Definisi
Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh
JENIS
perdarahan massif, trauma atau luka bakar yang berat (syok hipovolemik) infark miokard luas atau emboli paru (syok kardiogenik) sepsis akibat bakteri yang tak terkontrol (syok septic) tonus vasomotor yang tidak adekuat (syok neurogenik) akibat respon imun (syok anafilaktik)
SYOK HIPOVOLEMIK
Definisi
Terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume darah dalam pembuluh darah yaang berkurang
Etiologi
perdarahan yang masif (aneurisma aorta pecah, perdarahan gastrointestinal, aneurisma aorta pecah) kehilangan plasma darah (luka bakar luas, pankreatitis, deskuamasi kulit) kehilangan cairan ekstraseluler (dehidrasi, diare,muntah)
Tanda-tanda syok, yaitu : 1. Kulit dingin, pucat dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan. 2. Takikardi 3. Hipotensi. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun tidak di bawah 70 mmHg. 4. Oliguria . Oliguria pada orang dewasa terjadi jika jumlah urin kurang dari 30 ml/jam.
Gejala Klinik Syok Hipovolemik Ringan (<20% volume darah) Ekstremitas dingin Diaporesis Vena kolaps Cemas Sedang (20-40% volume darah) Sama, ditambah : Takikardi Takipneu Oliguria Hipotensi ortostatik Berat (>40% volume darah) Sama, ditambah : Hemodinamik tak satbil Hipotensi Penurunan kesadaran
Diagnosis
Saat ditemukan tanda berupa ketidakstabilan hemodinamik dan ditemukan adanya sumber perdarahan
Harus dibedakan dengan syok kardiogenik dengan menemukan distensi vena jugularis, ronki, dan gallop S3
Penatalaksanaan
Menempatkan pasien dalam posisi kaki lebih tinggi, menjaga jalur pernafasan dan diberikan resusitasi cairan dengan Pengobatan penyebab yang mendasari Jika pasien sedang mengalami hemoragi, upaya dilakukan untuk menghentikan perdarahan. Mencakup pemasangan tekanan pada tempat perdarahan atau mungkin diperlukan pembedahan untuk menghentikan perdarahan internal.
Penggantian Cairan dan Darah Pemasangan dua jalur intra vena dengan kjarum besar dipasang untuk membuat akses intra vena guna pemberian cairan. Maksudnya memungkinkan pemberian secara simultan terapi cairan dan komponen darah jika diperlukan. Contohnya : Ringer Laktat dan Natrium clorida 0,9 %, Koloid (albumin dan dekstran 6 %).
Redistribusi cairan Pemberian posisi trendelenberg yang dimodifikasi dengan meninggikan tungkai pasien, sekitar 20derajat, lutut diluruskan, trunchus horizontal dan kepala agak dinaikan. Tujuannya untuk meningkatkan arus balik vena yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Terapi Medikasi Medikasi akan diresepkan untuk mengatasi dehidarasi jika penyebab yang mendasari adalah dehidrasi. Contohnya, insulin akan diberikan pada pasien dengan dehidrasi sekunder terhadap hiperglikemia, preparat anti diare untuk diare dan anti emetic untuk muntah-muntah.
SYOK SEPTIK
Definisi
Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas
Adalah suatu kegagalan sirkulasi perifer dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat akibat septikemia
Etiologi
Dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, terutama bakteri Gram negative Tempat infeksi yang tersering adalah saluran kemih, sal nafas, dan sal cerna
Gejala Klinis
Tekanan arteri rata-rata 60 mmHg atau tekanan arteri sistolik 90 mmHg Tanda-tanda gangguan perfusi organ/jaringan : - kulit dingin, sianosis - prod urin menurun - hiperbilirubinemia - kekacauan/kebingungan - gejala sindrom gawat nafas Tanda & gejala infeksi sistemik serius yang mendasari terjadinya syok (demam, menggigil,
Penatalaksanaan
Eliminasi patogen penyebab infeksi, eliminasi sumber infeksi dengan tindakan drainase, terapi antimikroba yang sesuai, reusitasi bila terjadi kegagalan organ atau rejatan, vasopresor dan inotropik, terapi suportif terhadapkegagalan organ, gangguan koagulasi dan terapi imunologi bila terjadi respon imun maladaptif pejamu terhadap infeksi
Hipovolemia pada sepsis perlu segera diatasi dengan pemberian cairan baik kristaloid maupun koloid. Albumin merupakan protein plasma yang juga berfungsi mempertahankan tekanan onkotik plasma. Pada keadaan serum albumin yang rendah (<2g/dl) disertai tekanan hidrostatik melebihi tekanan onkotik plasma, koreksi albumin perlu diberikan
Vasopresor diberikan setelah keadaan hipovolemik teratasi dengan pemberian cairan secara adekuat, akan tetapi pasien masih mengalami hipotensi. Dapat digunakan dopamin dengan dosis >8mcg/menit, norepineprin 0.03-1.5 mcg/menit. Sebagai inotropik digunakan dobutamin dosis 2-28 mcg/mnt, dopamin 3-8mcg/mnt, epinefrin 0,10,5 mcg/mnt
Nutrisi (protein, kalori, asam lemak, cairan, vitamin dan mineral) merupakan terapi suportif yang penting dan harus diperhatikan dalam perawatan pasien sepsis
SYOK ANAFILAKTIK
Definisi
Suatu resiko pemberian obat, baik melalui suntikan atau cara lain. Reaksi dapat berkembang menjadi suatu kegawatan berupa syok, gagal nafas, henti jantung, dan kematian mendadak
Gejala dan Tanda Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tak enak di dada dan perut, rasa gatal di hidung dan palatum.
Hidung gatal, bersin dan tersumbat Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor, edema, spasme Edema Batuk, sesak, mengi, spasme Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardi, hipotensisyok, aritmia. Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang disertai darah, peristaltik usus meninggi Urtikaria, angioedema dibibir, muka/ekstremitas Gatal, lakrimasi Gelisah, kejang
Gastrointestinal
Penatalaksanaan
Pemberian obat-obat yang akan memulihkan tonus vaskuler, dan mendukung kedaruratan fungsi hidup dasar. Contoh : epinefrin, aminofilin. Epinefrin diberikan mendapatkan efek vasokonstriktifnya Dosis 0,01 ml/kgBB sampai mencapai maksimal 0,3 ml subkutan dan dapat diberikan setiap 15-20 menit sampai 3-4 kali seandainya gejala penyakit bertambah buruk.
Difenhidramin diberikan secara intavena untuk melawan efek histamin dengan begitu mengurangi efek permeabilitas kapiler. Aminofilin diberikan secara intravena untuk melawan bronkospasme akibat histamin. Jika terdapat ancaman atau terjadi henti jantung dan henti napas, dilakukan resusitasi jantung paru (RJP).
SYOK KARDIOGENIK
Definisi
Ketidakmampuan jantung mengalirkan cukup darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal akibat gangguan fungsi pompa jantung Syok kardiogenik adalah gangguan yang disebabkan oleh penurunan curah jantung sistemik pada keadaan volume intravaskuler yang cukup dan dapat menyebabkan hipoksia jaringan
Etiologi
Penyebab syok kardiogenik mempunyai etiologi koroner dan non koroner. Koroner disebabkan oleh infark miokardium sedangkan non-koroner disebabkan oleh kardiomiopati, kerusakan katup, tamponade jantung, dan disritmia
Gejala Klinis
Keluhan yang timbul berkaitan dengan etiologi timbulnya syok kardiogenik tersebut. Pasien dengan infark miokard akut dengan keluhan tipikal nyeri dada yang akut dan kemungkinan sudah mempunyai riwayat penyakit jantung koroner sebelumnya. Pasien dengan aritmia akan mengeluh adanya palpitasi, presinkop, sinkop atau merasakan irama jantung yang berhenti sejenak, kemudian pasien akan merasakan letargi akibat berkurangnya perfusi ke sistem saraf pusat.
Penataksanaan
Mensuplai tambahan oksigen Pada tahap awal syok, suplemen oksigen diberikan melalui kanula nasal 3 5 Liter / menit. Mengontrol nyeri dada Jika pasien menglami nyeri dada, morfin sulfat diberikan melalui intravena untuk menghilangkan nyeri. Pemberian posisi semi fowler, dapat membantu untuk memberikan posisi nyaman dan meningkatkan ekspansi paru.
Pemberian obat-obat vasoaktif Terapi obat vasoaktif terdiri atas strategi farmakologi multiple untuk memulihkan dan mempertahankan curah jantung yang adekuat. Pada syok kardiogenik koroner, terapi obat diujukan untuk memperbaiki kontraktilitas jantung, mengurangi preload dan afterload, atau menstabilkan frekuensi jantung. Contoh, Dopamin dan nitrogliserin. Dukungan cairan tertentu Pemberian cairan harus dipantau dengan ketat untuk mendeteksi tanda kelebihan cairan. Bolus cairan intravena yang terus diingkatkan harus diberikan dengan sangat hatihati dimulai dengan jumlah 50 ml untuk menentukan tekanan pengisian optimal untuk memperbaiki curah jantung.
SYOK NEUROGENIK
Pada syok neurogenik, vasodilatasi terjadi sebagai akibat kehilangan tonus simpatis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera medula spinalis, anastesi spinal, dan kerusakan sistem saraf. Syok ini juga dapat terjadi sebagai akibat kerja obat-obat depresan atau kekurangan glukosa (misalnya reaksi insulin atau syok)
Gejala Klinik
Syok neurogenik spinal ditandai dengan kulit kering,hangat dan bukan dingin, lembab seperti terjadi pada syok hipovolemik. Tanda lainnya adalah bradikardi.
Penatalaksanaan
Pengobatan spesifik syok neurogenik tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya hipoglikemia (syok insulin) dilakukan pemberian cepat glukosa. Syok neurogenik dapat dicegah pada pasien yang mendapakan anastesi spinal atau epidural dengan meninggikan bagian kepala tempat tidur 1520 derajat untuk mencegah penyebaran anastetik ke medula spinalis.
Pada kecurigaan medula spinal, syok neurogenik dapat dicegah melalui imobilisasi pasien dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan medula spinalis lebih lanjut. Stocking elastik dan meninggikan bagian kaki tempat tidur dapat meminimalkan pengumpulan darah pada tungkai. Pengumpulan darah pada ekstremitas bawah menempatkan pasien pada peningkatan resiko terhadap pembentukan trombus. Pemberian heparin, stocking kompresi, dan kompresi pneumatik pada tungkai dapat mencegah pembentukan trombus.