Anda di halaman 1dari 7

KIMIA ANORGANIK II

Pembuatan Tawas Jumat, 28 Maret 2014

Disusun Oleh: Ade Ira Nurjanah 1112016200015 Kelompok 2


Ahmad Ainul Yakin Dewi yuniati Fika Rakhmalinda Adinda Putri Lestri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

ABSTRACT
Pembuatan tawas dapat dilaksanakan dengan melarutkan material yang mengandung Al2O3 dalam larutan asam sulfat. Tawas yang dihasilkan mampu menjernihkan air karena tawas mampu menggumpalkan padatan padatan yang terlarut di dalam air. Tawas yang dihasilkan pada pembuatan tawas kali ini sebanyak 5,99 gram.

PENDAHULUAN
Almunium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa. Bubuknya berwarna abuabu. Ia melebur pada 6590C. bila terkena udara, objek-objek almunium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah mearutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer. (G. Svehla, 1985) Tawas/aluminium sulfat adalah bahan kimia yang sering digunakan orang untuk proses penjernihan air. Fungsi tawas/aluminium sulfat adalah sebagai bahan penggumpal padatan padatan yang terlarut di dalam air. Tawas/aluminium sulfat mempunyai rumus kimia ((Al2(SO4)3.14 H2O)). Aluminium dalam tawas adalah ion logam berat yang toksik dan kebanyakan masuk ke dalam tubuh manusia bersama dengan makanan. (Hariana Fitri, 2013) Koagulasi adalah peristiwa pembentukan atau penggumpulan partikel-partikel kecil menggunakan zat koagulan. Flokulasi adalah peristiwa pengumpulan partikel-partikel kecil hasil koagulasi menjadi flok yang lebih besar sehingga cepat mengendap. Tawas dan kapur merupakan zat koagulan dan flokulan yang telah banyak digunakan dalam proses koagulasi. (Putra Sugili, dkk, 2009)

ALAT DAN LANGKAH KERJA

Alat dan Bahan 1. Gelas kimia

2. Labu erlenmayer 3. Corong 4. Neraca analitik 5. Kertas saring 6. Hot plate 7. Gelas ukur 8. Tabung reaksi 9. KOH 10. Almunium foil 11. H2SO4 6M 12. Air got

Langkah kerja 1. Timbang almuniun foil sebanyak 2 gram 2. Masukkan 30ml KOH 20% kedalam labu erlenmayer 3. Masukkan almunium foil kedalam labu erlenmayer 4. Panaskan menggunakan hot plate sampai baunya hilang 5. Saring lalu diamkan sampai dingin 6. Tambahkan H2SO4 6M sebanyak 30 ml 7. Dinginkan dalam ice bath 8. Diamkan selama 1 hari 9. Setelah didiamkan selama 1 hari, timbang tawas yang didapat 10. Lakukan uji tawas terhadap air got, dan diamkan selama 1 jam sampai air terlihat jernih

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan pemuatan tawas. Tawas adalah bahan kimia yang sering digunakan orang untuk proses penjernihan air. Fungsi tawas/aluminium sulfat adalah sebagai bahan penggumpal padatan padatan yang terlarut di dalam air. Tawas/aluminium sulfat mempunyai rumus kimia ((Al2(SO4)3.14 H2O)). Tawas

dan kapur merupakan zat koagulan dan flokulan yang telah banyak digunakan dalam proses koagulasi. Koagulasi adalah peristiwa pembentukan atau penggumpulan partikel-partikel kecil menggunakan zat koagulan. (Hariana Fitri) Pada praktikum kali ini pertama-tama kami menimbang Almunium sebanyak 2 gram kemudian dimasukkan kedalam larutan KOH. Pada saat almunium dimasukkan kedalam larutan KOH 20% reaksi berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena menghasilkan kalor. Reaksi yang terjadi adalah : 2Al + 2KOH + 6H2O 2K[Al(OH)4] + 3H2 (1)

Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung gelembung gas. Gelembung-gelembung gas hilang setelah semua aluminium bereaksi. Untuk menghindari terbentuknya Al(OH)3 maka KOH 20% ditambahkan berlebih. Pada tahap ini, dilakukan pemanasan untuk mempercepat reaksi kemudian disaring untuk menghilangkan pengotor-pengotornya. Kemudian filtrat yang diperoleh ditambah H2SO4 6 M. Reaksi yang terjadi adalah : 2K[Al(OH)4]+H2SO4 2Al(OH)3+K2SO4+2H2O (2)

Penambahan larutan H2SO4 dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat bereaksi sempurna. Al(OH)3 yang terbentuk langsung bereaksi dengan H2SO4 dengan persamaan reaksi sebagai berikut : 2Al(OH)3 + 3H2SO4 Al2 (SO4)3 + 6H2O (3)

Pada reaksi sebelumnya, penambahan H2SO4 membentuk Al(OH)3 bersama-sama dengan K[Al(OH)4], namun setelah berlebih H2SO4 melarutkan Al(OH)3 menjadi Al2(SO4)3 berupa larutan bening tak berwarna. Senyawa Al2(SO4)3 yang terbentuk pada reaksi (3) di atas bereaksi kembali dengan K2SO4 hasil reaksi (2) membentuk kristal yang diperkirakan adalah KAl(SO4)2.12H2O berwarna putih. (Manuntun Manurung dan Irma Fitria Ayuningtyas, 2010) Reaksinya adalah : K2SO4+Al2(SO4)3+12H2O 2KAl(SO4)2.12H2O

Untuk mempercepat pembentukan Kristal kami mendinginkannya kedalam es, dan setelah terbentuk kami mendiamkannya selama satu hari. Setelah Kristal alum (tawas) didiamkan selama 1 hari, kemudian ditimbang Kristal tersebut dan didapat sebanyak 5,99

gram. Kemudian dilakukan uji berhasil tidaknya tawas yang telah terbentuk tersebut dengan menambahkannya kedalam beberapa ml air got. Dan didapatkan hasil bahwa setelah beberapa menit tawas tersebut mampu menjernihkan air tersebut. Karena fungsi tawas/aluminium sulfat adalah sebagai bahan penggumpal padatan padatan yang terlarut di dalam air.

KESIMPULAN Berdasarkan hasi praktikum dapat disimpulkan bahwa:


1. Tawas adalah bahan kimia yang sering digunakan orang untuk proses penjernihan air 2. Fungsi tawas/aluminium sulfat adalah sebagai bahan penggumpal padatan padatan yang terlarut di dalam air

3. Pembuatan tawas dapat dilaksanakan dengan melarutkan material yang mengandung


Al2O3 dalam larutan asam sulfat.

4. Tawas yang didapatkan sebanyak 5,99 gram

DAFTAR PUSTAKA
G. Svehla. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka Hariana Fitri , 2013, http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmtluntan/article/view/1899/1843 , 30 Maret 2013 Manuntun Manurung dan Irma Fitria Ayuningtyas, 2010, Ojs.undud.ac.id. 26 Maret 2014 Putra Sugili, dkk. 2009. Jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/D-

26%20_sugili_.pdf. 29 Maret 2014

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai