Anda di halaman 1dari 7

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment). Meneliti pengaruh program pelatihan pencegahan diare pada ibu balita terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan sikap antara kelompok eksperimen dengan kelompok pembanding dengan metode survey. Penelitian ini menggunakan metode atau rancangan non randomized control group pre test post test atau non equivalent control group design. Sebagai indikator adalah meningkatnya pengetahuan diukur dengan menggunakan kuesioner.18 , 19 , 20 Bentuk rancangan bentuk non equivalent control group Pre test Kelompok eksperimen Kelompok pembanding Keterangan : O1 = Pengamatan Pertama O2 = Pengamatan Kedua X = Intervensi Sumber : 17 Pelatihan pencegahan diare diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap. Sebagai evaluasi dari pelaksanaan pelatihan maka dilakukan post test ulang satu bulan setelah pelatihan, tujuannya untuk menentukan apakah pelatihan memberikan perubahan dalam pengetahuan dan sikap. O1 O1 Perlakuan X Post test O2 O2

B. Subjek Penelitian 1. Populasi Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur. Jumlah ibu balita

26

sebanyak 235 orang, populasi dipilih dengan melakukan pemilahan (screaning) yaitu ibu balita yang sama sekali belum mendapat penyuluhan tentang diare. 2. Sampel Penelitian ini menggunakan sampel dengan rumus minimal sampel size. Besar sampel dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : n= N 1 + N ( d2 ) Dimana : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan Perhitungan : n= N 1 + N ( d2 ) = 235 1 + 235 ( 0,12 ) = 70,15 = 70 ibu balita Pengambilan sampel dilakukan secara Multi Stage Sampling. Dari 15 RW yang ada di Kelurahan Rejosari, RW yang akan menjadi sampel dipilih secara acak diperoleh RW 2, RW 5, RW 6, RW 9, RW 11, RW 13, RW 14. Kemudian dari masing-masing RW tersebut diambil 10 orang sebagai sampel. Dari 70 orang tersebut kemudian dibagi menjadi dua yaitu 35 orang sebagai kelompok eksperimen dan 35 orang sebagai kelompok kontrol.

C. Variabel dan definisi operasional 1. Variabel penelitian a. Variabel bebas yaitu program pelatihan pencegahan diare b. Variabel terikat yaitu 1. Pengetahuan ibu balita tentang pencegah diare

27

2. Sikap ibu balita tentang pencegahan diare 2. Definisi operasional a. Program pelatihan pencegahan diare adalah suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah perilaku dan mengembangkan ketrampilan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit diare. Pelatihan dilakukan dalam waktu satu hari. Sebagai evaluasi maka dilakukan post test ulang pada satu bulan berikutnya. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah pelatihan memberikan perubahan dalam pengetahuan dan sikap. Skala : Nominal b. Tingkat pengetahuan adalah kemampuan respon ibu balita untuk menjawab pertanyaan tentang pengetahuan diare yang meliputi pengertian, penyebab, tanda/gejala, akibat dan pencegahan serta cara pembuatan larutan gula garam. Penilaian dapat dikelompokkan dari hasil nilai pre test dan post test dengan menggunakan kuesioner sebanyak 14 soal pengetahuan yang dilakukan dengan skoring. Skala : Interval c. Sikap adalah tanggapan emosional responden yang merupakan reaksi perasaan responden terhadap pencegahan penyakit diare. Yang diukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak 3 soal sikap yang dilakukan dengan skoring untuk masing-masing pertanyaan, dimana skor terendah 1 dan skor tertinggi 4. Skala : Interval

D. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber data a. Data primer, hasil pengisian angket menggunakan kuesioner dengan ibu balita di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner diberikan kepada ibu balita Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur yang menjadi sampel penelitian.

28

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari program P2M yaitu data insiden penyakit diare di DKK Semarang, Puskesmas Halmahera serta mengutip data monografi di kantor Kelurahan Rejosari. 2. Instrumen Alat yang digunakan adalah kuesioner. 3. Alur penelitian Penelitian ini dilakukan pada ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur, dimulai dari : a. Studi pendahuluan b. Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur pada ibu balita sebanyak 30 orang, dilakukan sebelum penelitian.16 Uji validitas adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur (pengukuran, tes, instrument) mengukur apa yang memang

sesungguhnya hendak diukur. Cara mengukur validitas untuk mengetahui validitas instrument (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Cara mengukur reliabilitas yaitu dengan cara One shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran dilakukan hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. Mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha, nilai Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel.

29

Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan pada tanggal 9-10 Mei 2007 pada ibu balita yang sama sekali belum mendapat penyuluhan tentang diare di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur sebanyak 30 oarang. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner pengetahuan dan sikap. 1) Uji validitas dan reliabilitas pengetahuan Dari 16 soal pertanyaan setelah dilakukan uji validitas, 14 pertanyaan valid dan 2 pertanyaan tidak valid dengan skor pengetahuan benar 1 dan salah 0. Dikatakan valid apabila r hitung > r tabel didapat dari df = n 2 , dimana n = jumlah responden, df = 30 2 = 28 dengan tingkat kemaknaan 5 %. Semua pengetahuan valid karena r hitung > 0,361. Setelah dilakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas, bila nilai Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel. Diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,868 maka pertanyaan pengetahuan reliabel. 2) Uji validitas dan reliabilitas sikap Dari 14 soal pertanyaan setelah dilakukan uji validitas semua pertanyaan valid dengan skor sikap bersifat positif (favorable) bila sangat setuju diberi skor 4, setuju 3, kurang setuju 2 dan tidak setuju 1, sedangakan untuk skor sikap bersifat negatif

(unfavorable), bila sangat setuju 1, bila setuju 2, kurang setuju 3 dan tidak setuju 4 benar 1 dan salah 0. Dikatakan valid apabila r hitung > r tabel didapat dari df = n 2 , dimana n = jumlah responden, df = 30 2 = 28 dengan tingkat kemaknaan 5 %. Semua pengetahuan valid karena r hitung > 0,361. Setelah dilakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas, bila nilai Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel. Diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,911 maka pertanyaan sikap reliabel. c. Pelaksanaan program dengan mengadakan pelatihan dan pengisian kuesioner tentang pencegahan penyakit diare d. Melakukan analisis data dengan menggunakan uji statistik.

30

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Data pengetahuan diperoleh dari kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 14. Penilaian dilakukan dengan skoring, jawaban yang benar skor 1 dan jawaban salah skor 0, khusus soal nomor 5 skor 10, total skor adalah 23. Dari hasil pre test dan post test dikategorikan baik, cukup, kurang menurut kriteria Waridjan, 1991 sebagai berikut : a. Kategori baik bila bisa menjawab 80 100 % dari pertanyaan yang benar b. Kategori cukup bila bisa menjawab 65 79 % dari pertanyaan yang benar c. Kategori kurang bila bisa menjawab < 65 % dari pertanyaan yang benar.21 Setiap kategori respon dari pertanyaan yang bersifat positif (favorable) bila menjawab sangat setuju diberi skor 4 dan bila setuju 3, kurang setuju 2 dan tidak setuju 1, sedangakan untuk respon kategori dari pertanyaan yang bersifat negatif (unfavorable), bila menjawab sangat setuju 1, bila setuju 2, kurang setuju diberi skor 3 dan tidak setuju 4 ; sehingga tiap responden memiliki skor sikap. Dari hasil pre test dan post test dikategorikan mendukung dan tidak mendukung dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika data berdistribusi normal, maka dikategorikan : 1 : Mendukung rata-rata skor sikap 2 : Tidak mendukung < rata-rata skor sikap b. Jika data tidak berdistribusi normal, maka dikategorikan : 1 : Mendukung median skor sikap 2 : Tidak mendukung < median skor sikap 2. Analisis data a. Analisa univariat Digunakan untuk mendiskripsikan setiap variabel secara terpisah dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi.

31

b. Analisa bivariat Digunakan untuk mencari hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan skala datanya.22 , 23 Sebelum variabel bebas dan variable terikat dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Setelah itu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat maka menggunakan uji t sampel berpasangan atau paired sample t test jika data berdistribusi normal.19 Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon. Untuk menganalisis pengamatan kedua (O2) antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol maka menggunakan uji t sampel bebas (Independen sample t test) jika data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan Mann Whitney.

32

Anda mungkin juga menyukai