DESAIN JARINGAN FIBER OPTIK DI KAMPUS ITS SUKOLILO

Tugas Besar 1 Proyek Telekomunikasi

21 Nopember 2013 Elektro-Teknik Telekomunikasi Multimedia

Fandi Galih Arif

2212105010 2212105069 2212105090

Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Ujian Tengah Semester Genap 2010/2011
Mata Kuliah Dosen Waktu Sifat : Sistem Komunikasi Nirkabel : Achmad Affandi : 100 menit : Buku terbuka

PETUNJUK: Tentukan target nilai yang anda inginkan dengan menentukan bobot soal yang akan
dikerjakan. Maksimal target nilai 100, dari soal terpilih yang akan dikerjakan.

1. Hasil pengukuran penerimaan sinyal rata-rata yang dilakukan di sebuah kota di daerah urban dan rural diperoleh sebagai berikut:

Berapa nilai faktor redaman dan varian untuk masing-masing kondisi tersebut di atas? [4x7.5] (gunakan pendekatan model linear)

Jawaban:
Rural F= 900 MHz Pt= 43 dBm Loss=nx+L0 n= 2,867340692 L0=61,91395 STD =13,9876319 dB Jarak Pr (m) 10log10(d/d0) (dBm) 0,00 50 -20 1,46 70 -21 2,04 80 -22 3,01 100 -33 4,15 130 -28 5,05 160 -39 6,02 200 -33 7,78 300 -38 9,54 450 -47 10,79 600 -47 11,46 700 -54

Loss (dB) 63,00 64,00 65,00 76,00 71,00 82,00 76,00 81,00 90,00 90,00 97,00

Loss'(dB) 61,91395 66,10394 67,76677 70,54551 73,81265 76,39832 79,17706 84,2262 89,27534 92,85776 94,77735

Loss+Xt (dB) 54,69526729 72,80508592 63,20783054 72,0388822 75,54935656 84,50861591 76,98638816 86,85431539 86,42849342 98,98627864 87,13793792

Xt -7,22 6,70 -4,56 1,49 1,74 8,11 -2,19 2,63 -2,85 6,13 -7,64

1,179499 4,426569 7,655005 29,75148 7,911013 31,37878 10,09373 10,40837 0,525137 8,166768 4,940181

800 1000 1300

12,04 13,01 14,15

-60 -51 -60

103,00 96,44017 96,58146925 94,00 99,21892 96,24123486 103,00 102,4861 103,224082

0,14 -2,98 0,74 MSE =

43,0313 27,23708 0,264135 13,35493

Urban F= 900 MHz Pt= 43 dBm Loss=nx+L0 n= 4,381653546 L0= 61,97053 STD =13,9876319 dB Jarak Pr (m) 10log10(d/d0) (dBm) 0,00 50 -20 1,46 70 -23 2,04 80 -25 3,01 100 -38 4,15 130 -34 5,05 160 -47 6,02 200 -42 7,78 300 -50 9,54 450 -62 10,79 600 -64 11,46 700 -71 12,04 800 -78 13,01 1000 -71 14,15 1300 -81

Loss (dB) 63,00 66,00 68,00 81,00 77,00 90,00 85,00 93,00 105,00 107,00 114,00 121,00 114,00 124,00

Loss'(dB) 61,97053 68,37335 70,91436 75,16062 80,15322 84,10445 88,35071 96,06642 103,7821 109,2565 112,1899 114,7309 118,9772 123,9698

Loss+Xt (dB) 63,20886332 66,17939541 72,21712944 75,16061977 78,0868152 84,895517 91,54910254 95,45176793 114,3997589 107,2877723 109,7023539 114,8516358 124,1902545 122,2122248

Xt 1,24 -2,19 1,30 0,00 -2,07 0,79 3,20 -0,61 10,62 -1,97 -2,49 0,12 5,21 -1,76 MSE =

1,059812 5,632802 8,493487 34,09836 9,942813 34,75751 11,22727 9,402933 1,48321 5,091845 3,276505 39,30169 24,77207 0,000915 13,46723

Rural F= 1800 MHz Pt= 43 dBm Loss=nx+L0 n= 2,972028425 L0= 67,80521 STD = 14,47468423 dB Jarak Pr (m) 10log10(d/d0) (dBm) 0,00 50 -26 1,46 70 -27 2,04 80 -28 3,01 100 -39 4,15 130 -34

Loss (dB) 69,00 70,00 71,00 82,00 77,00

Loss'(dB) 67,80521 72,14817 73,87171 76,7519 80,13833

Loss+Xt (dB) 67,80520518 66,0208153 69,20997553 76,95947134 79,74402232

Xt 0,00 -6,13 -4,66 0,21 -0,39

1,427535 4,614643 8,246713 27,54253 9,849122

160 200 300 450 600 700 800 1000 1300

5,05 6,02 7,78 9,54 10,79 11,46 12,04 13,01 14,15

-46 -39 -45 -54 -55 -61 -67 -58 -67

89,00 82,00 88,00 97,00 98,00 104,00 110,00 101,00 110,00

82,81841 85,6986 90,93208 96,16556 99,87878 101,8685 103,592 106,4722 109,8586

79,25774363 88,91140338 93,47325155 95,87077338 101,2155532 107,0082154 111,4363942 104,9107269 114,565465

-3,56 3,21 2,54 -0,29 1,34 5,14 7,84 -1,56 4,71 MSE =

38,2121 13,67964 8,597102 0,696284 3,529809 4,543479 41,06255 29,94482 0,01999 13,71188

Urban F= 1800 MHz Pt= 43 dBm Loss=nx+L0 n= 2,972028425 L0= 67,80521 STD = 14,47468423 dB Jarak Pr (m) 10log10(d/d0) (dBm) 0,00 50 -26 1,46 70 -29 2,04 80 -30 3,01 100 -43 4,15 130 -39 5,05 160 -52 6,02 200 -46 7,78 300 -54 9,54 450 -66 10,79 600 -68 11,46 700 -75 12,04 800 -81 13,01 1000 -74 14,15 1300 -84

Loss (dB) 69,00 72,00 73,00 86,00 82,00 95,00 89,00 97,00 109,00 111,00 118,00 124,00 117,00 127,00

Loss'(dB) 67,77856 73,88607 76,30989 80,3603 85,12264 88,89163 92,94205 100,3019 107,6618 112,8836 115,6817 118,1055 122,156 126,9183

Loss+Xt (dB) 71,79267228 57,17787807 71,81990095 80,36030409 95,4341002 93,05452801 80,05448746 112,8907944 98,12931007 101,5865494 115,8508655 116,7256941 120,5033399 127,0950927

Xt 4,01 -16,71 -4,49 0,00 10,31 4,16 -12,89 12,59 -9,53 -11,30 0,17 -1,38 -1,65 0,18 MSE =

1,491924 3,557277 10,95535 31,80617 9,750891 37,31214 15,53977 10,90256 1,790906 3,548135 5,374354 34,74458 26,58397 0,006675 13,81176

2. Perlu disiapkan rancangan dasar layanan CDMA di kota no. 1 tersebut. Layanan seluler ini dirancang untuk penduduk 1 juta orang, dengan luas wilayah 200 km2. Sebagian wilayah (50%) adalah urban dan banyak gedung bertingkat (perkantoran, bisnis dan apartemen) terletak di pusat wilayah, sisanya merupakan ruang pendukung kota: pertanian, peternakan, hutan, kota, wisata dll. Buat asumsi yang diperlukan untuk perancangan ini, agar dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Data spesifikasi teknis dari perangkat Sistem Cellular dari tugas I dapat digunakan. Jika sistem dioperasikan pada frekuensi 850 MHz, dengan ketersediaan frekuensi 5 MHz, dengan C/I 18 dB, berapa jari-jari jangkauan BTS ini dirancang untuk ke dua jenis wilayah di kota tersebut agar diperoleh jumlah BTS yang ideal. Untuk membantu menyelesaikan permasalahan diatas dapat digunakan pendekatan rumus perhitungan rugi-rugi (Loss, L) berikut: L = L(d0) + n 10log(d/d0) + X dimana L(d0) adalah loss pada jarak referensi, dapat dipilih sebarang jarak > medan jauh. L(d0) = 20 log (fc)+20 log(d0)-27.56-Gtotal X : variabel acak berdistribusi Lognormal (dB) Fc: frekuensi kerja (MHz), d: jarak BTS dan terminal (m), d0 : jarak referensi (LOS) Dengan alokasi spektrum frekuensi yang diperoleh, berapa kapasitas pelanggan yang diharapkan dapat dilayani oleh operator pada saat yang sama? i. Hitung jumlah sel yang dapat dibangun di wilayah tersebut (perhatikan jenis wilayah: urban dan rural/suburban). ii. Hitung intensitas trafik yang mampu dilayani tiap sel, konversikan ke jumlah pelanggan yang dapat dilayani setiap sel pada saat yang sama. Asumsi trafik gunakan sistem loss Erlang B, dengan GOS 2%. iii. Hitung total jumlah pelanggan yang dapat dilayani dalam sistem tersebut.

Parameter Perencanaan Alokasi Spektrum Frekuensi Bandwidth frekuensi yang dialokasikan untuk jaringan CDMA2000 adalah sebesar 5 MHZ pada frekuensi frekuensi 850 MHz. Perencanaan daerah layanan Perencanaan jaringan dilakukan di Surabaya Timur, Selatan dan Pusat yang mempunyai luas 174,83 km2, dengan rincian tiap daerah sebagai berikut : Wilayah Surabaya Pusat Surabaya Timur Surabaya Selatan TOTAL Jumlah Penduduk Total 133.846 51.055 100.148 746.667 Luas Wilayah Total (km2) 14,78 91,19 68,86 174,83

Pemetaan Wilayah

Parameter-parameter yang digunakan dalam perancangan CDMA ini adalah Perencanaan Kebutuhan Prediksi pertambahan jumlah pelanggan untuk lima tahun Prediksi Pertambahan Penduduk Po (jumlah penduduk tahun 2014)= 1000000 jiwa fp = 1,2 % n=5 Pn = Po(1+ fp)n = 1000000 (1 + 1,2 %)5 = 1061457,38 =1061458 jiwa Jumlah pelanggan tahun 2019 (tahun prediksi) dengan asumsi 40% dari jmlah penduduk =424583,2 = 424584 jiwa Perhitungan Calon Pelanggan Suara dan Data Distribusi pelanggan pada masing-masing wilayah suburban dan urban adalah : Suburban 50% dengan luas 87,415 km2 Urban 50% dengan luas 87,415 km2 Persentase penggunaan layanan suara dan data adalah : Layanan suara : 30% dari pelanggan adalah pemakai layanan suara

 Layanan data : 100% dari pelanggan adalah pemakai layanan data Dengan distribusi tersebut didapat estimasi pelanggan seperti tabel dibawah ini : Jenis Layanan Suara Data Jumlah Pelanggan Sub Urban Urban 63.688 63.688 212.292 212.292 Total Pelanggan 127.376 424584

Parameter Awal Estimasi Trafik Syarat GOS Throughput data pada jam sibuk BHCA per subscriber Rate suara Faktor aktifitas suara Faktor aktifitas data Call Holding Time per subscriber Kebutuhan Trafik Suara Avoice/subs = Avoice/subs = Avoice/subs = 3,5 x 10-3Erlang untuk wilayah sub urban Aoffered= Avoice/subs x Pv Aoffered= 3,5 x 10-3 x 127.376 Aoffered= 446 Erlang Jumlah kanal untuk sub urban N= 460 untuk wilayah urban Aoffered= Avoice/subs x Pv Aoffered= 3,5 x 10-3 x 127.376 Aoffered= 446 Erlang Jumlah kanal untuk sub urban N= 460

2% 87,54 kB/BH/Subs 0,35 call/BH/Subs 9600 bps 0,4 1 90 detik

Offered Trafiksuara= 460 x Rvbps=460x9.6 kbps=4.416 kbps untuk layanan suara pada daerah urban yaitu :

Offered Trafiksuara= 460 x Rvbps=460x9.6 kbps=4.416 kbps Total offered traficvoice= 4.416+4.416 = 8.832 kbps Kebutuhan Trafik Data Daerah Sub Urban offered trafficdata = offered trafficdata = offered trafficdata = 41.297,8 kbps Daerah Urban offered trafficdata = offered trafficdata = offered trafficdata = 41.297,8 kbps Total Kebutuhan Trafik Total offered traffic = offered traffic data real + offered traffic voice = 82.595,6+ 8.832 = 91.427,6 kbps Perhitungan total offered trafik per site
( * + ) ( )

Dengan menggunakan 3 frekuensi carrier maka jumlah kanal per sektor menjadi 207 kanal per sel. Total offered traffic = N x data rate(bps/sektor) = 207 x 9600 = 1987,2 kbps Total offered traffic untuk 3 sektor = 1987,2 kbps x 3 = 5961,6 kbps PERHITUNGAN LINK BUDGET Parameter-parameter perhitungan berdasarkan spesifikasi perangkat yang digunakan Frekuensi Daya Pemancar Base station (BS) = 20 Watt = 43 dBm = 850 MHz

Mobile station (MS) = 23 dBm Sensitivitas Penerima Base station (BS) = -127 dBm

Mobile station (MS) = -124 dBm

Gain Antena Base station (BS) = 17 dB (antena sektoral)

Mobile station (MS) = 0 dB Rugi-rugi Penetrasi (rugi-rugi sepanjang lintasan propagasi) Base station (BS) = 10 dB

Mobile station (MS) = 0 dB Ketinggian antena Base station (BS) = 60 meter

Mobile station (MS) = 1,5 meter Rugi-rugi kabel dan konektor Base station (BS) = 2 dB

Mobile station (MS) = 0 dB Interferensi dan margin RF = 7 dB

Forward Link Budget (Downlink) Maximum Allowable Path Loss (MAPL) MAPL = EIRP sensitivityMS External losses + GMS = (PBS Rugi-rugi kabelBS + GBS) sensitivityMS (Interferensi&margin RF + rugi-rugi penetrasiBS) + GMS

= (43dBm 2 + 13,2) (-124) (7 + 10) + 0 = 161,2 dB Radius sel L(d0) = 20 log (fc) + 20 log (d0) 27,56 = 20 log (850) + 20 log (1) 13,35 = 45,2 dB L urban(dB) = L(d0) + n 10 log (d/d0) 161,2 = 45,2 + 3,5 10 log (d/1) 116 = 35 log d log d = 3,3 d = 2057,9 m = 2,06 km L rural (dB) = L(d0) + n 10 log (d/d0) 161,2 116 log d d = 45,2 + 2,6 10 log (d/1) = 26 log d = 4,46 = 28.840,3 m = 28,8 km

Luas daerah jangkauan Urban r= 0,5 x d Lsel = r2 = 3,14 x (1,023)2 = 3,32 km2 Rural Lsel = d2 = 3,14 x (28,8)2 = 35882,7 km2 Jumlah sel Untuk wilayah urban : Nsel (urban) = Untuk wilayah sub-urban : Nsel (urban) =

Perhitungan sel berdasarkan trafik yang ditawarkan = = 16 sel Maka, untuk memenuhi layanan suara dan data sesuai dengan kebutuhan trafik pelanggan digunakan 16 BTS. Reverse Link Budget (Uplink) MAPL = EIRP Rx Sensitivity External Losses + Grx = (PMS + GMS LMS) - Sensitivity (Fading Margin + Loss Penetrasi) + GBS = (23 + 0 0) (-127) (7 + 10) + 17 = 150 dB

 KONFIGURASI JARINGAN

Konfigurasi jaringan Keterangan : : Lokasi MSC (Mobile Switching Center) : Lokasi BSC (Base Station Controller) : Lokasi BTS (Base Transceiver Station) : Backbone (fiber optik) Media transmisi antara MSC dan BSC menggunakan fiber optik indoor

Jalur fiber optik setiap BTS ke BSC

DESAIN BACKBONE 1) Posisi Perangkat Mobile Switching Center (MSC) Posisi : Jalan Sulawesi Base Station Controller (BSC) Posisi : Jalan Sulawesi Base Transceiver Station (BTS) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BTS BTS 1 BTS 2 BTS 3 BTS 4 BTS 5 BTS 6 BTS 7 BTS 8 BTS 9 BTS 10 BTS 11 BTS 12 BTS 13 BTS 14 BTS 15 BTS 16 Lokasi Jl. Dupak Jl. Tembaan Jl. Kenjeran Jl. Prof Dr Mustofa Jl. Sulawesi Jl. Kupang Gunung Raya Jl. Gunung Sari Jl. Jagir Wonokromo Jl. Manyar Rejo Jl. Raya Mulyosari Jl. Semolowaru Jl. Medokan ayu Jl. Raya Rungkut Industri Jl. Siwalankerto Jl. Balas Klumprik Jl. Menganti Panjang Fiber(KM) (dari BSC) 5,6 5,2 5,7 4,4 0,1 4 5,2 3,5 4,2 6,3 7,6 11 8,3 7,9 10,4 8,6

4) Perhitungan Link Budget Parameter Link budget Ptx Psensitivity Loss Konektor Loss Splicer Redaman Serat Optik Margin Splicing setiap jarak 2Km Konektor yang digunakan 2 buah, untuk transmitter dan receiver = -2 dBm = -15 dBm = 0,2 dB/konektor = 0,02 dB/splicer = 0,23 dB/km = 6 dB

BSC BTS1 : Jarak 5,6 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 2 x 0,02 dB + 5,6 x 0,23 dB = 1,728 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,728 dBm 6dB = -9,728dBm

BSC BTS2 : Jarak 5,6 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 2 x 0,02 dB + 5,2 x 0,23 dB = 1,636 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,636 dBm 6dB = -9,636dBm

BSC BTS3 : Jarak 5,7 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 2 x 0,02 dB + 5,7x 0,23 dB = 1,751 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin

= -2 dBm 1,751 dBm 6dB = -9,751dBm

BSC BTS4 : Jarak 4,4 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 2 x 0,02 dB + 5,6 x 0,23 dB = 1,452 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,452 dBm 6dB = -9,452dBm

BSC BTS5 : Jarak 0,1 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 0 x 0,02 dB + 0,1 x 0,23 dB = 0,423 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 0,423 dBm 6dB = -8,423dBm

BSC BTS6 : Jarak 4 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 2 x 0,02 dB + 4 x 0,23 dB = 1,36 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,36 dBm 6dB = -9,36dBm

BSC BTS7 : Jarak 5,2 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 2 x 0,02 dB + 5,6 x 0,23 dB = 1,636 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,636 dBm 6dB

= -9,636dBm

BSC BTS8 : Jarak 3,5 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 1 x 0,02 dB + 3,5 x 0,23 dB = 1,225 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,728 dBm 6dB = -9,225 dBm

BSC BTS9 : Jarak 4,2 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 2 x 0,02 dB + 4,2 x 0,23 dB = 1,406 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,406 dBm 6dB = -9,406dBm

BSC BTS10 : Jarak 6,3 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 3 x 0,02 dB + 6,3 x 0,23 dB = 1,909 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 1,909 dBm 6dB = -9,909dBm

BSC BTS11 : Jarak 7,6 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 3 x 0,02 dB + 7,6 x 0,23 dB = 2,208dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 2,208 dBm 6dB = -10,208dBm

BSC BTS12 : Jarak 11 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 6 x 0,02 dB + 11 x 0,23 dB = 3,05 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 3,05 dBm 6dB = -11,05dBm

BSC BTS13 : Jarak 8,3 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 5 x 0,02 dB + 8,3 x 0,23 dB = 2,409 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 2,409 dBm 6dB = -9,728dBm

BSC BTS14 : Jarak 7,9 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 3 x 0,02 dB + 7,9 x 0,23 dB = 2,277 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 2,277 dBm 6dB = -10,277dBm

BSC BTS15 : Jarak 10,4 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 6 x 0,02 dB + 10,4 x 0,23 dB = 2,912 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 2,912 dBm 6dB = -10,912dBm

BSC BTS16 : Jarak 8,6 km

Loss Total loss = total loss konektor + total loss splicer + redaman serat optic = 2 x 0,2dB + 5 x 0,02 dB + 8,6 x 0,23 dB = 2,478 dB Perhitungan Prx Prx = Ptx Total Loss -margin = -2 dBm 2,478 dBm 6dB = -10,478dBm Tabel Perhitungan Prx

Prx minimum Prx maximum Prx rata-rata

: -11,05 dBm : -8,423 dBm : -9,866 dBm

Jadi semua nilai Prx masih dalam jangkauan sensitivitas (-15 dBm), sehingga memenuhi karakteristik sistem.

3. Untuk memenuhi perangkat BSS, berapa kebutuhan perangkat (BSS, antena, sistem transmisi, dll.) minimal yang diperlukan di: (perhatikan arsitektur sistem selluler tersebut i. Setiap BTS ii. Sentral Operasi Jaringan (OMC/NOC) SPESIFIKASI ALAT 1. BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) HUAWEI BTS3606 V200R002

Technical Specifications Item Cabinet dimensions (height x width x depth) Specifications 1,400 mm (55.12 in.) x 600 mm (23.62 in.) x 650 mm (25.59 in.) A fully equipped cabinet: < 250 kg Cabinet weight (551.25 lb) An empty cabinet: <150 kg (330.75 lb) 220 V AC/110 V AC (power input when the SIDEPOWER is configured) Power supply 48 V DC (ranging from 40 V DC to 60 V DC) +24 V DC (ranging from +21 V DC to

+29 V DC) Power consumption 3400 W

Ambient temperature 5C to +50C (23F to 122F) Relative humidity Equipment room noise 5% to 95% 65 dBA (varies with the ambient temperature) Availability 99.999% Reliability MTBF 100,000 hours MTTR 1 hour

Capacity Specifications The maximum capacity of one BTS3606 cabinet is 6 sector carriers. Equipped with multi-channel modules, the BTS3606 can provide 18 sector carriers. The BTS3606 supports two types of channel processing boards: CCPM and CECM. The former supports CDMA2000 1X protocols, and the latter supports CDMA2000 1xEVDO protocols. Transmitter and Receiver Specifications This section provides the specifications of the BTS3606 transmitters and receivers operating in different bands. Transmitter and Receiver Specifications in Band Class 0 Specifications of BTS3606 transmitters operating in band class 0 Item Operating band Channel bandwidth Channel precision Frequency tolerance Transmit power Specifications 869 MHz to 894 MHz 1.23 MHz 30 kHz !0.05 ppm 60 W

Specifications of BTS3606 receivers operating in band class 0

Item Operating band Channel bandwidth Channel precision Signal receiver sensitivity

Specifications 824 MHz to 849 MHz 1.23 MHz 30 kHz Better than 128 dBm

Transmitter and Receiver Specifications in Band Class 1 Specifications of BTS3606 transmitters operating in band class 1 Item Operating band Channel bandwidth Channel precision Frequency tolerance Transmit power Item Operating band Channel bandwidth Channel precision Signal receiver sensitivity Specifications 1930 MHz to 1990 MHz 1.23 MHz 50 kHz !0.05 ppm 40 W Specifications 1850 MHz to 1910 MHz 1.23 MHz 50 kHz Better than 127 dBm

Transmitter and Receiver Specifications in Band Class 5 Specifications of BTS3606 transmitters operating in band class 5 Item Operating band Channel bandwidth Specifications 450 MHz to 470 MHz 1.23 MHz

Channel precision Frequency tolerance Transmit power

25 kHz, 20 kHz 0.05 ppm 60 W

Specifications of BTS3606 receivers operating in band class 5 Item Operating band Channel bandwidth Channel precision Signal receiver sensitivity Specifications 450 MH`z to 460 MHz 1.23 MHz 25 kHz, 20 kHz Better than 127 dBm

2. ANTENA

The 5G-17SV model is a sector antenna of TechnoLogic series, working in 5 GHz band. Thanks to special construction the antenna radiates the beam with vertical polarization typical for sector antennas. The antenna can be used in areas with other wireless networks working simultaneously in 5 GHz band. Use of four sector antennas instead of a single omnidirectional device significantly reduces interferences coming from other networks. Specifications

Name Code Gain [dBi] Frequency range [GHz] Polarization Certificates Housing Shielding sheet Shape Front/back ratio [dB] Horizontal beam [] Vertical beam [] VSWR Tilt adjustment [] [] Impedance [] Connector Dimensions [mm] Weight [kg] Resistance to wind [km/h] Ingress protection class

Technologic 5G-17SV A73513 17 +/- 4 5.15 - 5.75 Vertical CE 1471 UV-resistant PS plastic Aluminum Rectangle >30 90 9 <1.5 +/- 30 50 N/f 550 x 85 1.0 150 IP66

Dalam perancangan jaringan ini kita membutuhkan 3 buah antenna dalam setiap BTS, alasannya karena kita menggunakan sistem pensektoran 120 sehingga dalam satu sel menggunakan 3 buah sektor.

3. MOBILE STATION (MS)

Spesifikasi Produk:

- Jaringan : CDMA - Frekuensi CDMA : 450/800/1900 Mhz - Koneksi : SMS/Voice/PDN - Sensitivitas CDMA : -124 dBm - CDMA : 2000 1X RTT - Waktu akuisisi : 35s/2s - Batere : 3.7 Vdc Li-Ion 800 mA - Dimensi : 100 x 80 x 30 mm - Berat : 200 g - Temperatur Operasi : -10oC s/d 65oC - Temperatur Penyimpanan : -10oC s/d 70oC - Kelembaban : 5% - 95% non condensing 4. BASE STATION CONTROLLER (BSC)

Characteristic Maximum Capacity

IP-BSC-DO 2948Mbps (C24 Software release) 1.6 million High Rate Packet Data Air interface (HRPDA) sessions

Storage

30 minutes of Call Detail Log (CDL) data 72 hours of Performance Management data Two weeks of Alarm, Event and Debug Logs

Availability

Zero downtime rolling upgrade 5-Nines Service Availability

Scalability

2-12 Call Processing cards per cage 2-9 cages per IP-BSC-DO

Redundancy

N+1 cage level protection for Access Point

Controllers N+1 card level protection for all Call Processing cards 2N card level

protection for all O&M Cards Chassis (Cage) 12.5U ATCA chassis / 23 rack 16 slots for 8U blades (2 reserved) Frame 3 cages per frame 1800mm (H) x 695mm (W) x 820mm (D) 467kg maximum Cage Cooling Front to rear cooling 6 upper and 3 lower Fan Tray modules per cage Automatic fan speed control: 358.5 (low) 491.7 (low) CFM Operating Temperature Range Short term: -5C to 55C Nominal: 5C to 40C Cage Power Dual redundant -48VDC / 25A inputs + 15A input for peripherals Input voltage range from -40VDC to -60VDC Power

consumption less than 2500 watts per cage Network Interconnect Customer selectable options: Cabled

(1000BaseT) or Optical (1000bSX) Gigabit Ethernet Regulatory Compliance Designed for NEBS/ETSI compliance RoHS (5 of 6) compliant

Dalam perancangan jaringan ini menggunakan sebuah BSC dalam setiap BTS. 5. FIBER OPTIK 1) Spesifikasi Desain Fiber Optik Panjang gelombang Jarak Kapasitas 2) Spesifikasi Perangkat SFP Merupakan hot-pluggable tranceiver yaitu device yang men Transmit / dan mereceive sinyal informasi dengan media fiber optic. SFP dipasang pada port pada modul sebuah : 1550 nm (single mode) : 40 km : 10 Gbps (duplex)

perangkat komunikasi data / telco. Hot-plugable artinya device ini akan auto-detect saat dipasang pada perangkat. Spesikasi dari SFP bergantung pada panjang gelombang yang dibutuhkan yang berhubungan dengan jarak transmisi, besar bandwidht yang sanggup diantarkan dalam satu waktu, jenis / tipe connector (LC / SC), dan bekerja pada single mode atau multimode.

KABEL OPTIK Kabel Optik Yang Digunakan GYTY53 Tipe G.652D

OPTICAL CONNECTOR Merupakan ujung dari fiber optic, terdapat beragam jenis tergantung dengan tipe

perangkat yang terkoneksi.

Optical Connector yang digunakan adalah TIPE LC Spesifikasi:

Insertion Loss 0.20 dB Operating Temperature -40O C - 80O C.

Dalam setiap BTS, kebutuhan kabel optik yang digunakan adalah :

Base Transceiver Station (BTS) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BTS BTS 1 BTS 2 BTS 3 BTS 4 BTS 5 BTS 6 BTS 7 BTS 8 BTS 9 BTS 10 BTS 11 BTS 12 BTS 13 BTS 14 BTS 15 BTS 16 Lokasi Jl. Dupak Jl. Tembaan Jl. Kenjeran Jl. Prof Dr Mustofa Jl. Sulawesi Jl. Kupang Gunung Raya Jl. Gunung Sari Jl. Jagir Wonokromo Jl. Manyar Rejo Jl. Raya Mulyosari Jl. Semolowaru Jl. Medokan ayu Jl. Raya Rungkut Industri Jl. Siwalankerto Jl. Balas Klumprik Jl. Menganti Panjang Fiber(KM) (dari BSC) 5,6 5,2 5,7 4,4 0,1 4 5,2 3,5 4,2 6,3 7,6 11 8,3 7,9 10,4 8,6