Anda di halaman 1dari 9

IV. STUDI PENDAHULUAN ANALISIS VEGETASI (RECONNAISSANCE STUDY) A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Komunitas merupakan kumpulan dari populasi.

Komunitas tidak terlepas dari suatu vegetasi. Vegetasi merupakan kumpulan tumbuhtumbuhan yang biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersamaan dalam mekanisme kehidupan bersama. Terdapat interaksi yang erat, baik antar sesame individu penyusun vegetasi maupun organisme lainnya didalam mekanisme kehidupan bersama. Vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan di suatu wilayah. Dalam suatu komunitas , antar vegetasi saling berhubungan mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta, tumbuhtumbuhan ini lebih kurang menempati strata atau lapisan dari atas ke bawah secara horizontal, ini disebut stratifikasi. Individu yang menempati lapisan yang berlainan menunjukkan perbedaan-perbedaan bentuk pertumbuhan, setiap lapisan komunitas kadang-kadang meliputi klas-klas morfologi individu yang berbeda seperti, strata yang paling tinggi merupakan kanopi pohon-pohon atau liana. Untuk tujuan ini, tumbuhtumbuhan mempunyai klas morfologi yang berbeda yang terbentuk dalam sinusie misalnya pohon dalam sinusie pohon, epifit dalam sinusie epifit dan sebagainya. Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan langsung. Dilakukan dengan membuat plot dan mengamati morfologi serta identifikasi vegetasi yang ada. Kehadiran vegetasi pada suatu landscape akan memberikan dampak positif bagi keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum peranan vegetasi dalam suatu ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan

33

34

biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain.Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan dampak positif, tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang tumbuh pada daerah itu. Sebagai contoh vegetasi secara umum akan mengurangi laju erosi tanah, tetapi besarnya tergantung struktur dan komposisi tumbuhan yang menyusun formasi vegetasi daerah tersebut. 2. Tujuan Praktikum Tujuan dilaksanakannya praktikum acara 4 mengenai Studi Pendahuluan Analisis Vegetasi (Reconnaissance Study) adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan secara umum dan untuk mengetahui komposisi vegetasi dan pola persebarannya. B. Tinjauan Pustaka Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut. Komunitas tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastik karena pengaruh anthropogenik.Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta herba.Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik (Sundarapandian dan Swamy 2000). Komunitas vegetasi pada tumbuhan mempunyai hubungan di antara mereka, mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta, tumbuh-tumbuhan ini lebih kurang menempati strata atau lapisan dari atas ke bawah secara horizontal, ini disebut stratifikasi. Individu yang menempati lapisan yang berlainan menunjukkan perbedaan-perbedaan bentuk

pertumbuhan, setiap lapisan komunitas kadang-kadang meliputi klas-klas morfologi individu yang berbeda seperti, strata yang paling tinggi merupakan

35

kanopi pohon-pohon atau liana. Untuk tujuan ini, tumbuh-tumbuhan mempunyai klas morfologi yang berbeda yang terbentuk dalam sinusie misalnya pohon dalam sinusie pohon, epifit dalam sinusie epifit dan sebagainya (Hasan 2002). Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya.Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidangbidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada (Syafei 2000). Metodologi-metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter.Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode garis dan metode intersepsi titik (metode tanpa plot) (Heddy 2011). Metode plot adalah prosedur yang umum digunakan untuk sampling berbagai tipe organisme. Bentuk plot biasanya segi empat atau persegi ataupun dalm bentuk lingkaran. Sedangkan ukurannya tergantung dari tingkat keheterogenan komunitas. Ukuran plot umumnya ditentukan berdasarkan luasan kurva spesies tumbuhan dan hewan menetap (sessile) ataupun yang bergerak lambat, contohnya hewan tanah dan hewan yang bersarang di lubang (Umar 2010). Metode garis-garis merupakan petak contoh (plot).Tanaman yang berada tepat pada garis dicatat jenisnya dan berapa kali terdapat/dijumpai. Pada metode garis ini, sistem analisis melalui variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi yang selanjutnya menentukan INP (indeks nilai penting) yang akan digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi. Kerapatan dinyatakan sebagai jumlah individu sejenis yang terlewati oleh garis.Kerimbunan ditentukan berdasar panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan dapat merupakan prosentase perbandingan panjang penutupan garis yang terlewat oleh individu tumbuhan terhadap garis yang

36

dibuat.Frekuensi diperoleh berdasarkan kekerapan suatu spesies yang ditemukan pada setiap garis yang disebar (Elfidasari 2007). Metode intersepsi titik merupakan suatu metode analisis vegetasi dengan menggunakan cuplikan berupa titik.Pada metode ini tumbuhan yang dapat dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titiktitik yang disebar atau yang diproyeksikan mengenai titik-titik

tersebut.Dalam menggunakan metode ini variable-variabel yang digunakan adalah kerapatan, dominansi, dan frekuensi (Michael 2005). Transek adalah jalur sempit melintang lahan yang akan

dipelajari/diselidiki. Tujuannya untuk mengetahui hubungan perubahan vegetasi dan perubahan lingkungan (Irwanto 2010). Belt transek merupakan jalur vegetasi yang lebarnya sama dan sangat panjang. Lebar jalur ditentukan oleh sifat-sifat vegetasinya untuk menunjukkan bagan yang sebenarnya. Lebar jalur untuk hutan antara 1-10 m. Transek 1 m digunakan jika semak dan tunas di bawah diikutkan, tetapi bila hanya pohon-pohonnya yang dewasa yang dipetakan, transek 10 m yang baik. Panjang transek tergantung tujuan penelitian.Setiap segment dipelajari vegetasinya (Kershaw 2003). Vegetasi dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan.Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi. Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi hutan satuan yang diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit (Rohman dan Sumberartha 2001). Analisis vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk vegetasi tumbuhan (Rohman dan Sumberatha 2001) : 1. Mempelajari tegakan hutan, yaitu tingkat pohon dan permudaannya 2. Mempelajari tegakan tumbuh-tumbuhan bawah, yang dimaksud

tumbuhan bawah adalah suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat dibawah

37

tegakan hutan kecuali permudaan pohon hutan, padang rumput/alangalang dan vegetasi semak belukar. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut (Sundarapandian dan Swamy 2000). Kehadiran vegetasi pada suatu landskap akan memberikan dampak positif bagi ekosistem. Dampak positif tersebut berupa keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum peranan vegetasi dalam suatu ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain (Arijani 2006). C. Metode Praktikum 1. Waktu Praktikum Praktikum acara Studi Pendahuluan Analisis Vegetasi dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 20 April 2013 pada pukul 11.00-13.00 WIB. Bertempat di Lembah Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Alat dan Bahan a. Alat 1) Alat Tulis 2) Kertas Grafik Milimeter 3) Roll Meter 4) Kantong Plastik b. Bahan : Vegetasi di lokasi pengamatan 3. Cara Kerja a. Amati Kondisi lingkungan secara umum b. Buat peta lokasi secara sederhana

38

c. Buat daftar Komposisi tumbuhan yang ada di lokasi d. Catatlah pada table e. Tentukan secara visual, komposisi tumbuhan (homogen/heterogen) dan tipe sebaran D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan A. Hasil Pengamatan 1. Hasil Pengamatan Tabel 4.1 Hasil analisis vegetasi Luas petak Nama Spesies Mahoni Tomat-tomatan Tinta-tintaan Terong-terongan Ketapang Rumput Mahoni Tomat-tomatan Tinta-tintaan Terong-terongan Ketapang Rumput Rumput teki Mlinjo Mahoni Tomat-tomatan Tinta-tintaan Terong-terongan Ketapang Rumput Rumput teki Mlinjo Jati Lamtoro Mahoni Tomat-tomatan Tinta-tintaan Terong-terongan Tipe Tumbuhan Tahunan Musiman Musiman Musiman Tahunan Musiman Tahunan Musiman Musiman Musiman Tahunan Musiman Musiman Tahunan Tahunan Musiman Musiman Musiman Tahunan Musiman Musiman Tahunan Tahunan Musiman Tahunan Musiman Musiman Musiman Diameter

5x5

5x10

10x10

10x20

39

20x20

Ketapang Rumput Rumput teki Mlinjo Jati Lamtoro Jambu Putri malu Mahoni Tomat-tomatan Tinta-tintaan Terong-terongan Ketapang Rumput Rumput teki Mlinjo Jati Lamtoro Jambu Putri malu Pirang Juwet

Tahunan Musiman Musiman Tahunan Tahunan Musiman Tahunan Musiman Tahunan Musiman Musiman Musiman Tahunan Musiman Musiman Tahunan Tahunan Musiman Tahunan Musiman Tahunan Tahunan

Sumber: Logbook 2. Pembahasan Menurut Syafei (2000) Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan langsung. Analisis vegetasi ini dilakukan dibeberapa titik di Universitas Sebelas Maret. Titik-titik itu yakni sekitar masjid fakultas pertanian, gunung kendil didekat fakultas pertanian, lembah fakultas teknik, dan fakultas kedokteran. Lembah Fakultas Teknik yakni sebagai tempat pengamatan kami didominasi oleh rerumputan dan semak. Setiap kali penambahan luas petak pengamatan pasti selalu ada rerumputan dan semak. Rerumputan itu berupa rumput teki dan rumput. Sedangkan semak itu terdiri dadi tumbuhan terong-terongan, tomat-tomatan, tinta-tintaan. Tanaman golongan semak dicirikan dengan batang yang berukuran sama dan

40

sederajat. Bambu hias termasuk dalam golongan tanaman ini. Pada umumnya tanaman ini mempunyai ketinggian di bawah 8 m. Tetapi tidak dipungkiri bahwa dalam pengamatan ditemukan pepohonan yaitu pohon jati, mahoni, ketapang, dan pohon jambu air. Pohon adalah jenis tanaman berkayu yang biasanya mempunyai batang tunggal dan dicirikan dengan pertumbuhan yang sangat tinggi. Tanaman berkayu adalah 176 tanaman yang membentuk batang sekunder dan jaringan xylem yang banyak. Biasanya, tanaman pohon digunakan sebagai tanaman pelindung dan centre point. Flamboyan dan dadap merah termasuk jenis tanaman pohon. Namun demikian pengelompokan pohon lebih dicirikan oleh ketinggiannya yang mencapai lebih dari 8m.

41

E. Kesimpilan dan Saran 1. Kesimpulan Dari hasil pengamatan analisis vegetasi yang dilakukan bertempat di Lembah Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat vegetasi yang berbeda-beda disetiap sampel petak. Semakin luas sampel petak tersebut maka vegetasi yang ditemukan semakin banyak jenisnya. Tetapi didominasi oleh rumput dan semak. 2. Saran Dalam kegiatan praktikum penjelasan mengenai praktek

lapangan,hal-hal yang perlu diperhatikan lebih diperjelas lagi, agar praktikan bisa lebih memahami tentang materi praktikum. Sebaiknya sebelum praktikan melakukan praktikum para pendamping melakukan observasi ke lahan untuk mengetahui nama-nama dari setiap vegetasi sehingga praktikan pun tidak akan kebingungan untuk mengetahui namanama dari setiap vegetasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • KOVER
    KOVER
    Dokumen2 halaman
    KOVER
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi PHT Kel 3
    Daftar Isi PHT Kel 3
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi PHT Kel 3
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen6 halaman
    Cover
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen2 halaman
    KOVER
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Ipm Ana Isnawati h0712019
    Ipm Ana Isnawati h0712019
    Dokumen9 halaman
    Ipm Ana Isnawati h0712019
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Sayur
    Sayur
    Dokumen6 halaman
    Sayur
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Keberagaman Suku
    Keberagaman Suku
    Dokumen4 halaman
    Keberagaman Suku
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Teroris
    Teroris
    Dokumen6 halaman
    Teroris
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Keberagaman Suku
    Keberagaman Suku
    Dokumen4 halaman
    Keberagaman Suku
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • JADWAL
    JADWAL
    Dokumen1 halaman
    JADWAL
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Aglonema
    Aglonema
    Dokumen51 halaman
    Aglonema
    Ana Isnawati
    50% (2)
  • Keberagaman Suku2
    Keberagaman Suku2
    Dokumen3 halaman
    Keberagaman Suku2
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Predator
    Predator
    Dokumen1 halaman
    Predator
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Acara 2
    Daftar Pustaka Acara 2
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Acara 2
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka 1
    Daftar Pustaka 1
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka 1
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • TOGA Untuk Kesehatan
    TOGA Untuk Kesehatan
    Dokumen16 halaman
    TOGA Untuk Kesehatan
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Responsi Soal
    Responsi Soal
    Dokumen1 halaman
    Responsi Soal
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Kultur
    Kultur
    Dokumen95 halaman
    Kultur
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Max Weber KD 3
    Max Weber KD 3
    Dokumen17 halaman
    Max Weber KD 3
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Acara I Ana
    Acara I Ana
    Dokumen6 halaman
    Acara I Ana
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Unsur K
    Unsur K
    Dokumen6 halaman
    Unsur K
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Acara 3ku
    Acara 3ku
    Dokumen16 halaman
    Acara 3ku
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Hortikultura
    Hortikultura
    Dokumen15 halaman
    Hortikultura
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka 7 Semua
    Daftar Pustaka 7 Semua
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka 7 Semua
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Agroekologi
    Agroekologi
    Dokumen64 halaman
    Agroekologi
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Halaman Pengesahan
    Halaman Pengesahan
    Dokumen7 halaman
    Halaman Pengesahan
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka
    Ana Isnawati
    Belum ada peringkat