03.12.0042 Anggoro Nugroho Gede + 03.12.0051 Muhamat Mustofah
03.12.0042 Anggoro Nugroho Gede + 03.12.0051 Muhamat Mustofah
(2.7)
T
n
T
u
.(2.8)
3
2
7 , 1
'
2
2
2
c
w
c
oh
h u
w
u
f
d b
V
A
P T
d b
V
...(2.9)
Perpustakaan Unika
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA 19
TUGAS AKHIR
Evaluasi Hasil Uji Eksperimental Kapasitas Geser dan Puntir Pada Balok Beton
Bertulang
2.2.3 Bagan alir analisis kapasitas puntir
tidak
ya
tidak
ya
Gambar 2.5 Bagan Alir analisis kapasitas puntir
Mulai
V
u
=
2 2
WL P
+
T
u
=Pjarak eksentrisitas
cp
cp c
P
A f
2
12
'
T
n
T
u
2
2
2
7 , 1
oh
h u
w
u
A
P T
d b
V
3
2
'
c
w
c
f
d b
V
3
2
7 , 1
'
2
2
2
c
w
c
oh
h u
w
u
f
d b
V
A
P T
d b
V
+
2
4
15 =66 mm
2
y
1
=150-2
+
2
4
15 =116 mm
2
A
oh
=66116 =7656 mm
2
A
o
=0,857656 =6518 mm
2
P
h
=2 ( ) 116 66+ =364 mm
2
Menghitung penampang beton terhadap T
u
V
c
= d b
f
w
c
12
'
= ) 123 )( 100 (
12
92 , 17
=8678,06 N
3
2
7 , 1
'
2
2
2
c
w
c
oh
h u
w
u
f
d b
V
A
P T
d b
V
3
92 , 17 2
123 100
06 , 8678
85 , 0
) 7656 ( 7 , 1
364 494640
123 100
1564
2
2
2
1,811 N/mm
2
3,422 N/mm
2
Penampang cukup besar
Benda uji B
f
y
=240 MPa
f
c
' =17,92 MPa
P =1,963 kN
V
u
=
2
963 , 1
+
2
86 , 1 697 , 0
=1,629 kN
T
u
=P jarak eksentrisitas
=1,963 0,27 =0,53 kNm
Perpustakaan Unika
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44
TUGAS AKHIR
Evaluasi Hasil Uji Eksperimental Kapasitas Geser dan Puntir Pada Balok Beton
Bertulang
A
cp
=100150 =15.000 mm
2
P
cp
=2(100 +150) =500 mm
2
u
cp
cp c
T
P
A f
2
12
'
( )
KNm T
u
53 , 0
500
000 . 15
12
92 , 17 85 , 0
2
=
0,135 kNm 0,53 kNmTulangan puntir diperlukan
Menghitung properti penampang
x
1
=100-2
+
2
4
15 =66 mm
2
y
1
=150-2
+
2
4
15 =116 mm
2
A
oh
=66116 =7656 mm
2
A
o
=0,857656 =6518 mm
2
P
h
=2 ( ) 116 66+ =364 mm
2
Menghitung penampang beton terhadap T
u
V
c
= d b
f
w
c
12
'
= ) 123 )( 100 (
12
92 , 17
=8678,06 KN
3
2
7 , 1
'
2
2
2
c
w
c
oh
h u
w
u
f
d b
V
A
P T
d b
V
3
92 , 17 2
123 100
06 , 8678
85 , 0
) 7656 ( 7 , 1
364 530000
123 100
1629
2
2
2
1,941 N/mm
2
3,422 N/mm
2
Penampang cukup besar
Perpustakaan Unika
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45
TUGAS AKHIR
Evaluasi Hasil Uji Eksperimental Kapasitas Geser dan Puntir Pada Balok Beton
Bertulang
Benda uji C
f
y
=240 MPa
f
c
' =17,92 MPa
P =1,799 kN
V
u
=
2
799 , 1
+
2
86 , 1 697 , 0
=1,548 kN
T
u
=P jarak eksentrisitas
=1,799 0,27
=0,486 kNm
A
cp
=100150 =15.000 mm
2
P
cp
=2(100 +150) =500 mm
2
u
cp
cp c
T
P
A f
2
12
'
( )
KNm T
u
486 , 0
500
000 . 15
12
92 , 17 85 , 0
2
=
0,135 kNm 0,486 kNmTulangan puntir diperlukan.
Menghitung properti penampang
x
1
=100-2
+
2
4
15 =66 mm
2
y
1
=150-2
+
2
4
15 =116 mm
2
A
oh
=66116 =7656 mm
2
A
o
=0,857656 =6518 mm
2
P
h
=2 ( ) 116 66+ =364 mm
2
Perpustakaan Unika
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46
TUGAS AKHIR
Evaluasi Hasil Uji Eksperimental Kapasitas Geser dan Puntir Pada Balok Beton
Bertulang
Menghitung penampang beton terhadap T
u
V
c
= d b
f
w
c
12
'
= ) 123 )( 100 (
12
92 , 17
=8678,06 N
3
2
7 , 1
'
2
2
2
c
w
c
oh
h u
w
u
f
d b
V
A
P T
d b
V
3
92 , 17 2
123 100
06 , 8678
85 , 0
) 7656 ( 7 , 1
364 486000
123 100
1548
2
2
2
1,779 N/mm
2
3,422 N/mm
2
Penampang cukup besar
Dari hasil analisa menggunakan perhitungan di atas didapatkan kuat
momen puntir nominal T
n
masing masing yaitu sebesar 0,135 kNm untuk
benda uji A, B dan C.Sedangkan momen puntir terfaktor pada penampang T
u
yaitu sebesar 0,491 kNm untuk benda uji A, untuk benda uji B sebesar 0,53
kNm, dan 0,486 kNm untuk benda uji C. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
besarnya kuat momen puntir terfaktor pada penampang lebih besar daripada
kuat momen puntir nominal atau T
u
>T
n
maka diperlukan tulangan puntir.
Dengan menghitung penampang beton terhadap T
u
didapatkan hasil
sebesar 1,811 N/mm
2
untuk benda uji A, untuk benda uji B sebesar 1,941
N/mm
2
, dan benda uji C sebesar 1,779 N/mm
2
yang mana dari ketiga hasil
tersebut lebih kecil sama dengan 3,422 N/mm
2
sehingga penampang
dinyatakan sudah cukup besar.
Perpustakaan Unika
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47
TUGAS AKHIR
Evaluasi Hasil Uji Eksperimental Kapasitas Geser dan Puntir Pada Balok Beton
Bertulang
Pada lendutan 3,875 cm ternyata sengkang dengan jenis A lebih
mampu menerima beban puntir yang lebih besar di bandingkan dengan jenis
sengkang B dan C. Tetapi pada lendutan 7,75 cm sengkang dengan jenis B
ternyata lebih mampu menerima beban puntir yang lebih besar dibandingkan
dengan sengkang jenis A dan C.
Secara garis besar dapat dinyatakan bahwa dalam penelitian tersebut
ternyata gaya geser lebih mampu didukung di bandingkan dengan gaya puntir
hal tersebut ditunjukkan dari besarnya kapasitas beban yang mampu didukung
dari tiap tiap benda uji. Dan dalam hasil evaluasi penelitian ini ternyata
sengkang dengan jenis B mampu menghasilkan kapasitas geser dan puntir
yang lebih besar dibandingkan dengan sengkang dengan jenis A dan C.
Walaupun hasil di dalam evaluasi penelitian ini dinyatakan bahwa
tidak diperlukan sengkang pada analisa hasil kapasitas gesernya, tetapi dengan
adanya penggunaan sengkang pun tidak menjadikan suatu persoalan, karena
dengan adanya sengkang pun juga dapat memberikan peranan secara struktural
dan yang juga tidak lupa mempertimbangkannya dari segi ekonomis.
Tabel 4.7 Perbandingan kuat momen puntir terfaktor dengan kuat momen
puntir nominal
BENDA T
n
T
u
Keterangan Keterangan
UJ I kNm kNm T
u
>T
n
( <3,422 N/mm
2
)
A 0,135 0,491
tulangan torsi penampang
diperlukan cukup besar
B 0,135 0,53
tulangan torsi penampang
diperlukan cukup besar
C 0,135 0,486
tulangan torsi penampang
diperlukan cukup besar
Perpustakaan Unika
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
TUGAS AKHIR
Evaluasi Hasil Uji Eksperimental Kapasitas Geser dan Puntir Pada Balok Beton
Bertulang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam mengevaluasi hasil penelitian ini dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1. Kuat geser yang dipikul oleh benda uji A adalah sebesar 1,6536 kN, untuk
benda uji B sebesar 2,3828 kN, dan untuk benda uji C sebesar 2,0062 kN.
Kuat geser yang terbesar terjadi pada benda uji B dan kuat geser yang
terkecil terjadi pada benda uji A. Dan dapat dinyatakan bahwa sebenarnya
tidak diperlukan sengkang, tetapi dengan adanya penggunan sengkang juga
dapat memberikan peranan secara struktural terhadap balok beton bertulang
yang juga tidak lupa mempertimbangkannya dari segi ekonomis.
2. Hasil dari kapasitas puntir yang dipikul oleh benda uji A adalah sebesar
0,491 kNm untuk benda uji B sebesar 0,53 kNm, dan 0,486 kNm untuk
benda uji C. Sehingga dapat dinyatakan bahwa besarnya kuat momen puntir
terfaktor pada penampang lebih besar daripada kuat momen puntir nominal
atau T
u
>T
n
maka diperlukan tulangan puntir.
3. Hubungan antara kapasitas geser dan puntir secara garis besar dapat
dinyatakan bahwa dalam penelitian tersebut ternyata gaya geser lebih mampu
didukung di bandingkan dengan gaya puntir hal tersebut ditunjukkan dari
besarnya kapasitas beban yang mampu didukung dari tiap tiap benda uji.
Perpustakaan Unika
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49
TUGAS AKHIR
Evaluasi Hasil Uji Eksperimental Kapasitas Geser dan Puntir Pada Balok Beton
Bertulang
4. Adanya variasi bentuk bentuk sengkang mempengaruhi besarnya kapasitas
geser dan puntir.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain yaitu :
1. Penelitian dengan topik semacam ini perlu adanya pengkajian kembali
mengenai jenis variasi sengkang lainnya dan perlu diperhatikannya jarak
sengkang yang optimal sehingga dapat menghemat pemakaian besi tulangan.
2. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan pengkajian bentuk penampang
yang lebih besar dan ekonomis dan penggunaan alat pengujian yang
memiliki kapasitas yang lebih besar.
3. Penelitian dengan topik semacam ini perlu adanya pengkajian kembali
mengenai perbandingan material, pengecoran, pemadatan, dan perawatan
benda uji agar menghasilkan kuat tekan beton yang maksimum.
Perpustakaan Unika
DAFTAR PUSTAKA
Subakti, A, 1995, Teknologi Beton dalam Praktek, J urusan Teknik Sipil FTSP, Institut
Teknologi, Surabaya.
Nawi, E. G., 1998, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Refika Aditama, Bandung.
Tjokrodimuljo, K, 1995, Teknologi Beton, Penerbit Nafiri, Yogyakarta.
Rancangan Standar Nasional Indonesia, 2002, Tata cara perencanaan struktur beton
untuk bangunan gedung, Badan Standardisasi Nasional, J akarta, Indonesia.
McCormac, C., Jack, 2003, Desain Beton Bertulang jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga,
J akarta.
Setiawan, A, 2008, Kapasitas Geser Balok Beton Bertulang Dengan Berbagai Tipe
Tulangan Lateral, Penerbit Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Widianto, D, 2008, Kapasitas Puntir Balok Beton Bertulang Dengan Berbagai Tipe
Tulangan Lateral, Penerbit Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
ACI Committee 318 Structural Building Code, 2005, Building Code Requirement For
Structural Concrete And Commentary (ACI 318M-05), Penerbit ACI Committee
318 Structural Building Code, United State of America.
Basuki, dan Hidayati, N, 2006, Tinjauan Kuat Geser Sengkang Alternatif dan Sengkang
Konvensional Pada Balok Beton Bertulang, Penerbit J urusan Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Perpustakaan Unika