Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN Pada Ny N P20002 dengan 2 jam Post partum normal Di BPS.

Ny Yuni W Sumber Mulya Jogoroto

Disusun oleh : Nama : Nim

AKBID AR-RAHMA GEMPOL PASURUAN 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada NY N P20002 dengan 2 jam post partum normal di BPS Ny. Yuni W sumber mulyo jogoroto sesuai dengan praktek dilakukan oleh : Nama NIM Semester Prodi : : : : yang

Sebagai syarat pemenuhan tugas praktik klinik semester VI . D3 kebidanan Akbid Ar-Rahma Gempol Pasuruan yang dilaksanakan pada tanggal . Disahkan pada : Hari : : Pasuruan, Mahasiswa 2013

Tanggal

() Mengetahui Pembimbing Akademik Pembimbing Praktik

()

()

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan kebidanan pada NY N P20002 dengan 2 jam post partum normal di BPS Ny. Yuni W sumber mulyo jogoroto dengan lancar. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat menyelesaikan Karya tulis ilmiah pendidikan Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan AR - RAHMA. Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Adapun rasa terima kasih penulis ucapkan kepada : 1. . selaku Direktur AKBID SAKINAH PASURUAN 2. . Selaku pembimbing pertama yang telah memberikan saran, masukan, kritik demi kesempurnaan Proposal karya tulis ilmiah ini. 3. ..selaku pembimbing kedua yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan dan penyelesaian Proposal karya tulis ilmiah ini. 4. Yang saya cintai dan sayangi segenap keluarga yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

5.

Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan serta motivasi demi terselesainya Proposal karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa Proposal karya tulis ilmiah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan Proposal karya tulis ilmiah ini. Semoga Proposal karya tulis ilmiah ini dapat bermanfat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

Bangil,

2013 Penulis

DAFTAR ISI

Latar Belakang Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO) Tahun 2007, angka kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa, pada Tahun 2009 jumlah kematian ibu sebanyak 2650 orang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi jika dibandingkan Negara-negara Association South East Asian (ASEAN), yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu (Saifuddin, 2008). Salah satu syarat yang paling penting dalam pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang bermutu. Suatu pelayanan dikatakan bermutu apabila memberikan kepuasan kepada pasien. Kepuasan pasien dalam menerima pelayanan kesehatan mencakup beberapa dimensi, salah satu diantaranya adalah kelancaran komunikasi antara petugas kesehatan (termasuk bidan) dengan pasien. Hal ini berarti pelayanan kesehatan bukan hanya pengobatan secara medis saja melainkan juga berorientasi pada komunikasi karena komunikasi sangat penting dan berguna bagi pasien (Pohan, 2007).

LANDASAN TEORI ( PUERPERIUM / NIFAS) A. DEFINISI Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu atau 42 hari ( obstetric fisiologi uripad BANDUNG , 1983 : 315) Masa nifas (Puerperium ) adalah masa yang dimulainya setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu ( ilmu kebidanan sarwono p, 2005 : 238) Masa nifas ( Puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat alat kandungan kembali seperti sebeum hamil. Lama masa nifas ini 6 8 minggu ( synopsis obstetric : 115) B. Perubahan perubahan yang terjadi pada masa nifas 1) Involusi rahim ( uterus ) - Setelah placenta lahir, uterus merupakan alat yang keras akibat kontraksi dari otot otot rahim - TFU ( tinggi fundus uteri) +_ 2 -3 jari di bawah pusat - Berat uterus setelah placenta lahir +_ 1000 gr, seminggu kemudian 500 gr, 2 minggu post parfum 275 gr dan pada akhir puerperium 50 gr - Setelah post natal 12 hari uterus sudah tidak dapat diraba melalui abdomen Involusi disebabkan oleh : Kontraksi otot otot uterus yang terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan kompresi pembulu darah Adanya proses autolysis , dimana sitoplasma sel yang berlebih akan tercena sendiri ( dipecah, diabsorbsi, dan kemudian di buang dengan air kencing) Adanya proses atrofi sel, dimana masing masing sel menjadi lebih kecil , karena sytoplasma yang berlebih dibuang. 2) Involusi tempat plasentas

Setelah persalinan, tempat placenta merupakan tempat dengan permukaan kasar dan tidak rata

Pada permulaan nifas, bekas placenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh thrombus, kemudia luka dilepaskan dari dasranya disertai pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka

3) Perubahan pembuluh darah rahim Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak , maka arteri mengecil dalam nifas. 4) Perubahan pada cervik dan vagina Beberapa hari setelah persalinan ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari , pinggir pinggirnya tidak rata tetapi retak retak karena robekan dalam persalinan Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja Pada cervik terbentuk sel sel otot baru, karena hyperplasia dan karena kontraksi dari cervik. Robekan cervik menjadi sembuh, namun ostium externum tidak serupa dengan keadaanya sebelum hamil. lebih besar dan terdapat retak retak terutama pada pinggir / sampingnya. Vagina yang sangat regang waktu persalinan , lambat laun mencapai ukuran ukurannya yang normal. Pada minggu ke 3 post partum rugae mulai Nampak kembali.

5) Perubahan pada dinding perut Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetai biasanya pulih kembali dalam 6 minggu 6) Saluran kencing Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama Kemungkinan terdapat spasme spingter sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan, dalam waktu 12 36 jam sesudah melahirnya

Setelah placenta lahir, adar hormone estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok hingga menyebabkan dieresis Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 2 6 minggu

7) Laktasi Masing masing buah dada terdiri dari 15 20 lobus , dimana tiap lobus terdiri dari lobulus - lobulus yang memiliki sel sel acini Acini merupakan penghasil air susu Tiap lobulus memiliki saluran untuk mengalirkan air susu yang disebut tubulus lactiverus Tubulus lactiverus kemudian bersatu untuk menjadi saluran pada tiap lobus yang disebut ductus lactiverus Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan Pada waktu tersebut buah dada belum mengandung susu, melainkan colostrums yang dikeluarkan dengan memijat areola mammae Dalam colostrums terkandung antibodi yang dapat meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit Pada hari ke 3 pp, buah dada menjadi besar, keras dan nyeri, ini menandai permulaan sekresi air susu oleh sel sel acini akibat pengaruh hormone prolaktin dari hypofise anterior akibat hisapan bayi, kemudian ASI dapat keluar oleh karena hormone oxytocin dari hipofise anterior yang dirangsang oleh hisapan bayi pada puting susu. 8) Lochia Pada bagian pertama masa nifas biasanya keluar cairan dari vagina yang dinamakan lochia Lochia tidak lain merupakan secret luka yang berasal dari luka dalam rahim. Terutama luka placenta Macam macam lochia antara lain : 1. Lochia rubra

Terjadi pada hari 1 sampai ke 3 post partum Mengandung darah segar

2. Lochia sanguinolenta Terjadi pada hari ke 3 sampai ke 7 post partum Mengandung darah bercampur lendir , berwarna merah kuning

3. Lochia serosa Terjadi pada hari ke 7 sampai ke 14 post partum Berwarna kuning, tidak berdarah lagi

4. Lochia aiba 9) Perineum Setelah melahirkan perineum menjadi kendur karena teregang oleh kepala bayi yang bergerak maju pada proses persalinan Pada postnatal hari ke 5 sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan C. Perawatan ibu pada masa nifas 1) Kebersihan diri ( personal hygiene) Anjurkan kebersihan seluruh tubuh Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin Pastikan ibu mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vagina terlebih dahulu dari depan ke belakang baru kemudian daerah anus Sarankan pada ibu untuk mengganti pembalut / kain pembalut setidaknya 2x / hari Sarankan pada ibu untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan kemaluannya. Jika ibu mempunyai luka episiotomy / laserasi. Sarankan pada ibu untuk menghindari daerah luka 2) Istirahat Terjadi > 2 minggu post partum Warna cairan putih

Anjurkan pada ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan Sarankan untuk kembali beraktivitas secara perlahan lahan serta tidur siang / istirahat selagi bayi masih tidur

Kurang istirahat akan mmpengaruhi ibu dalam beberapa hal : Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi Menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

3) Latihan Penderita / ibu sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur 24 48 jam pp Keuntungan early ambulation Ibu merasa lebih sehat dan kuat Faal usus dan kandung kencing lebih baik Early ambulation memungkinkan kita mengajarkan ibu untuk memelihara, merawat, memandikan, dan mengganti pakaian serta member makanan ( ASI ) pada bayi 4) Gizi Anjurkan pada ibu untuk : a. Mengkonsumsi tambahan +_ 500 kalori tiap hari b. Makan dengan diet berimbang cukup protein, mineral, vitamin c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari ( anjurkan ibu untuk minum tiap kali menyusui) d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah darah setidaknya 40 hari pasca bersalin e. Minum kapsul vitamin A ( 200.000 unit ) agar bias memberikan vit a pada bayi melalui ASI 5) Perawatan payudara Anjurkan ibu untuk : a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting susu

b. Apabila puting susu lecet oleskan colostrums / ASI yang keluar pada daerah sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui c. Apabila lecet sangat berat dapat di istirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan di minumkan dengan sendok. d. Apabila payudara bengkat akibat pembendungan ASI, dapat dilakukan dengan cara : Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan air hangat selama +_ 5 menit Urut / pijat payudara dari pangkal menuju puting susu Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi luna Berikan ASI tiap 2 3 jam, apabila tidk bias menghisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan tangan Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

6) Senggama Secara fisik ama untuk memulai hubungan suami istri. Egitu darah merah berhenti, ibu dapat emasukkan jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap 7) Keluarga berencana Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur ( ovulasi ), sebelum ibu mendapatkan lagi haidnya selama meneteki ( amenorhoe laktasi). Metode amenorhoe laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya hamil baru Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko, penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi Oleh karena pil dapat mempengaruhi sekresi ASI , biasnya ditawarkan IUD. 8) Tanda tanda bahaya masa nifas 1. Perdarahan pervaginam 2. Kepala pusing, penglihatan kabur, neri epigastrium

3. Penurunan uterus yang lama 4. Lochea berbau 5. Suhu tubuh meningkat 6. Nyeri pelviks 7. Payudara bengkak

DAFTAR PUSTAKA Farrer, Helen. 2001. perawatan maternitas. Jakarta : EGC Prawirohardjo, sarwono. 2005 ilmu kebidanan. Jakarta : yayasan bina pustaka Prof. dr. mochtar rustam, MPH, sipnosis obstetri, jilid I. JAKARTA Sastrowinata, prof, sulaiman. 1993. Obstetric fisiologi. Bandung : eleman Suherni, s,pd, App, M. kes, dkk, fitramaya , perawatan masa nifas, Yogyakarta. 2009
http://erinerabka.blogspot.com/

ASUHAN KEBIDANAN Pada Ny N P20002 dengan 2 jam post partum

Tanggal Jam

: :

Oleh

Tempat :

I. Pengkajian data A. Data Subjektif 1. Identitas Nama istri Umur Agama Pendidikan Suku / Bangsa Pekerjaan Penghasilan Alamat 2. Status Perkawinan Perkawinan ke Umur kawin 3. keluhan utama Ibu mengatakan bahwa telah melahirkan anak keduanya pada tanggal 02 januari 2012 jam 13.50 WIB secara normal dengan jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 3400 gr, panjang bayi 49 cm, dan langsung menangis. 4. riwayat kebidanan a. haid menarche siklus banyaknya : 13 th : teratur , 29 hari : hari ke 1 ke 3 : 3 4 kotek/hari, hari ke 4 ke 7 : 1 2 kotek / hari warnanya baunya : merah : anyir :1 : 20 th lama kawin : 5 tahun : Ny N : 25 Th : Islam : SMU : Jawa / Indonesia : IRT : Nama Suami :Tn B Umur Agama Pendidikan : 35 Th : Islam : SMU

Suku /Bangsa : Jawa / Indonesia Pekerjaan Penghasilan : Swasta : +_ Rp 1.000.000 /bln : sidowaras - jogoroto

: sidowaras - jogoroto Alamat

keluhan fiour albus

: tidak ada : tidak ada

b. riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Perkawina n ke kehamilan


Ke Uk

Persalinan
Jenis Penolon g Tempa t Penyuli t

Anak
BBL Jenis Kelami n Hidup / Mati Usia Anak Sekaran g

Nifas
Penyuli t ASI

39 mm g

spt n

bidan

bps

Tida k ada

320 0 gr

O+

Hidu p

5 tahun

Tdk ada

II

40 mm g

spt n

bidan

bps

Tida k ada

340 0 gr

O+

Hidu p

2 jam

Tdk ada

Belu m

c. riwayat kehamilan sekarang HPHT : 10 04 - 2010 ANC : TM I : 2 x , di BPS TM II : 3 x , di BPS TM III : 6 x , di BPS Keluhan selama hamil muda dengan hamil ini : selama hamil TM I ibu mengalami mual muntah , TM II tidak mengalami keluhan apa apa, pada saat ini ( TM III) ibu mengalami sering kencing dan pinggang sedikit sakit. Gerakan janin : ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 4 bulan. Imunisasi TT : ibu mengatakan sudah pernah suntik TT 4x TP : 17 01 - 2011

Penyuluha yang pernah di dapat - pola nutrisi - pola istirahat - perawatan payudara - tanda tanda persalian

d. riwayat persalinan sekarang bayi lahir usia kehamilan jenis persalinan penolong : 40 minggu : spontan : bidan

tempat persalinan penyulit persalinan penggunaan obat selama persalinan kondisi bayi saat dilahirkan BB bayi lahir Panjang badan bayi lahir Apgar score saat lahir e. riwayat nifas sekarang perdarahan kontraksi uterus TFU Laktasi Infeksi

: BPS : tidak ada : oksitosin 1 ampul : menangis spontan : 3400 gr : 49 cm :78

: 2 kotek ( lochea rubra ) : baik : 2 jari bawah pusat : colostrums keluar sedikit : tidak ada

5. riwayat kesehatan yang lalu ibu mengatakan bahwa tidak ada pernah menderita penyakit menular seperti ( batuk berdarah , penyakit kuning), penyakit menurun ( Darah Tinggi, Kencing Manis), penyakit menahun ( asma, Jantung). 6. riwayat kesehatan keluarga ibu mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular ( batuk berdarah , penyakit kuning), penyakit menurun ( Darah Tinggi, Kencing Manis), penyakit menahun ( asma, Jantung). 7. riwayat KB Ibu mengatakan sebelumnya pernah menggunakan KB pil dan ibu berencana akan menggunakan lagi 8. pola kebiasaan sehari hari a. pola nutrisi saat hamil : makan : 3x/hari posisi sedang. menu : nasi, lauk, sayur. Minum : 6 7 gelas/hari ( air putih , susu) Saat nifas : makanan : 2x/hari posisi sedang. menu : nasi, lauk, sayur. Minum : 4 gelas ( air putih , susu) b. pola eliminasi

saat hamil : BAB : 1x/hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas BAK :6 7 x / hari, warna kuning jernih , bau khas. Saat nifas : BAB : ibu belum BAB ( saat pengkajian) BAK :1 x / hari, warna kuning jernih , bau khas. c. pola aktifitas saat hamil: ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah sendiri saat nifas : saat pengkajian ibu berbaring miring kanan dan kiri d. Pola personal hygiene saat hamil : - mandi : 2x / hari - gosok gigi : 2x / hari

- ganti baju : 1x / hari Saat nifas: - mandi : saat dilakukan pengkajian ibu hanya di seka, ganti baju : 2x / hari e. pola istirahat saat hamil : tidur siang : +_ 1 2 jam /hari , tidur malam : 7 8 jam /hari Saat nifas: saat pengkajian ibu belum tidur sama sekali f. pola hubungan seksual saat hamil : ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 2x seminggu Saat nifas: ibu belum melakukan hubungan seksual g. data psikososial ibu mengatakan sangat senang dan lega karena telah melahirkan bayinya yang kedua dengan selamat dan bayinya sehat. Suami dan keluarga member dukungan penuh dan semangat pada ibu h. data sosial budaya ibu mengatakan akan diadakan acara selamatan untuk menyambut kelahiran bayinya B. Data objectif 1. pemeriksaan fisik umum a. keadaan umum b. kesadaran : baik : composmentis

c. TTV

: TD : 120 / 80 mmhg N : 80 x / mnt

S : 36 OC RR : 20x / mnt

d. TB / BB

: 149 cm / 56 kg

2. pemeriksaan fisik khusus ( inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi) kepala : kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan muka mata : tidak odem , tidak pucat : simetris , konjungtiva merah muda, sclera putih, palpebra tidak odem hidung : tidak ada polip, simetris, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan telinga : simetris , tidak ada serumen, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan mulut : simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada caries,lidah bersih, tidak ada gigi palsu, tidak ada kelainan leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis ketiak dada : tidak ada pembesaran kelenjar limfe : puting susu sedikit menonjol, tampak hiperpigmentasi areola, colostrums keluar sedikit, simetris, tidak ada nyeri tekan perut : tidak adaluka bekas operasi , kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat Genetalia :tidak ada varises, tidak ada condiloma, tidak odem, tidak lochea rubra Perineum : tidak ada luka jahitan Anus : tidak ada hemoroid

Ekstremitas : atas : simetris, tidak ada kelainan gerak, jumlah jari lengkap, tidak odem Bawah : simetris, tidak odem, tidak ada kelainan gerak, jumlah jari ( lengkap) 3. pemeriksaan dalam tidak dilakukan

4. pemeriksaan penunjang tidak dilakukan C. Kesimpulan Ny N G1 P20002 dengan 2 jam post partum normal II. langkah II (intepretasi data dasar) a. Dx Ds : P20002 dengan 2 jam post partum normal : ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang kedua pada tangal

02 januari 2013 , jam 13.50 WIB dengan jenis kelamin perempuan , lahir spontan belakang kepala, berat lahir 3400 gr, panjang badan bayi 49 cm, bayi langsung menangis Do : keadaan umum : baik S : 363 oC RR : 20x / mnt

Kesadaran : composmentis TTV : TD : 120/80 mmgh N : 80x/mnt TFU 2 jari dibawah perut Kandung kemih kosong Perdarahan lochea rubra ( +_ 50 cc) Colostrums keluar sedikit Tidak ada luka jahitan perineum b. Masalah c. kebutuhan KIE tentang: - pemenuhan gizi dan nutrisi seimbang - perawatan payudara dan cara menetek yang benar - mobilisasi - personal hygrene III. langkah III ( antisipasi diganosa / masalah potensial ) Tidak ada IV. langkah IV ( identifikasi kebutuhan segera ) Tidak ada V. langkah V ( pengembangan rencana ) : tidak ada

a. diagnosa : P20002 dengan 2 jam post partum normal tujuan :- jangka pendek : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit, diharap ibu mengerti dan

melaksanakan apa yang di anjurkan oleh petugas kesehatan jangka panjang : masa nifas dapat berlangsung dengan normal kriteria hasil : keadaan umum kesadaran : baik : composmentis

TFU 2 jari bawah pusat Colostrums keluar sedikit

TTV : TD : 120/80 mmgh S : 363 oC N : 80x/mnt RR : 20x / mnt Intervensi dan rasional 1. lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga R/ dengan pendekatan terapeutik ibu lebih kooperatif dan terjalin kerjasama antara petugas kesehatan dan keluarga 2. lakukan observasi TTV , TFU dan kontraksi uterus R/ untuk mengetahui perkembangan keadaan ibu, mendeteksi dini adanya kelainan pada masa nifas 3. anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan ang bergizi R/ dengan mengkonsumsi gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan produksi ASI, sehingga gizi ibu dan bayi dapat terpenuhi 4. jelaskan pada ibu tentang personal hygiene R/ agar badan ibu bersih dan terhindar dari kuman penyakit, sehingga ibu merasa nyaman

5. ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar dan melakukan perawatan payudara R / dengan cara menyusui yang benar , kebutuhan nutrisi dan gizi bayi dapat terpenuhi, dengan melakukan perawatan payudara dapat

memperlancar pengeluaran ASI 6. jelaskan pada ibu dan keluarga tentang tanda tanda bahaya nifas R / untuk mengantisipasi komplikasi yang akan terjadi 7. jelaskan pada ibu tentang bahaya nifas R / untuk mengantisipasi bahaya atau komplikasi selama masa nifas 8. anjurkan pada ibu untuk control 3 hari lagi R / mendeteksi dini akan adanya komplikasi selama nifas langkah VI. Implementasi / pelaksanaan tindaka Diagnosa : p20002 dengan 2 jam post partum normal TGL : 02 01 2013 Jam : 15.15 WIB 1) Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga dengan cara 5s ( senyum, sapa, salam, sopan dan santun) member pelayanan yang baik dan member kesempatan pada ibu untuk menyampaikan keluhanya 2) melakukan observasi TTV , TFU dan kontraksi uterus, untuk mengetahui perkembangan ibu, serta mendeteksi dini adanya kelainan pada masa nifas. TTV : TD : 120/90 mmgh N : 80x/mnt TFU 2 jari dibawah perut Kontraksi uterus baik Perdarahan lochea rubra ( +_ 50 cc) 3) menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam masa nifas. Misalnya sayur, lauk, ikan, dan memperbanyak minum air putih. Selain itu ibu dianjurkan untuk makan dengan diet berimbang, cukup karbohidrat, protein , lemak , vitamin dan mineral 4) menjelaskan pada ibu tentang personal hygiene S : 363 oC RR : 20x / mnt

- menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri - menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan sekitar tempat ibu berada, karena tempat yang kotor dan lembab dapat menyebabkan kuman penyakit dan mudah terinfeksi 5) menganjurkan pada ibu cara menyusui yang benar dan melakukan perawatan payudara - cara menyusui yang benar adalah sebagai berikut keluarkan sedikit ASI dari puting susu kemudian dioleskan pada puting susu dan areola kondisi ibu pada posisi yang rileks dan nyaman memastikan bayi menyusu dengan posisi menempel pada ibu areola mammae harus masuk ke mulut bayi secara keseluruhan sebelum dan sesudah meneteki usahakan agar payudara dibersihkan terlebih dahulu dengan air matang cara perawatan payudara adalah sebagai berikut Menganjurkan pada ibu untuk mengeringkan payudaranya ( dengan kain bersih dan kering ) setelah menyusui bayinya, agar puting susu tetap bersih Untung mencegah putting susu lecet, ajarkarkan ibu untuk mengeluarkan sedikit asinya kemudian di oleskan ke puting susu lalu dikeringkan sebelum mengenakan pakaian Jika putting susu tenggelam anjurkan ibu untuk membersihkan putting susunya dengan baby oil terlebih dahulu kemudian menarik narik putting susu agar lebih menonjol 6) menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya nifas , antara lain : perdaraham pervaginam yang luar biasa , peningkatan suhu tubuh dan terjadinya bendungan ASI. 7) menganjurkan pada ibu untuk control 3 hari lagi. Untuk mendetesi adanya komplikasi selama masa nifas

VII. EVALUASI

Tanggal : 02 01 - 2013 Jam : 15.35 WIB

Diagnosa : P20002 dengan 2 jam post portum normal S kesehatan O : ibu bisa mengulang dan melaksanakan penjelasan dari petugas Kesehatan Keadaan umum Kesadaran TTV : baik : composmentis : TD : 120/90 mmgh N : 80x/mnt TFU Kontraksi Lechea rubra A P : P20002 dengan 2 jam post portum normal : - ibu dianjurkan untuk control 3 hari lagi - ibu berencana akan menggunakan alat kontrasepsi KB pil : 2 jari dibawah pusat : baik S : 363 oC RR : 20x / mnt : ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan oleh petugas

Anda mungkin juga menyukai