Anda di halaman 1dari 2

SOAL SOAL APENDISITIS 1. Apakah tidak adanya leukositosis dapat menyingkirkan apendisitis? Mengapa? Jawab: Tidak.

Karena ada dua kondisi dimana pada apendisitis akut tidak terjadi leukositosis yang bermakna, sehingga kita tidak dapat menyingkirkan diagnosa apendisitis. Dua kondisi tersebut antara lain, 1) adanya erosi mukosa apendiks oleh Entamoeba Histolica. Pada infeksi ini leukosit tidak akan meningkat bermakna, artinya hanya meningkat ringan, namun terjadi peningkatan persentase eosinophil. 2) Leukositosis lebih dari 13.000 umumnya terjadi pada abses dan perforasi, sedangkan pada Periapendikular infiltrate yang tenang tidak terjadi peningkatan leukosit. 2. Apakah score Alvarado bermakna untuk penegakan diagnosis app? Jawab: tidak bermakna untuk temuan klinikohistopatologi. Pada sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Sumatera Utara yang berjudul Hubungan antara skor Alvarado dengan temuan operasi, didapatkan hasil yang tidak bermakna antara skor Alvarado dan temuan klinikohistopatologi. 3. Kapan pasien apendisitis akut dioperasi dan hanya penatalaksanaan konservatif? Jawab: Menurut skor Alvarado, keadaan akut dapat dioperasi cito atau dini jika skor lebih dari 7. Keadaan yang bisa menjadi indikasi operasi cito adalah apendisitis akut dengan skor lebih dari 7, abses, dan perforasi. Sedangkan operasi elektif bisa dilakukan setelah penatalaksanaan konservatif, misalnya pada PAI, karena jika dilakukan operasi saat PAI tidak tenang, resiko perforasi menjadi tinggi karena apendiks melekat dengan usus halus. 4. Lama Konservatif dilakukan pada appendicitis akut? Jawab: pada PAI konservatif dilakukan selama 4-6 minggu, sedangkan pada abses post drainage ditunggu selama 6 minggu. 5. Apa perbedaan Apendisitis Akut dengan Apendisitis kronis? Bagaimana penatalaksanaannya? Jawab: Apendisitis akut bisa dilakukan operasi cito, sedangkan apendisitis kronis dapat dilakukan secara elektif. 6. Bagaimana perjalanan dari inflamasi hingga terjadi periapendikular infiltrate? Jawab: peradangan di mukosa apendiks dalam 24-48 jam. Setelah itu akan terjadi pembatasan proses radang oleh omentum dan usus halus atau adnexa yang akan membentuk periapendikular. Periapndikular akan terisi jaringan nekrosis dan infiltrate. 7. Bagaimana cara mengetahui letak apendisitis dari pemeriksaan fisik? Jawab: Jika pada pemeriksaan RT ditemukan nyeri pada jam 9-12, maka kemungkinan letak apendisitis adalah retroperitoneal. Pemeriksaan psoas sign positif juga kemungkinan menunjukkan apendiks berada di retroperitoneal. Obturator sign positif kemungkinan menunjukkkan letak appendiks di sekitar pelvis. 8. Indikasi Operasi pada PAI? Apa tanda periapendikular dianggap tenang? Kebijakan untuk operasi periapendikular infiltrat : 1. Bila LED telah menurun kurang dari 40 2. Tidak didapatkan leukositosis

3. Tidak didapatkan massa atau pada pemeriksaan berulang massa sudah tidak mengecil lagi. Periapendikular infiltrat dianggap tenang apabila : 1. Anamesa : penderita sudah tidak mengeluh sakit atau nyeri abdomen 2. Pemeriksaan fisik : o Keadaan umum penderita baik, tidak terdapat kenaikan suhu tubuh (diukur rectal dan aksiler) o Tanda-tanda apendisitis sudah tidak terdapat o Massa sudah mengecil atau menghilang, atau massa tetap ada tetapi lebih kecil dibanding semula. o Laboratorium : LED kurang dari 20, Leukosit normal 9. Komplikasi Apendisitis akut? Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah perforasi, baik berupa perforasi bebas maupun perforasi pada apendiks yang telah mengalami pendindingan berupa massa yang terdiri atas kumpulan apendiks, sekum, dan lekuk usus halus. Perforasi dapat menyebabkan timbulnya abses lokal ataupun suatu peritonitis generalisata. Tanda-tanda terjadinya suatu perforasi adalah : nyeri lokal pada fossa iliaka kanan berganti menjadi nyeri abdomen menyeluruh Suhu tubuh naik tinggi sekali. Nadi semakin cepat. Defance Muskular yang menyeluruh Bising usus berkurang Perut distended 10. Bagaimana proses apendisitis menjadi gangrene? Jawab: itu saat terjadi thrombosis karena infeksi sehingga menimbulkan penyumbatan pembuluh darah yang kemudian menyebabkan gangrene karena bakter anaerob. 11. Apakah jika apendiks diangkat akan mempengaruhi system imun? Jawab: tidak, karena hanya sedikit jumlah pembuluh limfe atau system GALT di apendiks. 12. Mengapa apendisitis menggunakan posisi fowler? Jawab: untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien karena jika posisi terlentang akan membuat iritasi pada peritoneum, terutama jika apendiks terletak di retroperitoneal. 13. Tanda Abses dan perforasi pada APP? Jawab: abses ditandai dengan demam remiten disertai dengan leukositosis lebih dari 13.000 dan nyeri perut memberat, serta peningkatan LED lebih dari 40. Tanda perforasi ditandai dengan nyeri perut seluruh abdomen dan defens muscular.

Anda mungkin juga menyukai