Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2 :

Dwi Puspa Eka Sari Herwan Joko Purwanto Siti Mutiara Sari Thomas Agung Budi Prasetyo Ussyshifa Milasarie Yatia Rara Ayu Marancila

Asma Pada Anak

Pengertian
Asma disebut juga sebagai reactive air way disease (RAD), adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang ditandai dengan inflamasi, dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan. Asma adalah penyakit paru yang didalamnya terdapat obstruksi jalan nafas, inflamasi jalan nafas, dan jalan nafas yang hiperresponsif atau spasme otot polos.

Etiologi
1. Faktor ekstrinsik Reaksi antigen antibodi ; karena inhalasi allergen ( debu, serbuk, bulu-bulu binatang) 2. Faktor intrinsik
a. b. c. d. e. f. Infeksi ; para influenza virus, pneumonia, mycoplasma Fisik ; cuaca dingin, perubahan temperature Iritan ; kimia Polusi udara ( CO, asap rokok, parfum) Emosinal ; takut, cemas, tegang Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus

Manifestasi Klinis
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Wheezing Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaaan otot-otot asesori pernapasan, cuping hidung, retraksi dada Batuk kering (tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas sempit Tacypnea, tachycardia, orthopnea Gelisah Berbicara sulit atau pendek karena sesak napas Diaphoresis Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan Fatigue Tidak toleran terhadap aktivitas; makan, bermain, berjalan, bahkan bicara Kecemasan, labil dan perubahan tingkatan kesadaran Serangan yang tiba-tiba atau berangsur-angsur Auskultasi ; terdengar ronchi atau crackles

Komplikasi
1. Mengancam pada gangguan keseimbangan asam-basa dan gagal napas 2. Status asmatikus 3. Bronchitis kronik, bronkiolitis, pneumonia 4. Pneumotoraks 5. Emfisema kronik 6. Kor pulmonal dengan gagal jantung kanan 7. Kematian

Pemeriksaan Diagnostik
1. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik 2. Foto rontgen 3. Pemeriksaan fungsi paru ; menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum 4. Pemeriksaan alergi ( radioallergosorbent test ; RAST ) 5. Pulse oximetry 6. Analisa gas darah

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Riwayat asma atau alergi dan serangan asma yang lalu, alergi dan masalah pernapasan 2. Kaji pengetahuan anak dan orang tua tentang penyakit dan pengobatan 3. Fase akut: tanda-tanda vital, usahaha napas dan pernapasan, retraksi dada, penggunaan otot-otot asesori pernapasan, cuping hidung, pulse oxsimetry 4. Suara napas: wheezing, menurunnya suara napas 5. Kaji status neurologi: perubahan kesadaran, meningkatnya fatigue, perubahan tingkah laku dan kaji status hidrasi 6. Riwayat psikososial: faktor pencetus (stress, latihan, kebiasaan dan rutinisa dan perawatan sebelumnya)

Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme, peningkatan produksi sekret. 2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas, spasme bronchus. 3. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dispnea, kelemahan, produksi sputum, mual/muntah. 4. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan utama (penurunan kerja silia, menetapnya sekret).

Intervensi
DX#1 1. Auskultasi bunyi nafas 2. obstruksi jalan nafas dan dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas. 3. Kaji/pantau frekuensi nafas 4. Catat adanya/derajat dispnea 5. Beri posisi yang nyaman 6. Pertahankan polusi lingkungan minimu

DX#2 1. Kaji frekuensi dan kedalaman pernafasan 2. Beri posisi yang nyaman 3. Kaji/awasi perubahan warna kulit dan membran mukosa. 4. Dorong pengeluaran sputum 5. Auskultasi bunyi nafas

Dx#3 1. Kaji kebiasaan diet klien 2. Auskultasi bunyi usus 3. Berikan perawatan oral 4. Beri porsi makan kecil tapi sering 5. Timbang berat badan sesuai indikasi 6. Kolaborasi dengan ahli gizi/pendukung tim untuk memberikan makanan yang mudah dicerna.

DX#4 1. Observasi demam 2. Kaji pentingnya latihan nafas 3. Observasi warna, karakter, bau sputum 4. Tunjukkan dan bantu pasien tentang pembuangan sekret. 5. Dorong keseimbangan antara aktifitas dan istirahat 6. Berikan anti mikroba sesuai indikasi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai