Anda di halaman 1dari 3

Yudhistira 1

Ananda Budi Yudhistira Ibu Yuda Putri Bahasa Indonesia 9 27 Maret 2014

Dampak Sistem Matrilineal Indonesia memiliki berbagai macam budaya, dan budaya tersebut yang membuat Indonesia unik. Di dalam konteks ini, budaya yang akan diperdalam adalah budaya Minangkabau. Budaya Minangkabau, mengadopsi sistem matrilineal yang membuat Padang salah satu tempat dimana budaya tersebut unik. Masyarakat Minangkabau telah menggunakan istilah Ninik Mamak dari dulu hingga sekarang dan tetap lestari. Tapi karena ada modernisasi, hal tersebut mulai memudar dari beberapa masyarakat padang. Beberapa hal yang bisa diperhatikan adalah bagaimana sistem matrlineal berdampak pada seorang pria, sebagai seorang paman, ninikmamak, dan penghulu. Bagaimana peran laki-laki di Minangkabau berdampak kepada kehidupan sebuah keluarga. Pernyataan tersebut sangat jelas bahwa seorang laki-laki memiliki peran-peran yang memang dimiliki lelaki seperti biasa tapi karena adanya sistem matrilineal, laki-laki bagaikan seseorang yang tidak terlalu jelas apa yang ia lakukan dikeluarga tersebut dan di sisi lainya, istrinya terlihat lebih mengerti mengenai apa yang dirinya lakukan dikeluarga itu. Laki-laki berperan sebagai penunjang kehidupan sehari-hari, pada prinsipnya merekalah yang bekerja untuk memberi pangan dan pertanggung jawaban sehari-hari. Bahkan seringkali, mereka dianggap seperti orang yang paling dihargai di keluarga tersebut. Akan tetapi pernyataan itu tidak berlaku pada sistem matrilineal. Didalam sistem tersebut, laki-laki dan perempuan dibuat pangkatnya seimbang. Kerugian ada ditangan suami tapi istri beruntung karena itu. Ada tiga tahap yang harus dilalui, yang pertama yaitu kemenakan yang berarti anak-anak. Dalam proses itu sang anak laki-laki diwajibkan untuk mengikuti orang yang lebih tua dan belajar mengenai hidup dari mereka. Ninik Mamak memiliki peran yang penting dalam kebudayaan minangkabau, dirinya mampu menunjukan sifat seorang guru bagi anak yang diurusnya. Ninik Mamak memiliki hak sepenuhnya untuk mengasuh sang ponakan dan sang orang tua yang asli, mendapatkan pangkat

Yudhistira 2
yang lebih rendah dibanding ninik mamak tersebut. Jika sebuah pesta diadakan, pasti Ninik Mamak bertempat bersama sang ponakan dan bukanlah ibu atau bapak dari anak tersebut.. Ditempat-tempat seperti perdesaan dan juga tempat tempat yang masih dihitung terpencil masih ada istilah-istilah tersebut. Sistem matriliieal yang masih dijunjung tinggi berpengaruh kepada keseharian orang-orang tersebut. Seorang Ninik mamak harus bisa menanamkan sifat-sifat baik itu karena sang anak tersebut akan menjadi seorang Ninik mamak suatu ketika dan apa yang diajarkan juga harus hal-hal yang layay, misalkan Ninik mamak yang sebelumnya seorang perokok berat, sang anak biasanya mengikuti. Maka dari itu, hal seperti itu harus dihindari. Agama Islam yang kental membantu sang Ninik mamak menjadi teladan yang penuh dengan sifat-sifat baik yang patut dicontoh. Seorang penghulu dalam adat Minangkabau memiliki hak sepenuhnya untuk menyeimbangkan keharmonisan keluarga tersebut. Seorang penghulu juga bekerja untuk membagi rata harta warisan. Mereka juga adalah orang yang bertanggung jawab terhadap harta pusako. Harta Pusako adalah harta yang dimiliki oleh kaumnya sehingga sangatlah penting bagi penghulu untuk tidak menjadikanya harta pribadi. Untuk menjadi penghulu, kriteria yang dibutuhkan pasti harus semua yang berdampak dan bersifat positif. Contoh yang diberikan bisa jadi saat seseorang sang penghulu melerai sebuah masalah di keluarga, mereka harus bisa menanamkan makna yang didapat dari permasalahan itu dan memberikan solusi diwaktu yang mendatang. Seperti yang sudah dikatakan sebelmunya, penghulu ada supaya suami istri tidak bertengkar dan untuk tetap menjaga kebudayaan mereka. Seorang paman, penghulu dan juga seorang Ninik Mamak memiliki tugas yang penting dalam budaya Minangkabau. Merekalah yang melestarikan budaya dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Modernisasi telah terjadi, tapi orang minang tidak lupa untuk mengaplikasikan budayanya pada kehidupan sehari-hari. Kekentalan budaya Minangkabau dalam kehidupan sehari hari telah berdampak pada perilaku orang minang. Seperti apa kata sebuah peribahasa dari ranah minang, "Alam Takambang Manjadi Guru yang berarti kita bisa belajar dari siapa saja, dimana saja, dan kapan saja-Dusrimulya,chirpstory.com. Kita harus bisa melestarikan budaya walaupun sudah adanya modernisasi, Minangkabau adalah contoh jelas yang bisa diambil.

Yudhistira 3
Sekilas kita bisa berpikir bahwa budaya kita ini jauh lebih membosankan dan berbeda dengan yang lain, tapi justru kitalah yang tidak mengerti karena telah hilang nasionalitasnya.

Referensi

Suaitah. Personal Interview. 10 Maret 2014. 21 Maret 2014.

UKM-ITB. Sistem Kekerabatan Minangkabau, ITB. 4 July 2010, 21 Maret 2014. Web ""Beberapa Pepatah Minang Untuk Direnungkan" by @DusriMulya - Chirpstory." Chirpstory. N.p., 23 July 2012. Web. 21 Mar. 2014. http://chirpstory.com/li/65454

Anda mungkin juga menyukai