Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam mata kuliah analisis real I, matakuliah yang mempelajari dan mengasah intelektual
mahasiswa matematika, terdapat sub bab yang bertemakan bentuk biner dan desimal, bentuk
desimal, dan himpunan titik pada persekitaran,serta interval yang terdiri atas interval terbatas
dan interval tidak terbatas.Bertemakan bentuk biner dan desimal, apa yang menjadi bentuk
desimal, bentuk desimal dan apa saja yang dipelajari dalam makalah ini, akan menjadi topik
pembahasan yang akan dibahas. Sementara pada bagian interval akan dibahas suatu
himpunan bagian dari R yang dikonstruksi berdasarkan sifat terurut dari R .
Paparan dari masing-masing topik dalam makalah ini didukung oleh pemahaman-
pemahaman dari topik sebelumnya yaitu bilangan real,sifat-sifat bilangan real, ketaksamaan
serta nilai mutlak.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa tuntutan pada topik yang dibahas dalam makalah ini
terkadang kontroversi dengan ide ataupun kemauan pikiran,susah mengaplikasikannya,sulit
ditelusuri ujung pangkalnya.Tetapi sadar atau tidak sadar,keluhan tersebut sudah
menumbuhkan daya nalar untuk menumbuhkan kita menyelesaikan masalah rumit.



I.2. Pembatasan Masalah
Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya secara
keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada baik intelektual, biaya dan waktu yang
dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah.
Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan.
Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :
1. Apa pengertian bentuk biner dan desimal?
2. Apa pengertian bentuk desimal ?
3. Bagaimana himpunan titik pada persekitaran?
4. Apa pengertian interval?



2

I.3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dijabarkan adalah sebagai berikut :
1. Bentuk biner dan desimal
2. Bentuk desimal
3. Himpunan Titik Pada Persekitaran
4. Interval terbatas dan interval tak terbatas


I.4. Tujuan Penulisan
1. Penulisan bertujuan untuk lebih mengerti tentang bentuk biner dan desimal
2. Penulisan bertujuan untuk lebih mengerti tentang bentuk desimal
3. Penulisan bertujuan untuk lebih mengerti tentang himpunan titik dan persekitaran
4. Penulisan bertujuan untuk lebih mengerti tentang interval
5. Penulisan bertujuan untuk lebih mengerti tentang pengertian interval
6. Penulisan bertujuan untuk lebih mengerti tentang pembagian-pembagian interval
7. Dan tujuan lainnya adalah agar mahasiswa lainnya yang membutuhkan data tentang
materi ini dapat terbantu.

















3

BAB II
PEMBAHASAN
BENTUK BINER DAN DESIMAL
Bentuk biner:
Misalkan x [0,1] akan dinyatakan dalam x dalam barisan 0 dan 1 sebagai berikut
Proses petama:
Interval [0,1] dibagi menjadi dua bagian [0, ] dan [, 1] , jika x [0, ] maka a
1
=0 dan jika
x [, 1] maka a
1
= 1 sehingga diperoleh pertidaksamaan

atau


Proses kedua :
Sub interval kiri dibagi dua menjadi [ 0,

] dan [

]
Jika x [ 0,

] maka a
2
= 0 dan jika x [

] maka a
2
=1 sehingga diperoleh
pertidaksamaan :


Proses ke n
Dilanjutkan proses bagi dua seperti di atas, jika x termuat didalam sub interval kiri maka a
n
=
0 dan jika x termuat didalam sub interval kanan a
n
= 1 melalui cara ini didapat barisan a
1
,a
2
,
a
3
, a
4
, .......a
n
, .....yang terdiri 0 dan satu yang berkoresponsi dengan elemensekutu x , untuk
setiap n diperoleh ketidak samaan :

+ .................+

+ .............+


Jika x adalah titik bagi dua pada proses ke n , maka x = m/2
n
, m ganjil m N. Pada
kasus ini dapat dipilih interval kiri tau interval kanan , sehingga a
n
= 0 atau a
n
= 1, namun jika
sub intervalnya telah dipilih maka interval berikutnya pada proses berikutnya dapat
ditentukan
Misalnya dipilih subinterval kiri sehingga a
k
= 0 dan x adalah titik ujung kanan dari
subinterval berikutnya , sehingga a
k
= 1 untuk k n + 1. Untuk x = maka barisan unuk x
yang mungkin adalah 0, 1, 1, 1, ......
Atau 1, 0, 0, ..........sehingga reprentasi biner dari x adalah = (0, a
1,
a
2,
a
3
............a
n-1
,10000.....)




4

Bentuk desimal :
Secara geometris bentuk desimal serupa dengan bentuk biner , hanya interval yang dibagi
menjadi 10 subinterval . jika x [ 0, 1] maka x termuat didalam interval [b
1
/10, (b
1
+1/10]
untuk b
1
{0, 1, 2, 3, 4, .............9}
Jika x adalah satu titik batas maka b
1
mempunyai dua nilai dan dipilih hanya satu, sehingga :

, b
1
{0, 1, 2, 3, 4, .............9}
Proses dilanjutkan dengan membagi sub interval yang dipilih dibagi menjadi 10 subinterval
sehingga didapat : b
1
, b
2
, b
3
,...............................b
n.

Jika x 1 dan b N maka B x B + 1, dapat ditulis x= B,b
1
b
2
b
3
.....b
n.
dengan x- B
adalah bentuk desimal
Bentuk desimal dari x [ 0, 1] adalah tunggal kecuali x adalah titik batas pada setiap
subinterval pada suatu proses


HIMPUNAN TITIK PADA PERSEKITARAN
Persekitaran
Pertimbangkan salah satu bentuk ilustrasi pada gambar berikut

( )
X
1
a x
2

Titik titik disekitar a diantara x
1
diantara x
2
tak terhingga banyaknya. Terdapat titik di sebelah
kiri a yang jaraknya sama dengan sebuah titik di sebelah kanan a, sehingga selalu dapat
dibentuk interval buka yang simetris diantara x
1
dan x
2
dari a. Perhatikan gambar berikut

Defenisi
Misalkan a R dan V R
a. Untuk > 0, persekitaran dari a adalah suatu himpunan yang anggotanya bilangan
bilangan real yang jaraknya dari a lebih kecil dari secara simbolik dapat ditulis :
semesta, a dan > 0.
V (a) = { x d (x,a) < } atau
V (a) = { x x- a < } atau
V (a) = { x a - <x < a + }
5

b. S R dikatakan suatu persekitaran dari a , jika terdapat > 0 sehingga
persekitaran dari a termuat dalam S.
Notasi
a dan S R



INTERVAL
Suatu himpunan disebut terbatas jika himpunan tersebut mempunyai batas
atas dan batas bawah , jika tidak demikian maka himpunan himpunan itu disebut himpunan
takterbatas. Suatu interval dapat dipandang sebagai himpunan titik titik di garis real ( )
Interval terbatas
Jika (a,b) dan b , maka didefenisikan :
1. (a,b) : = { x : a < x < b } disebut interval terbuka .
2. [a,b] : = {x : a x b } disebut interval tertutup.
3. [a,b) : = {x : a x < b } dan
4. (a,b] : = {x : a < x < b } disebut interval setengah terbuka ( setengah
tertutup).
Untuk interval di atas, a dan b disebut titik ujung interval dan keempat interval
mempunyai panjang b a
5. (a, a) : = ( interval yang merupakan himpunan kosong )ndan [ a, a] = {a}
merupakan singleton

Interval tak terbatas
Jika a maka didefenisikan :
6. (a, ) : = { x : x >a } dan
7. (- , a) : = { x : x <a } disebut sinar buka
8. [a, ) : = { x : x a }
9. (- , a]: = { x : x a }
10. Jika himpunan disajikan dalam bentuk interval maka dapat ditulis = (-, )



6

(Sumber Lain)

Persekitaran
Definisi 1.2.6. Diberikan ae dan c > 0 . Persekitaran-c (c -neighborhood) dari a
didefinisikan sebagai himpunan
V (a) : {x : x a } (a , a ) c = e <c = c +c .

a c

a a + c


Gambar 1.2. Persekitaran V (a) c .
Dapat dilihat bahwa x V (a) c e jika dan hanya jika a c < x < a +c . Persekitaran juga sering
disebut dengan kitaran.
Teorema 1.2.7. Diberikan ae . Jika x berada dalam persekitaran V (a) c untuk
setiap c > 0 , maka x = a .
Bukti. Jika x memenuhi x a <c untuk setiap c > 0 , maka berdasarkan Teorema1.1.10. Jika
ae sedemikian hingga 0 s a <c untuk setiap c > 0 , maka a = 0 ,diperoleh bahwa x a = 0,
yang berakibat x = 0 .


Interval dalam
Interval Terbatas
Jika diberikan a,be dengan a < b , maka interval terbuka yang ditentukan oleh a
dan b adalah himpunan
(a,b) = {xe: a < x < b} .
Titik a dan b disebut titik ujung (endpoints) interval. Titik ujung tidak termuat dalam
interval terbuka. Jika kedua titik ujung digabungkan ke dalam interval terbukanya, maka
disebut interval tertutup, yaitu himpunan
|a,b| = {xe: a s x s b}.
7

Interval setengah terbuka atau setengah tertutup adalah interval yang memuat salah
satu titik ujungnya. Gabungan interval terbuka dengan titik ujung a, ditulis [a,b) , dan
gabungan interval terbuka dengan titik ujung b, ditulis (a,b] . Masing-masing interval tersebut
terbatas dan mempunyai panjang (length) yang didefinsikan dengan b a . Jika a = b , maka
interval terbukanya berkorespondensi dengan himpunan kosong (a, a) =C, dan interval
tertutupnya berkorespondensi dengan himpunan singleton |a,a| = {a}.

Interval tidak terbatas
Berikut ini diberikan beberapa jenis interval tidak terbatas:
Simbol (atau +) dan digunakan sebagai simbol titik ujungnya yang tak berhingga.
Interval terbuka tak terbatas adalah himpunan dengan bentuk
(a,):= {xe: x > a} dan (,b):= {xe: x < b}.
Himpunan pertama tidak mempunyai batas atas dan yang kedua tidak mempunyai
batas bawah. Himpunan (a,) sering juga disebut dengan sinar terbuka (open a ray).
Diberikan interval tertutup tak terbatas, yaitu
[a,) := {xe: a s x} dan (,b] := {xe: x s b} .
Himpunan [a,) sering disebut dengan sinar tertutup (close a ray). Himpunan
dapat dituliskan sebagai (,) := . Perhatikan bahwa dan bukan elemen .


Teorema Karakteristik Interval Jika S adalah subset yang memuat paling sedikit dua
titik dan mempunyai sifat: jika x, y e dan x < y , maka |x, y|_ S ,maka S merupakan suatu
interval.

Bukti. Kita akan membuktikannya untuk empat kasus.
Kasus I, S adalah himpunan terbatas.
Karena S himpunan terbatas maka S mempunyai infimum atau supremum.Misalkan
infimum dan supremum dari S adalah masing-masing, secara berurutan, a dan b . Jika x S
maka a x b . Karenanya, x [ a,b ].
Akibatnya, S [a,b].

8

Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa (a,b) S . Misalkan z (a,b) atau a < z <b .
Yang demikian berarti z bukan batas bawah dari S . Akibatnya, terdapat

S sedemikian
sehingga

< z . Kita memperoleh pula bahwa z bukan batas atas dari S . Itu artinya bahwa
terdapat

S sedemikian sehingga z <

. Kita mendapatkan bahwa z

. Karena
menurut hipotesis,

S , maka z S . Karena yang demikian berlaku untuk


sembarang z (a,b) , maka (a,b) S .
Jika a,b S maka [a,b] S . Karena telah diperoleh bahwa S [a,b] , maka S = [a,b].
Jika a,b S maka S = [ a,b ] cukup dinyatakan dengan S (a,b) . Karena (a,b) S dan
S (a,b) , maka S = (a,b) . Jika a S dan b S maka S [a,b] dan (a,b ) S masing-
masing, secara berurutan, cukup dinyatakan S [a,b) dan [a,b) S . Akibatnya, kita
memperoleh S = [a,b) . Jika a S dan B S maka dapat ditunjukkan bahwa S = (a,b].

Kasus II, S adalah himpunan yang terbatas atas tetapi tidak terbatas bawah.
Karena S terbatas atas, maka S mempunyai supremum. Misalkan supremum dari S
adalah b . Kita memperoleh bahwa x b , untuk setiap x S . Akibatnya, S (-,b] .
Berikutnya, kita akan menunjukkan bahwa, (-,b) S . Misalkan z (-,b) atau
z < b . Karena z bukan batas atas dari S , maka terdapat

S sedemikian sehingga z <

.
Karena S tidak terbatas bawah, maka terdapat

S sedemikian sehingga

< z .
Akibatnya,z [

] . Karena menurut hipotesis, [

] S , maka z S . Yang
demikian berlaku untuk sembarang z (-,b) . Karena itu, (-,b) S .
Jika b S maka (-,b) S dapat pula dinyatakan dengan (-,b] S. Karena
S (-,b] dan S (-,b], maka S = (-,b]. Jika b S maka S (-,b] cukup dinyatakan
dengan S (-,b). Akibatnya, bersama dengan (-,b) S , kita memperoleh bahwa S = (a,b) .

Kasus III, S adalah himpunan yang tidak terbatas atas tetapi terbatas bawah.
Dengan cara yang serupa, seperti pada kasus II, dapat ditunjukkan bahwa S =[a,)
atau S =( a,) dengan a adalah infimum dari S .

Kasus IV, S adalah himpunan yang tidak terbatas.
Berdasarkan hipotasis, jelas bahwa S . Selanjutnya, kita akan menunjukkan
bahwa S . Misalkan z . Karena S tidak terbatas, maka z bukanlah batas bawah dan
batas atas dari S . Akibatnya, terdapat ,

S sedemikian sehingga ,

< z dan z <

.
Darinya, kita memiliki z [

. Menurut hipotesis,

] S . Akibatnya, z S .
9

Karena hal ini berlaku untuk sembarang z , maka S . Dengan demikian, = S .Jadi,
secara keseluruhan, telah ditunjukkan bahwa S merupakan suatu interval di .



Maksimum dan Minimum; Interval

Kita telah mencatat sebelumnya bahwa supremum dan infimum suatu himpunan tidak
harus merupakan anggota himpunan tersebut. Jika H mempunyai supremum dan
sup H= M H, maka M merupakan anggota terbesar dan disebut maksimum H,
ditulis M = maks H. Serupa dengan itu, jika H mempunyai infimum dan inf H = m H, maka
m merupakan anggota terkecil dan disebut minimum H,ditulis m = min H.
Contoh : (i) Himpunan A = {1, 2, 3} mempunyai maksimum 3 dan minimum 1.
(ii) Himpunan I = {x : 0 x < 1} mempunyai minimum 0 tetapi tidak
mempunyai maksimum. Di sini 1 = sup I tetapi 1 I, jadi ia bukan
maksimum I.
(iii) Himpunan P = {x : x > 0} tak mempunyai maksimum maupun
minimum.
Himpunan I pada Contoh 1(ii) merupakan sebuah interval. Secara umum, sebuah
interval di merupakan himpunan bagian dari yang bersifat: jika u, v I dan u x v,
maka x I. Sebuah interval mungkin terbatas dan mungkin pula tak terbatas.
Berikut adalah notasi untuk interval terbatas di :
(a, b) = {x : a < x < b}.
[a, b] = {x : a x b}.
[a, b) = {x : a x < b}.
(a, b] = {x : a < x b}.
Berikut adalah notasi untuk interval tak terbatas di (selain sendiri):
(a,) = {x : x > a}.
[a,) = {x : x a}.
(, b) = {x : x < b}.
(, b] = {x : x b}.
Catat bahwa lambang dan di sini bukan menyatakan bilangan real.Interval
(a, b), (a,), dan (, b) merupakan interval terbuka, sedangkan interval [a, b], [a,), dan
(, b] merupakan interval tertutup. Sementara itu, interval [a, b) dan (a, b] sering disebut
sebagai interval setengah terbuka. Interval [a, b] yang bersifat tertutup dan terbatas
10

merupakan contoh himpunan kompak di R. Pada [a, b],a merupakan minimum dan b
merupakan maksimum.


Bilangan Real sebagai Bentuk Desimal
pembaca diasumsikan telah mengenal dengan cukup baik bilangan asli, bilangan bulat, dan
bilangan rasional. Himpunan semua bilangan asli dilambangkan dengan , yakni
= {1, 2, 3, . . . }.
Himpunan semua bilangan bulat dilambangkan dengan , yakni
= {0,1,2,3, . . . }.
(Tanda . . . di sini menyatakan dan seterusnya, yang seringkali mengasumsikan bahwa
pembaca telah mengetahui pola yang ada.) Sementara itu, himpunan semua bilangan rasional
dilambangkan dengan , yakni
={

( ) }


Di sini FPB (p, q) menyatakan faktor persekutuan terbesar dari p dan q. Sebagai contoh,
FPB(6, 10) = 2.) Bilangan rasional juga dikenal sebagai pecahan.Selain itu, pembaca juga
diasumsikan telah mengenal notasi bilangan dalam bentuk desimal. Sebagai contoh,





(Untuk alasan tertentu, di sini digunakan sebagai tanda pemisah desimal)
Sebagian bilangan mempunyai bentuk desimal yang berhenti, seperti

, dan sebagian
bilangan mempunyai bentuk desimal yang berulang, seperti

Bilangan
rasional senantiasa dapat dinyatakan dalam bentuk desimal yang berhenti atau berulang.
Bilangan yang mempunyai bentuk desimal tak berhenti ataupun berulang merupakan
bilangan irasional. Sebagai contoh, bilangan
0,1010010001 . . .
11

merupakan bilangan irasional.
Himpunan semua bilangan rasional dan bilangan irasional disebut sebagai himpunan
bilangan real, yang dilambangkan dengan R. Dalam hal ini, kita mempunyai



Representasi Desimal dari Bilangan Real
Semua bilangan real dapat dinyatakan dalam bentuk lain yang disebut sebagai bentuk
desimal. Misalkan x 0,1]. Jika kita membagi interval [0,1] menjadi 10 sub interval yang
sama panjangnya, maka x [b
1
/10,(b
1
+ 1)/10 untuk suatu b
1
{ 0,1,2,...,9} . Jika kita
membagi lagi interval [b
1
/10, (b
1
+1) /10] menjadi 10 sub interval yang sama panjangnya,
maka x [b
1
/10 + b
2
/10
2
, b
1
/10 + (b
2
+1) / 10
2
] untuk suatu b
2
{ 0,1, 2,...,9} . Jika proses
tersebut terus dilanjutkan maka kita akan memperoleh barisan {b
n
} dengan 0 b
n
9 ,
untuk semua n , sedemikian sehingga x memenuhi



Representasi desimal dari x 0,1] adalah 0,b
1
, b
2
b
n
. Jika x 1 dan N sedemikian
sehingga N x< N +1 maka representasi desimal dari x 1 adalah N, b
1
, b
2
b
n
dengan
0,b
1
, b
2
b
n
adalah representasi desimal dari x N [0,1]. Sebagai contoh, kita akan
menentukan bentuk desimal dari 1/7. Jika [0,1] dibagi menjadi 10 sub interval yang sama
panjang maka 1/ 7 [1/10,(1+1) /10] . Jika 1/ 7 [1/10,(1+1) /10] dibagi menjadi 10 sub
interval yang sama panjang maka 1/ 7 [1/10 + 4/10
2
,1/10 + (4+1) /10
2
]. Selanjutnya, akan
kita peroleh 1/ 7 [1/10 + 4/10
2
+ 2/10
3
,1/10 + 4/10
2
+ (2+1) /10
3
] . Jika proses ini terus
dilanjutkan akan kita dapatkan bahwa 1/ 7 = 0,142857142857...142857... .

Representasi desimal dari suatu bilangan real adalah unik, kecuali bilangan-bilangan
real berbentuk m/10
n
dengan m, n dan 1 m,n dan 1 m 10
n
. Sebagai contoh,
representasi desimal dari 1/2 adalah 0,4999 atau 0,5000 . Contoh lain,
1/8=0,124999...=0,125000... .Coba perhatikan kembali representasi desimal dari 1/7 yaitu
0,142857142857...142857.... Terdapat pengulangan deretan angka 142857 pada representasi
desimal dari 1/7. Representasi desimal yang demikian disebut reperesentasi desimal periodik
dengan periode p = 6 yang menunjukkan jumlah deretan angka yang berulang. Dapat
ditunjukkan bahwa bilangan real positif adalah rasional jika dan hanya jika representasi
desimalnya adalah periodik.
12

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Jika x adalah titik bagi dua pada proses ke n , maka x = m/2
n
, m ganjil m N
2. Jika himpunan disajikan dalam bentuk interval maka dapat ditulis (-, )
3. Suatu himpunan disebut terbatas jika himpunan tersebut mempunyai batas atas dan
batas bawah , jika tidak demikian maka himpunan himpunan itu disebut himpunan
takterbatas. Suatu interval dapat dipandang sebagai himpunan titik titik di garis real
( )
4. Untuk > 0, persekitaran dari a adalah suatu himpunan yang anggotanya bilangan
bilangan real yang jaraknya dari a lebih kecil dari secara simbolik dapat ditulis :
semesta, a dan > 0.
V (a) = { x d (x,a) < } atau
V (a) = { x x- a < } atau
V (a) = { x a - <x < a + }
5. Secara geometris bentuk desimal serupa dengan bentuk biner , hanya interval yang
dibagi menjadi 10 subinterval















13



DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen.2013.Analisis Real.Medan:FMIPA UNIMED
http: // www.google.com/ search?q =pdf+analisis+real+himpunan+titik+persekitaran+&hl=id
&gbv=2&p..
http: // www.docstoc.com/docs/73994171/ANALISIS-REAL
http: // ariaturns.wordpress.com/2008/12/18/himpunan-persekitaran-dan titik-limit/
http: // www.slideshare.net/fegeneral/pengantar-analisis-real

Anda mungkin juga menyukai