I. Pengantar Aspek Hukum Pembangunan Pengertian Hukum Pranata Struktur Hukum Pranata Hukum Sipil dan Hukum Publik II. Undang-undang dan Peraturan Pembangunan Nasional Tata Hukum Kebijakan Negara Peraturan Pemerintah dan Perda UU No.24 Th.1992 tentang Tata Ruang III. Hukum Pertanahan (UUPA Nomor 5 Tahun 1960) Hak Menguasai Tanah Macam Hak Atas Tanah UU Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman IV. Hukum Perikatan Pengertian dan Sumber Perikatan Wanprestasi Hapusnya Perikatan
V. Hukum Perburuhan / Ketenagakerjaan Hubungan Kerja UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Hubungan Kerja UU Nomor 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Perlindungan Kerja
VI. Jasa Konstruksi Konstruksi dan Jasa Konstruksi Bentuk Fisik dan Jenis-Jenis Usaha VII. Hubungan Industrial Pancasila dan Kesepakatan Kerja Bersama Asas-asas HIP Kesepakatan Kerja Bersama VIII. Hukum Tata Lingkungan Pencemaran dan Pertanggungajawaban Sistem Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan AMDAL
Kaidah/Norma adalah anggapan yang ada pada masyarakat tentang sesuatu yang benar / salah, baik / buruk, boleh / tidak boleh. Norma adalah inti yang sedalam-dalamnya dari hukum yang berupa ketentuan hukum, agama, susila, kesopanan (norma sosial) Perbedaan pelaksanaan Norma sosial dengan hukum Positif terletak pada : - Pemaksaan dengan sangsi - Jenis yang diatur (fisik dan nonfisik)
Hukum, pada suatu tempat dan suatu waktu perlu untuk diketahui asal aturannya atau ketentuan-ketentuan hukum positifnya. Tempat ditemukannya aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan tersebut disebut sumber hukum dalam artian formil.
Hukum Formil .
Sumber
1. Undang-undang (statute); yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangan. 2. Kebiasaan (custom); yaitu perbuatan manusia yang dilakukan berulang-ulang, diterima masyarakat ,dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan dirasakan sebagai pelanggaran hukum, yang oleh pergaulan hidup dianggap sebagai hukum. 3. Yurisprudensi (Jurisprudentie); yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim terdahulu, yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim kemudian dengan perkara yang sama. 4. Traktat yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara dalam suatu perjanjian antar negara. 5. Doktrin yaitu pendapat para sarjana hukum yang mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
1. Hukum Tata Negara, yaitu hukum yang mengatur bentuk dan susunan
pemerintahan suatu negara serta hubungan kekuasaan antara alat-alat perlengkapan satu sama lain, dan hubungan antar negara (Pemerintah Pusat) dengan bagian-bagian negara.
2. Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata
Pemerintahan), yaitu hukum yang mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat-alat perlengkapan negara.
3.
Hukum Pidana (pidana=hukuman), yaitu hukum yang mengatur perbuatanperbuatan apa yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa yang melanggarnya serta mengatur bagaimana cara-cara mengajukan perkara ke muka Pengadilan.
Hukum Perdata mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
Hukum Pidana mengatur hubunganhukum antara seorang anggota masyarakat (warganegara) dengan negara yang menguasai tata tertib masyarakat itu.
b. Perbedaan Pelaksanaannya
Pelanggaran terhadap norma-hukum perdata baru diambil tindakan oleh pengadilan setelah ada pengaduan oleh pihak berkepentingan yang merasa dirugikan. Pihak yang mengadu menjadi pengguggat dalam perkara itu.
Pelanggaran terhadap norma hukum pidana, pada umumnya segera diambil tindakan oleh pengadilan tanpa ada pengaduan dari pihak yang dirugikan. Setelah terjadi pelanggaran terhadap norma-norma pidana (tindak pidana), maka alat-alat perlengkapan negara seperti polisi, jaksa dan hakim segera bertindak. Pihak yang menjadi korban cukuplah melaporkan kepada yang berwajib (polisi) tentang tindak pidana yang terjadi. Pihak yang melaporkan (yang dirugikan) menjadi saksi dalam perkara itu, sedang yang menjadi pengguggat adalah Penuntut Umum (Jaksa).
Thank You