Anda di halaman 1dari 2

Dasar Teori Kelelahan Otot

Kelelahan otot yaitu ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan bermetabolisme. Kelelahan ini akan timbul jika terdapat kontraksi otot yang kuat dan lama, karena semakin lama energi (ATP) digunakan maka akan semakin lemah. Hal tersebut terjadi karena di dalam serabut otot mengalami kekurangan energi.

Menurut Guyton & Hall disebutkan bahwa perempuan akan lebih cepat mengalami kelelahan otot daripada laki-laki, dikarenakan massa otot laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan sehingga penyimpanan glikogen pada otot lebih banyak sebagai sumber energi dan terjadinya kelelahan otot lebih lama, selain itu terdapat perbedaan hormonal (testosteron dan estrogen). Dan teori lainnya mengatakan bahwa kelelahan pada tangan kiri akan lebih cepat daripada tangan kanan, hal tersebut karena tangan kiri jarang digunakan pada umumnya. Tangan kanan lebih sering dipakai sehingga ukuran otot dan kekuatan semakin besar, glikogen pun yang tersimpan semakin banyak dan ketahanan terhadap kelelahan semakin meningkat.

Dibalik itu semua, peredaran darah juga memainkan peran yang penting, jika peredaran darah yang tidak lancar akan mempercepat kelelahan otot. Pemompaan manset pada lengan lalu pembendungan aliran darah ke daerah ekstremitas, supai darah pun yang semestinya mengandung nutrisi dan oksigen jadi tidak ada, sehingga asam laktat (penumpukan pada saat kontraksi) tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi, dan kelelahan yang akan berlebih.

Dalam eksperimen ini setelah menarik alat egograf, seorang OP dipijat dengan maksud untuk mengurangi kelelahan otot. Pemijatan pada kelelahan otot cukup berpengaruh karena otot akan menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya akan melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi tersedia untuk jaringan otot. Toksin yang menyebabkan pegal pun dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan.

Selain itu, jika apabila orang pemberian suhu dingin (air es) dapat menyebabkan kelelahan lebih daripada pemberian suhu panas (infra red). Apabila orang meletakan kakinya di bawah sinar lampu yang panas dan diam untuk beberapa saat, terjadi vasodilatasi dan berkeringat. Sebaliknya meletakan kaki dalam air yang dingin menyebabkan vasokonstriksi dan hilangnya berkeringat. Sehingga pengaruh sinar infra red akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh darah kapiler membesar dan meningkatkan temperatur kulit serta memperbaiki sirkulasi darah, suplai oksigen dalam darah pun akan mengalir lancar dibandingkan dengan pemberian suhu dingin yang menyebabkan suplai oksigen tidak lancar dan otot pin menjadi cepayt lelah

Pengaruh kelelahan otot lainnya, seperti gerakan yang diberikan. Dan gerakan yang sering menimbulkan kelelah cepat antara lain gerakan kepala leher (ekstensi) karena ketidakseimbangan kebutuhan energi oleh posisi tubuh yang melawan gravitasi bumi, menyebabkan cepat merasa lelah. Lalu gerakan bahu (mengangkat bahu dan lengan atas sebidang) karena lebih banyak otot yang berkontraksi semakin cepat terjadi pembendungan aliran darah di satu sisi dan beberapa bagian tubuh yang tidak teraliri darah menjadi terasa seperti kesemutan dan gerakan punggung (mengangkat lengan atas sebidang dengan bahu).

Dari yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor yang menyebabkan kelelahan otot adalah penumpukan asam laktat, peredaran darah yang tidak lancar, vasokontraksi akibat suhu dingin, dan posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi. Akibatnya penurunan kecepatan kerja dan penurunan ketelitian kerja.

Anda mungkin juga menyukai