Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN
Kayu

adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan alam.

Penggunaan

konstruksi : Pengetahuan sifat jenis-jenis kayu. Sambungan dan alat penyambung. Pengawetan.

kayu sebagai bahan

SIFAT MEKANIS KAYU


Sifat mekanis kayu sebagai bahan konstruksi : Kayu adalah produk alam, sehingga sifatnya berbeda. kayu tua lebih keras dibandingkan kayu muda. keadaan kayu tidak sama dalam segala arah : Arah longitudinal, makin keatas makin tidak kuat. Arah radial, makin kedalam makin lunak. Dari kedua faktor tsb timbul kesulitan, namun hal ini dapat diatasi dengan cara (asumsi) : Dalam arah longitunal, kekuatannya dianggap sama, dengan alternatif menebang pohon yang cukup umur. Dalam arah radial, kekuatannya dianggap sama, dengan alternatif menebang pohon yang diameternya cukup.

Panjang balok yang dibuat dibatasi. alasan : Kekuatannya tidak merata Transportasi. Ukuran panjang maksimum 4 m. Asumsi yang diambil dalam perhitungan konstruksi : Homogen Hukum Hooke Elastisitas Modulus kenyal dalam tarikan dan tekanan Hipotesa Bernoulli dalam balok terlentur Orthotropi

Ad.1 Homogen
Kayu terdiri dari serat yang tidak dapat disebut homogeny seperti baja, namun dalam praktek dianggap sebagai bahan yang homogeny. Akan tetapi cacat kayu seperti mata kayu perlu diperhatikan dan menyebabkan perbedaan dengan dasar perhitungan yang umum.

Ta rik

Ad. 2 Hukum Hooke / Hubungan


Dalam hubungan antara dan ada 2 (dua) percobaan yaitu : percobaan tarik dan tekan

Lo Reduksi tampang L

Pertambahan tampang

P P Ta rik Tekan

Sehingga dapat digambarkan hubungan

PE El astis Pp Ultimate PE = titik proporsional Pp = titik patah

dianggap linear

Titik proporsional berimpit dengan titik elastis

\1

o
Ta rik

Hukum Hooke

dimana : : L = perpanjangan / perpendekan Lo = panjang semula P = gaya = tegangan = regangan E = elastisitas Menurut penelitian maka : Pada percobaan tarik PE > 75 % Pp (Ppatah) Pada percobaan tekan PE = 75 % Pp

Ad. 3 Elastisitas
Dalam hubungan tegangan dan regangan biasanya kayu bersidar elastis sampai batas proporsional. Dalam perhitungan perubahan bentuk elastis, maka modulus kenyal kayu sejajar serat disepanjang kayu dianggap sama.

Ad.4 Modulus kenyal dalam tarik dan tekan


Meskipun ada perbedaan dalam modulus konyol antara tarik dan tekan adalah penting untuk penggunaan pada teori elastisitas. Dari hasil penelitian, adanya pertentangan yang satu menyebutkan angka modulus kenyal 4 5 % lebih tinggi untuk tarik dan tekan, sedang yang lain angka modulus kenyal 10 % lebih rendah untuk tarik daripada tekan.

Ad. 5 Hipotesa Bernoulli


Anggapan bahwa dalam balok lentur, tampang tetap rata untuk mempermudah perhitungan balok terlentur, akan tetapi menurut penyelidikan memperlihatkan penyimpangan dari linearitas.

Ad.6 Ortotropis
Seperti telah diterangkan bahwa kayu adalah bahan yang tidak isotropis, tetapi untuk keperluan praktis, kayu dapat dianggap ortotropis artinya mempunyai 3(tiga) bidang dimetris elastis yang tegak lurus satu sama lain yaitu arah longitudinal, tangensial dan radial.

KADAR AIR KAYU


Kadar air yang ada pada kayu, akan memberikan efek pada kekuatan kayu. Kayu yang basah lebih lemah dibandingkan kayu yang kering. kayu kering adalah kayu yang mengandung kadar air yang minimum. Pada perencanaan konstruksi kayu hendaknya tetap dipertahankan kadar air kayu, karena hal ini penting pada waktu perhitungan Bila kadar air tidak diperhatikan maka akan menyebabkan efek lendutan yang lebih besar dibandingkan kayu yang kadar airnya dipertahankan. Karena sifat diatas maka konstruksi diklasifikasikan : 1. Konstruksi terlindung 2. Konstruksi yang tidak terlindung (eksposed)

SERAT KAYU

Ada dua macam serat kayu : a. Serat kayu ideal Adalah serat kayu yang sejajar dengan arah tepi kayu.

b. Serat kayu tak ideal Adalah serat kayu yang membentuk sudut dengan tepi kayu.
Apabila kecil, maka dapat kita anggap serat ideal (harga dapat dilihat pada tabel)

Semua rumus mengenai kayu hanya berlaku untuk kayu yang seratnya ideal

Bila garis kerja gaya miring, maka sudut yang diperhitungkan adalah a. Untuk serat ideal

garis kerja gaya

b. Untuk serat tidak ideal


garis kerja gaya

KEKUATAN KAYU

Dalam menentukan kekuatan kayu, segi yang diukur : Terhadap lentur Terhadap tekan Terhadap tarik Terhadap geser Karena kayu merupakan produk alam, maka perlu diadakan pembagian kelas kekuatan kayu : Kelas I, Kelas II, Kelas III, Kelas IV dan kelas jati. Dalam perencanaan konstruksi kayu perlu ditetapkan kelas kayu.

Anda mungkin juga menyukai