PENDAHULUAN
Kayu
Penggunaan
konstruksi : Pengetahuan sifat jenis-jenis kayu. Sambungan dan alat penyambung. Pengawetan.
Panjang balok yang dibuat dibatasi. alasan : Kekuatannya tidak merata Transportasi. Ukuran panjang maksimum 4 m. Asumsi yang diambil dalam perhitungan konstruksi : Homogen Hukum Hooke Elastisitas Modulus kenyal dalam tarikan dan tekanan Hipotesa Bernoulli dalam balok terlentur Orthotropi
Ad.1 Homogen
Kayu terdiri dari serat yang tidak dapat disebut homogeny seperti baja, namun dalam praktek dianggap sebagai bahan yang homogeny. Akan tetapi cacat kayu seperti mata kayu perlu diperhatikan dan menyebabkan perbedaan dengan dasar perhitungan yang umum.
Ta rik
Lo Reduksi tampang L
Pertambahan tampang
P P Ta rik Tekan
dianggap linear
\1
o
Ta rik
Hukum Hooke
dimana : : L = perpanjangan / perpendekan Lo = panjang semula P = gaya = tegangan = regangan E = elastisitas Menurut penelitian maka : Pada percobaan tarik PE > 75 % Pp (Ppatah) Pada percobaan tekan PE = 75 % Pp
Ad. 3 Elastisitas
Dalam hubungan tegangan dan regangan biasanya kayu bersidar elastis sampai batas proporsional. Dalam perhitungan perubahan bentuk elastis, maka modulus kenyal kayu sejajar serat disepanjang kayu dianggap sama.
Ad.6 Ortotropis
Seperti telah diterangkan bahwa kayu adalah bahan yang tidak isotropis, tetapi untuk keperluan praktis, kayu dapat dianggap ortotropis artinya mempunyai 3(tiga) bidang dimetris elastis yang tegak lurus satu sama lain yaitu arah longitudinal, tangensial dan radial.
Kadar air yang ada pada kayu, akan memberikan efek pada kekuatan kayu. Kayu yang basah lebih lemah dibandingkan kayu yang kering. kayu kering adalah kayu yang mengandung kadar air yang minimum. Pada perencanaan konstruksi kayu hendaknya tetap dipertahankan kadar air kayu, karena hal ini penting pada waktu perhitungan Bila kadar air tidak diperhatikan maka akan menyebabkan efek lendutan yang lebih besar dibandingkan kayu yang kadar airnya dipertahankan. Karena sifat diatas maka konstruksi diklasifikasikan : 1. Konstruksi terlindung 2. Konstruksi yang tidak terlindung (eksposed)
SERAT KAYU
Ada dua macam serat kayu : a. Serat kayu ideal Adalah serat kayu yang sejajar dengan arah tepi kayu.
b. Serat kayu tak ideal Adalah serat kayu yang membentuk sudut dengan tepi kayu.
Apabila kecil, maka dapat kita anggap serat ideal (harga dapat dilihat pada tabel)
Semua rumus mengenai kayu hanya berlaku untuk kayu yang seratnya ideal
Bila garis kerja gaya miring, maka sudut yang diperhitungkan adalah a. Untuk serat ideal
KEKUATAN KAYU
Dalam menentukan kekuatan kayu, segi yang diukur : Terhadap lentur Terhadap tekan Terhadap tarik Terhadap geser Karena kayu merupakan produk alam, maka perlu diadakan pembagian kelas kekuatan kayu : Kelas I, Kelas II, Kelas III, Kelas IV dan kelas jati. Dalam perencanaan konstruksi kayu perlu ditetapkan kelas kayu.