Anda di halaman 1dari 2

Snot (pilek) Snot atau pilek merupakan penyakit yang cukup sering menyerang unggas.

Pilek pada unggas dikenal juga sebagai infection coryza atau banyak dikenal sebagai coryza. Sebutan lainnya adalah selesma ayam atau roup. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri hemophilus gallinarum. Gejala serangan diantaranya ayam lesu dan banyak diam. Selain itu, nafsu makan menurun dan keluarnya cairan dari hidung. Serangan semakin parah dengan adanya cairan yang mengental sehingga menyumbat pernapasan serta menyebakan pembengkakan di hidung dan lubang mata. Penyakit snot sering disertai diare. Ayam juga sering membenturkan paruhnya untuk mengeluarkan ingus sehingga dapat menimbulkan luka. Penyakit ini banyak menyerang pada saat musim pancaroba, yaitu saat pergantian musim kemarau ke musim hujan. Pada masa ini terjadi perbedaan suhu yang ekstrem akibat banyak hujan dan angin. Penyakit ini sangat cepat penularannya ,ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin coryza. Upaya pencegahan lainnya bisa dilakukan dengan menjaga tingkat kepadatan ideal dalam kandang dan menjaga kelmbaban kandang tidak terlalu tinggi. Selain itu tidak memasukan ayam baru ke dalam kandang pemeliharaan. Ayam yang terkena harus dikarantina agar tidak menulari yang lainnya. Upaya pegobatan dapat dilakukan dengan menggunaka antibiotic seperti sulfatiasol atau streptomisin, sesuai dosis anjuran. Pemberian antibiotic bisa dicampur dengan air minum atau dengan cara disuktikan kepada ayam.

Gumboro (infectious Bursal Disease) Penyakit ini pertam ditemukan pada tahun 1962 didaerah gumboro,Delaware, USA. Penyakit gumboro merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan terjadinya kegagalan system kekebalan tubuh ayam sehingga sering juga dikelompokan dalam immunosuppressive diseases. Penyakit gumboro bersifat akut sampai sangat ganas (very virulent). Gumboro pernah menjadi momok seluruh peternakan ayam karena tingkat kematian bisa mencapai 5 50%. Penyakit gumboro disebabkan virus dari family irnaviridae. Virus ini memperbanyak diri dalam embrio anak ayam atau kultur sel embrio anak ayam. Penyakit gumboro menyerang secara cepat tetapi memiliki waktu penyerangan yang pendek. Penyakit ini bisa menyebar melalui ayam,manusia, atau peralatan yang terinfeksi. Virus penyebab gumboro bersifat stabil dan tahan hidup sampai beberapa bulan. Cacing daging (alphitobius diaperinus) bisa menjadi inang virus penyebab gumboro selama beberapa minggu dan kemudian mengontaminasi ayam sehat. Mendiagnosos penyakit ini biasanya dilakukan dengan serologic testing yang menggunakan agar gel preciptin, virus neutralization, atau ELISA test. Gejala penyakit gumboro pada anak ayam yang berumur 3 6 minggu diantara terjadi diare, bercak berwarna putih seperti pasta, ayam sering mematuk dubur sendiri dan mengantuk. Selain itu terjadi pembengkakan daerah bursa fabricius yang bentuknya bisa mencapai 2 -3 kali bentuk normal dan terjadi penurunan tingkat kekebalan. Jika organ bursa disayat , akan tampak perdarahan (hemorrhages). Pada kasus kronis,

bursa fabrisius justru mengecil (atropi), jika disayat dapat ditemui cairan diantara lipatan bursa. Judul :mengatasi 71 penyakit pada ayam Penulis : ir.roni fadilah, SE dan Drh. Agustin Polana Penerbit : PT AgroMedia Pustaka 2011 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai