investasi dan operasi bidang prasarana dan sarana transportasi; (f) mendorong seluruh stakeholders untuk berpartisipasi dalam penyediaan pelayanan mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, dan pengoperasiannya; (g) menghilangkan segala macam bentuk monopoli agar dapat memberikan alternatif/ pilihan bagi pengguna jasa; (h) mempertahankan keberpihakan pemerintah sebagai regulator terhadap pelayanan kepada masyarakat; (i) menyatukan persepsi dan langkah para pelaku penyedia jasa transportasi dalam kaitan pelayanan global. 3.4 Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengurangi kesenjangan informasi, mengurangi pembajakan Hak Kekayaan Intelektual dan mengurangi belanja teknologi impor, yang meliputi: telekomunikasi berbasis IP, penyiaran multimedia berbasis digital, aplikasi perangkat lunak berbasis open source, telekomunikasi murah untuk desa terpencil, teknologi digital untuk industri kreatif, dan infrastuktur informasi. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diarahkan untuk: (a) mengantisipasi implikasi konvergensi TIK, baik dalam aspek kelembagaan maupun peraturan perundang-undangan, termasuk yang terkait dengan persoalan keamanan, kerahasiaan, privasi dan integritas informasi, hak atas kekayaan intelektual, dan legalitasnya; (b) mengoptimalkan dan menyinergikan pembangunan dan pemanfaatan prasarana telekomunikasi dan non-telekomunikasi dalam pengembangan TIK secara menyeluruh dengan pengutamaan daerah perdesaan, guna menciptakan efisiensi, termasuk efisiensi dalam investasi, yang pada akhirnya akan menentukan harga/biaya layanan yang dibebankan kepada masyarakat pengguna; (c) memanfaatkan konsep teknologi netral yang responsif terhadap kebutuhan pasar dan industri, namun tetap menjaga keutuhan sistem yang ada; (d) mendorong persaingan yang sehat dalam penyelenggaraan telekomunikasi fixed line dengan mempersiapkan tahapan migrasi dari bentuk duopoli ke bentuk kompetisi penuh yang setara dan berimbang, seperti telekomunikasi nirkabel; (e) mendorong pengembangan industri pendukung (komponen, material, submodul, dan lain-lain), industri konten dan aplikasi sebagai upaya penciptaan nilai tambah dari industri TIK dalam negeri; (f) menumbuh-kembangkan kepemimpinan (leadership) dalam bidang TIK untuk memperkuat arah yang jelas bagi pengembangan sektor ini; (g) meningkatkan pengetahuan masyarakat (khususnya masyarakat pedesaan) dan kepedulian tentang potensi pemanfaatan TIK. 3.5 Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan Mengembangkan teknologi untuk memperoleh kemandirian industri pertahanan dan keamanan nasional dalam menghasilkam produk sarana pertahanan dan perbekalan untuk mendukung operasi taktis dan strategis kelas ringan, sedang, menengah, dan kelas berat untuk mengurangi belanja teknologi impor. Produk yang dimaksud meliputi peralatan pendukung daya gempur, peralatan pendukung daya gerak, peralatan

10

11

pendukung Komando, Kendali; Komunikasi; Komputer; Informasi; Pengamatan dan Pengintaian (K4IIP), peralatan pendukung sarana pertahanan, peralatan pendukung Polri, dan perlengkapan khusus. Peningkatan kualitas dan tingkat teknologi pertahanan, dapat dilakukan melalui joint production dengan industri militer negara-negara lain serta bentuk kerjasama yang lain. Kemandirian industri pertahanan dan keamanan diharapkan dapat mendukung peningkatan kapasitas TNI dalam melakukan military operations other than war (MOOTW), serta kemampuan peace-keeping operation di wilayah-wilayah konflik di dunia, mempunyai kemampuan untuk melakukan survelillance dan menjaga pulaupulau terpencil, wilayah perbatasan dan lautan Nusantara yang terbentang luas. Polri dan aparat intelijen juga dapat terus meningkatkan kemampuan operasionalnya untuk melawan kejahatan trans-nasional, termasuk kelompok teroris yang memanfaatkan teknologi yang canggih. Di samping itu, pengembangan teknologi satelit diharapkan mampu mendukung fungsi pengawasan hutan dan deteksi kebakaran hutan. Arah kebijakan pengembangan teknologi pertahanan dan keamanan (Hankam) ditujukan untuk: (a) memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista), baik perangkat keras maupun perangkat lunak berteknologi terbaru, sesuai dengan kebutuhan operasional yang mempunyai efek penangkal tinggi; (b) meningkatkan penguasaan kapabilitas Iptek Hankam di kalangan industri nasional melalui regulasi, kelembagaan dan penanganan alokasi pendanaan khusus; (c) meningkatkan pemahaman, penguasaan Iptek, dan rekayasa untuk aplikasi Hankam di kalangan perguruan tinggi dan lembaga Iptek nasional untuk mencapai keunggulan bangsa berbasiskan kemandirian, melalui roadmap yang bersifat kuantitatif dan rancangan strategis Hankam yang terpadu; (d) mengikuti pemenuhan standardisasi sarana pertahanan pangsa pasar dunia yang kompetitif; (e) memberikan peluang kepada industri strategis di bidang Hankam untuk berinovasi, sehingga mampu menjaga kelangsungan hidup industri secara ekonomis. 3.6 Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat Mengembangkan Iptek kesehatan dan obat khususnya obat alami untuk mendukung klaster industri kesehatan dan industri farmasi nasional, yang meliputi: Iptek untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan teknologi sarana kesehatan dan obat. Disamping itu, mencari teknologi terkini untuk memerangi penyakit-penyakit menular seperti H5N1, H1N1 dan virus-virus berbahaya lainnya. Hal ini penting karena virus-virus tersebut akan terus bermutasi dan mengancam kehidupan umat manusia. Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan dan obat diarahkan untuk memberikan pemecahan berbagai permasalahan utama kesehatan yang dihadapi sebagian masyarakat Indonesia. Prioritas utama pengembangan iptek kesehatan dan obat adalah: (a) pencapaian gizi seimbang, terutama untuk mempertahankan dan meningkatkan keadaan gizi masyarakat, serta tumbuh kembang anak dalam rangka menjaga kualitas SDM Indonesia; (b) pengembangan industri farmasi untuk mewujudkan kemandirian dalam menjamin ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas; (c) pengembangan obat bahan alam menjadi fitofarmaka dan sediaan obat modern; (d) pengembangan obat-obat preventif seperti vaksin sera, dan obat-obat protein pharmaceutical; (e) pengendalian penyakit melalui deteksi dini dan diagnosis, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan; (f) pengembangan alat kesehatan/ kedokteran dengan meningkatkan kemampuan produksi dan mutu alat kesehatan, terutama untuk subsidi impor, dan pengembangan jejaring nasional untuk pelayanan purna jual peralatan; (g)

penjagaan mutu pelayanan kesehatan dengan prioritas kesehatan keluarga, pengawasan penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif, perawatan terhadap korban trauma dan bencana, dan pengurangan dampak pembangunan terhadap kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. 3.7 Pengembangan Teknologi Material Maju Mengembangkan material maju untuk meningkatkan kandungan lokal dan memperkuat industri nasional serta mendukung pengemangan teknologi pangan, teknologi energi, teknologi transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi pertahanan dan keamanan serta teknologi kesehatan dan obat. Pengembangan Teknologi Material Maju mencakup kegiatan penelitian dan pengembangan berbagai material, sumber daya mineral dan metalurgi. Keluaran dari kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang material maju adalah (a) prototip proses, produk litbang, teknoekonomi dalam pengolahan sumber daya mineral primer dan sekunder, mineral industri dan material metalurgi, manufaktur bahan logam dan teknologi hasil guna bahan., (b) terkuasainya dan termanfaatkannya teknologi maju pembuatan dan pengolahan material untuk divais elektronika dan telekomunikasi, membrane, biodegradable polimer, teknologi laser, nano material dari bahan lokal seperti nanosilica, nanosteel, komposit karet-beton, (c) terkuasainya litbang dan inovasi material berbasis sumber daya lokal bahan aktif untuk obat dan nano material untuk drug delivery, katalis dan bahan penyerap (absorbent) dan bahan pendispersi untuk industri pengolahan, keramik/polimer dan material magnet lunak dan keras berkekuatan tinggi, material sensor dengan sensitivitas tinggi dan material komposit untuk industri otomotif. 3.8 Kebijakan Publik Arah kebijakan pembangunan iptek di antaranya mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap yang jelas, dengan alat-alat ukur, indikator keberhasilan yang dibuat jelas, sehingga dapat mengukur keberhasilan dari masing-masing kegiatan. Selain itu, arah kebijakan ditujukan pula untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas iptek dengan memperkuat kelembagaan, sumberdaya dan jaringan iptek di pusat maupun daerah. Kebijakan pembangunan jangka panjang di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana yang telah digariskan dalam RPJP, RPJM dan Visi Iptek 2025 sangat mempengaruhi kompetensi yang dimiliki oleh SDM Iptek dan bidang-bidang studi yang perlu dikuasai di masa mendatang. Dengan tersedianya SDM yang mumpuni di bidang kebijakan publik, diharapkan tujuan, arah, dan sasaran pembangunan iptek dapat lebih fokus dan mudah dicapai. 4. TUJUAN DAN SASARAN Program Tugas Belajar ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan. Namun program ini memiliki tujuan yang lebih spesifik yaitu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang Iptek, serta untuk meningkatkan kompetensi SDM Iptek yang terlibat dalam penguatan SINas/SIDa dan MP3EI.

12

13

Upaya keras membangun aliansi dan kemitraan strategis antarinstitusi pendidikan mutlak diperlukan. Upaya tersebut diproyesikan akan memberikan luaran (output) dan dampak (outcome) yang penting, antara lain: (1) optimasi pemanfaatan fasilitas-fasilitas riset yang tersedia, (2) membangun kultur sinergi dan kolaborasi dalam kaitan riset dan pengembangan berbasis antardisiplin, (3) membangun mission oriented dalam kaitan riset dan pengembangan yang lebih jelas dan terarah, dan (4) membangun jaringan sistem inovasi nasional yang kuat. Dengan demikian kegiatan riset dan pengembangan dapat terbangun lebih fokus dan efektif berbasis pada masalah-masalah nyata yang dihadapi masyarakat, sekaligus untuk menjawab masalah-masalah bangsa. Sedangkan sasaran yang diharapkan dapat tercapai dengan adanya program ini adalah: 1. Peningkatan kapasitas SDM Iptek dalam rangka penguatan SINas/SIDa dan MP3EI 2. Tersedianya SDM Iptek lulusan Magister dan Doktoral berbasis riset; 3. Terbentuknya jejaring riset antara LPNK/Lemlitbang, perguruan tinggi dan industri serta perguruan tinggi dan lembaga riset luar negeri. 5. PERSYARATAN DAN MEKANISME PENDAFTARAN Program Tugas Belajar Kemenristek ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan. Selain untuk kalangan internal Kementerian Riset dan Teknologi, penerima manfaat utama dari program ini adalah tujuh LPNK yang di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi, yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Standarisasi Nasional (BSN). Selain dari tujuh LPNK tersebut diatas, program ini juga ditujukan bagi PNS pusat dan daerah yang masuk dalam Koridor Ekonomi MP3EI dengan riset yang bersesuaian dengan bidang fokus yang tertera pada ruang lingkup. Berikut ini adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon Karyasiswa yang ingin mengikuti seleksi untuk mendapatkan kesempatan beasiswa Program Gelar ini: 1. Calon Karyasiswa adalah PNS dengan golongan minimal III/a. (dibuktikan dengan fotokopi SK CPNS, SK PNS dan SK Pengangkatan terakhir yang telah dilegalisir). 2. Masa Kerja paling kurang 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat menjadi PNS (bukan CPNS) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 04 Tahun 2013. 3. Calon Karyasiswa yang ingin mengikuti Program S2 harus berpendidikan minimal S1 dan bagi yang ingin mengikuti Program S3 harus sudah lulus S2. (dibuktikan dengan fotokopi ijazah terakhir yang disahkan oleh pejabat yang berwenang). 4. Menyertakan surat izin dari atasan setingkat Eselon II dan diusulkan oleh pejabat Eselon I yang bertanggung jawab terhadap pengembangan SDM. Untuk calon Karyasiswa yang berasal dari koridor ekonomi MP3EI, diusulkan oleh sekurangkurangnya pejabat eselon II yang menangani urusan kepegawaian dan harus diketahui penanggung jawab masing-masing koridor ekonomi di Kemenristek. 5. Calon Karyasiswa yang ingin mengikuti Program S2 harus memiliki IPK minimal 2,75 dan bagi yang ingin mengikuti Program S3 memiliki IPK minimal 3,00. (dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang disahkan oleh pejabat yang berwenang). 6. Mampu berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat kemampuan bahasa Inggris satu tahun terakhir dengan nilai minimal TOEFL Prediction 450 atau IELTS 4,5 bagi yang ingin mengikuti seleksi untuk Program S2 dan minimal TOEFL 500

atau IELTS 5 bagi yang ingin mengikuti seleksi untuk Program S3. 7. Menyertakan Formulir Aplikasi Program Tugas Belajar Kemenristek. 8. Menyertakan proposal riset bagi calon Karyasiswa yang mendaftar S3. Sementara bagi calon Karyasiswa yang mendaftar S2, menuliskan sebuah essai pendek terkait rencana tesis. 9. Calon Karyasiswa harus memiliki co-promotor dari professor riset atau doktor (S3) yang menguasai bidang studi/penelitian yang akan diambil dan bersedia menjadi pembimbing. (dibuktikan dengan surat kesediaan co-promotor). 10. Batas usia maksimum untuk Program S2 adalah 40 tahun dan untuk Program S3 adalah 46 tahun. 11. Lulus dalam ujian masuk perguruan tinggi yang dituju. 12. Calon Karyasiswa adalah sebagai pendaftar baru/bukan mahasiswa on going di Perguruan Tinggi. 13. Bersedia menandatangani Perjanjian Tugas Belajar. (akan dilakukan setelah calon karyasiswa diterima sebagai karyasiswa Program Tugas Belajar Kemenristek). Dokumen yang diperlukan untuk persyaratan tersebut diatas, terdapat dalam lampiran buku pedoman ini. Untuk mekanisme pendaftaran Program Tugas Belajar Kemenristek bagi calon Karyasiswa dari LPNK adalah sebagai berikut : a. Calon Karyasiswa mempersiapkan dokumen yang disyaratkan lalu dikumpulkan kolektif pada LO LPNK masing-masing bagi peserta dari LPNK. Dan bagi calon Karyasiswa yang berasal dari Koridor Ekonomi MP3EI, pengajuan dokumen diajukan langsung ke Pelaksana Program dengan ditembuskan kepada penanggung jawab masing-masing koridor di Kemenristek. Surat beserta dokumen kelengkapan calon Karyasiswa disampaikan kepada : Penanggung Jawab Program Tugas Belajar Kemenristek/ Deputi Bidang Sumber Daya Iptek c.q. Asisten Deputi Sumber Daya Manusia Iptek Gedung II BPPT Lantai 7, Jl. MH Thamrin No.8 Jakarta 10340 Telpon: (021) 316-9214; 316-9224 Faks: (021) 310-2046 Email: admin-pascasarjana@ristek.go.id b. Semua dokumen persyaratan dikumpulkan akan diverifikasi oleh LO LPNK. Kemudian institusi menyampaikan daftar usulan nama calon Karyasiswa yang memenuhi persyaratan kepada pelaksana program sebagaimana format terlampir. c. Tim Pelaksana melakukan seleksi hingga diumumkan kembali melalui LO LPNK. 6. SISTEM SELEKSI Sistem seleksi yang diterapkan dalam program ini ada tiga tahap, yaitu Seleksi Administrasi, Seleksi Proposal, dan Seleksi Akademik. Seleksi Administrasi dilakukan oleh Tim Seleksi di Kementerian Riset dan Teknologi, Seleksi Proposal dilakukan oleh Tim Independen yang dibentuk oleh Pengelola Program Tugas Belajar Kemenristek, sedangkan Seleksi Akademik dilakukan pada perguruan tinggi yang dituju.

14

15

6.1 Seleksi Administrasi Seleksi administrasi adalah seleksi awal yang mencakup seleksi berkas untuk melihat pemenuhan persyaratan dan kelengkapan dokumen calon Karyasiswa. Pada tahap ini calon karyasiswa harus mengumpulkan dokumen yang disebutkan dalam persyaratan pada poin 1 sampai dengan 9. Seleksi administrasi ini merupakan persyaratan dan ketentuan administrasi yang berlaku dan wajib dipenuhi oleh calon Karyasiswa. Pelaksana program yang bertugas untuk menyeleksi dokumen calon Karyasiswa akan menerima pengajuan dari LO Kemenristek dan LPNK dan kemudian memeriksa, melakukan verifikasi dan evaluasi, dan menyimpan berkas-berkas dokumen administrasi calon Karyasiswa. Calon Karyasiswa yang lulus tahapan seleksi administrasi berhak untuk melanjutkan ke tahapan seleksi berikutnya, yaitu seleksi proposal. Bagi calon karyasiswa Kelembagaan Iptek di Koridor Ekonomi, selain membuat dokumen yang telah ditetapkan dalam lampiran buku pedoman, juga membuat Surat usulan pencalonan dari Kepala Satuan Kerja yang ada di Koridor Ekonomi yang ditujukan kepada Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi, selanjutnya Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi menyampaikan usulan kepada Pengelola Program untuk dilakukan seleksi. 6.2 Seleksi Proposal Seleksi proposal dilakukan bagi calon Karyasiswa yang lulus seleksi administrasi. Pelaksana Program Tugas Belajar membentuk tim independen yang terdiri dari para pakar pada setiap bidang fokus yang akan disahkan dengan SK Deputi Bidang Sumber Daya Iptek. Tim Independen ini akan menilai proposal calon Karyasiswa dan menentukan apakah proposal tersebut layak untuk dibiayai pada program ini. Calon Karyasiswa yang lulus tahapan seleksi proposal akan diumumkan melalui LO LPNK dan berhak untuk melanjutkan ke tahapan seleksi berikutnya, yaitu seleksi akademik. 6.3 Seleksi Akademik Setelah dinyatakan lulus mengikuti seleksi proposal, tahap selanjutnya calon Karyasiswa untuk Program Magister atau Program Doktoral diminta untuk mengikuti seleksi akademik sesuai dengan mekanisme yang berlaku di masing-masing Perguruan Tinggi yang dituju. Setelah dinyatakan lulus atau diterima di Perguruan Tinggi tersebut, maka calon Karyasiswa tersebut dinyatakan berhak menerima Tugas Belajar Program Gelar dari Kemenristek.
Penanggung Jawab Program

Hasil Evaluasi

Sosialisasi Tugas Belajar

Dokumen Pengajuan Permohonan Tugas Belajar

Pencantuman Nama dalam SK Menristek Ya Pemberitahuan Pemberitahuan Seleksi Akademis Di Pergururuan Tinggi TidakL ulus

Layak ? Tidak Surat Penolakan Surat Penolakan Selesai

Surat Pengajuan Permohonan Tugas Belajar Ya Seleksi Persyaratan Administrasi Layak? Tidak Selesai Berkas Persyaratan Administrasi CKS Lolos Proposal/Essi CKS Selesai Tidak Memenuhi

Buku Pedoman Tugas Belajar Form Penawaran Tugas Belajar Pengisian Form Tugas Belajar dan berkas administrasi

SESMEN / SESTAMA Unit Kerja Instansi/LO Kemenristek, LPNK Calon Karyasiswa (CKS) Tim Seleksi Administrasi Tim Seleksi Proposal Perguruan Tinggi

GAMBAR 1. Mekanisme pendaftaran Program Tugas Belajar Kemenristek

16

17

7. PELAKSANAAN KEGIATAN Jadwal pelaksanaan Program Tugas Belajar Kementerian Riset dan Teknologi yang dimulai dari seleksi sampai dengan perkuliahan, dijelaskan pada Tabel 2 berikut:
TABEL 2. Rencana Kegiatan Program Gelar Dalam Negeri

Bulan Februari 3 Maret- 14 April 15 April 23 Mei 2 Juni Juni -Juli

Kegiatan Sosialisasi Program Tugas Belajar Pendaftaran Calon Karyasiswa Seleksi Administrasi dan Proposal Calon Karyasiswa Pengumuman Hasil Seleksi Proposal Program Tugas Belajar Seleksi akademik di Perguruan Tinggi yang dituju bagi calon Karyasiswa yang lulus seleksi Pengumuman karyasiswa penerima Program Tugas Belajar Kemenristek. Mulai masa Perkuliahan

Perguruan Tinggi; c. Memberikan laporan perkembangan studi setiap Semester, laporan tahunan, disertai dengan daftar nilai hasil ujian semester; d. Melapor kepada Deputi Sumber Daya Iptek dengan melampirkan foto copy tesis/ disertasi final yang telah diujikan, ijazah dan transkrip nilai, pada saat masa akhir studi; e. Mengisi Formulir isian yang diberikan dengan data yang sebenar-benarnya; f. Menyerahkan foto copy buku tabungan/rekening dan NPWP pada saat awal program atau perubahannya kepada petugas pemantau; g. Mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Negara kepada Kantor Kas Negara, jika dalam hal tertentu karyasiswa: (a) memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pelaksana Program Tugas Belajar Kemenristek secara sepihak, atau (b) diketahui telah memberikan informasi yang tidak benar berkenaan dengan persyaratan untuk memperoleh Beasiswa Program Pascasarjana Kemenristek, (c) menerima beasiswa lainnya; h. Melakukan komunikasi dengan petugas pemantau apabila terjadi hal-hal yang bersifat diluar rencana; i. Sanggup dan bertanggungjawab untuk memenuhi aturan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara kegiatan.
TABEL 3. Komponen Pembiayaan untuk Program Gelar Dalam Negeri

Agustus September

No. 1.

Komponen Formulir Pendaftaran dan Seleksi Biaya Kuliah Waktu Kuliah Tunjangan Biaya Hidup Transpor Lokal Tunjangan Buku dan Referensi Penelitian ATK

Strata-2/ Magister Sesuai pengeluaran

Strata-3/ Doktoral Sesuai pengeluaran

Calon Karyasiswa apabila dinyatakan berhak menerima Tugas Belajar Program Gelar dari Kemenristek, maka akan diberikan hak dan kewajiban yang melekat antara lain : 1. Hak Karyasiswa a. Menerima biaya pendidikan, meliputi Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang besarnya disesuaikan dengan jenis Program Tugas Belajar, ketentuan Standar Biaya Umum (SBU) Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan ketentuan perguruan tinggi; b. Menerima tunjangan biaya hidup (allowance) dan operasional pendidikan yang besarnya disesuaikan dengan jenis Program Tugas Belajar, ketentuan SBU Kementerian Keuangan RI; c. Mendapatkan informasi dari Kementerian Riset dan Teknologi yang berkaitan dengan Program Tugas Belajar; d. Menerima materi pendidikan dan mengikuti perkuliahan di masing-masing Perguruan Tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi sesuai dengan peraturan yang berlaku di masing-masing Perguruan Tinggi. 2. Kewajiban Karyasiswa a. Melaksanakan dan menyelesaikan program tugas belajar dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Perjanjian Tugas Belajar Program Tugas Belajar dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; b. Hadir dalam setiap perkuliahan/pelatihan bahasa sesuai dengan ketentuan

2. 3. 4. 5. 6. 7 8

Sesuai pengeluaran 4 semester Rp. 1.650.000,-/ bulan Rp. 2.000.000,-/ tahun Rp. 7.400.000,Rp. 80.000,-/bulan

Sesuai pengeluaran 8 semester Rp. 1.700.000,-/ bulan Rp. 2.250.000,-/ tahun Rp. 14.100.000,Rp. 110.000,-/bulan

Rp. 110.000,-/bulan Rp. 110.000,-/bulan

Adapun sanksi yang akan diberikan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Karyasiswa terhadap Perjanjian Tugas Belajar Program Tugas Belajar adalah sebagai berikut : a) Jika dalam hal tertentu karyasiswa memutuskan untuk mengundurkan diri dari program studi secara sepihak, maka berdasarkan Perjanjian Tugas Belajar Program Tugas Belajar, karyasiswa harus mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Program Tugas Belajar Kemenristek sejak proses seleksi hingga tanggal keputusan pembatalan pemberian beasiswa kepada Negara;

18

19

b) Karyasiswa akan dikenakan sanksi dari Kedeputian Sumber Daya Iptek jika dalam proses seleksi, penempatan, maupun selama mengikuti Program Tugas Belajar Kemenristek diketemukan ketidaksesuaian data yang diinformasikan dalam Formulir Calon Penerima Beasiswa Kemenristek dengan kriteria yang tercantum dalam buku Pedoman Program Tugas Belajar Kemenristek ini; c) Sanksi yang dimaksud pada poin diatas dapat berupa : Pembatalan pencalonan sebagai penerima beasiswa jika diketahui sebelum proses seleksi dilakukan; Pembatalan pemberian beasiswa jika diketahui dalam proses penempatan; Pembatalan studi, dan penggantian biaya yang telah dikeluarkan oleh program atas nama karyasiswa sejak proses seleksi hingga tanggal keputusan pembatalan pemberian beasiswa kepada kantor kas Negara, jika diketahui selama program berlangsung. 8. MONITORING DAN EVALUASI Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan pula untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai seefektif dan seefisien mungkin. Sedangkan evaluasi adalah proses pembandingan antara praktik pelaksanaan dengan desain awal program yang dituangkan dalam suatu panduan program, guna memberikan penilaian terhadap hasil, manfaat, dan dampak yang didapatkan dari pelaksanaan program tersebut. Tujuan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi adalah agar pelaksanaan Program Tugas Belajar dapat berjalan sebagaimana seharusnya dan berada pada koridor yang telah ditentukan sehingga program ini dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan Ketentuan sebagai berikut : 1. Karyasiswa Program Pascasarjana Kemenristek akan dipantau perkembangan studinya oleh Kedeputian Sumber Daya Iptek secara periodik baik langsung dan tidak langsung; 2. Obyek penilaian evaluasi karyasiswa adalah keberhasilan karyasiswa Program Tugas Belajar Kemenristek terkait dengan kinerja outputs dan outcomes karyasiswa Program Pascasarjana Kemenristek; 3. Fungsi pemantauan dilakukan oleh Kedeputian Sumber Daya Iptek sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun, dengan cara: (1) penyebaran kuisioner, (2) pengamatan langsung, atau (3) meminta laporan berkala dari pelaksana Program Tugas Belajar Kemenristek tentang kemajuan belajar karyasiswa program Pascasarjana Kemenristek; 4. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah semester/triwulan berakhir, karyasiswa wajib melaporkan perkembangan studi dan mengirimkan nilai akhir semester/ triwulan kepada Deputi Sumber Daya Iptek, melalui sekretariat Program Tugas Belajar Kemenristek; 5. Pengelola Program Tugas Belajar Kemenristek akan melakukan pemantauan hasil/ perkembangan studi sedikitnya 1 (satu) kali selama masa studi, dan karyasiswa diwajibkan hadir pada kesempatan tersebut; 6. Jika menghadapi permasalahan akademis dan non-akademis, karyasiswa diharuskan

menghubungi dosen penanggungjawab akademik masing-masing, dan melaporkan pula kepada Pengelola Program Tugas Belajar Kemenristek yang bersangkutan; 7. Apabila menghadapi permasalahan yang memerlukan keputusan/persetujuan dari Kedeputian Sumber Daya Iptek, karyasiswa (melalui instansi terkait) harus mengajukan surat (permohonan) secara langsung kepada Deputi Bidang Sumber Daya Iptek; 8. Untuk memperlancar komunikasi, karyasiswa diharuskan untuk memberikan semua alamat kontak yang memungkinkan (handphone, email) dan melaporkan perubahan alamat kontak (terutama HP) kepada pengelola Program Pascasarjana Kemenristek.

20

21

PROGRAM PENDUKUNG 1. LATAR BELAKANG Program Pendukung Tugas Belajar Kemenristek ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan. Selain untuk kalangan internal Kemenristek, penerima manfaat utama dari program ini adalah tujuh LPNK yang di bawah koordinasi Kemenristek, yaitu BPPT, LIPI, Batan, BIG, Bapeten, Lapan dan BSN. Program ini diharapkan akan berkontribusi pada penguatan sistem Iptek secara keseluruhan serta pada proses pembangunan pondasi yang kuat bagi koordinasi antar pemangku kepentingan, implementasi Iptek yang lebih baik, dan pengawasan kebijakan Iptek. Lebih jauh lagi, program ini akan berkontribusi juga kepada sisi manajerial dari program insentif litbang. Melihat luasnya kontribusi yang akan diberikan oleh program ini, maka program ini tidak hanya akan melibatkan LPNK tapi juga akan melibatkan kelembagaan Iptek lainnya yang terkait dengan Program Penguatan SINas seperti litbang kementerian, perguruan tinggi, lembaga litbang swasta, lembaga intermediasi dan juga sektor industri dalam rangka memfasilitasi proses transfer teknologi dan inovasi. Adapun program non gelar yang di biayai pada tahun ini yaitu Presentasi makalah di konferensi/ seminar nasional atau internasional. 2. PERSYARATAN DAN MEKANISME PENDAFTARAN Program ini diberikan bagi Karyasiswa/ peneliti/ perekayasa/ Pegawai BUMN/ BUMD/ Pegawai Swasta yang akan berpartisipasi sebagai pembicara dalam sebuah konferensi. Biaya pendaftaran maksimal yang ditanggung oleh Kemenristek sebesar Rp.5.000.000,- (Lima juta rupiah) per orang. Pemohon dipersilahkan untuk mengirimkan surat permohonan dengan menyertakan surat ijin dari Eselon II serta surat pengantar dari Eselon I instansi asal pemohon. Kemenristek akan membiayai tiket pesawat pulang pergi dan biaya hidup selama mengikuti konferensi yang besarnya disesuaikan dengan SBU Kementerian Keuangan. Jangka waktu maksimum yang diberikan untuk mengikuti konferensi adalah 5 (lima) hari, termasuk perjalanan. Adapun syarat yang harus di penuhi sebagai berikut : Melakukan pendaftaran ke Sekretariat Program Tugas Belajar Kemenristek melalui Pusdiklat/SDMO LPNK masing-masing. Untuk koridor melakukan pendaftaran melalui penanggungjawab koridor di Kemenristek dan untuk pusat unggulan melakukan pendaftaran melalui penanggungjawab pusat unggulan di Kemenristek. Dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut : a. Formulir Aplikasi Program Pendukung (Lampiran 12). b. Surat ijin dari atasan setingkat Eselon II dan diusulkan oleh Pejabat Eselon I yang bertanggung jawab terhadap pengembangan SDM di instansinya. (Lampiran 5 dengan penyesuaian) c. Abstrak Makalah d. Acceptance Letter dari institusi riset atau perguruan tinggi yang dituju. Berkas yang masuk pada pengelola akan melaui proses seleksi administrasi dan substansi. Bagi pendaftar yang lolos seleksi akan mendapat pengesahan melalui SK Deputi Bidang Sumber Daya Iptek. Peserta harus melampirkan dokumen pra keberangkatan sebagai berikut :

1. Fotocopy Rekening dan NPWP 2. Fotocopy Paspor Biru 3. Fotocopy Surat Ijin Perjalanan ke luar negeri dari Sekretariat Negara Setelah kembali dari perjalanan konferensi, peserta diharapkan segera melapor maksimal 7 hari setelah sampai di Indonesia, dengan membawa dokumen pasca keberangkatan sebagai berikut : 1. Fotocopy visa dan paspor 2. Tiket dan boading pass 3. Laporan perjalanan 2 rangkap (Minimal 10 hal) 4. Resume laporan conference sesuia template (Lampiran 13).

22

23

LAMPIRAN 1
FORMULIR APLIKASI PROGRAM TUGAS BELAJAR KEMENRISTEK I. Data Pribadi dan Keluarga 1. Nama Lengkap : 2. Tempat/Tanggal Lahir : 3. Jenis Kelamin : 4. NIP : 5. Jabatan : 6. Instansi : 7. Agama : 8. Alamat Rumah (Lengkap) : Kode Pos : No. Telp : Faxmile : 9. Alamat Kantor : No. Telp : Faxmile : 10. Nomor HP : 11. Alamat email : 12. Pendidikan Terakhir : 13. Pekerjaan Terakhir : 14. Judul Proposal : 15. Perguruan Tinggi dan Co-promotor : Perguruan Tinggi yang Dituju 16. Keluarga No. 1. 2. 3. Hubungan Keluarga Istri/Suami Anak ke-1 Anak ke-2 Nama Co-Promotor LPNK Instansi

III. Riwayat Pekerjaan Tuliskan riwayat pekerjaan dalam 5 tahun terakhir Berdasar Surat Keputusan (Tgl/ bln/thn)

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Tempat/

Instansi

Jabatan

Pangkat

IV. Karya Akademik : Tuliskan penelitian, makalah, artikel dan seminar yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir. Penelitian No. 1. 2. 3. 4. Judul Lembaga Penyelenggara Tempat Tahun

: Nama Tempat/ Lahir Tgl. Pekerjaan No. 1. 2. 3. 4. Nama Sekolah Kota No. 1. 2. Strata 1 Strata 2 3. 4. Judul Lembaga Pelaksana Judul

Makalah Lembaga Penyelenggara Tempat Tahun

4. Anak ke-3 II. Riwayat Pendidikan a. Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan/ Nama Sekolah SD SLTP SLTA b. Pendidikan Tinggi Identitas PT Nama PT Kota Tamat Tahun Bidang Studi IPK Tamat Tahun

Seminar Sebagai Pembicara/ Moderator Pembicara/ Moderator Pembicara/ Moderator Pembicara/ Moderator Tahun

24

25

V. Beasiswa yang pernah diterima dalam 5 tahun terakhir No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Penghargaan Tahun

LAMPIRAN 2
PEDOMAN PROPOSAL RISET UNTUK CALON KARYASISWA S3 A. Halaman 1, berisi: Bidang Fokus. Program Studi. Rencana Studi (lama studi). Judul Riset (tanpa disebutkan nama penelitinya). Program Kegiatan ( jadwal pelaksanaan kegiatan secara rinci). Abstrak dalam bahasa Inggris (maksimal 500 kata). Tuliskan secara singkat dari usulan riset yang akan dilakukan diikuti dengan penyajian latar belakang permasalahan riset, metode yang akan digunakan, kontribusi pada program riset LPNK yang sedang berjalan, kegunaan dan signifikansi hasil riset serta alasan mengapa riset ini perlu dilakukan. B. Pedoman Penulisan Proposal Untuk semua skema program riset sesuai dengan bidang fokus yang diambil, proposal harus berisi hal-hal seperti yang diuraikan di bawah. Daftar Isi Tiap proposal harus mencantumkan daftar isi masing-masing bab dan sub-bab dengan nomor halaman di sebelah kanan sesuai format proposal. Identitas Proposal Target output serta tanda tangan pengesahan. 1. Ringkasan Proposal Ringkasan dibuat dalam satu alinea dan maksimum 1 halaman. Ringkasan menggambarkan isi keseluruhan proposal yang memuat secara singkat cakupan
Jangka Pendek (20.. - 20..) Tahap hilir/ Tahap lanjut Tahap Pengembangan Tahap Inisiasi Jangka Menengah (20.. - 20..) Jangka Panjang (20.. - 20..)

VI. Penghargaan yang pernah diterima No. Pemberi/Nama Beasiswa Tahun

Demikian Formulir Aplikasi Program Tugas Belajar Kemenristek ini saya isi dengan sebenar-benarnya dan saya lampirkan semua dokumen sebagai tanda bukti keikutsertaan dalam kegiatan yang saya cantumkan.

Jakarta,

2014

Hormat saya,

Pemohon, (Nama lengkap dan tanda tangan)

riset, sasaran riset, nilai ilmiah dan luasnya dampak dari hasil riset (ekonomi dan sosial). 2. Pendahuluan 2.1. Latar belakang permasalahan Pendahuluan harus memuat latar belakang permasalahan dari topik riset yang diusulkan sebagai justifikasi betapa pentingnya riset tersebut untuk dilakukan. Latar belakang dapat berupa alasan global sebagai isu nasional yang strategis maupun alasan spesifik terkait dengan topik riset yang baru dimulai atau melanjutkan bagian riset sebelumnya yang sudah dirintis sesuai dengan kerangka pencapaian target peta rencana (roadmap) program riset yang berjalan di institusi masing-masing.

26

27

2.2. Tujuan Dalam pendahuluan juga dituliskan tujuan riset sesuai latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya. Latar belakang masalah dan tujuan riset disajikan dalam 2 sub bab terpisah sesuai format penulisan proposal. 3. Metodologi Metodologi harus disajikan secara rinci dan jelas sesuai tahapan-tahapan rencana riset. Dalam bab ini juga ditampillkan rancangan riset termasuk cara pengolahan data dan software komputer yang akan digunakan. 4. Daftar Pustaka Daftar pustaka disajikan pada halaman tersendiri dengan format penulisan yang lazim pada makalah ilmiah. Minimal 10 publikasi ilmiah. 5. Indikator Keberhasilan (Output dan Outcome) Tuliskan target keberhasilan dari hasil riset yang diusulkan secara tegas dan jelas beserta keluaran apakah berupa konsep (concept), sistem (system), model (model), prototipe (prototype) atau rumusan kebijakan (policy formulation) dan jumlah dari target yang diinginkan. 6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan secara Rinci 7. Rencana Riset Jadwal kerja disajikan serinci mungkin, sesuai tahapan kerja dalam metodologi dalam bentuk tabel dengan selang waktu periode bulan atau minggu. Dalam jadwal juga ditampilkan rencana tempat riset, pelaporan dan sosialisasi hasil riset. 8. Peta Rencana (Road Map) Riset Tiap proposal harus menampilkan peta rencana dari riset sesuai dengan peta rencana ARN dan program riset pada masing-masing institusi. Dalam peta rencana ini, mohon tunjukkan posisi tahapan riset yang diusulkan dalam peta jalan tersebut secara jelas, disertai dengan menjelaskan peranan kegiatan riset yang akan dilakukan dalam mengisi roadmap besar ARN dan program riset institusi tersebut. Sebagai patokan umum peta jalan dalam program riset nasional ini disarankan mengacu format berikut. Peta jalan dengan versi lain juga bisa ditampilkan tanpa harus membuat yang baru. Catatan: - Proposal diketik dengan font Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5. Ditulis pada kertas A4 dengan margin kiri dan atas 3 cm, margin kanan dan bawah 2,5 cm. - Proposal bila ditulis dengan bahasa Inggris akan menjadi nilai tambah.

LAMPIRAN 3
FORMAT ESSAI PENDEK UNTUK CALON KARYASISWA S2

1. Essai ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dengan font Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5. Ditulis pada kertas A4 maksimal 2 halaman dengan margin kiri dan atas 3 cm, margin kanan dan bawah 2,5 cm. 2. Essai harus mencakup : - Tema yang menunjukkan bidang fokus mana yang dipilih oleh calon Karyasiswa. - Menceritakan secara singkat tupoksi calon Karyasiswa di instansi asal dan hubungan tupoksi tersebut dengan bidang fokus yang dipilih. - Menceritakan secara singkat rencana studi yang akan diambil, antara lain tentang lama waktu studi dan penelitian yang akan diambil untuk topik tesis. - Berikan alasan mengapa Program Tugas Belajar Kemenristek sebaiknya memberikan beasiswa Program Gelar kepada calon Karyasiswa yang bersangkutan.

28

29

LAMPIRAN 4
PERJANJIAN PROGRAM TUGAS BELAJAR PERJANJIAN PROGRAM TUGAS BELAJAR Nomor : ................................ Yang bertanda tangan di bawah ini, I. Prof. H. Freddy Permana Zen, M.Sc., D.Sc, Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kemenristek yang berkedudukan di Jakarta, Jalan M.H. Thamrin 8, Jakarta Pusat. Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA. II. Nama : Alamat : NIP : Unit Kerja : Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. Bahwa dalam rangka penugasan pegawai untuk pendidikan, sesuai dengan Kepmen Nomor ./M/KP/VIII/20.. Tahun 20.. tentang Penetapan Peserta Program Beasiwa Pascasarjana Kementerian Riset dan Teknologi Angkatan 2014, maka kedua belah pihak sepakat mengadakan Perjanjian Ikatan Dinas, dengan syarat-syarat sebagai berikut: Pasal 1 1). PIHAK KEDUA wajib melaksanakan program beasiswa dalam bidang yang telah diambil dan ditentukan dengan jangka waktu belajar Program Magister (S-2) selama 4 semester; atau selama 8 semester untuk Program Doktor (S-3). 2). PIHAK KEDUA wajib melaksanakan tugas tersebut pada ayat 1 secara sungguhsungguh selama masa program pendidikan. Pasal 2 PIHAK PERTAMA melalui DIPA 2014 memberikan beasiswa seperti yang dimaksud dalam pasal 1 Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan Deputi Bidang Sumber Daya Iptek Kemenristek. Pasal 3 Apabila PIHAK KEDUA atas dasar kehendak sendiri berhenti sebelum program beasiswa seperti tersebut pada Pasal 1 Perjanjian ini diselesaikan dengan alasan apapun, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi kepada negara sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 4 1). Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti program beasiswa ini, sebagaimana tercantum pada Pasal 1, berdasarkan laporan/ evaluasi yang diperoleh dari pihak penyelenggara program beasiswa ini, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari program beasiswa ini; 2). Apabila PIHAK KEDUA diberhentikan karena hal seperti tersebut dalam ayat 1 Pasal ini, maka PIHAK KEDUA diharuskan membayar ganti rugi sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA, sekaligus. Pasal 5 1). Selama melaksanakan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib mematuhi ketentuan umum yang berlaku yaitu mengirimkan secara periodik per-triwulan Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir Tahun kepada PIHAK PERTAMA; 2). Selama melaksanakan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk pindah Program/Bidang Studi atau jurusan seperti tercantum pada Pasal 1 tersebut tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA; 3). Selama melaksanakan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan bekerja pada siapa pun yang tidak berhubungan dengan program beasiswa ini kecuali dengan izin tertulis dari PIHAK PERTAMA; 4). Apabila PIHAK KEDUA tidak mematuhi ketentuan tersebut pada ayat 1, 2 dan 3 dari Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari program beasiswa ini dan selanjutnya dikenakan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum pada Pasal 4 ayat 2 Perjanjian ini. Pasal 6 Setelah menyelesaikan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA bekerja kembali pada unit kerja asal. Pasal 7 PIHAK KEDUA wajib bekerja pada unit kerja asal sebagaimana tercantum pada Pasal 6 Perjanjian ini dan apabila PIHAK KEDUA ternyata keluar dari instansi LPNK Ristek/KRT, maka PIHAK KEDUA diharuskan membayar sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA, sekaligus. Pasal 8 Apabila kewajiban PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum pada Pasal 6 Perjanjian ini tidak dilaksanakan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA dikurangi dengan jumlah yang seimbang dengan jangka waktu yang telah dijalani oleh PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana tercantum pada Pasal 6

30

31

Perjanjian ini, sekaligus. Pasal 9 Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan ditentukan di kemudian hari oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 10 Apabila terjadi segala akibat Perjanjian ini, kedua belah pihak memilih tempat penyelesaian dengan mengikuti peraturan perundangan pembinaan PNS. Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada tanggal ..... PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, Materai Rp. 6000

LAMPIRAN 5
SURAT IZIN MELANJUTKAN STUDI (KOP RESMI INSTANSI) SURAT IZIN MELANJUTKAN STUDI No. (no surat)/(kode surat ijin studi)/(nama satker)/(nama instansi)/(bulan)/2013 Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : NIP : Instansi : Unit Kerja : Jabatan : Eselon : Pangkat/Golongan : Bidang Kepakaran : (Kompetensi yang menjadi bidang keahlian) Alamat Kantor : Dengan ini memberi izin untuk melanjutkan studi (S2/S3) kepada : Nama : NIP : Instansi : Unit Kerja : Jabatan : Pangkat/Golongan : Bidang Keahlian : (Latar Belakang Keilmuan dari Gelar Sarjana) Alamat Kantor : Judul Penelitian : Bidang Fokus : (Pangan/Energi/TIK/Transportasi/Kesehatan dan Obat/ Hankam/Material Maju/Kebijakan Publik) Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. ......................., . 20... (Nama Satker) (Nama Instansi) (Nama Atasan)

Prof. H. Freddy Permana Zen, M.Sc., D.Sc (nama lengkap dan tanda tangan) NIP NIP

32

33

LAMPIRAN 6
SURAT KESEDIAAN MENJADI SUPERVISOR DAN CO-PROMOTOR (KOP RESMI INSTANSI) SURAT KESEDIAAN MENJADI CO-PROMOTOR (S3) DAN SUPERVISOR (S2) Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : NIP : Instansi : Unit Kerja : Jabatan : Eselon : Pangkat/Golongan : Bidang Kepakaran : (Kompetensi yang menjadi bidang keahlian) Alamat Kantor : Dengan ini menyatakan kesediaannya untuk menjadi co promotor atau supervisor program (S2/S3) dari : Nama : NIP : Instansi : Unit Kerja : Jabatan : Pangkat/Golongan : Bidang Keahlian : (Latar Belakang Keilmuan dari Gelar Sarjana) Alamat Kantor : Judul Penelitian : Bidang Fokus : (Pangan/Energi/TIK/Transportasi/Kesehatan dan Obat/ Hankam/Material Maju/Kebijakan Publik) Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. ........................., .. 20... (Nama Co-Promotor atau Supervisor)

LAMPIRAN 7
LAPORAN STUDI PERIODIK Kepada Yth. : 1. Deputi Bidang Sumber Daya Iptek selaku Penanggung Jawab Program Tugas Belajar KRT 2. Kepala Biro/ Pusat/Puslitbang 3. Co-Promotor 4. Tim Pengelola Program Tugas Belajar

(Karyasiswa mengisi sesuai fakta sebenarnya)


BAGIAN I. (IDENTITAS KARYASISWA) 1. Nama Lengkap dan Gelar : 2. Tempat, tanggal lahir : 3. NIP : 4. Pangkat/Golongan Ruang : 5. Instansi/Unit/Bidang Tempat Bekerja : 6. Alamat Rumah : 7. Alamat Kantor : 8. HP dan Email : 9. Nama Bank dan No Account : BAGIAN II. (INFORMASI PENDUKUNG) 1. Mulai Belajar (Bulan/Thn.) : 2. Jenjang Program yang Diikuti (S2/S3) : 3. Lama Studi yang Direncanakan : 4. Fakultas dan Program Studi : 5. Universitas Tempat Belajar Saat Ini : 6. Nomor Induk Mahasiswa : 6. Tingkat/Semester : 7. Kegiatan Penunjang Studi lainnya : BAGIAN III. (CONTACT PEMBIMBING/PROMOTOR) 1. Professor/Pembimbing I a. Nama : b. Alamat kantor : c. Telp./HP. : d. Email : 2. Professor/Pembimbing II a. Nama :

34

35

b. Alamat kantor : c. Telp./HP. : d. Email : 3. Co-Promotor/Supervisor a. Nama : b. Alamat kantor : c. Telp./HP. : d. Email : BAGIAN IV. (LAPORAN KEMAJUAN AKADEMIK) 1. Periode Laporan : *) a. Tri-Wulan ke........ tahun .......... b. Semester ke......... tahun ........... 2. Jenis Penelitian : **) a. Eksperimental b. Non-eksperimental 3. Judul Penelitian : 4. Bidang Fokus Penelitian : 5. Hasil Perolehan Nilai (IPK) a. IPK semester terakhir : b. IPK keseluruhan : 6. Uraian Ringkas Laporan Studi (lampirkan data bila perlu) : 7. Uraian Ringkas Laporan Penelitian (lampirkan data bila perlu) : 8. Rencana Studi a. Triwulan yang Akan Datang : b. Semester yang Akan Datang :

BAGIAN VI. (HAMBATAN DAN SARAN) 1. 2. Masalah/Hambatan yang Dialami Sejak Awal Program : Saran Perbaikan ke depan :

BAGIAN VII. (LAMPIRAN) 1. 2. 3. Hasil Perolehan IPK dari Universitas. Lembar laporan konsultasi dengan Co-Promotor Data dan Hal lainnya yang dianggap perlu (sebutkan)

Hormat saya, ................., ..................................20....

Nama dan Tanda tangan Pelapor

9. Rencana Tempat Penelitian/ Riset dan Penggunaan Fasilitas Lab. yang Dituju : Keterangan : *) Pilih salah satu dan isi datanya; **) Pilih salah satu BAGIAN V. (HAK-HAK YANG SUDAH DIPEROLEH) Jumlah Diterima IDR : : : : : : : Tgl. Diterima (per buku Bank) Pembayaran untuk Periode

No

Jenis Penerimaan Tunjangan a. Biaya Hidup b. Buku c. ATK d. Transport Lokal

1.

e. Penelitian 2. Biaya Kuliah

36

37

LAMPIRAN 8

LAMPIRAN 9

LAPORAN AKHIR TAHUN 20.... PROGRAM TUGAS BELAJAR KEMENRISTEK Oleh : Nama : Universitas : Fakultas/Jurusan : I. Laporan Akademik 1. Pendahuluan Deskripsi bidang/jurusan yang diambil. Manfaat yang diperoleh setelah lulus dan kembali bekerja ke Institusi asal. 2. Kemajuan Akademik Mata kuliah yang diambil dan nilai yg diperoleh mulai dari semester I (Lampirkan data nilai dan sebagainya yang bersangkutan dengan prestasi akademik). 3. Hambatan perkuliahan. 4. Kesimpulan dan Saran. II. Laporan Riset 1. Latar Belakang. 2. Kemajuan yang telah dicapai (termasuk lampiran-lampiran, data yang dianggap penting atau publikasi yang telah dilakukan, dan lain-lain) 3. Target selesai riset. 4. Hambatan. 5. Kesimpulan dan Saran. III. Luaran dan Dampak 1. Luaran (output) 2. Dampak (outcome)

CO-PROMOTOR (S3)/SUPERVISOR (S2) Tugas : 1. Melakukan supervisi (bimbingan) karyasiswa dalam melaksanakan studi di bidang spesialisasi yang diambil. 2. Mengawal kegiatan studi dan riset yang relevan dengan ARN dan tupoksi kelembagaan 3. Melakukan koordinasi dan sikronisasi Riset dengan Promotor di perguruan tinggi. 4. Melakukan evaluasi perkembangan studi karyasiswa. 5. Membuat laporam perkembangan kegiatan studi dan riset karyasiswa setiap triwulan kepada Kemenristek dan LPNK yang diwakili (sesuai tupoksi lembaga dimana karyasiswa berasal). Syarat : - Bergelar Doktor dengan minimal memiliki kepangkatan fungsional yang setara dengan peneliti madya/Lektor kepala (bukti Ijazah S3 atau SK Kepangkatan). - Bagi calon karyasiswa dari LPNK Ristek, apabila di LPNK tersebut tidak ada calon Copromotor yang memenuhi syarat di atas dimungkinkan untuk mencari di lingkup LPNK Ristek.

38

39

LAMPIRAN 10
LAPORAN KONSULTASI DENGAN SUPERVISOR ATAU CO-PROMOTOR No Tanggal Konsultasi Tandatangan Supervisor/CoPromotor
No

LAMPIRAN 11
DAFTAR CALON KARYASISWA PROGRAM GELAR TAHUN 20.... INSTANSI: .......................... *) Form ini diisi oleh LO LPNK
Pendidikan Terakhir S1/ S2 IPK Thn. Lulus

Materi Konsultasi

Nama

NIP

Gol.

TTL

Unit Kerja (Esl. 2)

No. Telp & HP

Email

Bidang Fokus

PT yang dituju

TOEFL

1 dst

40

41

LAMPIRAN 12
FORMULIR APLIKASI PROGRAM PENDUKUNG KEMENRISTEK 1. Data Pribadi dan Keluarga 1. Nama Lengkap : 2. Tempat/Tanggal Lahir : 3. Jenis Kelamin : 4. NIP : 5. Jabatan : 6. Instansi : 7. Alamat Rumah (Lengkap) : a. Kode Pos : b. No. Telp : c. Faxmile : 8. Alamat Kantor : a. No. Telp : b. Faxmile : 9. Nomor HP : 10. Alamat email : 11. Pendidikan Terakhir : 12. Pekerjaan Terakhir : 13. Judul Makalah : 2. Karya Akademik : Tuliskan penelitian, makalah, artikel dan seminar yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir. 1. Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 2. Makalah No. 1. 2. 3. 4. Judul Lembaga Penyelenggara Tempat Tahun Judul Lembaga Penyelenggara Tempat Tahun

3. Seminar No. 1. 2. 3. 4. Judul Lembaga Pelaksana Sebagai Pembicara/ Poster Pembicara/ Poster Pembicara/ Poster Pembicara/ Poster Tahun

Demikian Formulir Aplikasi Program Pendukung ini saya isi dengan sebenar-benarnya dan saya lampirkan semua dokumen sebagai tanda bukti keikutsertaan dalam kegiatan yang saya cantumkan.

Jakarta, Hormat saya,

20....

Pemohon, (Nama lengkap dan tanda tangan)

42

43

LAMPIRAN 13
TEMPLATE LAPORAN CONFERENCE Judul Makalah/Paper Nama Penulis : 1, 1, 1 1 1 . , .. , .. , ..1, ., ..3, ..2 1 Asal Instansi : ......................................... .. . .. .. , .. .. , 3 . Abstract / Abstrak . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. Fokus Bidang : Pangan, kesehatan, energy, Kesehatan, transportasi, TIK, hankam, kebijakan public* Dipresentasikan pada : ... Diselenggarakan oleh : Tempat dan tanggal pelaksanaan : ... Jenis presentasi : Poster / Pembicara* Dipublikasikan pada: Prosiding akan dipublikasikan dalam Journal . . : tuliskan nama prosiding/jurnal dimana makalah seminar/konferensi akan dipublikasikan. Bila sudah terbit tuliskan: nama prosiding/jurnal, volume (nomor/edisi), halaman Penelitian dibiayai oleh *Pilih salah satu : .

44

Anda mungkin juga menyukai