Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELLITUS

A. KONSEP MEDIS 1. PENGERTIAN Diabetes melitus adalah merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. 2. ETIOLOGI a. Kelainan aktivitas insulin

b. Gengguan sistem imunitas c. Kelainan fungsi atau sel-sel beta yang bersifat genetik

d. Usia e. f. Riwayat hidup Faktor-faktor lingkungan yang mengubah fungsi integritas sel beta yaitu diet,obesitas,kehamilan dan virus 3. KLASIFIKASI Klasifikasi DM yang utama adalah a. Diabetes Melitus Tipe I Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) adalah diebetes melitus tergantung insulin, kurang lebih 5%-10% penderita mengalami DM tipe I, yang biasanya ditandai dengan awitan mendadak yang biasanya terjadi pada usia 30 tahun. b. Diabetes Melitus Tipe II Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) adalah diabetes melitus yang tidak tergantung insulin dan biasanya ditemukan pada usia > 30 tahun atau adanya obesitas. 4. PATOFISIOLOGI a. DM Tipe I (IDDM) Pada DM tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun b. DM Tipe II (NIDDM) Biasanya terjadi pada berbagai usia tapi paling sering diatas usia 30 tahun. Herediter memegang peranan penting dalam terjadinya NIDDM. Faktor resiko lainnya adalah orang yang mengalami kegemukan, pertambahan usia dan walaupun secara nyata penyebab NIDDM belum diketahui tetapi pada umumnya menunjukkan bahwa akibat terbatasnya respon sel beta terhadap

kejadian hiperglikemia dan abnormalitas insulin reseptor. Apabila produk insulin mencukupi, akan mencegah proses pemecahan lemak sehingga tidak terjadi ketosis. 5. MANIFESTASI KLINIK Gejala khas Polidisi Polifagia Poliuria Penurunan berat badan Keluhan tidak khas Lemah Kesemutan Gatal Mata kabur 6. KOMPLIKASI Jika tidak ditangani dengan baik, akan menyebabkan komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal jantung, pembuluh darah kaki dan saraf, 7. PENATALAKSANAAN Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes melitus : a. Diet

b. Latihan c. Pemantauan kadar glukosa darah

d. Terapi (obat hiperglikemia) e. Pendidikan/penyuluhan

B. KONSEP KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN Status kesehatan umum Meliputi keadaan penderita,keadaran,suara bicara,tinggi badan, berat badan dan tanda-tanda vital. Kepala dan leher

Meliputi bentuk kepala,keadaan rambut,adakah pembesaran pada leher, telinga kadang-adang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah tersa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gsi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur/ganda. Sistem integumen Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku Sistem pernapasan Adakah sesak napas, batuk,nyeri dada pada penderita DM mudah terjadi infeksi Sitem kardiovaskuler Perfusi jaringan menurun, takhikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, kardiomegali Sitem gastrointestinal Terdapat poliphagi, polidipsi, mual, muntah, perubahan berat badan Sistem urinaria Poliuri, retensi urin, inkontinensia urin, rasa panas atau sakit saat berkemih Sitem muskoluskletal Cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ektremitas Sistem neurologis Terjadi penurunan sensori, parastesia, mengantuk, refleks lambat, kacau mental, dan disorientasi.. Riwayat psiko sosial Meliputi informasi mengenai peilaku atau perasaan yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya. 2. DIAGNOSA KEPRAWATAN DAN INTERVENSI a. Gagguan rasa nyaman (nyeri) berhubngan dengan terputusnya kontinuitas jaringan . INTERVENSI : 1.Kaji tingkat dan frekuensi nyeri R/Untuk mengetahui tingkat nyeri yang dialami klien 2.ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam R/tehnik relaksasi dapat menguragi nyeri yang dirasakan klien 3.atur posisi klien senyaman mungkin sesuai keinginan klien

R/Posisi yng nyaman akan membantu memberikan kesempatan bagi otot untuk relaksasi seoptimal mungkin. 4.kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dalam pemberian analgetik R/Obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri klien b. Gangguan Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang INTERVENSI : 1.Kolaborasi dalam pemberian insulin R/Pemberian insulin akan meningkatkan pemasokan glukosa ke dalam jaringan sehingga menurunkan kadar gula darah 2.kaji pola makan klien R/Indikator untuk menilai perkembangan 3.anjurkan klien untuk memetuhi dietnya R/Kepatuhan terhadap diet dapat mencegh komplikasi terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia 4.Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian diet diabetik R/Pemberian diet yang sesuai dapat mempercepat penurunan kadar gula darah c. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka dan tingginya kadar gula darah. INTERVENSI : 1.Kaji adanya tanda tanda infeksi pada luka R/Pengkajian yang tepat tentang tada tanda infeksi dapat membantu menentukantidakan selanjutnya 2.Lakukan perawatan luka secara aseptik R/Untuk mencegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi 3.Kolaborasi dengan tim kesehatan lain unuk pemberian antibiotik R/Antibiotika dapat membunuh kuman 4.Anjurkan klien unuk tidak memegang lukanya R/Mencegah penyebaran infeksi d. Cemas berhubungn dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya INTERVENSI : 1.Kaji tingkat kecemasan yang dialami klien

R/Untuk menentukn tingkat kecemasan yang dialami klien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yag cepatdan tepat 2.Beri kesempatan pada klien utuk mengungkapkan rasa cemasnya R/Dapat meringankan beban fikiran klien 3.Gunakan kounikasi terapeutik R/Agar terbina rasa saling percaya antar perawat klien sehingga klien kooperatif dalam tindakan keperawatan 4.Berikan keyakinan pada klien bahwa perawat ,dokter dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yng trbaik dan seoptimal mungkin. R/Sikap positif dari tim kesehatan akan membantu menurunkan kecemasan klien e. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan kurannya informasi INTERVENSI : 1.Kaji tingkat pengetahuan klien / keluarga tentang penyakit DM dan gangren R/ Untuk memberikan informasi,perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui klien atau keluarga 2.Kaji latar belakang pendidikan klien R/ Agar dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kat dan kalimat yang dapat dimengerti klien sesuai tingkat penddikan klien 3.Jelaskan tentang proses penyakit dengan kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti. R/ Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat ehingga idak menimblkan kesalah pahaman f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh INTERVENSI : 1. Kaji perasaan/persepsi klien tantan gambaran dirinya R/ Mengetahui adanya rasa negatif klien terhadap diriya 2. Berikan dukngan dan tunjkkan perhatian dan penerimaan pada klien R/ Klien akan merasa dirinya dihargai 3. Beri kesempata pada klien untuk mengekspresikan perasaan kehilangan R/ Untuk mendapatkan dukngan dalam proses berkabung yang normal g. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka dikaki INTERVENSI :

1. Kaji pola tidur klien R/ Mengetahui kebutuhan istirahat klien 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang R/ Lingkungan yang nyaman dapat membantu menngkatkakan istirahat /tidur 3. Beri penjelasan tentang pentingnya istirahat dan tidur R/ Agar klien mengetahui tentang pentingnya istirahat dan tidur DAFTAR PUSTAKA

Ayub, Muhammad H,Dr, Sp. PD (2008), Materi Perkuliahan Semester 4 Diabetes Mellitus. Brunner and suddarths (2001) buku ajar keperawatan Medikal bedah, Vol 2 : Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta. Fatmawati, S.Kp. M. Kes (2007), Materi Perkuliahan semester V, Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin. Iwan sain, S.Kp. M Kes ( 2008 ), Materi perkuliahan semester III , Trombus dan Emboli Price, Silvia A (1995), Patifisiologi Buku 2 : Penerbit Buku kedokteran EGC, jakarta.

Anda mungkin juga menyukai