Anda di halaman 1dari 17

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PORSENPIN (PEKAN OLAHRAGA DAN SENI NARAPIDANA NASIONAL) SEBAGAI UPAYA MENGUBAH PRESEPSI NEGATIF MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP NARAPIDANA

BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN ILMIAH Diusulkan oleh: Febri Anggih Setiawan Akita Ayu Nadifah Gustiviani Annisa Berlianti (111910101090 / 2011) (111710101089 / 2011) (131710101106 / 2013)

UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2014

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT .................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii RINGKASAN ................................................................................................ iv PENDAHULUAN Latar Belakang ................................................................................................. 1 Tujuan .............................................................................................................. 2 Manfaat ........................................................................................................... 3 GAGASAN Kondisi Kekinian ............................................................................................ 3 Solusi yang Pernah Ditawarkan ...................................................................... 4 Kehandalan Gagasan ....................................................................................... 5 Pihak-pihak yang Terkait ................................................................................ 6 Langkah-langkah strategis yang dilakukan ...................................................... 6 KESIMPULAN .............................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9 LAMPIRAN ................................................................................................... 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. PORSENAP di Lapas kelas 1Cipinang Jakarta ............................. 5 Gambar 2. Band pembukaan Pekan Olah Raga dan Seni Narapidana ............. 5 Gambar 3.Diagram alir proses PORSENPIN................................................... 8

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

iii

Ringkasan Narapidana adalah manusia biasa seperti manusia lainnya hanya karena melanggar norma hukum yang ada, maka dipisahkan oleh hakim untuk menjalani hukuman. Menurut UU No. 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana yang hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan. Dari data Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan, terdapat 142.315 orang Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di Lapas maupun Rutan di Indonesia. Jumlah ini menunjukkan bahwa narapidana yang ada di Indonesia sangat banyak. Upaya yang dilakukan untuk pembinaan narapidana yaitu kegiatan PORSENPIN (Pekan Olahraga dan Seni Narapidana Nasional). Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah presepsi negatif masyarakat terhadap narapidana karena selama ini narapidana dianggap sebagai seorang yang menakutkan dan dipandang rendah oleh masyarakat. Sehingga diperlukan suatu cara agar narapidana tidak direndahkan atau dikucilkan karena narapidana juga bagian dari masyarakat Indonesia. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan bakat dan kemampuan yang dimiliki narapidana dengan tujuan mengubah sudut pandang masyarakat melalui sisi positif yang dimliki narapidana agar dapat diterima oleh masyarakat. Pada umumnya PORSENPIN hanya diadakan oleh LAPAS di masing-masing daerah yang ada di Indonesia yang diikuti narapidana sebagai peserta kompetisi. Hal ini dikarenakan memang belum ada lembaga resmi yang menaungi PORSENPIN untuk dijadikan suatu kompetisi ditingkat nasional Seperti halnya PON ( pekan olah raga nasional). Sehingga masyarakat di Indonesia tetap memandang narapidana sebagai seseorang yang buruk di kalangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu harus ada perhatian lebih dari pemerintah untuk para narapidana agar narapidana tidak dipandang buruk dimasyarakat.

iv

PENDAHULUAN Latar Belakang Narapidana adalah manusia biasa seperti manusia lainnya hanya karena melanggar norma hukum yang ada, maka dipisahkan oleh hakim untuk menjalani hukuman (Dirjosworo, 1992). Menurut UU No. 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan. Terabaikannya pemenuhan hak-hak dasar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), baik yang tercantum dalam UU No. 12 tahun 1995, yang didalamnya juga mencamtumkan 10 prinsip pemasyarakatan, kemudian beberapa hukum internasional seperti Konvensi Hak-hak Sipil dan Politik, Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1955 telah mengeluarkan Standard Minimum Rules for Treatment of Prisoners atau Peraturan-Peraturan Standar Minimum bagi Perlakuan terhadap Narapidana. Tidak dipenuhinya secara ideal hak-hak narapidana ini sesungguhnya merupakan efek kesekian dari begitu kompleksnya masalah yang ada dalam lembaga pemasyarakatan (Manting, L,2007). Dari data Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan, terdapat 142.315 orang Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di Lapas maupun Rutan di Indonesia. Jumlah ini menunjukkan bahwa narapidana yang ada di Indonesia sangat banyak. Upaya yang dilakukan untuk pembinaan narapidana yaitu kegiatan PORSENPIN (Pekan Olahraga dan Seni Narapidana Nasional). Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah presepsi negatif masyarakat terhadap narapidana karena selama ini narapidana dianggap sebagai seorang yang menakutkan dan dipandang rendah oleh masyarakat sehingga diperlukan suatu cara agar narapidana tidak direndahkan atau dikucilkan karena narapidana juga bagian dari masyarakat Indonesia. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan bakat dan kemampuan yang dimiliki narapidana dengan tujuan mengubah sudut pandang masyarakat melalui sisi positif yang dimliki narapidana agar dapat diterima oleh masyarakat.

Narapidana adalah manusia yang juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan ke arah yang positif menjadi lebih produktif dan lebih baik dari sebelumnya. Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan, diharapkan narapida dapat hidup didalam masyarakat secara baik dan bertanggung jawab. Sehubungan dengan hal ini, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan narapidana agar dapat melaksanakan fungsinya dalam kehidupan. Upaya yang dilakukan yaitu kegiatan PORSENPIN (Pekan Olahraga dan Seni Narapidana). Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplor skills yang dimiliki narapidana sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri setelah keluar dari penjara dan tidak dikucilkan saat berada di masyarakat umum. Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional mengamanatkan bahwa tujuan keolahragaan nasional adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan, kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat, dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. Lebih lanjut, undang-undang tersebut memberikan perhatian terhadap pentingnya nilai-nilai olahraga untuk

meningkatkan kesejahteraan individu, kelompok, atau masyarakat yang perlu ditumbuhkembangkan melalui proses yang terencana dan sistematik demi mencapai kualitas hasil yang berkelanjutan. Selain itu, kegiatan kesenian dimaksudkan untuk membina dan mengasah bakat-bakat seni narapidana, sehingga mereka dapat menyalurkan bakat seni yang mereka miliki dan dapat diterima oleh masyarakat setelah keluar dari penjara.

Tujuan Kegiatan PORSENPIN narapidana dapat menunjukkan sisi positif melalui bakat-bakat yang mereka miliki sehingga dapat mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap narapidana serta masyarakat dapat menerima kembali narapidana dengan baik setelah keluar dari penjara.

Manfaat Manfaat yang diperoleh dari kegiatan PORSENPIN (Pekan Olah Raga dan Seni Narapidana Nasional) adalah: 1. Manfaat bagi narapidana yaitu menambah rasa percaya diri serta memiliki tanggung jawab yang tinggi setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan; 2. Manfaat bagi masyarakat yaitu dapat menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat bahwa narapidana juga manusia yang tidak lepas dari kesalahan dan pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup bermasyarakat; 3. Manfaat bagi bangsa Indonesia yaitu tindakan kriminalitas yang ada di Indonesia dapat menurun dengan adanya kegiatan ini karena narapidana sudah mendapatkan pembelajaran dari segi moral dan sosial.

GAGASAN Kondisi Kekinian Kondisi kebebasan menentukan kehendak (deprivation of autonomy) dan kehilangan rasa aman (deprivation of security). Kondisi ini diperparah dengan derita dengan tidak mendapatkan kesempatan yang sama diluar, hal demikian dapat membentuk dekonstruktif bagi kondisi kejiwaan seseorang narapidana. Pemasyarakatan itu sendiri sebagai sebuah proses Reintegrasi sosial. Beranjak dari pemikiran diatas nampaknya usaha-usaha pembinaan yang dilakukan dengan tujuan mengurangi dampak negatif dari narapidana. Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan Pertandingan Olahraga dan Seni antar warga binaan pemasyarakatan yang digelar setidak-tidaknya setiap tahun sekali dihampir seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia untuk memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan yang jatuh tanggal 27 april. Selain itu kegiatan pertandingan olahraga dan seni ini juga digunakan sebagai upaya untuk lebih meningkatkan potensi-potensi warga binaan pemasyarakatan (Warta

Pemasyarakatan No.25 tahun VIII-Juni 2007).

Solusi yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya Pekan Olahraga dan Seni Narapidana setiap tahunnya sudah dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan disetiap daerah Lembaga Pemasyarakatan. Hal itu dilakukan untuk memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan sebagai bentuk apresiasi Lembaga Pemasyarakatan terhadap narapidana. Prestasi olahraga tak hanya monopoli para atlet. Narapidana yang terampas kebebasanpun berhak menyicipinya. Seperti yang dilakukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Jawa Timur dengan menyelenggarakan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana, sebanyak 273 atlet narapidana dari 37 lembaga pemasyarakatan unjuk diri. "Hadiah utama piala bergilir Menteri hukum dan HAM," kata ketua panitia Porsenap yang juga kepala Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Malang, Widodo Joko Harjono. Kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Sihabuddin mengatakan Pekan Olahraga dan Seni ini menjadi tolok ukur pembinaan narapidana. Seperti pembinaan keolahragaan, rohani dan sosial yang diterapkan di masing-masing lembaga pemasyarakatan. "Berfungsi mengukur pembinaan lembaga pemasyarakatan melalui prestasi olahraga, seni dan agama," ujarnya. Kegiatan ini sekaligus menguji tingkat emosional para narapidana. Lantaran sering kali saat bertanding terjadi persaingan dan gesekan emosi. Pengendalian emosi, katanya, menjadi kunci dalam olahraga. Kegiatan ini juga menjadi ajang sosialiasasi antar narapidana. "Mereka akan saling bercerita tentang pelayanan kesehatan dan pola pembinaan antar lembaga pemasyarakatan," katanya (Widianto, 2010).

Gambar 1. Pekan Olahraga dan Seni Narapidana di Lapas Klas I Cipinang, Jakarta

Gambar 2. Band pembukaan Pekan Olahraga, Seni dan MTQ Antar Narapidana (Porsenap) se-Jabar 2012 Kehandalan Gagasan Dari data Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan, terdapat 142.315 orang Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di Lapas maupun Rutan di Indonesia. Jumlah ini menunjukkan bahwa narapidana yang ada di Indonesia sangat banyak. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk narapidana yang ada di Indonesia agar mereka tidak dipandang negatif oleh masyarakat. Salah satu tindakannya adalah dengan mengadakan PORSENPIN (Pekan Olahraga dan Seni Narapidana Nasional). Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah pandangan negatif masyarakat terhadap narapidana dengan cara menunjukkan bakat dan kemampuan narapidana sebagai sisi positif yang dimiliki narapidana. Sehingga narapidana tidak dipandang buruk oleh masyarakat setelah keluar. Selain itu tujuan diadakannya PORSENPIN secara adalah untuk sebagai memperingati bentuk Hari Bhakti Lembaga

Pemasyarakatan

Nasional

apresiasi

Pemasyarakatan terhadap narapidana.

Pihak-pihak yang Terkait Dalam pelaksanaannya, PKM-GT kami akan bekerja sama dengan pihakpihak terkait yaitu: 1. Pemerintah, dalam hal ini adalah Departemen Hukum dan HAM karena keputusan apakah kegiatan PORSENPIN (Pekan Olahraga dan Seni Narapidana Nasional) dapat terselenggara atau tidak harus mendapatkan persetujuan dari departemen ini. Selain itu informasi-informasi mengenai persyaratan kegiatan harus mendapat persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM agar tidak melanggar pasal-pasal yang sudah diatur; 2. Mahasiswa, dalam hal ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Agar kegiatan PORSENPIN dapat diterima oleh masyarakat; 3. Masyarakat sebagai sumber informasi, karena opini dan masukan dari masyarakat akan membuat kegiatan PORSENPIN dapat diterima oleh masyarakat dan tujuan dari kegiatan PORSENPIN dapat tercapai yaitu mengubah presepsi negatif masyarakat terhadap narapidana.

Langkah-langkah Strategis yang dilakukan Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dala kegiatan PORSENPIN yaitu:
a. Mengadakan

quisioner kepada masyarakat mengenai diadakannya

PORSENAP di tingkat nasional. Hal ini bertujuan untuk melihat ketertarikan masyarakat tentang kegiatan PORSENPIN sehingga

kompetisi ini dapat didukung dan dapat diterima oleh masyarakat.


b. Menampung opini masyarakat sebagai sumber informasi agar kegiatan

PORSENPIN ini dapat diterima oleh masyarakat sehingga tujuan utama kegiatan ini dapat terwujud yaitu mengubah presepsi negatif masyarakat terhadap narapidana.
c. Mencari informasi kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan mengenai

diadakannya kompetisi PORSENPIN. Kegiaatan PORSENPIN tingkat nasional pertama kali diadakan sehingga dibutuhkan informasi yang lengkap dan jelas dari sumbernya dalam hal ini para pegawai LAPAS agar

kompetisi ini dapat berjalan dengan baik, lancar dan dapat di terima baik dari narapidana ataupun dari masyarakat.
d. Mengajukan usulan kepada Departemen Hukum dan HAM mengenai

diadakannya PORSENPIN. Dengan membawa bukti-bukti yang sudah terkumpul berupa informasi, opini, quisioner dan dukungan dari masyarakat maupun pegawai LAPAS serta menunjukkan sisi positif mengenai terselenggaranya kegiatan PORSENPIN ini maka kami meminta agar kegiatan PORSENPIN ini dapat terselenggara sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai.
e. Memberikan

sosialisasi

kepada

masyarakat

tentang

diadakannya

PORSENPIN. Hal ini bertujuan untuk memberikan pandangan kepada Masyarakat tentang kompetisi ini agar masyarakat dapat melihat sisi positif dari narapidana melalui bakat dan kemampuannya sehingga narapidana dapat diterima dimasyarakat.
f. Terselenggaranya kegiatan PORSENPIN secara langsung dan melalui

media televisi, masyarakat dapat melihat secara langsung sisi positif dari narapidana melalui diadakannya kegiatan PORSENPIN dan menilai secara langsung bakat dan kemampuan narapidana dalam berkompetisi.
g. Masyarakat merubah pandangan negatif menjadi positif setelah melihat

bakat dan kemampuan narapidana. Sehingga narapidana dapat di terima kembali oleh masyarakat. Itulah tujuan akhir dari diadakannya kegiatan PORSENPIN secara nasional.

Membuat quisioner mengenai diadakannya PORSENPIN

Masyarakat merubah pandangan negatif menjadi positif setelah melihat bakat dan kemampuan narapidana. Sehingga narapidana dapat diterima kembali oleh masyarakat

Menampung opini masyarakat mengenai PORSENPIN Penyelenggaraan kegiatan PORSENPIN Secara langsung dan media televisi

Mencari informasi dan sumber tentang Pekan Olah Raga dan Seni dari Lembaga Pemasyarakatan

Mengajukan usulan kepada Departemen Hukum dan HAM mengenai PORSENPIN

Memberikan sosialisasi mengenai kegiatan PORSENPIN

Gambar 3. Diagaram alir proses PORSENPIN (Pekan Olahraga dan Seni Narapidan Nasional)

KESIMPULAN Narapidana merupakan seseorang yang berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua setelah mereka keluar dari Lembaga Pemasyarakatan. Dengan adanya PORSENPIN pandangan negatif masyarakat terhadap narapidana dapat berubah. Bakat dan kemampuan narapidana adalah sisi positif yang dimiliki narapidana untuk bisa merubah presepsi negatif masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Warta Pemasyarakatan No.25 Tahun VIII-Juni 2007 [Diakses pada tanggal 15 Maret 2014].

Anonim. 2014. Upacara Pembukaan PORSENAP Tahun 2014. http://UPACARA PEMBUKAAN PORSENAP TAHUN 2014- Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta.htm [Diakses pada tanggal 11 Maret 2014].

Manting, L. 2007. Buku Lembaga Pemasyarakatan dalam Perspektip Sistem Peradilan Pidana. Penerbit; Jakarta: Kemitraan.

Undang undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

Widianto, E. 2010. Lomba Olahraga dan Seni. http:// Lomba Olah Raga dan Seni Narapidana Digelar di Lowokwaru-nusa-Tempo.co.htm [Diakses pada tanggal 11 Maret 2014].

Yulian, T.K. 2012. Elpaska Band Lapas Sukamiskin Launching Album Perdana. http//detik News Elpaska Band Lapas Sukamiskin Launching Album

Perdana.html [Diakses pada tanggal 13 Maret 2014].

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Biodata Ketua Identitas Diri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Febri Anggih Setiawan Laki-laki Teknik Mesin 111910101090 16 Februari 1992 Febri_anggihsetiawan@gmail.com 08563028509

Riwayat Pendidikan SD SDN Klurak 1998-2004 SMP SMPN Candi 2004-2007 SMA SMAN 3 Sidoarjo IPA 2007-2010

Nama Institusi Jurusan Tahun MasukLulus

Penghargaan dalam 10 tahun terakhir No. 1. Institusi Pemberi Penghargaan Lomba medspin kedokteran tahun Fakultas Kedoketeran UNAIR 2009 tingkat 5 besar nasional Lomba voly tahun 2009 juara 3 se- Universitas Kristen Petra gerbang kertasusila Lomba futsal tahun 2011 juar 2 Fakultas Teknologi Pertanian Uiversitas antar fakultas pnyelenggara UKM Jember O Sahara FTP UJ Jenis Penghargaan Tahun 2009/2010

2.

2009/2010

3.

2011/2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat . Jember, 28 Maret 2014 Pengusul,

Febri Anggih Setiawan

10

2. Biodata Anggota 1 Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Akita Ayu Nadifah Perempuan Teknologi Hasil Pertanian 111710101089 Probolinggo, 10 Mei 1993 akita_ayu@yahoo.co.id 082331100465

Riwayat Pendidikan SD SDN 1 Bantaran SMP MTS Unggulan Tunas Bangsa 2005-2008 SMA SMAN 2 Probolinggo IPA 2008-2011

Nama Institusi Jurusan Tahun MasukLulus

1999-2005

Penghargaan dalam 10 tahun terakhir No. 1 Jenis Penghargaan Juara 1 seni drama tetembangan se kota Probolinggo 5 Penyaji terbaik seni drama tetembangan tingkat provinsi Penerima Hibah PKM M Institusi Pemberi Penghargaan Kota Probolinggo Tahun 2009/2010

2 3

Provinsi Jawa Timur Dikti

2009/2010 2013/2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat .

Jember, 28 Maret 2014 Pengusul,

Akita Ayu Nadifah

11

3. Biodata Anggota 2 Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Gustiviani Annisa Berlianti Perempuan Teknologi Hasil Pertanian 131710101071 29 Agustus 1994 gustiviani@yahoo.com 087742155313

Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi SDN 1 Gending SMP SMPN 1 Probolinggo Jurusan Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 SMA SMAN 2 Probolinggo IPA 2009-2012

Penghargaan dalam 10 tahun terakhir No. 1 2 3 Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat . Jember, 28 Maret 2014 Pengusul,

Gustiviani Annisa Berlianti

12

Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

SUSUNAN ORGANISASI

Ketua Febri Anggih Setiawan

Bagian Editor Akita Ayu Nadifah

Bagian Keuangan Guntiviani Anisa Berlianti

Pada penulisan PKM GT tentang kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana dibutuhkan sumber daya manusia yang sesuai untuk ditempatkan pada beberapa posisi. Penentuan posisi ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia yang ada. Susunan organisasi dalam penulisan PKM GT yaitu: 1. Ketua bertugas melakukan koordinasi pada anggotanya yang berkaitan dengan semua kegiatan penulisan kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana; 2. Bagian editor bertugas mengoreksi kembali dan memperbaiki tatacara serta format penulisan gagasan secara benar; 3. Bagian keuangan bertanggungjawab atas segala kegiatan yang berupa pengolahan administrasi.

13

Anda mungkin juga menyukai