Anda di halaman 1dari 2

TESTIMONIAL

Pada hari Sabtu, tanggal 16 Juni 2012, saya dan kelompok melakukan kunjungan ke suatu panti asuhan bernama Tunas Harapan. Tempat ini berada di Sutera Cemara, Alam Sutera. Anak-anak di sini bervariasi umurnya. Ada yang masih bayi, balita, SD, SMP, dan SMA. Yang menjadi target pelayanan kami kemarin adalah semua anak-anak disini berjumlah 17 anak. Panti asuhan ini tidak menerima adopsi. Anak-anak di sini sebagian masih memiliki orang tua yang kadng mengunjungi mereka, sebagian lagi tak memiliki orang tua, namun mereka tetap cukup kasih sayang, karena ada 6 pengurus panti sangat menyayangi mereka. Di antara 6 pengurus itu, ada yang mereka sebut mami dan papi. Mami dan papi adalah ketua panti asuhan ini. Mereka adalah pasangan suami istri yang mendedikasikan diri mereka untuk anak-anak di sini. Pengorbanan, pengabdian, serta limpahan kasih sayang selalu mereka berikan untuk anak-anak di sini. Para pengurus mendidik anak-anak dengan cinta, sama sepeti cinta orang tua pada anak kandungnya. Mungkin hal ini yang merupakan alasan mengapa panti asuhan ini tidak menerima adopsi. Di panti asuhan ini, anak-anak dididik oleh para pengurus, seperti orang tua mengurus anaknya sendiri. Mereka tegas, menyanyangi dan mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang baik. Mereka cukup memperhatikan seluruh aspek setiap anaknya, namun mungkin dikarenakan banyaknya jumlah anak, dan keterbatasan pengetahuan para pengurus, aspek kebersihan diri serta keadaan gizi anak-anak di sini dipertahikan secara kutrang mendetail. Hal ini memicu kelompok kami untuk membantu mereka dalam mencapai kebersihan diri dan kesehatan yang baik, sesuai dengan visi kelompok kami. Kegiatan kami di sana sangat disambut baik oleh anak-anak dan para pengurus. Mereka terlihat sangat antusias dengan apa yang akan kita sampaikan. Kunjungan ini memberikan banyak manfaat bagi saya. Pertama, saya dapat belajar banyak mengenai kehidupan. Saya melihat sisi lain dari sebuah kehidupan yang sangat berbeda dari saya. hal ini memperkaya pengetahuan saya dan rasa empati saya terhadap orang lain. Kedua, saya belajar banyak mengenai kepemimpinan. Saya belajar untuk membangun visi baik untuk diri

sendiri dan kelompok, membentuk karakter dan gaya saya sebagai pemimpin, bagaimana saya menghadapi dan menangi situasi yang terjadi, apakah saya dapat, bagaimana saya dapat mengubah orang lain menjadi lebih baik dan mengikuti arahan saya, bagaimana saya dapat bekerja secara efektif dan memiliki etos yang baik, melayani orang lain, bagaimana kepemimpinan itu menjadi gaya hidup bagi saya, serta untuk memperbaiki diri, serta bagaimana saya memiliki pengikut dan membimbing pengikut saya agar para pengikut saya tersebut dapat menjadi pemimpin yang baik, dan bakhan lebih baik dari saya. Selain itu, saya juga berharap agar anak-anak serta pengurus panti lebih bertanggung jawab atas pilihan hidup mereka, rela berkorban demi sesama, percaya diri, adil terhadap sesama, mencintai dan menghormati sesamanya, bekerjasama dengan teman-temannya untuk memajukan generasi bangsa yang bersih, kreatif, jujur, memiliki tujuan hidup, serta taat akan peraturan dan takut akan Tuhan, serta belajar untuk menjadi pemimpin masa depan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemepimpinan yang baik, adil, dan menciptakan peminpin-peminpin lain yang baik.

Anda mungkin juga menyukai