Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi (Dewi, 2 !2". Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah men#apai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. $da beberapa pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur % tahun, %& tahun, dan ada juga yang ' tahun. (etapi )adan *esehatan Dunia (+,-" menetapkan bahwa umur %& tahun sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung se#ara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia. .ada lansia terjadi banyak perubahan dalam dirinya, hal ini bisa disebut perkembangan atau perubahan yang terjadi pada lansia, diantaranya yaitu perubahan fisik, mental, sosia, kognisi/intelektual dan spiritual. (Dewi, 2 !2". Spiritual adalah kebutuhan dasar dan pen#apaian tertinggi seseorang manusia dalam kehidupannya tanpa memandang suka atau asal-usul. *ebutuhan tersebut meliputi0 kebutuhan fisiologi, keamanan dan keselamatan, #inta kasih, dihargai dan aktualitas diri. $ktualitas diri merupakan sebuah tahapan spiritual seseorang, dimana berlimpah dengan kreati1itas, intuisi, ke#eriaan, suka #ita, kasih sayang,

kedamaian, toleransi, kerendahatian, serta memiliki tujuan hidup yang jelas (Maslow, !2' dikutip dalam astari, 2 ! ". .erubahan spiritual pada lansia ditandai dengan semakin matangnya lansia dalam kehidupan keagamaan. $gama dan keper#ayaan terintegritas dalam kehidupan dan terlihat dalam pola berfikir dan bertindak sehari-hari. .erkembangan spiritual yang matang akan membantu lansia untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, maupun merumuskan arti dan tujuan keberadaannya dalam kehidupan (Setyoadi, 3oerhamdani 4 ,ermawati, 2 !!". B. Rumusan Masalah )agaimana perubahan spiritual pada lansia5 C. Tujuan 6ntuk mengetahui perubahan spiritual pada lansia.

BAB II LANDASAN TEORI $gama atau keper#ayaan makin terintograsi dalam kehidupannya (Maslow !2' " lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Musray dan 7ertner !2' ". Selama proses menuju lanjut usia, indi1idu akan banyak mengalami berbagai kejadian hidup yang penting (important life e1ent" yang sering dipandang sebagai sesuatu yang negatif, antara lain klimaterium, menopouse-andropouse, sangkar kosong (empty nest", berbagai kemunduran fisik, pensiun dan kejadian hidup lainnya yang dapat menyebabkan pemikiran yang negatif. Menurut ,ardywinoto dan Setiabudi (!222", pada lanjut usia akan terjadi kehilangan ganda (triple loss" sekaligus yaitu kehilangan peran, hambatan kontak sosial dan berkurangnya komitmen. .erubahan-perubahan tersebut menimbulkan persoalan pada diri lanjut usia. -leh karena itu para lanjut usia perlu memahami dan mengerti akan berbagai informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dan bagaimana menyikapinya sehingga dapat menikmati hariharinya dengan penuh kebahagiaan sampai akhir hayatnya yaitu dengan khusnul khotimah. Menurut ,akim, S.3 ( 2 8 " se#ara fisik lanjut usia pasti

mengalami penurunan, tetapi pada akti1itas yang berkaitan dengan agama justru mengalami peningkatan, artinya perhatian mereka terhadap agama semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Lanjut usia lebih per#aya bahwa agama dapat memberikan jalan bagi peme#ahan masalah kehidupan, agama juga berfungsi sebagai pembimbing dalam kehidupannya, menentramkan batinnya (Syukur, !22 ".

.erubahan spiritual pada lansia ditandai dengan semakin matangnya lansia dalam kehidupan keagamaan. $gama dan keper#ayaan terintegritas dalam kehidupan dan terlihat dalam pola berfikir dan bertindak sehari-hari. .erkembangan spiritual yang matang akan membantu lansia untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, maupun merumuskan arti dan tujuan keberadaannya dalam kehidupan (Setyoadi, 3oerhamdani 4 ,ermawati, 2 !!". *ebutuhan spiritual (keagamaan" dapat memberikan ketenangan batiniah. 9asulullah bersabda :semua penyakit ada obatnya ke#uali penyakit tua;. Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental, hal ini ditunjukan dengan penelitian yang dilakukan oleh ,awari (!22'", bahwa 0 !. Lanjut usia yang non religius angka kematiannya dua kali lebih besar daripada orang yang religius. 2. Lanjut usia yang religius penyembuhan penyakitnya lebih #epat dibandingkan yang non religius. 8. Lanjut usia yang religius lebih kebal dan tenang menghadapi operasi. <. Lanjut usia yang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres daripada yang nonreligius, sehingga gangguan mental emosional jauh lebih ke#il. Lanjut usia yang religius tabah dan tenang menghadapi saat-saat terakhir (kematian" daripada yang nonreligius. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kehidupan spiritual pada lanjut usia dapat memberi ketenangan batiniah, dimana spiritualitas berpengaruh besar pada kesehatan fisik dan kesehatan mental sehingga seorang lanjut usia mampu mengatasi perubahan atau stres yang terjadi dalam hidupnya dan dalam menghadapi kematiannya. Dengan

spiritualitasnya lanjut usia lebih dapat menerima segala perubahan yang terjadi dalam dirinya dengan pasrah kepada $llah S+(, yang ter#ermin melalui kehidupan yang bermanfaat bagi dirinya dan dalam menghadapi suatu masalah (#oping" dengan lingkungannya. $dapun gambaran tentang #irri-#iri spiritualitas keagamaan lanjut usia menurut =ames (=alaluddin, !22'", adalah sebagai berikut 0 a. *ehidupan keagamaan sudah men#apai tingkat kemantapan. b. *e#enderungan menerima pendapat keagamaan meningkat. #. Mulai mun#ul pengalaman terhadap realitas tentang kehidupan akhirat se#ara sungguh-sungguh. d. Sikap #enderung mengarah pada kebutuhan saling men#intai dengan sesama serta sifat-sifat luhur lainnya. e. Mun#ul rasa takut pada kematian yang meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. f. >iri ke enam berdampak pada meningkatnya pembentukan sikap keberagamaan dan keper#ayaan terhadap adanya kehidupan abadi di akhirat.

DA TAR PUSTA!A http0//rehsos.kemsos.go.id/modules.php5name?3ews4file?print4sid?< 2 diakses pada tanggal & Maret 2 !< jam !!.8 +@) keperawatan.unsoed.a#.id/sites/default/file/)$)A2 !!B&.pdf tanggal & Maret 2 !< jam !!.8 +@) http0//yuliakusumadewi.wordpress.#om/2 !2/ 8/!2/makalah-perkembanganlansia/ diakses pada tanggal & Maret 2 !< jam !!.8 +@) repository.usu.a#.id/bitstream/!28<&%'C2/2 2 %/</>hapterA2 !!.pdf pada tanggal & Maret 2 !< jam !!.8 +@) diakses diakses pada

Anda mungkin juga menyukai