Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN HARGA JUAL Pertanyaan yang selalu muncul jika kita akan menjual sesuatu produk yangkita hasilkan

adalah dengan harga berapakah saya harus menjual produk saya?. Bagaimana saya harus menetapkan harga produk yang saya hasilkan ini?. Jawaban atas pertanyaan tersebut tergantung pada tujuan yang ingin kita capai. Apakah ingin mendapatkan laba maksimum?. Apakah secukupnya saja? Ataukah volume penjualannya meningkat?. Untuk itu penetapan harga ini harus dirumuskan dengan jelas. Yang dimaksud dengan harga adalah jumlah uang yang konsumen/pelanggan bayar untuk mendapatkan suatu produk dan pelayanannya. Harga pasti diepengruhi oleh kombinasi antara permintaan dari konsumen dan penawaran dari produsen. Faktor permintaan : Selera pembeli Daya belinya Faktor penawaran Biaya produksi Biaya pemasaran Jumlah persaingan Tiga faktor dari pihak penawaran ikut menentukan harga produk, sehingga dalam menetapkan harga harus memperhatikan Permintaan Biaya Persaingan Untuk penetapan harga yang berorientasi permintaan ada empat kebijakan yang dapat diambil, yaitu : a. Menetapkan harga yang tinggi b. Menetapkan harga yang rendah c. Menetapkan harga dengan mengingat faktor psikologis dari calon pembeli d. Menetapkan harga promosi Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan dapat menghasilkan penetapan : a. Harga sama dengan harga pasar b. Harga lebih rendah dari harga pasar c. Harga lebih tinggi dari harga pasar Ada beberapa metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya, diantaranya adalah dengan: a. Mark-up b. Break-even Penetapan harga jual dengan metode mark-up Mark-up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual. Jadi mark up diapaki untuk menutup biaya overhead dan laba rugi perusahaan. Biasanya mark-up ditentukan dengan prosentase yaitu dari : 1. Biaya produk 2. Harga jual Mark-up berdasarkan biaya produk Mark-up berdasarkan harga jual Mark-up yang ditentukan dari harga jual lebih komplek karena tidak dikalikan dengan biayanya. Harga jual ditentukan dari biaya dibagi dengan satu dikurangi prosentase mark-up Dari kedua cara tersebut terdapat sedikit perbedaan, yatiu untuk mendapatkan harga jual yang sama mark-up yang ditentukan atas dasar biaya tidak sama besarnya dengan mark-up yang didasar pada harga jual. Biasanya pedagang besar dan pengecer lebih banyak menentukan markupnya dengan berdasarkan harga jual, sedangkan produsen cenderung menentukan mark-upnya berdasarkan biaya. Penetapan harga jual dengan metode break even point Metode penetapan harga yang dinamakan analisi break even atau analisis impas yaitu berapakah jumlah produk yang harus dijual pada harga tertentu, supayya dapat menutup semua biaya. Atau dengan kata lain kita tidak untung dan tidak rugi. Untuk pemahaaman break-even , kiat perlu memahami konsep biaya : 1. Biaya tetap (fixed cost)

Sering disebut juga biaya umum atau biaya overload. Biaya tetap tidak berubah-ubah, walaupun jumlah output berubah. Yang termasuk biaya tetap antara lain : gaji, sewa, listrik, AC dan depresiasi. 2. Biaya variabel (variabel cost)/biaya tidak tetap Biaya variabel ini berubah-ubah apabila output yang diproduksi atau dijual berubah jumlahnya. Biaya variabel antara lain mencakup : bahan mentah, upah perpotong, komisi wiraniaga, baiay kemasan, penggudangan dan pengiriman. 3. Biaya tambahan (incremental cost) Adlah biaya yang harus ditambahkan apabila : Jumlah produksi naik Jumlah penjualan naik Perusahaan memasuki pasar baru atau Mengganti saluran distribusinya Biaya tambahan ini dapat berupa biaya variabel atau gabungan antara biaya variable dan biaya tetap.

Anda mungkin juga menyukai