Anda di halaman 1dari 13

Anatomi dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh Pendahuluan Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan orientasi tubuh serta

bagianbagiannya dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar. Keseimbangan bergantung pada input terus-menerus dari tiga sistem yaitu sistem vestibular (labirin), sistem proprioseptif (somatosensorik) dan sistem visual serta integrasinya dengan batang otak dan serebelum. Sistem vestibular mempunyai fungsi sensorik yang penting, berperan dalam persepsi gerakan seseorang, posisi kepala, orientasi ruang secara relatif terhadap gravitasi. Demikian juga berperan penting bagi fungsi motorik, membantu dalam stabilisasi gaze, kepala dan penyesuaian postur tubuh. Bagian perifer dari sistem vestibular termasuk struktur telinga dalam yang berfungsi sebagai miniatur akselerometer dan alat penuntun internal, secara terus-menerus menyampaikan informasi tentang gerakan dan posisi dari gerakan kepala dan tubuh ke pusat integrasi di batang otak, serebelum dan korteks sensorimotor. Bagian sentral sistem vestibular terdiri dari nukleus vestibularis, yang mempunyai koneksi yang luas dengan struktur-struktur batang otak dan serebelum. Nukleus vestibularis juga langsung mempersarafi neuron motorik yang mengontrol otot-otot ekstraokular, servikal dan postural. Saat sistem vestibular bekerja secara normal, biasanya kita tidak akan menyadarinya. Aparatus Sistem Vestibular Perifer Di bagian telinga tengah dan dalam terdapat sistem vestibular perifer yang terdiri dari tulang dan membran labirin juga termasuk di dalamnya sensor gerakan dari sistem vestibular yaitu sel-sel rambut (hair cells). Dibatasi di lateral oleh rongga udara telinga tengah, di medial oleh tulang temporal dan di posterior dari koklea. Tulang Labirin Terdiri dari tiga kanalis semisirkularis (semicircular canal/SCC), koklea dan suatu ruang yang disebut vestibulum. Ketiga SCC berada pada bidang yang berbeda, SCC lateral terletak pada bidang horizontal, dan kedua SCC lainnya tegak lurus terhadap SCC lateral dan tegak lurus satu sama lainnya juga. SCC posterior segaris dengan aksis bagian petrosa tulang, sedangkan SCC anterior melintang terhadap SCC posterior. Karena aksis bagian petrosa tulang membentuk sudut 450 terhadap garis tengah, sehingga SCC anterior satu telinga berada

parallel dengan SCC posterior telinga satunya. Ketiga SCC berkomunikasi melalui utrikulus. Tiap SCC melebar pada satu ujungnya yang disebut ampula, di mana terdapat organ reseptor sistem vestibular yaitu krista ampularis. Tulang labirin penuh terisi cairan perilimfatik, di mana komposisinya serupa dengan cairan serebrospinal. Cairan perilimfatik ini berhubungan dengan cairan serebrospinal lewat akuaduktus koklea. Karena hubungan inilah kelainan yang mempengaruhi tekanan cairan spinal dapat mempengaruhi fungsi telinga tengah dan dalam. Membran Labirin Membran labirin melekat di dalam tulang labirin oleh jaringan ikat penunjang., berisi lima organ sensorik; bagian membran dari ketiga SCC dan dua organ otolit, utrikulus dan sakulus. Kedua organ otolit mengandung epitel sensorik yaitu makula, yang mengandung sel-sel rambut dan sel-sel penunjang. Makula berada vertikal pada sakulus dan horisontal pada utrikulus saat kepala dalam keadaan tegak. Membran labirin penuh terisi cairan endolimfatik yang menyerupai cairan intraseluler (berhubungan dengan duktus koklea) dan dikelilingi oleh perilimfatik dalam tulang labirin (berhubungan dengan skala vestibuli dan skala timpani koklea). Tidak terdapat hubungan langsung antara ruang endolimfatik dan perilimfatik dalam keadaan normal. Sel-Sel Rambut Sel-sel rambut khusus yang terdapat di tiap ampula dan organ otolit adalah sensor biologis yang mengubah perbedaan akibat pergerakan kepala menjadi impuls neural. Sel rambut adalah suatu sel epithelial berbentuk seperti botol serupa berkas rambut yang menonjol dari ujung apikalnya. Tiap berkas rambut mengandung sekitar 30 sampai beberapa ratus stereosilia heksagonal yang teratur, dengan satu kinosilium yang lebih tinggi. Kinosilium adalah silium asli dan stereosilia adalah mikrovili. Sel-sel rambut ampula berada pada tonjolan krista ampularis yang terdiri dari pembuluh darah, serat saraf, dan jaringan penunjang. Banyak stereosilia dan kinosilia tunggal dari sel rambut pada tiap krista menempel pada suatu matriks gelatin (kupula) sehingga merupakan suatu membran diafragma fleksibel yang terletak di atas tiap krista dan berbatasan satu sama lain dengan atap dari ampula.

Sel-sel rambut utrikulus dan sakulus terdapat di dinding tengah sakulus dan di lantai dari utrikulus. Tiap sel rambut diinervasi oleh saraf aferen dari ganglion vestibularis (scarpa) di dekat ampula. Saat rambut membengkok mendekat atau menjauh, jumlah impuls pada nervus vestibularis akan meningkat dan menurun. Sehubungan dengan sudut gerakan kepala, tekanan endolimf menyebabkan kupula membengkok ke depan dan belakang, menstimulasi sel-sel rambut. Membran otolit adalah struktur serupa kupula namun lebih berat, mengandung kristal kalsium karbonat yang disebut otokonia. Otokonia membuat membran otolitik lebih berat dari struktur sekitarnya, sehingga menyebabkan makula sensitif terhadap gravitasi dan akselerasi linier. Sebaliknya, kupula mempunyai kepadatan serupa dengan cairan endolimfatik sekitar dan tidak sensitif terhadap gravitasi. Suplai Vaskular Arteri labirintin mensuplai sistem vestibular perifer, asal arteri ini bervariasi. Paling banyak sebagai cabang arteri serebelaris anterior inferior (anterior inferior cerebellar artery/AICA), namun kadang sebagai cabang langsung arteri basilaris. Saat memasuki telinga tengah, arteri labirintin terbagi atas arteri vestibularis anterior dan arteri koklearis komunis. Arteri vestibularis anterior mensuplai nervus vestibularis, sebagian besar utrikel dan ampula dari SCC lateral dan anterior. Arteri koklearis komunis dibagi atas cabang utama, arteri koklearis utama dan arteri vestibulokoklearis. Arteri koklearis utama mensuplai koklea, arteri vestibulokoklearis mensuplai bagian koklea, ampula SCC posterior dan bagian inferior sakulus. Labirin tidak mempunyai jaringan anastmosis kolateral dan sangat rentan terhadap iskemia. Hanya perlu penghentian sejumlah aliran darah selama 15 detik untuk meniadakan eksitasi saraf auditorik. Fisiologi Sistem Vestibular Perifer Sel-sel rambut dari kanalis dan otolit mengubah energi mekanis gerakan kepala menjadi impuls neural ke area-area spesifik di batang otak dan serebelum. Berdasarkan orientasinya, organ otolit dan kanalis mampu berespon secara selektif terhadap gerakan kepala dengan arah tertentu. Berdasarkan perbedaan mekanis alirannya, kanalis berespon terhadap kecepatan angulat/rotasional dan otolit berespon terhadap akselerasi linier.

Gerakan stereosilia ke arah kinosilium membuka secara mekanik kanal gerbang transduksi di ujung stereosilia, terjadi depolarisasi sel rambut, menyebabkan pelepasan neurotransmiter ke (dan eksitasi dari) serabut nervus vestibularis. Pergerakan stereosilia menjauhi kinosilium menutup kanal, terjadi hiperpolarisasi sel rambut sehingga menurunkan aktivitas nervus vestibularis. Berkas-berkas sel rambut di tiap organ vestibular mempunyai orientasi spesifik. Hasilnya, secara keseluruhan organ vestibular responsif terhadap perubahan pada semua arah. Untuk SCC, sel-sel rambut di ampula semua berpolarisasi untuk arah yang sama. Pada utrikel dan sakulus, suatu area khusus disebut striola membagi sel-sel rambut dalam dua populasi dengan polaritas yang saling berlawanan. Arah polarisasi dari reseptor permukaan merupakan prinsip dasar pengaturan sistem vestibular. Kanalis Semisirkularis SCC memberi input sensoris tentang kecepatan kepala, mendeteksi gerakan berputar dari kepala seperti menggeleng kepala atau menggangguk, yang memungkinkan refleks vestibuleokular (VOR) membangkitkan gerakan mata yang sesuai dengan kecepatan gerakan kepala. Hasil yang diharapkan adalah mata tetapi di tempat selama pergerakan kepala, memungkinkan penglihatan yang jelas. Karakteristik dinamik kanalis kedua yang penting yaitu berhubungan dengan responsnya terhadap rotasi berkepanjangan pada kecepatan tetap. Kanalis berespon cukup baik hanya dalam detik pertama kedua atau lebih, karena hasilnya akan berkurang secara eksponensial dalam waktu sekitar 7 detik (15-30 detik). Hal ini akibat aksi seperti pegas dari kupula yang cenderung kembali ke posisi istirahat. Disebabkan oleh gesekan endolimf dengan dinding kanalis. Saat rotasi kepala berhenti, endolimf membuat kupula membengkok ke arah yang berlawanan, membangkitkan respons yang berlawanan dari sel-sel rambut dan sensasi sesaat dari rotasi berlawanan. Jadi SCC khususnya berperan dalam merespon akselerasi rotasional dari kepala. Otolit Otolit mencatat kekuatan yang berhubungan dengan akselerasi linier, berespon baik terhadap gerakan kepala linier dan perubahan sudut kepala/gerakan miring yang statis terhadap aksis gravitasi. Saat kepala miring, gravitasi menyebabkan membrane otolitik bergeser relatif terhadap epitel sensorik. Akibat gerakan penggeseran antara membrane otolitik dan makula memindahkan berkas-berkas rambut yang terdapat di bagian bawah membrane otolitik.

Gerakan menggeser antara makula dan membran otolitik ini juga terjadi saat kepala mengalami akselerasi linier. Fungsi otolit digambarkan dengan situasi penumpang pesawat jet komersial. Selama penerbangan pada suatu kecepatan yang konstan, dia tidak merasakan bahwa dia sedang terbang dengan kecepatan 300 mil perjam. Namun, saat proses lepas landas, dia merasakan perubahan dalam kecepatan (akselerasi) serta kemiringan pesawat. Demikian otolit berbeda secara prinsip dengan SCC dalam dua cara: berespon terhadap gerakan linier daripada gerakan angular, dan terhadap akselerasi daripada kecepatan. Nervus Vestibularis Serabut nervus vestibularis adalah proyeksi aferen dari neuron bipolar ganglion vestibularis (scarpa) yang terletak di kanalis auditorik internal (Internal Auditoric Canal/IAC). Nervus vestibularis menyampaikan sinyal aferen dari labirin ke IAC. Pada IAC nervus vestibularis bergabung dengan nervus koklearis (pendengaran), selain itu terdapat juga nervus fasialis, nervus intermedius (cabang nervus fasialis) dan arteri labirintin. IAC berjalan melalui bagian petrous tulang temporal sampai ke fossa posterior setingkat dengan pons. Selanjutnya dari IAC berjalan menyeberangi ruang subarachnoid memasuki batang otak pada sudut pontomedularis. Serabutnya kemudian menuju ke nukleus vestibularis pada dasar ventrikel empat. Karena nervus vestibularis terdapat di antara labirin dan batang otak, beberapa mempertimbangkan nervus ini sebagai suatu struktur perifer, dan sebagian menganggapnya sebagai struktur sentral. Aparatus Sistem Vestibular Sentral Jalur vestibular sentral mengkoordinasi dan mengintegrasi informasi tentang gerakan kepala dan tubuh serta menggunakannya untuk mengontrol keluaran dari neuron motorik yang menyesuaikan kepala, mata dan posisi tubuh. Proyeksi sentral sistem vestibular berperan dalam tiga kelompok refleks utama: (1) membantu mempertahankan keseimbangan dan gaze selama pergerakan, (2) mempertahankan postur, (3) mempertahankan tonus otot. Refleks yang pertama membantu koordinasi kepala dan gerakan mata untuk tetap terfiksasi pada obyek selama pergerakan. VOR secara khusus merupakan mekanisme untuk menghasilkan gerakan mata melawan gerakan kepala, memungkinkan gaze tetap terfiksasi pada titik tertentu. Proyeksi desending nukleus vestibularis pen

Vertigo Vestibuler Perifer Sistem keseimbangan termasuk salah satu panca indera yang dimiliki manusia, di samping sistem visual, pengecapan, pendengaran dan somatosensori. Sensor sistem vestibuler memiliki tiga buah komponen atau disebut sistem multisensori. Sensor sistem visual terdapat di mata, penciuman berada di hidung, pendengaran di telinga, pengecapan di lidah, somatosensori di muskuloskeletal, sedangkan sensor sistem keseimbangan berada di mata, telinga, dan muskuloskeletal. Sensor dari sistem multisensori tersebut adalah reseptor, berturut-turut, di labirin (kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus) pada sistem vestibular, retina pada sistem visual, dan muskuloskeletal (otot, tendon, sendi, dsb) pada sistem somatosensori. Anatomi Organ Keseimbangan 1. Reseptor alat keseimbangan a. Reseptor mekanik di vestibulum b. Reseptor cahaya di retina c. Reseptor propioseptif di otot, tendon, sendi 2. Saraf aferen a. N. vestibularis b. N. optikus c. N. spinovestibuloserebralis 3. Pusat-pusat keseimbangan a. Nukleus vestibularis b. Serebelum (flokulonodularis) c. Korteks serebri (lobus temporalis) Fisiologi Keseimbangan Informasi untuk alat keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibular, visual dan propioseptik Arus informasi akan berlangsung intensif apabila terdapat gerakan atau perubahan gerakan dari kepala atau tubuh Akibat gerakan tersebut timbul perpindahan cairan endolimfe di labirin, selanjutnya bulu (cilia) dan sel rambut (hair cells) akan menekuk permeabilitas membran sel berubah sehingga ion kalsium masuk ke dalam sel

Influks ion kalsium akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan juga merangsang pelepasan neurotransmiter eksitatorik (glutamat) saraf aferen (vestibularis) ke pusat-pusat alat keseimbangan tubuh di otak

Impuls yang dibawa oleh saraf aferen selanjutnya dihantarkan ke inti vestibularis otak kecil, korteks serebri hipotalamus, dan pusat otonomik di formasio retikularis Pusat integrasi alat keseimbangan tubuh yang pertama di inti vestibularis, yang kedua di serebelum Serebelum juga merupakan pusat pembanding informasi yang sedang berlangsung dengan informasi gerakan yang sudah lewat

Vertigo dan Gangguan Keseimbangan (Dizziness) Munculnya gangguan keseimbangan (dizziness) disebabkan karena adanya gangguan pada satu atau lebih dari ketiga sistem vestibular, visual atau somatosensori. Terdapat empat manifestasi klinis dari gangguan keseimbangan ini yaitu vertigo vestibular, vertigo nonvestibular, presinkope dan disequilibrium. Vertigo vestibular muncul jika terdapat gangguan pada sistem vestibular dengan gejala dominan rasa berputar, vertigo nonvestibular didapatkan jika ada lesi sistem somatosensori/proprioseptif, dengan keluhan yang dirasakan yaitu rasa melayang, terasa goyang, seperti sedang berenang, presinkope adalah keadaan di mana terdapat rasa akan pingsan sebagai akibat dari gangguan kardiovaskular, dan disequilibrium berupa rasa goyah, tidak stabil sehingga terasa akan jatuh, yang terjadi akibat kelainan motorik pada kedua tungkai yang menghilang apabila pasien duduk. Tabel 1. Empat Jenis Gangguan Keseimbangan Vertigo Vestibular Vertigo Nonvestibular Berputar Seperti Melayang Goyang berenang Kaki goyah, tak Rasa mau pingsan stabil Kepala melayang Membaik Visual, somatosensori melayang duduk Neuropathy, jatuh ataxia tidak Kardiovaskular bila pingsan Disequilibrium Presinkope

mengambang Vestibular berputar

Patofisiologi Gangguan Keseimbangan Manifestasi gangguan keseimbangan terjadi akibat terganggunya fungsi sistem keseimbangan dari reseptor, transmisi oleh saraf aferen, pusat integrasi dan koordinasi di batang otak dan serebelum, sampai ke persepsi di korteks serebri. Gangguan persepsi di korteks menyebabkan sensasi abnormal yaitu vertigo; gangguan refleks vestibulookular menyebabkan nistagmus; sedangkan rangsangan pada sistem otonom/pusat muntah menyebabkan mual atau muntah serta keringatan; gangguan pada fungsi jalur vestibulospinal mengakibatkan ataksia. Vertigo Vertigo merupakan persepsi yang salah dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa: 1. Rasa berputar, disebut vertigo vestibular. Timbul pada gangguan sistem vestibular. 2. Rasa goyang, melayang, mengambang, disebut vertigo nonvestibular. Timbul pada gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual. Perbedaan kedua jenis vertigo tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Vertigo vestibular menimbulkan sensasi berputar, timbulnya episodik, diprovokasi oleh gerakan kepala, bisa disertai rasa mual/muntah Vertigo non-vestibular menimbulkan sensasi bukan berputar, melainkan rasa melayang, goyang, berlangsung konstan/kontinyu, tidak disertai rasa mual maupun muntah, serangan biasanya dicetuskan oleh gerakan objek di sekitarnya, misalnya di lalu-lintas macet atau tempat keramaian. Tabel 2. Perbedaan Vertigo Vestibuler dengan Vertigo Non-vestibuler. Gejala Sensasi Tempo serangan Mual/muntah Gangguan pendengaran Gerakan pencetus Vertigo Vestibular Rasa berputar Episodik (+) (+/-) Gerakan kepala Vertigo Non-vestibular Melayang, goyang Kontinyu/konstan (-) (-) Gerakan objek visual

Vertigo Vestibular

Sistem Vestibular Labirin vestibular terdiri dari kanalis semisirkularis dan organ otolitik. Kanalis semisirkularis Lateral, superior dan posterior Berfungsi mendeteksi gerakan rotasional

Organ Otolitik Utrikulus dan sakulus Berfungsi mendeteksi akselerasi linear

Mekanisme Neurofisiologis dari Vertigo Neurotransmiter utama pada nukleus vestibularis adalah kolinergik dan H1 histaminergik. Sistem kolinergik memodulasi neural store Sistem histaminergik (H1) merangsang pusat muntah GABA sebagai inhibitor dari sel-sel Purkinje serebelum Sistem adrenergik menginhibisi aktivitas vestibular Jalur serotoninergik diaktivasi oleh rangsang dari traktus digestivus bekerja sebagai pusat muntah Agonis dopamin (D2) bekerja pada pusat muntah dengan memblokade chemoreceptor trigger zone di area postrema Jenis Vertigo Vestibular Berdasarkan letak lesinya terdapat dua jenis vertigo vestibular, yaitu: 1. Vertigo Vestibular Perifer Terjadi pada lesi di labirin dan nervus vestibularis 2. Vertigo Vestibular Sentral Timbul pada lesi di nucleus vestibularis di batang otak atau thalamus sampai ke korteks serebri

Kedua jenis vertigo vestibular tersebut dapat dibedakan seperti yang terlihat pada tabel 3.

Tabel 3. Perbedaan Vertigo Vestibular Perifer dengan Sentral Gejala Bangkitan Beratnya vertigo Pengaruh gerakan kepala Mual/muntah/keringatan Gangguan pendengaran Tanda fokal otak Perifer Lebih mendadak Berat (++) (++) (+/-) (-) Sentral Lebih lambat Ringan (+/-) (+) (-) (+/-)

Vertigo vestibular perifer timbulnya lebih mendadak setelah perubahan posisi kepala, dengan rasa berputar yang berat, disertai mual/muntah dan keringatan. Bisa disertai gangguan pendengaran berupa tinnitus dan ketulian, tetapi tidak disertai gejala neurologik fokal seperti hemiparesis, diplopia, perioral anestesia dan paresis fasialis. Vertigo vestibular sentral timbulnya lebih lambat, tidak terpengaruh oleh gerakan kepala. Rasa berputarnya ringan, jarang disertai rasa mual/muntah, atau misalnya ada maka gejalanya ringan. Selain itu tidak didapatkan gangguan pendengaran. Dapat pula disertai gejala neurologik fokal seperti yang telah disebutkan di atas. Penyebab Vertigo 1. Vertigo Vestibular a. Perifer: Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), Menieres disease, Neuritis vestibularis, oklusi a. labirin, labirinitis, obat ototoksik, autoimun, tumor N. VIII, microvascular compression, perylymph fistel. b. Sentral: migrain, CVD, tumor, epilepsi, demielinisasi, degenerasi. 2. Vertigo Nonvestibular Polineuropati, mielopati, artrosis servikalis, trauma leher, presinkope, hipotensi ortostatik, hiperventilasi, tension headache, hipoglikemi, dan penyakit sistemik.

Neuritis Vestibularis

Penyakit ini merupakan defisit unilateral yang terjadi tiba-tiba pada organ vestibular perifer tanpa disertai gangguan pendengaran dan tanda disfungsi batang otak. Beberapa nama lain dari neuritis vestibularis ini antara lain neurolabirintitis viral, vestibulopati unilateral perifer akut, vestibular neurolabirintitis, neuropati vestibularis, vertigo episodik, vertigo epidemik. Neuritis vestibularis ini merupakan kelainan vestibuler kedua terbanyak setelah BPPV dengan insiden tahunan sebanyak 3,5 per 100.000 populasi dan sering mengenai usia 30-60 tahun. Gangguan ini sering muncul berkaitan dengan musim, didahului infeksi saluran pernapasan. Gejala yang dapat berlangsung lama kadang membuat pasien menjadi takut untuk bergerak dan akan berkembang menjadi stroke.

Etiologi Penyebab neuritis vestibularis diduga karena infeksi virus. Terdapat hipotesis yang mendukung hal ini yaitu bahwa terjadinya bersifat endemis pada bulan tertentu yang berhubungan dengan infeksi virus. Studi otopsi (yang menggambarkan degenerasi inflamasi n. vestibularis) menunjukkan kadar protein yang meningkat pada cairan serebrospinal serta adanya transkripsi laten DNA dan RNA virus Herpes Simplex pada ganglia vestibular.

Patofisiologi Perubahan gerakan dan posisi kepala akan mengaktifkan salah satu labirin (meningkatkan input) dan menghambat (menurunkan input) sisi lainnya. Aktivitas neuronal yang asimetri pada nukleus vestibularis menghasilkan gerakan mata kompensasi dan pengaturan postur, sehingga kepala terasa berputar. Bila input dari satu sisi yang berhenti ini akibat neuritis vestibularis, maka aktivitas neuronal nukleus vestibularis ipsilateral akan berhenti sementara sisi kontralateral masih aktif. Rangsangan asimetri ini sesuai dengan rotasi kontinyu kepala dan kemiringan kepala menuju sisi yang sehat.

Gambaran Klinis Tampilan klinis yang khas pada neuritis vestibularis yaitu sebagai berikut: 1. Vertigo rotatorik dan nausea spontan yang berat, onset dalam beberapa jam, menetap lebih dari 24 jam. 2. Nistagmus horisontal rotatorik spontan dengan arah ke non lesional, dengan ilusi gerakan sekitarnya (oskilopsia). 3. Gangguan keseimbangan saat berdiri atau berjalan.

4. Defisit fungsi kanalis horizontal unilateral, yang dapat dideteksi dengan tes VOR dan irigasi kalorik. 5. Pemeriksaan otoskopi dan pendengaran normal. 6. Tidak ditemukan defisit neurologis. Gejala vertigo muncul mendadak sering terjadi waktu malam dan saat bangun tidur pagi, biasanya berlangsung sampai 2 minggu. Dengan gejala yang berat ini pasien harus berbaring dengan mata tertutup serta posisi miring dengan sisi telinga yang terganggu di bawah. Diagnosis Penyakit ini didiagnosis berdasarkan diagnosis klinis. Jika gambaran klinis sesuai dengan karakteristik neuritis vestibularis, tidak diperlukan lagi pemeriksaan penunjang khusus. Pemeriksaan yang masih dibutuhkan untuk menunjukkan gangguan fungsi vestibular unilateral dan monitor perbaikan adalah elektronistagmografi dan tes kalori. Selain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan audiometri untuk melihat apakah terjadi gangguan pendengaran sebagai bagian klinis dari diagnosis banding seperti penyakit Meniere, fistel perilimfe atau infark labirintin. Sedangkan MRI dapat dilakukan pada kondisi klinis yang melibatkan batang otak dan serebelum atau dengan faktor risiko vaskular. Beberapa tes rutin atau alat penunjang yang diperlukan untuk menunjukkan masih adanya gejala sisa gangguan vestibular perifer antara lain kaca Frenzel, oftalmoskopi, head-shaking, head-thrust, dan tandem Romberg.rapi Terapi Pasien dengan neuritis vestibularis mengalami perbaikan spontan dan sedikit yang mengalami gejala sisa. Terapi neuritis vestibularis antara lain sebagai berikut: 1. Terapi simptomatik Pada fase akut 1-3 hari pertama, tablet dimenhydrinate 100 mg atau obat anti vertigo lainnya dapat diberikan untuk menekan mual dan muntah. Obat harus dihentikan pemberiannya setelah keluhan berkurang dan pasien membutuhkan waktu berikutnya untuk kompensasi sentral. 2. Terapi kausal Kortikosteroid (metilprednisolon) diberikan dalam 3 hari pertama onset gejala dan berlanjut hingga 3 minggu (awalnya 100 mg/hari, selanjutnya diturunkan 20 mg tiap 3 hari). Preparat lain prednisone tab 2 x 20 mg dapat diberikan 10-14 hari. Sedangkan

untuk antiviral (valacyclovir) tidak memberikan perbedaan bermakna baik diberikan sendiri atau kombinasi dengan kortikosteroid. 3. Latihan Vestibular Untuk meningkatkan kompensasi vestibular sentral dilakukan program latihan fisik yang dipandu petugas. Latihan didahului dengan stabilisasi statis, selanjutnya latihan dinamis untuk mengontrol keseimbangan dan stabilisasi gerak mata selama gerakan mata-kepala-badan.

Prognosis Fungsi vestibular perifer membaik kembali pada setengah dari pasien dalam beberapa minggu atau bulan. Pemulihan secara klinis biasanya berkembang cepat dan sering tidak terkait dengan fungsi perifer yang utuh: sebagian besar pasien sudah aktif dalam beberapa hari serta bebas gejala dalam beberapa minggu. Gejala sisa kecil meliputi oskilopsia dan gangguan keseimbangan selama gerakan kepala yang cepat ke arah sisi telinga yang terganggu. Kurang dari 20% pasien dapat mengalami gejala kronis seperti disekuilibrium kronik, intoleransi gerakan kepala, dan kadang ansietas sekunder.

Anda mungkin juga menyukai