Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK II
"Pembuatan Tawas"
Jumat, 28 Maret 2014

Disusun oleh : AHMAD AINUL YAKIN (1112016200001)

KELOMPOK 2 1. FIKA RAKHMALINDA (1112016200003) 2. ADINDA PUTRI LESTARI (1112016200014) 3. ADE IRA NURJANAH (1112016200015) 4. DEWI YUNIATI (1112016200019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

ABSTRACT
Limbah industri saat ini sangatlah melimpah, terkadang limbah industri tersebut dibiarkan begitu saja oleh masyarakat. Padahal apabila limbah industri tersebut dibiarkan begitu saja, maka lama kelamaan akan mencemari lingkungan sekitar dan akan

berdampak buruk pula bagi masyarakat. Contoh dari limbah industri yang sering kita temui adalah kaleng atau bungkusan makanan yang mengandung alumunium. Limbah industri ini sebenarnya dapat kita manfaatkan asalkan kita cerdik untuk

mengantisipasinya, misalnya dengan melakukan pembuatan tawas dari bahan limbah tersebut, sehingga limbah yang awalnya berbahaya bagi lingkungan menjadi bermanfaat bagi masyarakat, contohnya selain dapat membantu kebutuhan rumah tangga, tawas juga aman dan tidak mengandung racun yang dapat merugikan kesehatan, sehingga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan masyarakat luas. Sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya di jurusan pendidikan kimia, maka limbah alumunium tersebut merupakan PR menjadikan limbah alumunium yang bagi kita untuk di bisa

banyak kita jumpai tersebut menjadi lebih

bermanfaat, maka dari itu dibutuhkan percobaan dan analisis terhadap bahan-bahan limbah tersebut. Sehingga dalam praktikum kali ini kami melakukan percobaan tentang pembuatan tawas dengan menggunakan alumunium sebagai bahan untuk memanfaatkan limbah yang tidak terpakai menjadi lebih berguna.

INTRODUCTION
Limbah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia karena setiap aktifitas manusia cenderung menghasilkan limbah atau buangan. Jumlah/volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang/material yang digunakan sehari-hari. Salah satu limbah yang banyak ditemukan di lingkungan adalah limbah kaleng. Jika disebutkan satu per satu banyak sekali limbah kaleng yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Proses daur ulang akan menghemat energi dan eksploitasi sumber daya alam sekaligus mengurangi timbunan sampah di TPA (Pahlano, 2007).

Tawas atau alum adalah suatu sennyawa aluminium sulfat dengan rumus kimia Al2(SO4).18H2O. pembuatan tawas dapat dilaksanakan dengan melarutkan material yang mengandung Al2O3 dalam larutan asam sulfat. Salah satu sumber Al2O3 di alam terdapat dalam tanah kaolin. Dengan larutan asam sulfat akan menghasilkan aluminium sulfat. Tawas dapat diperoleh dari proses kristalisasi larutan jenuh aluminium sulfat. (Jallaludin, 2005) Alumunium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa,bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada suhu 659 0C. Bila terkena udara, objek-objek alumunium teroksidasi pada permukannya. Tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut (vogel I.1985:266) Kandungan alumunium dalam kaleng bekas juga memberi peluang untuk diolah menjadi bahan koagulan penjernih air ( tawas) atau bahan dalam deodorant. ( Manuntun, 2010) Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis anorganik kualitatif

melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan (centrifuge). Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zay yang bersangkutan (Vogel I.1985: 72) Proses pengendapan berkaitan dengan proses koagulasi dan flokulasi. Koagulasi adalah peristiwa pembentukan atau penggumpulan partikel-partikel kecil menggunakan zat koagulan.Flokulasi adalah peristiwa pengumpulan partikel-partikel kecil hasil koagulasi menjadi flok yang lebih besar sehingga cepat mengendap. Tawas dan kapur merupakan zat koagulan dan flokulan yang telah banyak digunakan dalam proses koagulasi(Sugili,2009)

MATERIAL AND METHOD

Alat o Labu Erlenmeyer 2 buah o Neraca analitik 1 buah o Kaca arloji 1 buah o Hot plate (stirrer) 1 buah o Corong 1 buah

Bahan o Alumunium foil 2 gram o Larutan KOH 20% 40 ml o Larutan H2SO4 6M 30 ml o Kertas saring 2 buah o Es batu secukupnya o Larutan etanol 70% secukupnya

Langkah kerja

1. Timbang alumunium foil seberat 2 gram dengan menggunakan neraca

2. Timbang kertas saring dengan menggunakan neraca 3. Masukkan 40 ml KOH 20% kedalam labu Erlenmeyer 4. Masukkan juga alumunium yang telah ditimbang ke dalam labu Erlenmeyer 5. Amati perubahan yang terjadi, tunggu hingga gelembung habis 6. Panaskan larutan pada labu Erlenmeyer dengan menggunakan hot plate (stirrer) hingga gelembung habis 7. Saring larutan ke dalam labu Erlenmeyer lain dan tunggu hingga larutan dingin 8. Setelah dingin, masukkan 30 ml H2SO4 6M kemudian disaring kembali 9. Bilas kertas saring dengan menggunakan etanol 70% 10. Masukkan larutan ke dalam wadah yang berisi es batu 11. Diamkan larutan selama 1 hari dan amati perubahannya 12. Setelah 1 hari,hasil sampel yang sudah kering kita keruk dan kita timbang massa sampel yang dihasilkan 13. Lalu ambil air keruh/air got dan masukan ke dalam tabung reaksi 14. Dan ambil sampel secukupnya dan masukan kedalam tabung reaksi Diamkan selama 1 jam dan amati perubahan yang terjadi

RESULT AND DISCUSSION


Dalam percobaan kali ini di dapatkan data data sebagai berikut : Hasil Pengamatan Bobot Alumunium = 2 gram

Berat Kaca Arloji Berat Kaca Arloji + Tawas Berat Tawas

= = = =

21,08 gram 27,07 gram 27,07 gram - 21,08 gram 5,99 gram

Pada percobaan ini, metode yang digunakan ialah metode clarifier. Karena, dalam pengolahan air, tawas digunakan sebagai koagulan. Koagulan mampu mengikat dengan baik partikel-partikel suspensi membentuk partikel yang lebih besar sehingga dapat dipisahkan dengan cara mengendap atau penyaringan. Ketika pencampuran potongan aluminium dan kalium hidroksida, larutan membentuk gelembung yang sangat banyak dan mengeluarkan asap berbentuk H 2, kemudian larutan tersebut menjadi berwarna abu-abu keruh dan panas. Reaksinya : 2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O(l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g) Hal ini menunjukkan bahwa KOH bersifat eksoterm karena menghasilkan kalor, selain itu, kandungan aluminium pada aluminium foil cukup banyak. Dan keika di panaskan dengan hot plan bau yang menyengat hidung menghilang dan ketika di dinginkan sampai dingin larutan berubah menjadi bening. endapan abu-abu Kemudian ketika penambahan H2SO4 pekat kedalam larutan aluminat, larutan membentuk endapan putih, endapan putih ketika didiamkan dan didinginkan akan membentuk Kristal yang dapat disebut dengan tawas (alum). Reaksinya : 2Al(s) + 2KOH(aq) + 10H2O(l) + 4H2SO4(aq) 2KAl(SO4)2.12H2O(s) + 3H2(g) Setelah dingin dan terbentuk Kristal dengan berat kristal adalah 5,292 gram.

CONCLUSION
Berdasarkan percobaan kali dapat disimpulkan bahwa kristal yang kami dapat merupakan tawas, karena setelah kami uji dengan menggunakan air yang keruh dan kami

tambahkan kristal yang kami dapat dalam percobaan dan ternyata air yang keruh tersebut berubah menjadi bening sehingga dapat di pastikan kristal yang kami dapta dalam percobaan kali ini adalah tawas. Tawas yang di dapat dalam percobaan kali ini adalah sebanyak 5,99 gram.

REFERENCE
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/D26%20_sugili%202_.pdf diakses pada 3 April 2014 pukul 21.45 WIB http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Gambut/gambut.html diakses pada 3 April 2014. Pukul 23.30 WIB Pahlano, 2007, Sampah Pengelolaan Gaya Hidup, http://merbabu.com.ad-one.net, diakses pada 3 April 2014. Pukul 22.30 WIB Putra, Sugili. Dkk.2009. OPTIMASI TAWAS DAN KAPUR UNTUK .Yogyakarta : Seminar

KOAGULASI AIR KERUH DENGAN PENANDA I-131 Nasional V

Jalaluddin,Toni,J, 2005. Pemanfaatan Kaolin Sebagai Bahan Baku Pembuatan Aluminium Sulfat Dengan Metode Adsorpsi. Jurnal Sistem teknik Industri vol 6, hal. 71. Shehla G.1985. Buku AnalisisAnorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai