Anda di halaman 1dari 3

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MATERI PENDUKUNG PERTEMUAN 02 A

Ahmad Kurnia Dalam dunia persaingan terbuka pada era globalisasi ini , masyarakat dan internasional menerapkan standart acuan terhadap berbagai hal terhadap industri seperti kualitas, manajemen kualitas, manajemen lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Apabila saat ini industri pengekspor telah dituntut untuk menerapkan Manajemen Kualitas (ISO !""", #S !"""$ serta Manajemen %ingkungan (ISO &'"""$ maka bukan tidak mungkin tuntutan terhadap penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja juga menjadi tuntutan pasar internasional. (ntuk menja)ab tantangan tersebut *emerintah yang di)akili oleh Departemen +enaga Kerja dan +ransmigrasi telah menetapkan sebuah peraturan perundangan mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK,$ yang tertuang dalam *eraturan Menteri +enaga Kerja -omuor . */0."12M/-2&!!3. Definisi SMK3 Secara normati4 sebagaimana terdapat pada */0."12M/-2&!!3 pasal &, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK,$ adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjaeab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang

dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya

tempat kerja yang aman, e4isien dan produkti4. Tujuan dan Sasaran +ujuan dan sasaran sistem Manajemen K, adalah terciptanya sistem K, di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, e4isien, dan produkti4. Alasan Penerapan SMK3 Karena SMK, bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung ja)ab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan SMK, juga mempunyai banyak man4aat bagi industri kita antara lain . Man4aat %angsung . &. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja. 5. Menghindari kerugian material dan ji)a akibat kecelakaan kerja. ,. Menciptakan tempat kerja yang e4isien dan produkti4 karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja. Man4aat tidak langsung . a. Meningkatkan image market terhadap perusahaan. b. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karya)an dan perusahaan. c. *era)atan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat semakin lama.

SMK, yang dilaksanakan di Indonesia sudah cukup representati4 dibandingkan dengan standard internasional seperti O6SAS atau I%O OS6 guidelines. Kekurangan yang ada pada SMK3 dibandingkan dengan Manajemen K3 Lainnya Kekurangan yang paling dasar adalah peraturan pendukung mengenai

K, yang masih terbatas dibandingkan dengan organisasi internasional. +api hal ini masih dapat dimaklumi karena masalah yang sama juga dirasakan oleh negara negara di Asia dibandingkan negara /ropa atau Amerika, karena memang masih dalam tahap a)al. Selain itu serti4ikasi SMK, yang hanya dapat dikeluarkan oleh Menteri +enaga Kerja (*emerintah$ dirasakan kurang membantu promosi terhadap SMK, dibandingkan dengan serti4ikasi ISO series, O6SAS, KO6SA (korea$, yang juga menggunakan badan serti4ikasi s)asta. Dan yang utama tentunya adalah peran akti4 dari pengusaha Indonesia yang masih belum mengutamakan K, di Industrinya karena masalah klasik yaitu cost (biaya$.

Kesimpulan Dengan banyaknya keuntungan dalam penerapan SMK, serta standarisasi SMK, di Indonesia yang cukup representati4 bukankah saatnya bagi Industri Indonesia untuk melaksanakan SMK, sesuai */0."12M/-2&!!3 baik industri skala kecil, menengah, hingga besar. Sehingga bersama sama menjadi industri yang kompetiti4, aman, dan /4isien dalam menghadapi pasar terbuka. Sumber :http://okasatria.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai