Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN SENIOR FASILITATOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OC.

08 PROPINSI SULAWESI UTARA

A. Materi & Pokok Bahasan Pelatihan Refreshing ini akan dilaksanakan selama 4 hari efektif. Adapun materi-materi yang lengkap dan
akan dibahas dalam pelatihan dasar ini adalah :

Tema
Pelembagaan siklus pembangunan Partisipatif

Topik
Melembagakan Siklus PNPM MP sebagai Siklus Pembangunan Partisipatif

Tujuan
Peserta memahami skenario siklus tahunan masyarakat sebagai daur pembangunan partisipatif Memahami penguatan dan pelembagaan siklus pembanguna partisipatif Penguatan tinjauan partisipatif dan RWT Peserta memahami Peran dan Fungsi LKM dan Tupoksi UP-UP Peserta memahami manajemen dan administrasi sederhana Peserta memahami dan mampu mendorong terjadinya Internalisasi aturan main di LKM Peserta memahami dan mampu mengembangkan Forum Relawan dan Relawan Sektor Peserta memahami dan mampu mengembangkan KBK sebagai wadah pelembagaan nilai Peserta memahami Teknik-teknik dasar dalam penulisan jurnalistik Peserta mampu melakukan penulisan dengan baik Peserta berlatih kondisi Forum kota/kabupatennya. mendiagnosis BKM/LKM

Waktu
3 JPL

Pendampingan keberlanjutan BKM Membangun Kemandirian BKM

6 JPL

Penulisan

Teknik-teknik Penulisan

5 JPL

Forum BKM

Mendiagnosis Kondisi Forum BKM/LKM

3 JPL

Peserta merumuskan strategi perawatan/pengembangan Forum BKM/LKM Review tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai Fasilitator dan Senior Fasilitator berdasarkan MSAP Peserta mampu menyusun Pembagian tugas dalam tim jelas dan terarah Peserta mampu melakukan 4 JPL

Membangun Team Work

Membangun Team Work

Copyright - OSP 8 PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Sulawesi Utara, 2012

Monev dan Pengelolaan data SIM PPM

Muatan Lokal

pengendalian terhadap pelaksanaan pendampingan siklus Pengelolaan data / Peserta memahami SIM, QS yang selalu diinput setiap waktu informasi SIM Peserta mampu mengelola data SIM dan QS sebagai salah satu alat untuk menyusun strategi PPM Mereview pengelolaan PPM selama ini Mengetahui dan memahami temuantemuan baik BPKP maupun non BPKP Membangun komitmen untuk membangun zero tolerance corruption diwilayah dampingan KMW harus mengidentifikasi kebutuhan lokal

3 JPL

3 JPL

4 JPL

Total

31 JPL

B. Metodologi Pelatihan Kegiatan pelatihan mendasarkan pendekatan pendidikan kritis yang mengedepankan dialog antara pemandu pelatihan dengan peserta ataupun antara peserta dengan peserta yang lain sehingga diharapkan terjadi proses pemahaman yang mendalam dan saling memperkaya wawasan. Untuk menciptakan iklim yang dialogis menggunakan cara Pendidikan Orang Dewasa dimana peserta tidak dianggap sebagai murid sekolah yang tidak berpengatahuan melainkan diperlakukan sebagai peserta yang telah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman. Melalui proses belajar dan mengajar yang partisipatif tersebut diharapkan medorong peserta menjadi lebih aktif sehingga pemahaman terhadap materi pelatihan lebih cepat terjadi. Para ahli pembelajaran orang dewasa memandang proses pembelajaran sebagai suatu daur (cycle). Artinya, jika langkah-langkah pembelajaran diikuti secara berurutan akan dihasilkan dampak pembelajaran yang diinginkan. Model pembelajaran yang menunjukkan gagasan tentang daur tersebut. Namun, jumlah langkah telah diperbanyak dari empat (mengalami, observasi refleksi, generalisasi, dan aplikasi) menjadi tujuh langkah. Model tersebut menguraikan apa saja yang dilakukan fasilitator dan peserta di setiap langkah dalam daur tersebut, berisi semua kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Copyright - OSP 8 PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Sulawesi Utara, 2012

Langkah 1 Mengkondisikan Peserta Pemandu membantu peserta untuk memikirkan konsep dan keterampilan yang akan disajikan. Pemandu menyiapkan peserta untuk memahami dengan benar tujuan pembelajaran. Agar peserta "berfokus pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari." Dengan harapan bahwa peserta akan mulai terkondisi dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang akan dipelajari dan bersiap untuk mengikuti proses pembelajaran.

Langkah 2 Pengalaman Belajar Terstruktur Dalam langkah ini pemandu mengenalkan kegiatan yang akan melibatkan kelompok (atau individu-individu) dalam situasi yang relevan dengan konsep dan keterampilan yang akan dipelajari. Tujuan dari pengalaman belajar terstruktur ini adalah menyediakan "pengalaman nyata" bagi peserta. Pengalaman nyata adalah pengalaman untuk memvalidasi dan menguji konsep abstrak. Format pengalaman atau kegiatan terstruktur boleh jadi beragam, misalnya studi kasus, simulasi permainan, video/film, dan banyak lainnya.

Langkah 3 Pengungkapan Dalam langkah ini peserta diminta merefleksikan dan membahas reaksi mereka terhadap kegiatan terstruktur pada langkah sebelumnya. Tujuan diskusi adalah melibatkan peserta dalam proses refleksi secara kritis atas kegiatan tersebut dan memproses reaksi dan pengalaman yang serupa di masa lalu. Diskusi ini dapat diarahkan oleh pemandu atau dapat juga diarahkan oleh peserta sendiri, kegiatan peserta ini disebut "observasi reflektif".

Langkah 4 Perspektip Perilaku Dalam langkah ini diutarakan perspektip perubahan perilaku untuk menjelaskan pengalaman belajar terstruktur dan observasi refleksi dari peserta. Masukan ini membantu peserta belajar untuk melakukan konstruksi/abstraksi berpikir. Perspektip perubahan berbasis perilaku dapat diperoleh dari sejumlah sumber, cara penyampaian perspektip ini dapat dilakukan pemandu dengan memberikan ceramah singkat, pemutaran film atau video didaktik, atau membagikan bahan bacaan.

Langkah 5 Balikan Dalam langkah ini peserta memeroleh informasi tentang cara yang mereka lakukan dalam menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sekarang. Jika peserta tidak menerima informasi spesifik dan obyektif tentang kinerja mereka yang sekarang dalam kaitannya dengan teori yang disajikan, mereka kemungkinan akan berasumsi bahwa mereka telah berperilaku sesuai dengan model yang dipelajari.

Langkah 6 Aplikasi Keterampilan, Praktik, Pengetahuan, dan Sikap Dalam langkah ini peserta mendapat kesempatan untuk mempraktikan hasil belajar mereka. Tujuannya adalah membantu peserta menyimpan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dengan mengujicobakannya dalam setting pelatihan dan mempertimbangkan cara penggunaannya

Copyright - OSP 8 PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Sulawesi Utara, 2012

dalam pekerjaan atau lingkungan lainnya. Oleh sebab itu, langkah ini disebut juga "eksperimentasi aktif," yang artinya menguji implikasi konsep dalam situasi baru. Langkah 6 dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti bermain peran yang dikritik, memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan, melakukan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan, menyusun rencana tindakan spesifik yang menggunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan baru; atau salah satu kegiatan yang mendorong peserta mencobakan hasil belajamya. Langkah 7 Evaluasi Langkah ini mengharuskan peninjauan ulang upaya belajar, utamanya oleh peserta. Pertanyaan utama yang harus dijawab adalah sejauhmana saya telah mempelajari informasi keterampilan, atau sikap baru?" dan sejauhmana saya telah menggunakan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru dalam menjalani peran saya yang sebenamya?" Kegiatan evaluasi lebih akurat jika diacu sebagai proses diagnosis ulang. "Bagaimana pengaruh hal-hal yang saya pelajari terhadap pemikiran dan perilaku saya?" Apa lagi yang perlu saya pelajari atau pelajari ulang?". Langkah 7 ini dapat terjadi melalui berbagai cara seperti evaluasi diri, evaluasi sejawat, review atasan, tes kinerja, dan indikator perubahan keorganisasian lainnya. Ketika langkah 7 telah selesai, daur itu dimulai lagi, tanda panah menunjukkan gerakan pengulangan daur. Intinya, istilah yang digunakan pada anak panah mewakili proses pembelajaran yang diikuti/dialami: berfokus pada hal-hal yang dipelajari; mengalami masalah; merefleksikan secara kritis atas masalah yang serupa dan perasaan yang timbul; memikirkan-memeroleh perspektif baru; memodifikasi dan mencobakan perilaku, menerapkan (mengalihkan) perilaku baru ke tempat kerja atau lingkungan hidup lainnya; dan mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan perilaku baru ke dalam pemikiran dan tindakan pribadi peserta. Dengan mengikuti model tujuh langkah itu, pemandu dan peserta mengikuti pedoman proses yang disesuaikan dengan gaya belajar peserta. Dengan cara ini semakin besar kemungkinan bahwa peserta akan belajar.

Copyright - OSP 8 PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Sulawesi Utara, 2012

Anda mungkin juga menyukai