Anda di halaman 1dari 10

Diagram Alir Proses Pembuatan Semen :

PENAMBANGAN ( MINING )

PENGERINGAN DAN PENGGILINGAN ( DRYING AND GRINDING ) PEMBAKARAN DAN PENDINGINAN CLINKER ( BURNING AND COOLING ) PENGGILINGAN AKHIR ( FINISHING MILL ) PENGANTONGAN ( PACKING )

Penambangan dan Penyediaan Bahan Baku (Mining)


Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan semen adalah batu kapur (lime stone), sedangkan tanah liat (clay), pasir silica, pasir besi dan gypsum sebagai bahan aditif.

Pengeringan dan Penggilingan Bahan Baku


Pengeringan dilakukan untuk bahan aditif yaitu berupa clay dan silica sand. Sebagai media pemanas digunakan gas panas dari stabilizer yang berasal dari Reinforced Suspension Preheater (RSP). Proses pengeringan berlangsung hingga didapatkan kondisi material keluar dari rotary dryer kandungan airnya kurang lebih 1%.

Untuk proses penggilingan menggunakan alat raw mill. Material digiling dengan menggunakan bolabola baja dengan ukuran tertentu sambil diputar.
Proses ini menggunakan gas panas dari stabilizer yang diambil dari RSP sehingga dalam proses ini berlangsung pula proses pengeringan. Produk yg keluar dibawa dari bagian penggilingan dimasukkan ke dalam dua buah Homogenizing Silo (HS) untuk proses pencampuran bahan baku.

Pembakaran dan Pendinginan Klinker (Unit Burning and Cooling)


Proses pembakaran di kiln terdiri dari proses kalsinasi (yaitu peruraian CaCO3 menjadi CaO dan CO2) dan proses pembentukan mineral-mineral klinker. Temperatur proses di burning zone dapat mencapai 1400C. Karena tingginya temperatur proses, bagian dalam kiln dilapisi dengan bata tahan api (brick). Temperatur kiln shell (dinding luar kiln) dijaga sekitar 200 - 300C.

Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran di RSP dan Kiln adalah IDO (Industrial Diesel Oil) dan batu bara (Coal). IDO digunakan pada saat kiln baru dijalankan (start up). Setelah stabil digunakan batu bara karena harganya relatif murah.

Klinker yang keluar dari kiln dan masuk ke dalam cooler sudah terbentuk padatan dan bersuhu kurang lebih 1000 1200C. Klinker didinginkan dengan proses pendinginan cepat atau mendadak di dalam Air Quenching Cooler (AQC) jenis grate cooler, sehingga suhunya menjadi 120200oC.
Perpindahan panas antara klinker dengan udara pendingin mengakibatkan udara menjadi panas (900950oC). Udara panas ini digunakan sebagai udara sekunder (Secondary Air) yang digunakan untuk pembakaran di kiln dan sebagai udara tersier (Tertiary Air) digunakan untuk pembakaran di RSP dan sebagian lagi dibuang ke cerobong.

Pada tahap ini clinker akan digiling bersama bahan additive lain untuk menjadi semen. Bahan additive itu adalah gipsum, limestone, fly ash, trass, atau pozzolan (hasil sisa material vulkanik). Penambahan bahan-bahan ini tergantung jenis semen yang akan dibuat. Penggilingan clinker bersama bahan lain umumnya masih menggunakan ball mill. Temperatur mill dijaga maksimal 120oC dengan waktu tinggal berkisar 10-25 menit. Setelah melalui serangkaian alat separator semen yang telah halus sebagai produk dikirim ke semen silo.

Semen dari silo dilewatkan ke vibrating screen untuk memisahkan material asing yang terdapat didalam semen, dan kemudian dibawa ke bagian pengepakan (packing). Melalui mesin pengepakan ini semen akan dikemas dalam paper bag dengan berat netto 50kg. Disampiang bag semen, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. juga menyediakan produk kemasan lain yaitu Bulk Cement (semen curah). Semen dari feed bin tidak dimasukkan ke dalam mesin pengepakan tetapi langsung dicurahkan ke truk tangki semen curah dan siap untuk dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai