Anda di halaman 1dari 16

Disusun Oleh:

Hendrita Kusuma

Circulating Equipment

Pompa Lumpur (Mud Pump)


Pompa ialah alat yang bekerja secara mekanis untuk memindahkan/mengalirkan benda cair (liquid) dari suatu tempat ketempat lainnya.

Pada prinsipnya, pompa dapat dibagi atas 2 (dua) golongan :

1. Positive Displacement Pump. 2. Centrifugal Pump.

1. Positive Displacement Pump adalah pompa yang mempunyai jumlah fluida yang dipindahkan sama dengan volume benda yang memisahkannya (Archimedes).

Sebagai contoh, lihat gambar dibawah ini.

Positive

Displacement

Pump

ini

dapat

Potongan kayu ini akan memisahkan volume cairan sebesar volume kayu tersebut.

digolongkan menjadi 2 (dua) jenis :

a. Reciprocating Pump. b. Rotary Pump.

a. Reciprocating Pump adalah pompa yang bekerja dengan gerakan maju mundur (reciprocating motion), sebagai contoh : a.1. Piston Pump a.2. Plunger Pump a.3. Diaphragm Pump

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment b. Rotary Pump adalah pompa yang bekerja dengan gerakan putaran gigi-gigi, sebagai contoh : b.1. Gear Pump b.2. Lobe Pump b.3. Sliding Pump b.4. Screw pump

a.1. Piston Pump Piston Pump adalah pompa yang menggunakan piston untuk memindahkan cairan (liquid). Cara kerjanya adalah dengan piston yang bergerak maju mundur (reciprocating motion).

Piston Pump inilah yang sering digunakan didalam pekerjaan pemboran (drilling) dan kerja ulang (workover). Ditinjau dari jumlah pistonnya, maka pompa ini dapat dibagi atas: 1. Simplex Pump 2. Duplex pump 3. Triplex Pump 4. Quintuplex Pump : memiliki 1 buah piston. : memiliki 2 buah piston (sering digunakan). : memiliki 3 buah piston (sering digunakan). : memiliki 4 buah piston.

Jika dilihat dari cara kerjanya, maka piston pump dapat dibagi atas : 1. Single Acting: Pompa yang sewaktu menghisap dan memompa menggunakan piston pada sisi mukanya saja.

Single Acting Pump

Discharge Valve

Intake Valve

Pada Single Acting Pump terdapat 1 intake valve dan 1 discharge valve dan valve ini berfungsi sebagai check valve. 2
Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment

2. Double Acting: Pompa ini menggunakan kedua sisi dari piston baik untuk menghisap maupun memompa.

Doble Acting Pump

Perbedaan antara Single Acting Pump dengan Double Acting Pump :

Single Acting Pump (Triplex Pump) Debit/rate pemompaan cukup besar.

Double Acting Pump (Duplex Pump) Debit/rate pemompaan bisa lebih besar dari single acting pump.

Discharge pressure bisa lebih tinggi dari double acting.

Discharge pressure cukup tinggi.

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Triplex Pump

3 piston

Duplex Pump

2 piston

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Pompa Rig (Rig Pump)

Pompa Rig adalah alat yang dipergunakan untuk memindahkan fluida atau cairan dari suatu tempat ketempat lainnya sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan.

Pekerjaan drilling, workover dan well servicing sangat banyak berhubungan dengan pemakaian pompa ini. Pompa mempunyai ukuran yang berbedabeda sesuai dengan kebutuhan kerja.

Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Memerlukan Pompa :

1. Circulation (sirkulasi) 2. Pressure Test 3. Fluid Transfer 4. Drill Hole, Drill Out Cement, Drill Out Bridge Plug, dll 5. Kill Well

Jenis-Jenis Pompa Yang Banyak Dipergunakan Dilapangan :

1. Duplex Pump.

2. Triplex Pump.

Duplex Pump Duplex pump adalah termasuk jenis positive displacement pump atau reciprocating pump yang dilengkapi dengan 2 (dua buah) piston. Jika salah satu piston duplex pump bergerak maju, maka piston yang satunya lagi akan bergerak mundur.

Tiap-tiap piston mempunyai dua klep hisap (suction valve) dan dua klep buang (discharge valve). Berdasarkan cara kerjanya, pompa ini disebut juga dengan Double Acting pump (lihat gambar).

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Cara Kerja Duplex Pump : Ketika piston mulai bergerak dan mendorong kedepan, maka suction valve (klep masuk) tertutup dan discharge valve (klep buang) terbuka untuk disebelah depan dan suction valve terbuka serta discharge valve tertutup untuk sebelah belakang. Setiap piston bergerak (maju/mundur) akan menghasilkan fluida. Pada saat gerakan maju, fluida yang dihasilkan lebih besar dari pada gerakan mundur, hal ini disebabkan karena berkurangnya kapasitas liner sebesar ukuran piston rod (saat mundur).

Pada discharge line dipasang Pulsation Dampener (Surging Chamber) yang berfungsi sebagai alat untuk menstabilkan tekanan (mencegah terjadinya pulsating effect serta getaran). Agar bisa berfungsi efektif, alat ini harus dipasang sedekat mungkin dengan fluid end dan diberikan precharge nitrogen (bukan udara atau oksigen) dengan tekanan yang cukup sesuai dengan anjuran pabrik pembuatnya.

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Triplex Pump Triplex Pump adalah pompa yang menggunakan 3 buah piston dan bekerja secara single acting. Discharge pressure yang dihasilkan oleh triplex pump lebih tinggi jika dibandingkan dari duplex pump.

Cara Kerja Triplex Pump : Cara kerja triplex pump hampir sama dengan duplex pump, hanya saja triplex pump mempunyai 3 (tiga) buah piston dan dipergunakan untuk tekanan yang lebih tinggi.

Cara kerja piston triplex pump adalah Single Acting yakni saat menghisap dan memompa cairan hanya menggunakan sisi muka pistonnya saja. Sedangkan duplex pump yang dilengkapi dengan 2 (dua) buah piston untuk tekanan yang lebih rendah dan rate/debit pemompaan yang lebih tinggi.

Pengoperasian pompa harus mengikuti ketentuan yang tercantum pada name plate. Dan mengikuti anjuran/rekomendasi pabrik pembuat pompa itu sendiri

Pemeliharaan Pompa:

Hindarkan benda yang tidak diperlukan terhisap oleh pompa, misalnya paku, potongan-potongan plat, kain lap dll. Pergunakan strainer box pada outlet dari tanki. Jaga jangan sampai pompa bekerja tanpa menghisap fluida/cairan. Beri pelumasan selama pompa/piston rod bekerja. Periksa minyak pelumas pada gear box secara teratur. Pergunakanlah pompa sesuai dengan kapasitas yang tertulis pada nameplate nya atau mengacu pada petunjuk operasinya (operating manual). Bersihkan pasir dan kotoran lainnya yang melekat pada seal dari piston. Pastikan tidak ada kebocoran pada setiap sambungan dari pompa. Jaga kebersihan pompa. Sirkulasikan pompa dengan air bersih setelah selesai dipakai untuk memompakan chemical, kill fluid, semen, pasir, dll.

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Keselamatan (Safety) Pada Pompa: Dalam pemakaian pompa, banyak hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk keselamatan operator maupun crew yang sedang bekerja, antara lain :

Safety Relief Valve harus selalu dipasang, karena fungsinya sangat penting sekali untuk mencegah agar jangan terjadi kelebihan tekanan yang telah ditentukan pada saluran buang (discharge line).

Discharge line harus selalu diikat dengan baik pada bagian ujungnya dengan safety chain/line supaya tidak lepas dan memukul orang yang sedang bekerja.

Suction Hose harus diikat pada tangki dengan baik karena sewaktu pompa bekerja getaran dan goncangan yang timbul akan mengakibatkan pergeseran pada slang hisap dari tempatnya semula. Hindarilah adanya kebocoran pada selang hisap agar tidak terjadi kavitasi.

Grounding Cable harus selalu dipasang.

Spark Arrestor harus selalu diperiksa dan selalu terisi dengan air yang cukup.

Centrifugal Pump Centrifugal Pump adalah pompa yang menggunakan gaya centrifugal untuk memindahkan cairan (liquid) dari suatu tempat ketempat lainnya. Gaya Centrifugal adalah gaya putaran suatu benda yang menjauhi titik sumbunya. Yang menghasilkan gaya centrifugal adalah Impeller.

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Centrifugal pump pada dasarnya dipergunakan untuk memompakan/memindahkan cairan (liquid) yang tidak membutuhkan tekanan (pressure) yang tinggi, akan tetapi lebih membutuhkan volume.

Untuk centrifugal yang besar harus ada pompa yang lain dipasang pada suction nya untuk menaikkan tekanan supaya pompa bisa bekerja dengan baik.

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Perhitungan Kapasitas Pompa

1. Menghitung Kapasitas Pompa Duplex

Piston Rod Liner

Liner Piston Rod

Volume Liner Duplex Pump : (ID liner)2 + {(ID liner)2 (OD rod)2} = 1029.4 (ID liner)2 + {(ID liner)2 (OD rod)2} = 12352.8 (2 ID liner)2 (OD rod)2 x 2 = 12352.8 = 12352.8 (ID liner)2 {(OD rod)2/2} = 3088.2 = bbl/inch 4 (ID liner)2 2 (OD rod)2 x 2 (liner) x 12 ft

1 = ... bbl/inch

Jadi Kapasitas Pompa Duplex: (ID liner)2 {(OD rod)2 / 2} x SL x SPM x Vol. Eff = ..bbls/mnt 3088.2

SL

: Stroke Length (panjang langkah rod piston).

SPM : Stroke Per Minute (banyaknya langkah per menit). VE : Volumetric Efficeiency (efisiensi pompa dan alat-alatnya). 10
Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment 2. Menghitung Kapasitas Pompa Triplex


Piston Rod Liner

Piston Rod Liner

Piston Rod Liner

Volume Liner Triplex Pump: (ID liner)2 = 1029.4 (ID liner)2 = 12352.8 x 3 (piston) = 12352.8 x 12 ft (ID liner)2 = 12352.8 3 (ID liner)2 = 4117.6 (ID liner)2 = .. bbls/inch = ... bbls/inch

Jadi Kapasitas Pompa Triplex: (ID liner)2 x SL x SPM x Vol. Eff = bbls/mnt 4117.6

SL

: Stroke Length (panjang langkah rod piston).

SPM : Stroke Per Minute (banyaknya langkah per menit). VE : Volumetric Efficeiency (efisiensi pompa dan alat-alatnya).

11

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Kecepatan Aliran Fluida (Fluid Velocity)

Didalam pekerjaan kerja ulang seperti pekerjaan pemboran semen atau pekerjaan lainnya yang memerlukan sirkulasi, kecepatan aliran sangat penting diperhitungkan. Agar dalam pekerjaan sirkulasi, kejadian-kejadian yang tidak diharapkan bisa dihindari, seperti terjepitnya rangkaian karena cement cuttings tidak bersih didasar sumur saat pekerjaan pemboran semen dilakukan, maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran seperti berikut ini:

1. Kapasitas Pompa: Kapasitas pompa baik Duplex Pump ataupun Triplex Pump sangatlah penting diperhitungkan, termasuk juga tingkat efisiensi dari pompa yang akan digunakan dalam pekerjaan sirkulasi tersebut. Dilihat dari ukuran sumur yang ada di daerah kerja lapangan Minas khusunya, jika dijumpai kapasitas pompa kurang dari 4 barrel per minute (4 bpm), pekerjaan sirkulasi untuk pengangkatan potongan semen sangat perlu dipertimbangkan atau dihindari dan diusahakan agar bisa mendapatkan pompa yang mempunyai kapasitas minimal 4 bpm.

2. Ukuran Casing/Pipa Selubung: Besar atau kecilnya volume casing/pipa selubung sangat berpengaruh lansung terhadap kecepatan aliran yang akan terjadi. Semakin besar volume casing akan semakin kecil kecepatan aliran yang akan terjadi.

Oleh sebab itu perhitungan volume ini harus dilakukan dengan sangat teliti karena adakalanya casing mempunyai ukuran ganda atau adanya perbedaan ukuran bagian atas dari casing dengan ukuran bagian bawahnya sehingga akan terjadi kecepatan aliran yang berbeda didalam berukuran ganda tadi. wadah yang

3. Jenis Liquid Yang Dipompakan: Jika liquid yang dipompakan memiliki tingkat kekentalan (viscosity) yang tinggi, maka kecepatan alirannya akan rendah karena adanya tahanan yang terjadi pada aliran tersebut. Semakin rendah kekentalan dari liquid, akan semakin cepat liquid tersebut mengalir, tetapi semakin rendah pula kemampuannya untuk mengangkat potongan semen dan kotoran lainnya dari dasar sumur kepermukaan. Oleh sebab itu perlunya diberikan waktu tambahan (safety factor) untuk sirkulasi pengangkatan potongan semen ini walaupun tingkat efisiensi pompa cukup bagus dan ukuran casing tidak terlau besar. Pada umumnya, tingkat kekentalan (viscosity) liquid diukur dengan ukuran detik Marsh Funnel, sebagai contoh, viscosity air ialah 26 detik Marsh Funnel.

12

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Contoh: Pekerjaan untuk membersihkan kotoran didasar sumur akan dilakukan dengan sirkulasi menggunakan air formasi (formation water) sebanyak 160 bbls. Pompa yang digunakan ialah Triplex Pump #12 dengan ukuran diameter Liner 5, SL 8, SPM 120 dan Pump Volumetric Efficiency 80%. Ukuran sumur 7-23# dengan TOF (top of fill) 2300 ft. Sedangkan rangkaian yang digunakan adalah tubing 3.5-9.3# dan mata bor (bit) berada pada kedalaman 2300 ft.

Pertanyaan: 1. Berapakah kapasitas pompa triplex ini ?. 2. Berapakah kecepatan aliran dalam tubing dan dalam annulus ?. 3. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mensirkulasikan air 160 bbls ?.

Tubing 3.5-9.3#

1. Kapasitas Pompa Triplex (ID liner)2 = 4117.6 52 = 4117.6 x 8 x 120 x 80% = 4.7 bpm x SL x SPM x Vol.Eff

2. Kecepatan Aliran Dalam Tubing dan Annulus a. Kecepatan Aliran Dalam Tubing : Tubing Velocity = Kap. pompa (bbl/mnt) : Kap. tubing (bbl/ft) atau Tubing Velocity = Kap. pompa (bbl/mnt) x Kap. tubing (ft/bbl) Tubing Volume = ID2 : 1029.4 . bbls/ft = (2.992)2 : 1029.4 = 0.0087 bbl/ft = 115 ft/bbl Tubing Velocity = 4.7 bbls/mnt : 0.0087 bbls/ft = 540 ft/mnt atau Tubing Velocity Casing 7-23
#

TOF at 2300 ft

= 4.7 bbls/mnt x 115 ft/bbl = 540 ft/mnt

13

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment b. Kecepatan Aliran Dalam Annuls :

Annulus Velocity

= Kapasitas pompa (bbls/mnt) : Kapasitas annulus (bbls/ft) atau

Annulus Velocity

= Kapasitas pompa (bbls/mnt) x Kapasitas annulus (ft/bbl) = {(ID csg)2 (OD tbg)2} : 1029.4 . bbls/ft = {(6.366)2 (3.5)2} : 1029.4 = 0.0275 bbls/ft = 36.4 ft/bbl

Casing Volume

Annulus Velocity

= 4.7 bbls/mnt : 0.0275 bbls/ft = 171 ft/mnt atau = 4.7 bbls/mnt x 36.4 ft/bbl = 171 ft/mnt

3. Waktu Untuk Sirkulasi 160 bbls air

= Jumlah Air Sirkulasi (bbls) : Kapasitas pompa (bbls/mnt) = 160 bbls : 4.7 bbls/mnt = 34 menit

14

Circulating equipment/hka-apr04

Circulating Equipment Soal Latihan: Pekerjaan pemboran sumur berukuran 12 sudah dilakukan sampai kedalaman 2600 ft. Casing sebelumnya yang sudah terpasang ialah berukuran 13 3/8, ID 12,615 dengan kedalaman casing shoe pada 1400 ft. Didalam sumur sekarang terdapat rangkaian bor yang terdiri dari 6.5 DC, ID 2,5 dengan panjang 360 ft dan sisanya kepermukaan ialah 5 DP, ID 4,276. Pompa lumpur yang digunakan tipe triplex pump dengan ukuran Liner 6, Panjang Langkah (SL) 8, Stroke Per Minute (SPM) 120 dan Efisiensi pompa 95%.

Pertanyaan: 1. Berapakah kapasitas pompa lumpur ini ?. 2. Berapakah volume drill string (DP & DC) ?. 3. Berpakah volume annulus DC dan Open Hole ?. 4. Berapakah volume annulus DP dan Open Hole ?. 5. Berapakah volume annulus DP dan casing 13 3/8 ?. 6. Berapakah kecepatan aliran dalam DP ?. 7. Berapakah kecepatan aliran dalam DC ?. 8. Berapakah kecepatan aliran dalam annulus DC dan Open Hole ?. 9. Berapakah kecepatan aliran dalam annulus DP dan Open Hole ?. 10. Berapakah kecepatan aliran dalam annulus DP dan casing 13 3/8 ?. 11. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mensirkulasikan lumpur dari dasar lobang kepermukaan (bottoms-up) ?. 12. Berapakah waktu yang diperlukan untuk satu kali sirkulasi penuh (mulai dari permukaan/DP kembali kepermukaan/annulus) ?.

Selamat Mengerjakannya !!!

oooooOOoooo

15

Circulating equipment/hka-apr04

Anda mungkin juga menyukai