Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR BAJA II - (CE - 303) MATERI PERKULIAHAN

Dosen : Ben Novarro BB, ST., MT.

Pendahuluan
SUMBER BACAAN 1. Salmon & Johnson, (1992) Struktur Baja dengan penekanan LRFD. 1. 2. Setiawan, Agus. Perencanaan Struktur Baja dengan metode LRFD. 2. McCormac, Jack C & J.K. Nelson Jr. 2003. Structural Steel Design: LRFD Method. 3rd Ed. Prentice Hall. New jersey. 3. Chen, W.F. & I Sohal. 1995. Plastic Design and SecondOrder Analysis of Steel Frames. Springer-Verlag. New York. 4. Brockenbrough, Roger L & Frederick S. M. 1999. Structural Steel Designers Handbook. McGraw-Hill, Inc. New York. 5. SNI 03-1729-2000. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung.

BAHASAN
Pendahuluan Design Code Perencanaan Gelagar Baja IWF Pengaruh Tekuk Local ( Local Buckling) Sambungan

Design Code
AISC ( American Institute Steel Construction).
SNI 03-1729-2000.
Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

Metode Perhitungan

ASD (allowable stress design)


LRFD ( Load Resistence Factor Design )

ASD (allowable stress design)


Safety Faktor dalam tegangan rencana

ASD (allowable stress design)


Dari hubungan Tegangan Regangan dapat dilihat maka tegangan izin yang dipergunakan untuk perencanaan ( Design ) dengan metode ASD = 2/3 bagian dari tegangan leleh yang terjadi

LRFD ( Load Resistence Factor Design )


Dipergunakan tegangan Leleh dengan memberikan coefficient Factor pada pembebanan dan pada kekuatan bahan ( Strength of Material) . antara lain : kekuatan memikul Lentur, kekuatan memikul geser, dan kekuatan memikul aksial yang tergantung dari bentuk materialnya. Juga akibat pengaruh coefisien pembebanan. Dengan kedua factor tersebut tentunya ketelitian perencanaan akan lebih accurate dibanding dengan cara metode elastis ( ASD).

ASD VS LRFD

Metode LRFD (Kekuatan Batas)

Dimana :

Metode Elastis

Anda mungkin juga menyukai