1. Bagaimana epidemiologi sistitis?

Infeksi saluran kemih (ISK) tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, pre alensi bakteriuria, dan faktor prediposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk gin!al. Selama periode usia beberapa bulan dan lebih dari "# tahun perempuan $enderung menderita ISK dibandingkan laki%laki. ISK berulang pada laki%laki !arang dilaporkan, ke$uali disertai faktor predisposisi (pen$etus). &re alensi bakteriuri asimtomatik lebih sering ditemukan pada perempuan. &re alensi selama periode sekolah 1' meningkat men!adi #' selama periode aktif se$ara seksual. &re alensi infeksi asimtomatik meningkat men$apai ()', baik laki%laki maupun perempuan bila disertai faktor presdisposisi. *. Bagaimana faktor resiko sistitis? &re alensi infeksi saluran kemih dapat meningkat bila di!umpai faktor resiko sebagai berikut. +abel,. -aktor &redisposisi (&en$etus) ISK .itiasis /btruksi daluran kemih &enyakit gin!al polikistik 0ekrosis papilar 1iabetes mellitus pas$atransplantasi gin!al 0efropati analgesik &enyakit Sickle-cell Senggama Kehamilan dan peserta KB dengan tablet progesteron Kateterisasi (. Bagaimana tatalaksana sistitis? ISK Bawah &rinsip mana!emen ISK ba2ah meliputi intake $airan yang banyak, antibioti$ yang adekuat, dan kalau perlu terapi simtomatik untuk alkalinisasi urin3 a. 4ampir 5)' pasien akan memberikan respons setelah 65 !am dengan antibiotika tunggal; seperti ampisilin ( gram, trimethoprim *)) mg

b. Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisis (leukosuria) diperlukan terapi kon ensional selama #%1) hari $. &emeriksaan mikroskopik urin dan biakan urin tidak diperlukan bila semua ge!ala hilang dan tanpa leukosuria 7einfeksi berulang (frequent re-infection) a. 1isertai faktor predisposisi. +erapi antimikroba yang intensif diikuti koreksi faktor resiko b. +anpa faktor predisposisi3 asupan $airan banyak, $u$i setelah melakukan senggama diikuti terapi antimikroba takaran tunggal (missal trimethoprim *)) mg) $. +erapi antimikroba !angka lama sampai " bulan &asien dengan Sindrom uretra akut (S89) dengan hitung kuman 1) (%1)# memerlukan antibiotik yang adekuat. Infeksi klamidia memberikan hasil yang baik dengan tetrasiklin. ISK Atas &ada umumnya pasien dengan pielonefritis akut memerlukan ra2at inap untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotik parenteral paling sedikit 65 !am. Indikasi ra2at inap pielonefritis akut seperti pada +abel,. The infectious Disease Society of America menga!urkan satu dari tiga alternatif terapi antibiotik I: sebagai terapi a2al selama 65%;* !am sebelum diketahui mikroorganisme sebagai penyebabnya yaitu fluorokuinolon, aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin, dan sefalosporin dengan spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida. +abel,. Indikasi 7a2at Inap &asien dengan &ielonefritis Kegagalan mempertahankan hidrasi normal atau toleransi terhadap antibiotik oral &asien sakit berat atau debilitasi +erapi antibiotik oral selama ra2at !alan mengalami kegagalan 1iperlukan in estigasi lan!utan -aktor predisposisi untuk ISK tipe berkomplikasi Kormobiditas seperti kehamilan, diabetes mellitus, dan usia lan!ut 6. Bagaimana komplikasi sistitis? Infeksi yang disebabkan mikroorganisme anaerobik diperlukan antimikroba yang serasi, misal golongan kuinolon.

Komplikasi ISk bergantung dari tipe ISK yaitu tipe sederhana ( uncomplicated) dan tipe berkomplikasi (complicated) a. ISK sederhana (uncomplicated). ISk akut tipe sederhana (sistitis) yaitu non% obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan (self limited disease) dan tdak menyebabkan akibat lan!ut !angka lama. b. ISK tipe berkomplikasi (complicated) ISK selama kehamilan. ISK selama kehamilan dari usia kehamilan trimester III. ISK pada diabetes mellitus. &enelitian epidemiologi klinik melaporkan basiluria dan ISK lebih sering ditemnukan pada 1< dibandingkan perempuan tanpa 1<. +abel,. <orbiditas ISK selama kehamilan Kondisi 7isiko potensial Basiluria asimtomatik tidak diobati &ielonefritis ISK trimester III Bayi prematur 9nemia Pregnancy-induced hypertension Bayi mengalamiretardasi mental &ertumbuhan bayi lambat Cerebral palsy Fetal death Basiluria asimtomatik (B9S) merupakan risiko untuk pielonefritis diikuti penurunan la!u filtrasi glomerulus (.-=). Komplikasi emphysematous cystitis, pielonefritis yang terkait spesies $andida dan infeksi =ram%negatif lainnya dapat di!umpai pada 1<. &ielonefritis emfisematosa disebabkan mikroorganisme pembentuk gas seperti E coli, Candida spp dan Clostridium tidak !arang di!umpai pada 1<. pembentukan gas sangat intensif pada parenkim gin!al dan !aringan nekrosis disertai hematom yang luas. &ielonefritis emfisematosa sering disertai syok septik dan nefropati akut asomotor. 9bses perinefrik merupakan komplikasi ISK pada pasien dengan 1< (6;'), nefrolitiasis (61'), dan obstruksi ureter (*)'). #. 4ubungan penggunaan toilet umum terhadap ISK?

Belum menemukan se$ara langsung hubungan antara penggunaan toilet dan infeksi saluran kemih. 4anya, E coli merupakan salah satu bakteri yang sering men$emari air. 9ir yang ter$emar dan digunakan untuk membilas daerah urogenital maka dapat memberi kesempatan bakteri untuk dapat masuk ke kandung kemih melalui uretra se$ara asenden. >alan masuknya bakteri !uga dapat melalui $ara bilas pada daerah urogenital yang salah yaitu dari bagian anus menu!u ke meatus uretra. 4al inilah yang meningkatkan peluang bakteri yang normalnya memang ada pada daerah anus, seperti E coli dapat masuk. ". &ada kasus ini mengapa urin ber2arna kuning pekat? &ada umumnya 2arna urin ditentukan oleh diuresis, makin besar diuresis, makin muda 2arna urin tersebut. Biasanya 2arna normal urin berkisar antara kuning muda dan kuning tua. ?arna itu disebabkan oleh beberapa ma$am @at 2arna, terutama urokrom dan urobilin. Salah satu fungsi pertahanan alami tubuh manusia terhadap infeksi bakteri pada saluran kemih adalah dengan irigasi saluran kemih khususnya uretra sebagai !alan masuk utamanya dengan mikturisi. Konsumsi air yang kurang akan mengurangi produksi urin pula sehingga frekuensi atau !umlah urin menurun dan fungsi urin sebagai irigasi pada uretra tidak adekuat.