Anda di halaman 1dari 4

Igianto 1 Thierry Henry Igianto Ibu Yuda Putri Bahasa Indonesia 9 26 Maret 2014

Mengenal Lebih Dalam Peran Pria di Budaya Minangkabau Di dataran tinggi Sumatera Barat yang kaya dengan pemandangan alam yang menakjubkan, budaya Minang sangatlah menarik dengan sistem matrilinealnya. Dengan adanya sistem matrilineal, tugas wanita lebih dominan dibandingkan tugas pria. Peran wanita sangatlah penting di budaya Minang, tetapi peran pria tidak ketinggalan pentingnya. Mengingat betapa pentingnya tugas-tugas tersebut, pria Minang mau tidak mau harus mengikuti aturan budaya mereka. Tugas dan fungsi seorang pria Minang disesuaikan dengan usia dan pengalamannya. Peran pria Minang sebagai kemenakan,mamak, dan penghulu adalah tugas yang dijalankan pria Minang dari dahulu. Menjadi seorang kemenakan merupakan suatu tugas yang penting bagi seorang pria di Budaya Minang. Istilah kemenakan juga dikenal sebagai ketek anak urang. Tugasnya dimulai saat si anak laki-laki berumur 10 tahun. Lelaki di Budaya Minang diharuskan tinggal di Surau atau sebuah Masjid. Ia diperbolehkan pulang kerumah aslinya hanya untuk makan dan berganti pakaian. Di Surau semua lelaki diajarkan agama dan diajarkan moral hidup. Mereka diajarkan oleh Mamaknya sendiri atau orang lain yang tinggal di Surau. Sebagai seorang kemenakan, seorang pria harus mematuhi semua aturan kaumnya. Saat anak tersebut sudah cukup umur, ia menjalankan tugasnya sebagai kemenakan. Seorang kemenakan harus belajar tentang semua aset keluarganya. Oleh karena itu, bila seseorang menjadi seorang kemenakan, ia pasti akan disuruh kesana kemari untuk mencari tahu semua anggota, dan harta

Igianto 2 kaumnnya. Ada tiga tahap kemenakan. Tahapan ini berdasarkan urutan kelahirannya. Anak tertua disebut Kemenakan di bawah daguak, anak tertua akan mendapatkan harta pusaka dan waris sako. Anak kedua disebut kemenakan di bawah pusek. Ia akan mendapatkan harta warisan bila anak tertua meninggal. Anak ketiga atau seterusnya di sebut kemenakan di bawah lutuik. Mereka yang masuk dalam kelompok ini tidak akan mendapat harta warisan apapun. Sistem matrilineal adalah sebuah alur keturunan dari ibu. Efek dari sistem matrilineal terhadap pria adalah pria tidak berhak menguasai harta warisan dari orang tuanya. Sang wanitalah yang berhak menerima warisan dari orang tuanya. Sebelum menikah pria Minang merantau untuk mencari pendidikan atau pekerjaan dengan tujuan agar mereka pulang ke negeri asalnya dengan pengetahuan dan pengalaman yang membuat mereka orang yang patut menjadi contoh. Menurut Ibu Suwaita, kebanyakan pria pergi merantau dengan waktu yang tidak sebentar dan ketempat yang jauh, makadari itu harta warisan di turunkan kepada anak putri karena merekalah yang pasti akan ada di Tanah Minang. Pria Minang diwajibkan untuk bisa menafkahi keluarga dan yang penting mempunyai pengetahuan yang luas untuk menjadi seorang Ninik Mamak. Arti dari ninik mamak adalah pemimpin adat. Arti dari kata mamak adalah paman, jadi ninik mamak adalah seseorang yang mempunyai strata tinggi di kaumnnya. Seorang Ninik Mamak harus tunduk kepada norma dan aturan di budaya Minangkabau. Tugas dari Ninik Mamak adalah bertanggung jawab terhadap kehidupan keseharian kaumnya. Sebuah kaum adalah satu keluarga besar yang tinggal dan dibesarkan di dalam suku yang sama. Sebuah kaum tinggal di satu Rumah kadang. Didalam Rumah Kadang, setiap kepala keluarga dan keluarganya diberikan tempat tinggal didalamnnya. Petinggi di satu Rumah Kadang adalah sang Ninik Mamak, tugasnya adalah mengurus kehidupan keluarga-keluarga, Ninik Mamak

Igianto 3 adalah seseorang yang bisa menyelesaikan pertengkaran didalam Rumah Kadang bila satu keluarga dan keluarga lain bertengkar. Seorang Ninik Mamak adalah orang yang dipandang tinggi dan bisa bertanggung jawab. Karena itu, seorang Ninik

Rumah Kadang

Mamak-lah yang harus mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul. Strata yang lebih tinggi daripada Ninik Mamak di hirarki pria Minangkabau adalah menjadi seorang penghulu. Menjadi seorang penghulu artinya mendapatkan julukan Datuk. Menjadi penghulu adalah jabatan paling tinggi untuk seorang pria. Seorang penghulu bertanggung jawab menjaga keutuhan kaum, dan mengatur harta pusaka. Seorang penghulu harus tahu semua harta pusaka kaumnnya. Mereka diajarkan sejak dini bahwa bila tidak menambahkan harta pusaka keluarga, jangan mengurangi. Seorang penghulu juga harus bertindak terhadap hal-hal yang diluar kaumnnya untuk kepentingan kaumnnya. Peran laki-laki Minang sebagai kemenakan, atau mamak, dan penghulu adalah tugas yang dijalankan pria Minang dari dahulu. Fungsi memiliki sistem matrilineal adalah agar para wanita bisa mewariskan harta keturunannya. Di budaya Minang, pria Minang kebanyakan merantau ke tempat lain yang jauh. Karena itulah harta warisan diwariskan kepada putri dari keluarga tersebut. Namun peran lelaki di budaya Minang samalah penting dengan peran wanita, meskipun wanita lah yang mendapatkan Harta Pusaka tinggi, karena itu Budaya Minang adalah budaya yang unik karena sistem Matrilinealnya.

Igianto 4 Referensi: Suwaita. Peran Laki-Laki. Group Interview. 10 Maret 2014. Kurator Museum Adityawarman. Apa itu Sistem matrilineal. Group Interview. 13 Maret 2014 Trisman, B. "Mamak Dan Ninik Mamak Dalam Dua Roman Indonesia Berwarna Lokal Minangkabau: Sitti Nurbaya Dan Anak Kemenakan Karya Marah Rusli." Kementerian Pendidikan Dan Budaya Indonesia, Web. 4 Mar. 2014. <http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/produk/683>.

Anda mungkin juga menyukai