Anda di halaman 1dari 28

.

Skenario 1 Belajar Anita baru saja diterima di FK UEJ melalui SNMPTN jalur ujian tulis, namun dia justru menyesal karena tidak sesuai dengan minatnya. Menjadi dokter sebenarnya bukan kenginan dia, teta i karena menuruti keinginan ibunya yang juga seorang dokter. !i sisi lain dia juga merasa bangga karena suda" bisa diterima di rogram yang diminati banyak #alon ma"asis$a. Pada"al #ita%#itanya menjadi seorang a oteker. Selama kegiatan PK& Anita menda atkan in'ormasi ba"$a di FK UNEJ tela" menera kan K(K dengan model embelajaran berdasarkan aradigm baru endidikan dokter. Kurikulum yang di tera kan bukan lagi kurikulum kon)ensional se erti yang dialami ibunya dulu. Kom etensi dokter yang "endak di#a ai dalam kurikulum ini menga#u ada SK!* yang diterbitkan ole" KK*. Model embelajaran di FK UNEJ ini lebi" dikenal dengan strategi P(+ yang meng"aruskan Anita belajar dengan #ara orang de$asa dan ber'ikir kritis. !engan , jum s sebagai langka"%langka" akti)itas belajar, dia berdiskusi dengan teman, tutor, sta' engajar, dan ara akar di FK UNEJ. Meski un di a$al%a$al kulia" Anita merasakan sulit berada tasi dengan lingkungan belajar di kedokteran, ak"irnya setela" - semester dia mulai menikmati dan senang belajar di FK UNEJ. *stila" medis yang sering di gunakan dalam literature justru memoti)asi rasa ingin ta"u Anita. Ketika meng"ada i ermasala"an dalam belajar dia berkonsultasi dengan dosen embimbing akademik untuk menda atkan bimbingan dan ara"an. (a"kan dia sem at mendatangi Unit (imbingan dan Konseling di Uni)ersitas Jember. (a"kan Anita semakin o timis dia akan bisa menyelesaikan endidikannya dengan baik. Terbukti ada semester ini *P semester Anita men#a ai .,/0. *. Klari'ikasi *stila"

1 K(K kurikulum berbasis kom etensi yang menuntut eserta didik lebi" akti' dan mementingkan . as ek utama, yaitu2 sikomotor, a'ekti', dan kogniti'. kurikulum yang disusun berdasarkan elemen%elemen kom entensi yang da at meng"antarkan eserta didik untuk men#a ai ko etensi utama, kom etensi endukung dan kom etensi lain sebagai a met"od o' en3uiry yang di"ara akan. 4 Pedoman Akademik5 meru akan se erangkat ren#ana dan engaturan tentang kom etensi dan"asil belajar yang "arus di#a ai sis$a, rosedur enilaian, kegiatan belajar%mengajar, dan emberdayaan sumber daya endidikan 1 P(+ kurikulum dengan memakai ermasala"an sebagai langka" a$al se"ingga meng"asilkan engalaman baru dan men#etak ma"asis$a untuk ber'ikir kritis dan de$asa. 1 KK* Konsil Kedokteran *ndonesia iala" badan otonom yang menjembatani enerima dengan emberi layanan kese"atan. suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural dan besi'at inde enden yang terdiri atas konsil kedokteran dan konsul kedokteran gigi yang bertugas melakukan embinaan ter"ada enyelenggaraan raktik kedokteran KK* bertanggung ja$ab ke ada residen. !imana KK* mem unyai 'ungsi engaturan, engesa"an, eneta an, serta embinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan raktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu elayanan medis. 1 Adult Learning (elajar se#ara mandiri, antang menyera", bertanggung ja$ab, akti' men#ari in'ormasi, belajar berdasar engalaman, belajar berdasarkan kebutu"an dan se#ara mendalam. adala" metode endidikan yang menitikberatkan keteram ilan untuk mengara"kan diri bedasarkan engalaman dan sesuai kebutu"an dengan memiliki #irri%#iri yaitu bertanggung

ja$ab,berusa"a ingin ta"u,berani mengambil suatu enda at dan bebas menentukan atas ke"endak sendiri 1 Paradigma 6 Kerangka ber'ikir berdasarkan ermasala"an yang nyata. 6 model dalam teori ilmu engeta"uan 6 7ara andang 4 andangan umum5 seseorang ter"ada mem engaru"i roses ber ikir, tinggka" laku, dan sika . 1 Literature Sala" satu sumber edukasi untuk semua kalangan. 1 Critical Thinking 7ara ber'ikir dengan nalar yang selalu ber"ati "ati dalam mengambil ke utusan, tidak lekas er#aya serta tajam dalam enganalisaan, dan da at meme#a"kan ermasala"an se#ara #e at dan e'isien. suatu roses dimana seseorang 8 indi)idu dituntut untuk menginter retasikan dan menge)aluasi in'ormasi untuk membuat sebua" enilaian dan ke utusan berdasarkan kemam uan,meneta kan ilmu engata"uan dan engalaman yang disesuaikan dengan kebutu"an 1 Standart Kom etensi !okter *ndonesia Standar minimal bagi dokter dalam kemam uannya dengan indakan #erdas yang bertanggung ja$ab melalui se erangkat #ara dengan , area kom etensi, yaitu2 -. Komunikasi e'ekti' &. Keteram ilan klinis .. +andasan ilmia" ilmu kedokteran 9. Pengelolaan masala" kedokteran 0. Pengelolaan *n'ormasi :. Area engembangan dan ma$as diri ,. Etika in'ormasi, moral, engutamaan asien dan medikolegal

diri dan lingkungannya yang

a. Metode Belajar i. !e'inisi 7ara yang didalam 'ungsinya meru akan alat untuk men#a ai suatu tujuan yang berlaku bagi sis$a. 4Sumber2 "tt 288e% endidikan.#om85 ii. Ma#am 1 ;eading n re eating 4memba#a n mengulang5 1 Mengingat jika ada in'ormasi 1 Kombinasi ke . nya 1 !iskusi tutor dan akar iii. Tujuan 1 Untuk menda atkan $aktu yang te at mem erole" in'ormasi 4Sumber2 $$$.learn lus.#om5. 1 Tuntutan dunia endidikan kedokteran untuk men#etak lulusan dokter yang #aka , "andal, tangga dan memenu"i standar kom etensi dokter. 1 Mem ermuda" kita dalam mem elajari suatu model ermasala"an. b. Kurikulum i. !e'inisi Susunan ren#ana embelajaran yang suda" terstruktur untuk men#a ai tujuan kom etensi embelajaran bagi ma"asis$a. ii. Ma#am%ma#am -. !itinjau dari konsep dan pelaksanaannya 1 Kurikulum ideal 1 Kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang di#ita%#itakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum 1 Kurikulum aktual 1 Kurikulum yang dilaksanakan dalam roses engajaran dan embelajaran. 1 Kurikulum tersembunyi 4"idden #urri#ulum5 1 Segala sesuatu yang terjadi ada saat elaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum 'a#tual &. (erdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang diajarkan 1 Kurikulum ter isa"% isa" 4se arated #urri#ulum5 1 Kurikulum yang mata elajarannya diran#ang untuk diberikan se#ara ter isa"% isa". 1 Kurikulum ter adu 4integrated #urri#ulum5 1 Kurikulum yang ba"an ajarnya diberikan se#ara ter adu. 1 Kurikulum terkorelasi 4#orelated #urri#ulum5 1 Kurikulum yang ba"an ajarnya diran#ang dan disajikan se#ara terkorelasi dengan ba"an ajar yang lain. .. (erdasarkan pengembangnya dan penggunaannya 1 Kurikulum nasional 4national #urri#ulum5 1 Kurikulum yang disusun ole" tim engembang tingkat nasional dan digunakan se#ara nasional. 1 Kurikulum negara bagian 4state #urri#ulum5 1 Kurikulum yang disusun ole" masing%masing negara bagian. 1 Kurikulum sekola" 4s#"ool #urri#ulum5 1 Kurikulum yang disusun ole" satuan endidikan sekola". c. Paradigma

i. !e'inisi Kerangka ber ikir yang didasarkan ada suatu ermasala"an yang nyata. Pergantian suatu aradigma dengan aradigma yang baru adala" meru akan kejadian ilmia" yang diakibatkan ole" erkembangan8 ertumbu"an ilmu engeta"uan. ii. Perbandingan Paradigma +ama dengan Paradigma (aru a. Aspek Filosofis Kon)ensional 2 Struktur keilmuan yang "asilnya beru a materi elajaran K(K 2Kom etensi lulusan, Standar Kom etensi, struktur keilmuan karakteristik bidang studi, erkembangan sikologi sis$a, standar kom etensi negara lain, erkembangan dan tuntutan masyarakat. b. Aspek Tujuan Kon)ensional 2 Sis$a menguasai materi elajaran, ba"an ajar berdasarkan ada T*U dan T*K, tujuan berdasarkan ada tujuan intruksional, menyiakan sis$a ke jenjang erguruan tinggi. K(K 2 Sis$a men#a ai kom etensi tertentu, ba"an ajar meman'aatkan sumber daya di dalam dan di luar sekola", memberikan bekal akademik untuk melanjutkan ke jenjang endidikan yang lebi" tinggi. c. Aspek Materi Pembelajaran Kon)ensional 2 Materi embelajaran ditentukan emerinta", materi sama untuk semua sekola", target guru menyam aikan semua materi, 'o#us ada as ek kogniti', disusun berdasarkan T*U dan T*K K(K 2 Materi elajaran ditentukan ole" sekiola" berdasarkan standar kom etensi dasar, usat "anya meneta kan materi okok, target guru memberikan engalaman belajar untk men#a ai kom etensi, 'o#us ada kogniti', sikomotorik da a'ekti', disusun berdasarkan karakteristik mata elajaran. d. Aspek Proses Pembelajaran Kon)ensional 2 bersi'at klasikal dengan tujuan menguasai materi elajaran, embelajaran #endrung di kelas, embelajaran mengajar target menyam aikan materi. K(K 2 (ersi'at indi)idual, guru sebagai 'asilitator dan sis$a sebagai subjek didik, metode ber)ariasi, embelajaran berdasarkan ada kom etensi dasar, ada rogram remedial dan engayaan. -. PA;A!*<MA +AMA Suatu #ara ber ikir , #ara andang dari seorang ilmu$an ter"ada suatu masala" yang nyata. 1 efinisi paradigma lama Suatu sistem embelajaran yang masi" menggunakan #ara kon)ensional dimana dosen mem unyai eran utama dalam roses embelajaran. 1 !iri"ciri paradigma lama 1 !osen lebi" banyak melayani ma"asis$a dalam embelajaran 4blog.t .a#.id5 1 Tea#"er #enter 1 Selalu di im in dan dia$ali dengan kulia" dosen 1 Ma"asis$a lebi" asi' 1 Perbedaan paradigma lama ta#un 1$%& dengan ta#un 1$$' -=/& 2 Setia mata kulia" disajikan dalam to ik%to ik dan subto ik,yang masing% masing dijabarkan dalam instruksi umum dan tujuan erilaku k"usus -==9 2 Setia mata kulia" tidak disajikan dalam tujuan instruksi umum mau un tujuan erilaku k"usus se#ara rin#i, dengan "ara an memberi kesem atan ke ada setia rodi kedokteran meramu sendiri matakulia"nya sesuai )isi dan misi 1 Kelebi#an paradigma lama 1 Ma"asis$a menda at ilmu se#ara gamblang dari dosen 4blog.t .a#.id5

1 Tugas dosen sebagai engajar ter enu"i 1 *n'ormasi yang dida at suda" melalui riset 1 Metode to do$n se"ingga lebi" matang 4*m lementasi Manajemen Stratejik 2 !r. Murniarsi A;, M.Pd5 1 Kekurangan paradigma lama 1 Komunikasi terjadi satu ara" 4blog.t .a#.id5 1 Ma"asis$a kurang akti' dalam embelajaran 4blog.t .a#.id5 1 *n'ormasi ter usat dari enjelasan dosen 4blog.t .a#.id5 1 Pema"aman ma"asis$a tergantung ada enjelasan dosen 47oo erati)e +earning 2 Anieta +ie5 1 Mementingkan "asil setela" embelajaran 47oo erati)e +earning 2 Anieta +ie5 &. PA;A!*<MA (A;U Suatu andangan umum yang mendasar yang sangat berbeda dengan kurikulum kon)ensional. -. Paradigma Baru Pendidikan okter KBK Model SP(!)S /.- !e'inisi >arden mengenalkan konse t"e SP*7ES model untuk engembangan kurikulum 4>arden et al -=/95. Konse SP*7ES ini erat "ubungannya dengan engembangan kurikulum berbasis kom etensi 4K(K5. Setela" enulis men#oba mema"ami konse ini, enulis menda atkan ba"$a P(+ meru akan sala" satu kom onen dari "uru' yang ada di SP*7ES yaitu "uru' P, ternyata P(+ ini mem engaru"i "uru'% "uru' yang lainnya misalnya "uru' S (Student Central Learning), "uru' * (Integrated Learning), "uru' S (Systematic), "uru' 7 (Community Based Learning) dan "uru' E (Elective) dengan adanya blok elekti' di P(+.

PENJE+ASAN a. S ? STU E!T CE!T"AL LEA"!I!# Adala" Strategi embelajaran yang menem atkan ma"asis$a sebagai eserta didik 4subyek5 yang akti', mandiri dengan kondisi sikologis sebagai elajar de$sa yang bertanggungja$ab atas embelajarannya. b. P ? $"%BLE& BASE LEA"!I!# Adala" Suatu roses embelajaran yang dia$ali dari masala"%masala" yang ditemukan dalam lingkungan ekerjaan8se"ari%"ari. #. * ? I!TE#"ATE LEA"!I!# Adala" Pembelajaran se#ara menyeluru" dan kontekstual se"ingga menda atkan in'ormasi tidak se otong%se otong saja. d. 7 ? C%&&U!IT' BASE LEA"!I!# Adala" Kurikulum yang "arus beroroentasi ada 'akta real di masyarakat.

e. E ? ELECTI(E Adala" >ak ma"asis$a untuk memili" materi tamba"an sesuai minat,bakat,ke#aka an mereka dan rele)an ter"ada la angan ekerjaan. '. S ? S'STE&ATIC Adala" Kurikulum yang disusun dari tingkatan seder"ana sam ai kom leks. d. KBK i.!e'inisi Suatu konse kurikulum yang menekankan ada engembangan kemam uan melakukan 4kom etensi5 tugas%tugas dengan standart er'ormansi tertentu se"ingga "asilnya da at dirasakan ole" eserta didik beru a enguasaan ter"ada se erangkat kom etensi tertentu tersebut. Man'aat Man'aat dari system K(K antara lain 2 ii. Ma"asis$a se#ara akti' mengembangkan engeta"uan dan ketram ilan yang di elajarinya. iii. Ma"asis$a se#ara akti' terlibat di dalam mengelola engeta"uan. i). Tidak "anya menekankan ada enguasaan materi teta i juga dalam mengembangkan karakter ma"asis$a. ). Proses embelajaran dan enilaian dilakukan saling berkesinambungan dan terintegrasi. )i. 7iri%#iri 1 Menekankan ada keter#a aian kom etensi sis$a baik se#ara indi)idual mau un klasikal 1 (erorientasi ada "asil belajar 1 Penyam aian dalam embelajaran menggunakan endekatan dan metode yang ber)ariasi 1 Sumber belajar bukan "anya guru teta i juga seluru" sumber belajar yang memenu"i edukasi 1 Penilaian menekankan ada roses dan "asil dalam u aya atau en#a aian suatu kom etensi )ii. Tujuan K(K -. Meningkatkan e'isisensi dan e'ekti'itas embelajaran di sekola", baik, $aktu, dana, 'asilitas, mau un tenaga guna men#a ai tujuan se#ara o timal &. Memberikan berbagai ma#am etunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang sedang di elajari dan berbagai bidang keilmuan lainnya. .. Menjadikan sis$a itu akti' dalam belajar dan mengembangkan otensi yang ada dlam dirinya. 9. Mengembangkan indikator untuk setia kom etensi serta kriteria en#a aiannya 4!e diknas,&@@&5 )iii. Kom etensi !asar -5 )actual kno*ledge +) conce,tual kno*ledge -) ,rocedural kno*ledge .) metacognitive kno*ledge. 4Anderson dan Krat"$"ol &@@-2ii5 -. /actual kno*ledge 1 Menyangkut engeta"uan tentang 'itur%'itur dasar yang "arus diketa"ui ole" ebelajar dalam sebua" disi lin keilmuan dan da at digunakan dalam meme#a"kan masala". Jenis kom etensi ini terdiri dari dua, yaitu2 -5 Pengeta"uan tentang terminologi &5 Pengeta"uan tentang detil s esi'ik 4s,eci)ic details) dan 'itur 'itur dasar 40asic elements5. &. Conce,tual kno*ledge 1 Meli uti kom etensi yang menunjukkan ema"aman tata "ubungan antar 'itur dasar dalam suatu struktur yang lebi" luas dan yang memungkinkan ber'ungsinya 'itur%'itur tersebut. Termasuk ke dalam kom etensi ini adala"2 -5 Pengeta"uan tentang klasi'ikasi dan kategori, &5 Pengeta"uan tentang rinsi% rinsi kerja dan generalisasinya, .5 engeta"uan tentang teori, model, aradigma dan struktur dasar.

.. $rocedural kno*ledge 1 Meli uti engeta"uan dan ema"aman bagaimana melakukan sesuatu 4technical kno* ho*5, metode inkuiri, dan kriteria dalam menggunakan keteram ilan, algotima, teknik, dan metode. Termasuk dalam kom etensi ini, yaitu2 -5 engeta"uan tentang keteram ilan k"usus 4su01ect s,eci)ic skills) dan er"itungan er"itungan 4algorithm), &5 engeta"uan tentang teknik dan metode k"usus 4su01ects,eci)ic techni2ues and methods), .5 engeta"uan tentang kriteria enggunaan sebua" rosedur yang te at. !an, metacognitive kno*ledge meru akan kom etensi yang menyangkut tentang engeta"uan ter"ada kognisi se#ara umum dan kesadaran serta mema"ami kognisi diri sendiri. Kom etensi ini meli uti . "al, yaitu2 -5 engeta"uan strategis, &5 engeta"uan tentang tugas%tugas kogniti', termasuk engeta"uan tentang kontekstualitas dan kondisi k"usus, dan .5 engeta"uan tentang diri sendiri. Kelebi#an dan kekurangan Kelebi"an Kekurangan -. Peserta didik da at -. Membutu"kan sumber daya dan mengeks lor otensi dalam 'asilitas 4se erti 2 ruang diskusi, dirinya se#ara o timal. literature, er ustakaan, dll5 &. Peserta didik menjadi lebi" yang sangat banyak. akti' dan mandiri. &. Ma"asis$a dengan #ara belajar .. Penilaian yang dilakukan menggunakan sistem T7+ ditekankan ada roses mengalami kesulitan dalam belajar. men#a ai kom etensi. 9. *lmu yang dida at ole" eserta .. Fasilitas yang di erlukan belum didik lebi" kom leks. merata di seluru" $ilaya" *ndonesia. 9. ;umit dalam enilaian. 0. Ma"asis$a mengalami kebingungan dalam menentukan tujuan belajar. i. *m lementasi -. Penilaian Berbasis Kelas Penilaian berbasis kelas meru akan suatu kegiatan engum ulan in'ormasi tentang roses dan "asil belajar sis$a yang dilakukan ole" guru yang bersangkutan se"ingga enilaian tersebut akan Amengukur a a yang "endak diukurB dari sis$a. Penilaian tersebut dilakukan antara lain meli uti2 enam ilan setia tata muka 4,er)ormance5, kum ulan kerja sis$a 4resume5, enugasan 4,ro1ect5, dan tes tertulis 4,a,er and ,encil test5. &. Kegiatan Belajar Mengajar *Tutorial+ Kegiatan (elajar Mengajar 4K(M5 meru akan roses akti' bagi sis$a dan guru urituk mengembangkan otensi sis$a se"ingga mereka akan Ata"uB ter"ada engeta"uan dan ada ak"irnya Amam uB untuk melakukan sesuatu. Prinsi dasar K(M adala" memberdayakan semua otensi yang dimiliki sis$a se"ingga mereka akan mam u meningkatkan ema"amannya ter"ada 'akta8konse 8 rinsi dalam kajian ilmu yang di elajarinya yang akan mengembangkan kemam uannya untuk ber ikir logis, kritis, dan kreati'. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekola# Prinsi Pengelolaan Kurikulum (erbasis Sekola" ini menga#u ada Akesatuan dalam kebijaksanaan dan keberagaman dalam elaksanaanB. Cang dimaksud dengan Akesatuan dalam kebijaksanaanB ditandai dengan sekola"%sekola" menggunakan erangkat. dokumen

..

K(K yang AsamaB dikeluarkan ole" !e artemen Pendidikan Nasional. Sedangkan AKeberagaman dalam elaksanaanB ditandai dengan keberagaman silabus yang akan dikembangkan ole" sekola" masing%masing sesuai dengan karakteristik sekola"nya. e. PS, *Problem Sol-e ,earning+ i. !e'inisi Suatu roses mental dan intelektual dalam menemukan masala" dan meme#a"kan berdasarkan data dan in'ormasi yang akurat, se"ingga da at diambil kesim ulan yang te at dan #ermat 4>amalik, -==9 2-0-5. ii. +angka"%langka" PS+ 4-5 Merumuskan masala" 2 mengeta"ui dan menemukan masala" se#ara jelas. 4&5 Menelaa" masala"2 menggunakan engeta"uan untuk mem erin#i, menganalisis masala" dari berbagai sudut. 4.5 Merumuskan "i otesis2 berimajinasi dan meng"ayati ruang lingku , sebab akibat dan alternati' enyelesaian. 495 Mengum ulkan dan mengelom okkan data sebagai ba"an embuktian "i otesis2 ke#aka an men#ari dan menyusun data, menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar. 405 Pembuktian "i otesis2 #aka menelaa" dan memba"as data, meng"itung dan meng"ubungkan, keteram ilan mengambil ke utusan dan kesim ulan. 4:5 Menentukan ili"an enyelesaian2 ke#aka an membuat alternati' enyelesaian ke#aka an menilai ili"an dengan mem er"itungkan akibat yang akan terjadi ada setia langka". SUM(E; 2 J. !e$ey 4dalam >udojo, &@@.2-:.5 iii. Tujuan (er"asil tidaknya suatu engajaran bergantung ke ada suatu tujuan yang "endak di#a ai. Tujuan dari embelajaran roblem sol)ing adala" se erti a a yang dikemukakan ole" >udojo 4&@@.2-005, yaitu sebagai berikut. 4-5 Sis$a menjadi teram il menyeleksi in'ormasi yang rele)an kemudian menganalisisnya dan ak"irnya meneliti kembali "asilnya. 4&5 Ke uasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai "adia" intrinsik bagi sis$a. 4.5 Potensi intelektual sis$a meningkat. 495 Sis$a belajar bagaimana melakukan enemuan dengan melalui roses melakukan enemuan. i). Kelebi"an dan Kekurangan a. Kelebi"an metode Problem Sol)ing2 -. !a at membuat eserta didik menjadi lebi" meng"ayati ke"idu an se"ari%"ari &. !a at melati" dan membiasakan ara eserta didik untuk meng"ada i dan meme#a"kan masala" se#ara teram il .. !a at mengembangkan kemam uan ber ikir eserta didik se#ara kreati' 9. Peserta didik suda" mulai dilati" untuk meme#a"kan masala"nya. 0. Metode roblem sol)ing ini menekankan ada enemuan dan eme#a"an masala" se#ara berkelanjutan. Akelebi"an metode ini mendorong sis$a untuk ber ikir se#ara ilmia", raktis, intuiti' dan bekerja atas dasar inisiati' sendiri, menumbu"kan sika objekti', jujur dan terbuka. Sedangkan kelema"annya memerlukan $aktu yang #uku lama, tidak semua materi elajaran mengandung masala" memerlukan eren#anaan yang teratur dan matang, dan tidak e'ekti' jika terda at bebera a sis$a yang asi'. b. Kekurangan metode roblem sol)ing 4-5 Memerlukan #uku banyak $aktu, 4&5 Melibatkan lebi" banyak orang 4.5 !a at menguba" kebiasaan eserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima in'ormasi dari guru, 495 !a at ditera kan se#ara langsung yaitu untuk meme#a"kan masala" f. PB,

i. !e'inisi P(+ P(+ adala" #ara untuk menguba" metode belaja rmengajar dari yang tradisional ke modern, dimana i"ak instruktur yang akti'4 tea#"er%#entered 5, menjadi student%#entered. Metode belajar atau ilmu mendidik 4 edagody5 ini menjadikan masala" sebagai langka" a$al untuk memulai embelajaran, dan menuntut sis$a mam u ber ikir se#ara kritis dan mam u belajar mandiri yang e'ekti'. Menurut (oud dan Felleti 4-==-, dalam Sa tono, &@@.5 menyatakan ba"$a 3$ro0lem Based Learning is a *ay o) constructing and teaching course using ,ro0lem as a stimulus and )ocus on student activity45 !ari masla"%masala" yang diba"as, ma"asis$a di a#u untuk mem elajari masala" tersebut berdasarkan engeta"uan dan engalaman yang mereka unyai sebelumnya 4,rior kno*ledge5. Se"ingga dari ,rior kno*ledge ini akan terbentuk engeta"uan dan engalaman baru. !iskusi dengan menggunakan kelom ok ke#il meru akan oin utama dalam enera an P(+. Penera an metode P(+ ini meru akan suatu bentuk im lementasi team learning dan ersonal may menuju suatu organisasi embelajaran ii. 7iri%#iri (rooks dan Martin 4-==.5, mengemukakan ba"$a P(+ memiliki #iri%#iri sebagai berikut -. Tujuan embelajaran diran#ang untuk da at merangsang dan melibatkan ebelajar dalam ola eme#a"an masala". Kondisi ini akan da at mengembangkan kea"lian belajar dalam bidangnya se#ara langsungdalam mengidenti'ikasi ermasala"an. &. Si'at masala" yang disajikan dalam roses embelajaran adala" berlanjut. !alam "al ini ada dua "al yang "arus ter enu"i2 4a5 masala" "arus da at memun#ulkan konse %konse atau rinsi % rinsi yang rele)an dengan content domain yang diba"as 4b5 ermasala"an "endaknya bersi'at riil se"ingga memungkinkan terjadinya kesamaan andangan antar sis$a. .. Adanya ersentase masala". Para sis$a dilibatkan dalam mem resentasikan ermasala"an se"ingga mereka merasa memiliki ermasala"an tersebut. 9. <uru ber eran sebagai tutor dan 'asilitator, yang bertujuan untuk membantu sis$a untuk menjadi mandiri serta mengembangkan kreati)itas ber ikir sis$a dalam bentuk kea"lian dalam eme#a"an masala". *bra"im danNur 4&@@@5 beserta *smail 4&@@&5, mengemukakan ba"$a P(+ memiliki #iri%#iri sebagai berikut2 -. Mengajukan ertanyaan atau masala" &. (er'okus ada keterkaitan antar disi lin .. Penyelidikan autentik 9. Meng"asilkan roduk8karya dan memamerkannya 0. Kerjasama Sementara itu, menurut Fat"urro"man 4&@@/5 P(+ memiliki #iri%#iri sebagai berikut2 -. (elajar dimulai dengan suatu masala" &. Memastikan ba"$a masala" yang diberikan ber"ubungan dengan dunia nyata sis$a .. Mengorganisasikan elajaran dise utar masala", bukan dise utar disi lin ilmu 9. Memberikan tanggung ja$ab yang besar ke ada ebelajar dalam membentuk dan menjalankan se#ara langsung roses belajar mereka sendiri 0. Menggunakan kelom ok ke#il :. Menuntut sis$a untuk mendemontrasikan a a yang tela" mereka elajari dalam bentuk suatu roduk atau kinerja. iii. Tujuan -. Mema"ami konse Pembelajaran (erdasarkan Masala" Mam u &. Mema"ami langka"%langka" embelajaran berdasarkan masala" di dunia nyata .. Meningkatkan kemam uan sis$a untuk ber ikir kritis, analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternati)e eme#a"an masala" melalui eks lorasi se#ara em iris dalam rangka menumbu"kan sika ilmia". 4Sanjaya, &@@,2&-95

9. Membina ma"asis$a untuk bekerja se#ara koo erati' dalam kum ulan untuk menyelesaikan masala" sebenarnya. 0. Membina kema"iran untuk menjadi ma"asis$a yang mandiri dalam belajar, dalam artian belajar se#ara sendiri dan akti' agar ma"asis$a da at berkembang dengan leluasa. :. Membina kebole"an ma"asis$a untuk ber ikir kritis berkaitan dengan ide dalam eme#a"an masala". ,. Membina ma"asis$a agar terstimulus untuk menyelesaikan ermasala"an di la angan nantinya tem at mereka bekerja, misalnya di ruma" sakit, uskesmas, dll. i). Kelebi"an dan Kekurangan Kelebi"an -. Mengembangkan kemam uan sis$a serta memberikan ke uasan untuk menemukan engeta"uan baru bagi sis$a &. Meningkatkan moti)asi dan akti)itas embelajaran ma"asis$a .. Membantu sis$a dalam mentrans'er engeta"uan sis$a untuk mema"ami masala" dunia nyata 9. Membantu sis$a untuk mengembangkan engeta"uan barunya dan bertanggung ja$ab dalam embelajaran yang mereka lakukan 0. Mengembangkan kemam uan sis$a untuk ber ikir kritis dan mengembangkan kemam uan mereka untuk menyesuaikan dengan engeta"uan baru :. Memberi kesem atan ada sis$a untuk menga likasikan engeta"uan yang mereka miliki di dunia nyata ,. Mengembangkan minat sis$a untuk se#ara terus menerus belajar sekali un endidikan 'ormal berak"ir /. Memuda"kan sis$a dalam menguasai konse konse yang di elajari guna meme#a"kan masala" dunia nyata 4Sanjaya, &@@,2&-/5 Kelema"an -. (ila si$a tidak memiliki minat atau tidak mem unyai ke er#ayaan ba"$a masala" tersebut sulit di e#a"kan maka mereka akan merasakan enggan untuk men#obanya &. Membutu"kan $aktu yang lama dalam menjalankan metode roblem sol)ing .. Tan a adanya ema"aman menga a mereka "arus mem elajari maka mereka tidak ingin mem elajri a a yang ingin mereka keta"ui 4Sanjaya, &@@,2&-=5 ). 7ara Ada tasi ter"ada P(+ -. >arus berani mendemonstrasikan rasa ingin ta"u ter"ada suatu masla" yang di"ada i. &. Meningkatkan dan mem erdalam kemam uan analisis ter"ada masala" yang ada. .. Meningkatkan kema uan komunikasi karena dalam P(+ kita dituntut untuk komunikati'. 9. Mengum ulkan in'ormasi yang dibutu"kan sebanyak%banyaknya. 0. Mengasa" engeta"uan yang dibutu"kan. :. Meng"indari embelajaran dengan model tea#"er #entered. ,. Menera kan roblem nyata. /. <iat belajar. g. !ritical T#inking i. !e'inisi S#"a'ersman 4-==-5 mengatakan ber ikir kritis adala" ber ikir berdasarkan engeta"uan yang sesuai dan da at di er#aya, atau #ara ber ikir yang beralasan, da at digambarkan, bertanggung ja$ab dan ma"ir. !alam engertian ini seorang dikatakan ber ikir kritis bila menanyakan suatu "al dan men#ari in'ormasi dengan te at. Kemudian in'ormasi tersebut digunakan untuk menyelesaikan masala" dan mengelolanya se#ara logis, e'isien, dan kreati', se"ingga da at membuat kesim ulan yang da at diterima akal. Selanjutnya in'ormasi tersebut digunakan untuk meme#a"kan masala" yang di"ada i dengan te at berdasarkan analisis in'ormasi dan engeta"uan yang dimilikinya. ii. 7iri D #iri 7riti#al T"inking Ni#kerson 4-=/,5 ber enda at ba"$a otoritas ada ber ikir kritis, menandai seorang emikir kritis dalam engeta"uan, kemam uan, sika , dan kebiasaan dalam bertindak. Seorang emikir kritis memiliki karakteristik berikut 2

E Menggunakan bukti ilmia" dengan baik dan berimbang E Mengelola ikiran dan menyam aikannya se#ara konsiten dan jelas E Membedakan sesuatu se#ara logis dan in'erens E Menanggu"kan ke utusan bila terda at kurang bukti yang mendukung E Mengerti erbedaan antara memberi alasan dan men#ari alasan E (erusa"a mengantisi asi kemungkinan konsekuensi alternati' ili"an E Mema"ami enda at berdasarkan derajat ke er#ayaan E Men#ari kemiri an dan analogi ada keadaan yang tidak jelas E Mam u belajar se#ara mandiri dan tidak muda" utus asa dalam mengerjakan sesuatu E Menera kan teknik roblem%sol)ing E !a at menyam aikan struktur in'ormal dengan jalan ikiran 'ormal E !a at memberi argumen se#ara lisan bila terda at ketidaksesuaian E Membiasakan meragukan enda at sendiri dan berusa"a mema"aminya E Peka ter"ada erbedaan antara kebenaran dan intensitas E Menyadari ba"$a kemam uan mema"ami sesuatu adala" terbatas E Mengakui kemungkinan enda atnya sendiri keliru Seorang yang ber ikiran kritis menurut 7arrol 4&@@95 memiliki karakteristik berikut adala" seseorang yang E (er ikiran terbuka E Ske tis E ;enda" "ati E (er ikiran bebas E Memiliki moti)asi tinggi iii. Tujuan 7riti#al T"inking 1 Ara"an yang te at dalam ber ikir dan bekerja 1 Menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dg lebi" akurat 1 Mandiri 1 !a at memenu"i Standar Kom etensi !okter 1 Menjadi lebi" inisiati' i). Strategi Fa#ione 4&@@95 mengemukakan : langka" dalam ber ikir e'ekti' dan roblem%sol)ing, yaitu 2 -. *denti'ikasi masala" &. Meneta kan8mende'inisikan keadaan8konteks .. Mengusulkan bebera a alternati' ili"an 9. Menganalisis ili"an untuk menda atkan yang terbaik 0. Membuat da'tar alasan se#ara jelas :. Melakukan koreksi diri +yn#" dan Fol#ott 4&@@-5 mengemukakan langka"%langka" yang lebi" seder"ana dalam ber ikir kritis. Ada em at langka" yang dikemukakan sebagai berikut2 -. Mengidenti'ikasi masala", in'ormasi rele)an dan sesuatu yang belum jelas &. Melakukan eks lorasi ter"ada inter retasi dan "ubungannya ..Membuat rioritas alternati' enyelesaian dan mengkomunikasikan kesim ulan 9. Mengintegrasikan, memonitor, dan mem erbaiki strategi untuk menyelesaikan kembali ermasala"an. !ari kedua enda at diatas, tam ak sebenarnya "am ir sama. Setia langka" dalam ber ikir kritis selalu dimulai dengan mengidenti'ikasi ermasala"an. Setela" diteta kan ermasala"an selanjutnya dilakukan eks lorasi ter"ada ermasala"an tersebut dan di#ari kemungkinan alternati' eme#a"annya. Selanjutnya dari 'akta yang ada dan dengan didasarkan emikiran yang mendalam kemudian diteta kan suatu ke utusan. Selanjutnya ke utusan tersebut selalu dimonitor dan di erbaiki sesuai dengan kebutu"an. a. Adult learning i. !e'inisi Adult +earning adala" #ara ber'ikir yang lebi" terara" ada bentuk eme#a"an masala" melalui engara"an diri sendiri untuk dijadikan sebagai guru bagi dirinya sendiri.Ketika kita menera kan sisten adult learning maka #ara belajar kita tidak lagi se erti anak ke#il

yang "anya menerima in'ormasi se#ara menta" teta i dengan adult lerning ini kita di"aruskan untuk da at menggali se#ara dalam, segala sesuatu yang berkaitan dengan in'ormasi yang kita da at dan mem ertanggungja$abkan. 4K((*, edisi &5 Suatu endekatan endidikan dimana lebi" menem atkan ma"asis$a sebagai subjek didik yang matang, bertanggung ja$ab dan da at mengara"kan belajarnya sendiri dimana ma"asis$a dituntut untuk tidak asi' dan "anya menerima saja teta i "arus lebi" akti' dan kreati' sesuai dengan engalaman "idu yang dimilikinya. 4Pedoman Kema"asis$aan dan PK& UJ, &@--5 7iri D #irri Adult +earning 6 !a at bersyukur dimasa%masa sulit dan menunjukkan rasa "ormat 6 Subjek didik selalu bertanya 6 Subjek didik men#ari ja$aban sendiri 6 Subjek didik bertanggung ja$ab ter"ada a a%a a yang dilakukannya 6 Subjek didik termoti)asi untuk belajar karena kebutu"an dan minat dimana belajar akan memberikan ke uasan 6 Grientasi subjek didik ber usat ada ke"idu an, se"ingga unit%unit embelajar sebaiknya adala" ke"idu an nyata 4 enera an5 bukan subje#t matter. 6 Pengalaman adala" sumber terkaya bagi subjek didik, se"ingga metode 6 Pembelajaran adala" analisa engalaman 4eH eriential learning5. 6 Pembelajaran subjek didik mem unyai kebutu"an yang mendalam untuk mengara"kan diri sendiri 4sel' dire#ted learning5, se"ingga eran guru sebagai instruktur. 6 *ngin terus belajar, dan bukan sebaliknya, $alau un diakui dalam bebera a "al ada yang bisa meng"alangi roses embelajaran. Jelas ada banyak moti)asi yang menggerakkan orang de$asa untuk terus belajar 6 Termoti)asi untuk belajar dari bebera a sumber2 en#arian kenikmatan atau "arga diri, en#arian ja$aban dan emenu"an kebutu"an yang dirasakan. 6 Umumnya berorientasi masala" D mereka men#ari engeta"uan untuk menja$ab masala" yang nyata dalam "idu mereka 6 (elajar mandiri D mereka ingin ikut ber artisi asi tentang bagaimana dan a a yang mereka elajari. 6 Memiliki rasa takut untuk gagal dalam konteks embelajaranI 6 !a at menguba" kekurangan menjadi kelebi"an.Tentunya "al ini dia$ali dari sika bersyukur terlebi" da"ulu 6 Memberikan yang terbaik saat melakukan tindakan 6 !a at ber ikir bijak $alau un di situasi sulit 6 Tela" memiliki kemam uan untuk mema"ami dan mengara"kan diri sendiri 6 Tidak gegaba" dan selalu ber ikir matang sebelum bertindak iii. Tujuan Adult +earning Untuk mematangkan kemandirian dalam belajar agar menge'ekti'kan emikiran kita yang lebi" jelas dan kritis se"ingga bisa menguatkan dalam eme#a"an masala". -. Ma"asis$a menda atkan engeta"uan dasar &. Ma"asis$a da at mandiri dan bisa ber ikir de$asa .. Ma"asis$a lebi" da at ber ikir kritis 9. Mengasa" emikiran maslaa" se#ara te at dan kritis 0. Membentuk dokter yang kom eten sesuai Standar Kom etensi !okter i). Perbedaan Adult +earning dengan 7"ildren +earning !ara berfikir anak 2 Pada rentang usia anak anak. anak mulai menunjukkan erilaku belajar sebagai berikut2 -. Mulai memandang dunia se#ara objekti', bergeser dari satu as ek situasi ke as ek lain se#ara re'lekti' dan memandang unsur%unsur se#ara serentak, &. Mulai ber ikir se#ara o erasional, .. Mem ergunakan #ara ber ikir o erasional untuk mengklasi'ikasikan benda%benda, ii.

9. Membentuk dan mem ergunakan keter"ubungan aturan%aturan, rinsi ilmia" seder"ana, dan mem ergunakan "ubungan sebab akibat, dan 0. Mema"ami konse substansi, )olume Jat #air, anjang, lebar, luas, dan berat. Mem er"atikan ta"a an erkembangan ber ikir tersebut, ke#enderungan belajar anak dasar memiliki tiga #iri, yaitu2 -. Konkrit. Konkrit mengandung makna roses belajar beranjak dari "al%"al yang konkrit yakni yang da at dili"at, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik enekanan ada eman'aatan lingkungan sebagai sumber belajar. &. (ntegratif. Pada ta"a usia sekola" dasar anak memandang sesuatu yang di elajari sebagai suatu keutu"an, mereka belum mam u memila"%mila" konse dari berbagai disi lin ilmu, "al ini melukiskan #ara ber ikir anak yang dedukti' yakni dari "al umum ke bagian demi bagian. .. .ierarkis. Pada ta"a an usia sekola" dasar, #ara anak belajar berkembang se#ara berta"a mulai dari "al%"al yang seder"ana ke "al%"al yang lebi" kom leks (erdasarkan enda at akar tersebut, eran orang tua sangat ber engaru" ter"ada roses belajar anak, dibutu"kan kesabaran ara orang tua untuk mendam ingi bua" "ati menjadi manusia yang unggul dan rodukti' di masa de an. !ara berfikir de/asa 0 Pada rentang usia remaja sam ai de$asa. 7ara ber ikir mereka mulai menunjukkan erilaku belajar sebagai berikut 2 -. otonom dan mandiri. Mereka erlu bebas mengara"kan diri mereka sendiri &. berorientasi ada tujuan .. (erorientasi rele)ansi. Mereka "arus meli"at alasan untuk belajar sesuatu. (elajar "arus berlaku untuk ekerjaan mereka atau tanggung ja$ab lain untuk menjadi nilai bagi mereka 9. (er ikir kritis 0. Meningkatkan rasa ingin ta"u 7ara (elajar Grang No Sudut Pandang 7ara (elajar Anak de$asa Konse !iri Peserta didik Peserta didik beruba" bergantung ada guru dari ketergantungan K guru bertanggung ke ada guru ke ara" ja$ab untuk memiliki kemam uan menentukan a,a yang mengara"kan diri sendiri. "arus di elajari, ka,an, <uru bertanggungja$ab 0agaimana #ara untuk menggalakkan dan mem elajarinya, dan memeli"ara a,a hasil yang kelangsungan eruba"an di"ara kan setela" tersebut selesai & Fungsi Pengalaman eserta Ada angga an Pengalaman didik bernilai ke#il, erkembangan seseorang engalaman yang besar menjadi enam ungan man'aatnya dari guru, yang kemudian menjadi alat eraga, alat audio sumber belajar yang )isual, dan engalaman berman'aat. ara a"li lainnya. . Kesia an belajar Peserta didik "arus sia Peserta didik sia mem elajari a a un mem elajari sesuatu yang dikatakan orang a abila dirasa erlu lain. baginya.

Fungsi endidik untuk men#i takan kondisi, alat

Peserta didik menyadari ba"$a endidikan adala" suatu roses enyam aian ilmu engeta"uan dan mereka mema"ami ba"$a ilmu%ilmu tersebut akan berman'aat di kemudian "ari Factor peng#ambat adult learning -. Kurangnya moti)asi untuk terus belajar dari diri sendiri. &. Kurangnya (udaya (elajar .. Ketidakmam uan S!M 9. (a"an Mengajar Cang tidak sesuai dengan kemam uan 0. Kurangnya diskusi dalam menyelesaikan suatu masala".

Grientasi belajar

serta rosedur untuk membantu menemukan a a yang erlu eserta didik kata"ui. Peserta didik menyadari ba"$a endidikan meru akan suatu roses eningkatan engembangan kemam uan diri untuk mengembangkan otensi yang maksimal dalam "idu nya

b. Standar Kompetensi okter (ndonesia i. !e'inisi Menurut SK Mendiknas No. @908U8&@@& kom etensi adala" Lse erangkat tindakan #erdas dan enu" tanggung ja$ab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk diangga mam u ole" masyarakat dalam melaksanakan tugas%tugas ro'esinya . Standar kom etensi dokter adala" aturan yang mengikat dokter dalam melaksanakan ro'esinya untuk bertindak #erdas, bertanggung ja$ab, dan ro'essional se"ingga dokter tersebut da at diterima ole" masyarakat. ii. Area Kom etensi A. Area Kom etensi !okter -. Komunikasi E'ekti' &. Keteram ilan Klinis .. +andasan *lmia" *lmu Kedokteran 9. Pengelolaan Masala" Kese"atan 0. Pengelolaan *n'ormasi :. Ma$as !iri dan Pengembangan !iri ,. Etika, Moral dan Pro'esionalisme,serta Keselamatan Pasien (. Penjabaran -. Komunikasi E'ekti' !okter di$ajibkan mam u berkomunikasi dengan asien, masyarakat, teman seja$at dan ro'esi lain dengan baik dan benar. !okter dituntut mam u bertukar in'ormasi se#ara )erbal !an non )erbal ada semua kalangan dan tingkatan manusia. 7onto" 2 1 Pada asien dan keluarganya -. Mendengarakan dengan enu" er"atian saat asien sedang mengutarakan kelu"annya. &. Menjaga dengan baik ra"asia asien serta tidak membo#orkannya ke ada orang lain. .. Menggunakan ba"asa yang enu" so an santun dan da at di a"ami ole" asien. 1 Pada teman seja$at -. Melakukan resentasi kasus dengan jelas dan e'ekti'. 1 Masyarakat -. Melibatkan toko" masyarakat dalam mensosialisasikan kese"atan dengan baik. &. Menggunakan tutur kata yang so an dan baik dan da at di mengerti masyarakat &. Keteram ilan Klinis

..

9.

0.

:. ,.

!okter mam u melakukan rosedur klinis yang benar ketika meng"ada i masala" kedokteran. Prosedur ini un "arus sesuai dengan kebutu"an asien dan $e$enangnya sebagai seorang dokter. 7onto" 2 melakukan emeriksaan 'isik dengan meminimalkan rasa sakit dan ketidaknyamanan ter"ada asien. +andasan *lmia" *lmu Kedokteran Mam u melakukan analisis, melakukan identi'ikasi, memberi enjelasan dan meran#ang enyelesian masala" kese"atan se#ara ilmia" menurut ilmu kedokteran atau kese"atan yang baik. 7onto" 2 -. Menjelaskan kemungkinan adanya interaksi obat dan e'ek sam ing. &. Menjelaskan tujuan engobatan se#ara 'isiologis dan molekuler. Mengelola Masala" Kese"atan Mam u mengelola masala" D masala" kese"atan indi)idu, masyarakat, dan keluarga se#ara menyeluru". 7onto" 2 Mengidenti'ikasi kebutu"an eruba"an erilaku dan modi'ikasi gaya "idu untuk mensosialisasikan kese"atan ada seluru" kelom ok umur,jenis kelamin,etnis dan budaya. Pengelolaan *n'ormasi Mam u menyaring dan mengelola se#ara kritis dan menera kan in'ormasi yang di da at untuk menyelesaikan masala" dan mengambil ke utusan. 7onto" 2 Menggunakan teknoologi in'ormasi untuk membantu enegakan diagnosis, tera i, en#ega"an dan romosi kese"atan, serta enjajakan dan emantauan ststus kese"atan asien. Ma$as !iri dan Pengembangan !iri Melakukan engembangan ter"ada engembangan D engembangan ter"ada dirinya sendiri dan tidak tertutu dengan eruba"an, selalu men#ari in'ormasi dari kedokteran modern. Etika, Moral, Medikolegal dan Pro'esionalisme serta Keselamatan Pasien (er erilaku ro'essional dalam semua kegiatan raktik kedokteran, mendukung kebijakan kese"atan yang tela" diteta kan. Standar kom etensi terdiri dari , 4tuju"5 area kom etensi yang diturunkan dari gambaran tugas, eran dan 'ungsi seorang dokter dalam U aya Kese"atan Masyarakat 4UKM5 dan U aya Kese"atan Perorangan 4UKP5 strata ertama. Setia area kom etensi diteta kan de'inisinya, yang disebut kom etensi inti. Setia area kom etensi dijabarkan menjadi bebera a kom onen kom etensi, yang di erin#i lebi" lanjut menjadi kemam uan. <ambar berikut ini mengilustrasikan enjabaran kom etensi.

Se#ara skematis, susunan Standar Kom etensi !okter da at digambarkan se erti berikut ini 2

Man'aat SK!* Adanya Standar Kom etensi !okter meru akan tonggak yang bersejara" bagi erkembangan endidikan dokter di *ndonesia. (erikut ini bebera a man'aat dari Standar Kom etensi !okter bagi i"ak engandil terkait. a. (agi institusi endidikan kedokteran Men#etak dokter yang di"ara kan memiliki kesetaraan dalam enguasaan kom etensi. b. (agi Pengguna !a at memberikan elayanan kese"atan yang baik. #. (agi orang tua murid dan enyandang dana Mengeta"ui se#ara jelas kom etensi yang akan dikuasai ole" ma"asis$a. d. (agi ma"asis$a Mengara"kan roses belajar ma"asis$a. e. (agi !e artemen Pendidikan Nasional dan (adan Akreditasi Nasional !a at menjadi kriteria ada akreditasi rogram studi endidikan dokter. '. (agi Kolegium !okter *ndonesia !a at menjadi a#uan dalam menyelenggarakan rogram engembangan ro'esi. g. (agi Kolegium%Kolegium S esialis !a at menjadi a#uan dalam merumuskan kom etensi dokter s esialis. ". Program Ada tasi bagi +ulusan +uar Negeri Sebagai a#uan untuk menilai kom etensi dokter lulusan luar negeri. i). Sejara" Kedokteran Sejara# Kedokteran unia Pada a$alnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat a$al menggunakan tumbu"%tumbu"an "erbal dan "e$an untuk tindakan engobatan. *ni sesuai dengan ke er#ayaan magis mereka yakni animisme, si"ir, dan de$a%de$i. Masyarakat animisme er#aya ba"$a benda mati un memiliki ro" atau mem unyai "ubungan dengan ro" lelu"ur. *lmu kedokteran berangsur%angsur berkembang di berbagai tem at ter isa" yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, *ndia kuno, Cunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar ta"un -9@@%an terjadi sebua" eruba"an besar yakni endekatan ilmu kedokteran ter"ada sains. >al ini mulai timbul dengan enolakan karena tidak sesuai dengan 'akta yang ada ter"ada berbagai "al yang dikemukakan ole" toko"%toko" ada masa lalu 4bandingkan dengan enolakan 7o erni#us ada teori astronomi Ptolomeus. (ebera a toko" baru se erti Mesalius 4seorang a"li anatomi5 membuka jalan enolakan ter"ada teori%teori besar kedokteran kuno se erti teori <alen, >i okrates, dan A)i#enna. *lmu kedokteran yang se erti di raktikkan ada masa kini berkembang ada ak"ir abad ke%-/ dan a$al abad ke%-= di *nggris 4ole" Filliam >ar)ey, abad ke%-,5, Jerman 4;udol' Mir#"o$5 dan Peran#is 4Jean%Martin 7"ar#ot, 7laude (ernard5. *lmu kedokteran modern, kedokteran Ailmia"B 4di mana semua "asil%"asilnya tela" diuji#obakan5 menggantikan tradisi a$al kedokteran (arat, "erbalisme, "umorlasime Cunani dan semua teori ra%modern. Pusat erkembangan ilmu kedokteran berganti ke (ritania ;aya dan Amerika Serikat ada a$al ta"un -=@@%an 4ole" Filliam Gsler, >ar)ey 7us"ing5.

iii.

Kedokteran berdasarkan bukti 4evidence60ased medicine5 adala" tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan #ara kerja yang e'ekti' dan menggunakan metode ilmia" serta in'ormasi sains global yang modern. Kini, ilmu genetika tela" memengaru"i ilmu kedokteran. >al ini dimulai dengan ditemukannya gen enyebab berbagai enyakit akibat kelainan genetik, dan erkembangan teknik biologi molekuler. *lmu "erbalisme berkembang menjadi 'armakologi. Masa modern benar%benar dimulai dengan enemuan >einri#" >ermann ;obert Ko#" ba"$a enyakit disebarkan melalui bakteria 4sekitar ta"un -//@5, yang kemudian disusul enemuan antibiotik 4sekitar ta"un -=@@%an5. Antibiotik yang ertama kali ditemukan adala" obat Sul'a, yang diturunkan dari anilina. Penanganan ter"ada enyakit in'eksi ber"asil menurunkan tingkat in'eksi ada masyarakat (arat. Gle" karena itu dimulaila" industri obat. Sejara# Kedokteran (ndonesia Sebelum ilmu kese"atan (arat masuk ke *ndonesia, dalam masyarakat tela" mengenal mengenai Pengobatan Tradisional yang dikenal se#ara turun temurun dari generasi ke generasi. Jamu%jamu tradisional sam ai sekarang un masi" banyak kita temui di kalangan masyarakat, #onto"nya saja ramuan akar%akaran,daun%daunan, kulit kayu yg tela" diketa"ui k"asiatnya. Karena maraknya "al tersebut, !e artemen Kese"atan mem unyai suatu !irektorat K"usus untuk enga$asan dan engembangan obat tradisional. Semasa enjaja"an (elanda, ilmu kedokteran Ero a diba$a ke *ndonesia ole" dokter% dokter yang didatangkan untuk melayani satuan militer (elanda. Karena kek"a$atiran mengenai $aba" #a#ar yang sangat berba"aya mendesak (elanda untuk mendidik tenaga embantu untuk )aksinasi #a#ar. !ari sinila" mun#ul ertama kali yang dikatakan A!okter !ja$a S#"oolB adala" A)a##inateurB atau juru%#a#ar. Sejara# Pendidikan okter di (ndonesia & Januari -/9= Ke utusan <ubernermen no.&& yang meneta kan akan diselenggarakannya endidikan kedokteran di *ndonesia 4Nederlands#" *ndie5. Tem at endidikan iala" ;uma" Sakit Militer. Sekola" endidikan kedokteran A!okter Ja$aB dibuka di Felte)reden <ambir, (ata)ia. +ama endidikan & ta"un. !engan Surat Ke utusan <ubernemen tanggal 0 Juni -/0. no. -@ diteta kan ba"$a lulusan diberi gelar !okter !ja$a, teta i di ekerjakan sebagai mantri #a#ar. +ama endidikan kedokteran menjadi . ta"un dengan $e$enang bukan "anya sebagai mantri #a#ar, teta i sebagai dokter yang da at berdiri sendiri, meski un masi" diba$a" enga$asan dokter (elanda. +ama endidikan !okter !ja$a menjadi , ta"un terbagi atas & ta"un bagian ersia an dan 0 ta"un bagian Kedokteran. !idirikan sekola" endidikan kedokteran yang disebut STGM*A (School tot %,leiding voor Indische Artsen) yang sebenarnya meru akan erkembangan sekola" !okter !ja$a. <edung baru sekola" kedokteran

- Januari -/0Juni -/0.

Ta"un -/:9

Ta"un -/,0

Ta"un -/=/

Ta"un -=@&

Ta"un -=-.

Ta"un -=-=

0 Juli -=&@ & Juli -=&.

Ta"un -=&0

= Agustus -=&, Naman Penjaja"an Je ang 4-=9&%-=905

- Gktober -=90

Ta"un -=0@

STGM*A di buka di >os itaal$eg 4sekarang Jalan !r. Abdur ;a"man Sale" &:5. !idirikan sekola" kedokteran kedua di *ndonesia bertem at di Surabaya yaitu N*AS (!ederlandsch Indische Artsen School)5 !idirikan 7entraal (ugerlijk Nieken"uis 47(N5 sekarang disebut ;uma" Sakit Umum Pusat Nasional !okter 7i tomangunkusumo yang di akai sebagai ;uma" Sakit Pendidikan ole" sis$a STGM*A. <edung endidikan kedokteran di Salemba : selesai dibangun. N*AS menem ati gedung baru di <edung Fakultas Kedokteran Uni)ersitas Airlangga saat ini. Sebagai ruma" sakit endidikan mula%mula digunakan <e)angenis >os ital Sim ang 4Stad)erband5, kemudian 7entral (urgelijke Nieken%*nri#"ting 47(N5. <elar *ndis#"e Art adala" gelar ertama dokter lulusan N*AS. Kurikulum N*AS mengalami eruba"an terutama ada bagian klinik. Sejak ta"un ini, sis$a yang diterima "anya lulusan MU+G 4setigkat SMP5. Pendidikan dokter di STGM*A resmi menjadi Pendidikan Tinggi dengan nama #eneeskundige 7oogeschool5 1 Sekola" endidikan dokter di Surabaya 4N*AS5 di"a uskan 1 Sekola" Tinggi Kedokteran 4#eneeskundige 7oogeschool5 berganti nama menjadi Pendidikan Tinggi !okter (Ika aigaku) !idirikan sekola" embantu dokter (7o1o1) !iresmikan Perguruan Tinggi Kedokteran di Salemba : Jakarta dengan im inan erguruan Pro'. !r. Sar$ono Pra$iro"ardjo. Perguruan Tinggi Kedokteran bergabung dengan Universiteit Indonesia /akulteit 8edokteran di Jakarta, 4FKU*5

Sejara# Pendidikan okter di Fakultas Kedokteran 12)3 1 Uni)ersitas Jember berasal dari erguruan tinggi s$asta bernama Uni)ersitas Ta$ang Alun yang berkedudukan di Jember, Ja$a Timur dan didirikan ada tanggal &0 No)ember -=0, di ba$a" Cayasan Pendidikan Ta$ang Alun. 1 Pada a$alnya, Uni)ersitas Ta$ang Alun "anya memiliki Fakultas >ukum dan asda ta"un -=:@ ditamba" Fakultas Administrasi Niaga dan Perusa"aan yang sekarang berganti menjadi Fakultas Sosial dan Politik. Karena minta untuk masuk erguruan tinggi semakin besar maka ta"un -=:&

ditamba" dua 'akultas baru, yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran yang berstatus negeri. Gle" karena adanya roses restrukturisasi erguruan tinggi di *ndonesia, berdasarkan SK Menteri PT*P tanggal 0 Januari -=:., Uni)ersitas Ta$ang Alun berganti nama menjadi Uni)ersitas (ra$ijaya 7abang Jember. Pada tanggal = No)ember -=:9 menyatakan ba"$a Uni)ersitas (ra$ijaya #abang Jember berdiri sendiri dengan status negeri menjadi Uni)ersitas !jember atau UNE!. 1 Sejak ta"un -==@ dirintis kembali embentukan 'akultas kedokteran di Jember dengan membuat ro osal Program Studi Pendidikan !okter, lalu ada ta"un -==, diadakan +okakarya Pengembangan Fakultas%Fakultas Kese"atan di UNEJ ole" Pro'. !r. Mari'in >usin sebagai Ketua Konsorsium *lmu Kese"atan yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Uni)ersitas Airlangga dan kabu aten sekitar +umajang, (ondo$oso, dan sekitarnya. 1 Pada tanggal &, A ril &@@@ dikeluarkan kee utusan dari !irjen !ikti !e artemen Pendidikan Nasional ;* nomor -&@8!ikti8Ke 8&@@@ tentang embukaan rogram studi Strata - Pendidikan !okter di UNEJ. Kegiatan belajar mengajar di Program Studi Pendidikan !okter resmi dimulai ada ta"un akademik &@@@8&@@- ada tanggal 9 Se tember &@@@ dengan ma"asis$a angkatan ertama sebanyak :/ orang. Sejak Juli &@@- ole" karena Pro'. !r. Soenarjo memasuki masa urnabakti, kemudian ketua rogram studi di im in ole" dr. Farsito Prajitno, S . G<. 1 Pada tanggal & Januari &@@., ;SU! dr. Soebandi Jember diresmikan ole" Menteri Kese"atan ;* menjadi ;uma" Sakit ti e ( Pendidikan sebagai O;uma" Sakit PendidikanP bagi Program Studi Pendidikan !okter UNEJ. Sejak tanggal -= Juni &@@: tela" terbit SK nomor 900,8J&08PP.=8&@@: tentang embentukan Fakultas Kedokteran UNEJ dengan dekan ertama dr. Farsito Prajitno, S . G<. 1 Ta#apan Perkulia#an Ta"a studi kedokteran dasar dengan aradigma baru endidikan kedokteran yang memiliki #iri sebagai berikut2 -. Menga#u ada kurikulum nasional berbasis kom etensi dokter elayanan rimer dengan endekatan dokter keluarga. &. Meru akan enjabaran kurikulum 'akultas, yang meru akan kurikulum lengka dan meru akan endidikan uni)ersitas. !alam mengim lementasi kurikulum ta"a studi kedokteran dasar dan keseluru"an kom etensi da at di#a ai melalui enta"a an endidikan kedokteran dasar, yaitu2 a. Ta"a Pendidikan Umum 4<eneral edu#ation5 dengan Mata Kulia" $ajib dari Uni)ersitas dalam kelom ok Mata Kulia" Pengembangan Ke ribadian dan kulia" non%blok, yang "arus ditem u" ole" eserta didik ada semester * 4: bulan5, b. Ta"a Pendidikan Terintegrasi selama : semester, mulai dari semester ** sam ai semester M** dengan roses embelajaran beru a *lmu Kedokteran !asar dan Ketram ilan Klinik !asar 4(asi# Medi#al S#ien#e and (asi# 7lini#al Skill5, #. Ta"a Pendidikan Klinik 47lini#al Pra#ti#e5 selama . semester, mulai dari semester M*** sam ai dengan semester Q. Ta"a endidikan dokter meru akan satu kesatuan yang utu" dan setela" menyelesaikan endidikan ada ta"a endidikan klinik, lulusan menda at sebutan dokter 4dr5. Sistem (ntegrasi Kegiatan endidikan dilaksanakan dengan menggunakan sistem integrasi dengan endekatan (elajar (erdasar Masala" 4Problem (ased +earning5. !alam sistem integrasi, eren#anaan, enyusunan, dan elaksanaan ta"a endidikan menggunakan blok sebagai tolok ukur beban endidikan terutama yang menyangkut beban studi eserta didik. Sebaran ilmu dalam disi lin ilmu kedokteran diintegrasikan dalam suatu (lok yang berisikan modul dan tujuan belajar. Proses embelajaran setia blok men#aku ilmu%ilmu kedokteran dasar, ilmu%ilmu kedokteran klinik, erilaku dan ilmu kese"atan masyarakat.

-. Pengertian dan Tujuan Sistem *ntegrasi !alam sistem integrasi beban studi yang "arus diselesaikan eserta didik ada suatu jenjang studi dinyatakan dalam bentuk sejumla" blok. Setia blok tersusun dariR nama blok, $aktu endidikan, kom etensi blok, tujuan 8 obyekti', jumla" modul dan ilmu atau de artemen yang terlibat. Kemudian setia modul tersusun dariR nama modul, tujuan modul 8obyekti', skenario modul, eren#anaan kulia" akar, tutorial, belajar kelom ok ke#il, lati"an ketram ilan medik, raktikum, sumber belajar dan nara sumber. Sistem ini memberikan ema"aman sedini mungkin ada eserta didik tentang masala"%masala" klinis dan komunitas yang akan di"ada i dalam raktek klinik dokter, dengan mengintegrasikan antara ilmu%ilmu dasar, ilmu%ilmu klinik dan ilmu kese"atan masyarakat. &. Faktor yang menunjang sistem integrasi 4Problem (ased +earning5 Problem (ased +earning 4P(+5 da at mengembangkan ketram ilan roblem sol)ing, karena ini enting bagi eserta didik di ta"a endidikan klinik saat mengikuti endidikan klinik di ruma" sakit. Sistem integrasi dengan endekatan P(+ ini juga da at mengembangkan engeta"uan se#ara terintegrasi dan mem unyai keuntungan edukati' se#ara umum, karena eserta didik akti', menerima um an balik dan terda at rele)ansi isi se"ingga mem erbesar moti)asi belajar. Sistem integrasi ini juga da at mengatasi kurikulum yang o)er#ro$ded. Kegiatan Belajar Proses engayaan ilmu yang diselenggarakan terdiri dari bebera a bentuk kegiatan embelajaran, yaitu2 -. !iskusi Kelom ok 4!iskusi Tutorial5, kegiatan embelajaran melalui diskusi yang dimbimbing ole" tutor. &. Kulia" Pakar, meru akan kulia" yang diberikan ole" akar berkaitan dengan to ik yang di ili" . .. Praktikum, roses embelajaran di laboratorium yang dibimbing ole" asisten dan dosen embimbing. 9. Pengenalan Klinik dan Komunitas, roses embelajaran dengan obser)asi langsung ada asien di ;uma" Sakit atau Puskesmas 8 Komunitas yang dibimbing ole" instruktur. 0. Keteram ilan Medik, roses embelajaran yang dibimbing ole" instruktur untuk memberikan bekal keteram ilan dengan menggunakan alat%alat atau model manekuin yang sesuai. #. Penunjang Kesuksesan Belajar i. (K 6 !e'inisi (imbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. (imbingan meru akan terjema"an dari guidance yang didalamnya terkandung bebera a makna. Sert4er 5 Stone 4-=::2.5 menemukakan ba"$a guidance berasal kata guide yang mem unyai arti to direct, ,ilot, manager, or steer 4menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan5. Prayitno dan )rman Amti 4&@@92==5 mengemukakan ba"$a bimbingan adala" roses emberian bantuan yang dilakukan ole" orang yang a"li ke ada seorang atau bebera a orang indi)idu, baik anak%anak, remaja, mau un de$asa agar orang yang dibimbing da at mengembangkan kemam uan dirinya sendiri dan mandiri dengan meman'aatkan kekuatan indi)idu dan sarana yang ada dan da at dikembangkan berdasarkan norma%norma yang berlaku Sementara, 6inkel 4&@@02&,5 mende'enisikan bimbingan2

-. suatu usa"a untuk melengka i indi)idu dengan engeta"uan, engalaman dan in'ormasi tentang dirinya sendiri &. suatu #ara untuk memberikan bantuan ke ada indi)idu untuk mema"ami dan mem ergunakan se#ara e'isien dan e'ekti' segala kesem atan yang dimiliki untuk erkembangan ribadinya .. sejenis elayanan ke ada indi)idu%indi)idu agar mereka da at menentukan ili"an, meneta kan tujuan dengan te at dan menyusun ren#ana yang realistis, se"ingga mereka da at menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka "idu 9. suatu roses emberian bantuan atau ertolongan ke ada indi)idu dalam "al mema"ami diri sendiri, meng"ubungkan ema"aman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memili", menentukan dan menyusun ren#ana sesuai dengan konse dirinya dan tuntutan lingkungan. jum#ur dan Mo#. Surya, 4-=,02-05 ber enda at ba"$a bimbingan adala" suatu roses emberian bantuan yang terus menerus dan sistematis ke ada indi)idu dalam meme#a"kan masala" yang di"ada inya, agar ter#a ai kemam uan untuk da at mema"ami dirinya 4 sel) understanding5, kemam uan untuk menerima dirinya 4sel) acce,tance5, kemam uan untuk mengara"kan dirinya 4sel) direction5 dan kemam uan untuk merealisasikan dirinya 4sel) reali9ation5 sesuai dengan otensi atau kemam uannya dalam men#a ai enyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekola" dan masyarakat. !alam Peraturan Pemerinta" No. &= Ta"un -==@ tentang Pendidikan Menenga" dikemukakan ba"$a ARR(imbingan meru akan bantuan yang diberikan ke ada eserta didik dalam rangka menemukan ribadi, mengenal lingkungan, dan meren#anakan masa de anBRR. (erdasarkan engertian di atas da at di a"ami ba"$a bimbingan ada rinsi nya adala" roses emberian bantuan yang dilakukan ole" orang yang a"li ke ada seorang atau bebera a orang indi)idu dalam "al mema"ami diri sendiri, meng"ubungkan ema"aman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memili", menentukan dan menyusun ren#ana sesuai dengan konse dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma%norma yang berlaku. Sedangkan konseling menurut Prayitno dan )rman Amti 4&@@92-@05 adala" roses emberian bantuan yang dilakukan melalui $a$an#ara konseling ole" seorang a"li 4disebut konselor5 ke ada indi)idu yang sedang mengalami sesuatu masala" 4disebut klien5 yang bermuara ada teratasinya masala" yang di"ada i klien. Sejalan dengan itu, Finkel 4&@@02.95 mende'inisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan aling okok dari bimbingan dalam usa"a membantu konseli8klien se#ara tata muka dengan tujuan agar klien da at mengambil tanggung ja$ab sendiri ter"ada berbagai ersoalan atau masala" k"usus. (erdasarkan engertian konseling di atas da at di a"ami ba"$a konseling adala" usa"a membantu konseli8klien se#ara tata muka dengan tujuan agar klien da at mengambil tanggung ja$ab sendiri ter"ada berbagai ersoalan atau masala" k"usus. !engan kata lain, teratasinya masala" yang di"ada i ole" konseli8klien. 6 Tujuan -. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan as ek ribadi%sosial konseli adala"2 1 Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai%nilai keimanan dan keta3$aan ke ada Tu"an Cang Ma"a Esa, baik dalam ke"idu an ribadi, keluarga, ergaulan dengan teman sebaya, Sekola"8Madrasa", tem at kerja, mau un masyarakat ada umumnya.

&.

..

1 Memiliki sika toleransi ter"ada umat beragama lain, dengan saling meng"ormati dan memeli"ara "ak dan ke$ajibannya masing%masing. 1 Memiliki ema"aman tentang irama ke"idu an yang bersi'at 'luktuati' antara yang menyenangkan 4anugra"5 dan yang tidak menyenangkan 4musiba"5, serta dan mam u meres onnya se#ara ositi' sesuai dengan ajaran agama yang dianut. 1 Memiliki ema"aman dan enerimaan diri se#ara objekti' dan konstrukti', baik yang terkait dengan keunggulan mau un kelema"anR baik 'isik mau un sikis. 1 Memiliki sika ositi' atau res ek ter"ada diri sendiri dan orang lain. 1 Memiliki kemam uan untuk melakukan ili"an se#ara se"at 1 (ersika res ek ter"ada orang lain, meng"ormati atau meng"argai orang lain, tidak mele#e"kan martabat atau "arga dirinya. 1 Memiliki rasa tanggung ja$ab, yang di$ujudkan dalam bentuk komitmen ter"ada tugas atau ke$ajibannya. 1 Memiliki kemam uan berinteraksi sosial 4human relationshi,5, yang di$ujudkan dalam bentuk "ubungan ersa"abatan, ersaudaraan, atau silatura"im dengan sesama manusia. 1 Memiliki kemam uan dalam menyelesaikan kon'lik 4masala"5 baik bersi'at internal 4dalam diri sendiri5 mau un dengan orang lain. 1 Memiliki kemam uan untuk mengambil ke utusan se#ara e'ekti'. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan as ek akademik 4belajar5 adala" 2 1 Memiliki kesadaran tentang otensi diri dalam as ek belajar, dan mema"ami berbagai "ambatan yang mungkin mun#ul dalam roses belajar yang dialaminya. 1 Memiliki sika dan kebiasaan belajar yang ositi', se erti kebiasaan memba#a buku, disi lin dalam belajar, mem unyai er"atian ter"ada semua elajaran, dan akti' mengikuti semua kegiatan belajar yang di rogramkan. 1 Memiliki moti' yang tinggi untuk belajar se anjang "ayat. 1 Memiliki keteram ilan atau teknik belajar yang e'ekti', se erti keteram ilan memba#a buku, mengggunakan kamus, men#atat elajaran, dan mem ersia kan diri meng"ada i ujian. 1 Memiliki keteram ilan untuk meneta kan tujuan dan eren#anaan endidikan, se erti membuat jad$al belajar, mengerjakan tugas%tugas, memanta kan diri dalam mem erdalam elajaran tertentu, dan berusa"a mem erole" in'ormasi tentang berbagai "al dalam rangka mengembangkan $a$asan yang lebi" luas. 1 Memiliki kesia an mental dan kemam uan untuk meng"ada i ujian. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan as ek karir adala" 1 Memiliki ema"aman diri 4kemam uan, minat dan ke ribadian5 yang terkait dengan ekerjaan. 1 Memiliki engeta"uan mengenai dunia kerja dan in'ormasi karir yang menunjang kematangan kom etensi karir. 1 Memiliki sika ositi' ter"ada dunia kerja. !alam arti mau bekerja dalam bidang ekerjaan a a un, tan a merasa renda" diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama. 1 Mema"ami rele)ansi kom etensi belajar 4kemam uan menguasai elajaran5 dengan ersyaratan kea"lian atau keteram ilan bidang ekerjaan yang menjadi #ita%#ita karirnya masa de an. 1 Memiliki kemam uan untuk membentuk identitas karir, dengan #ara mengenali #iri% #iri ekerjaan, kemam uan 4 ersyaratan5 yang dituntut, lingkungan sosio sikologis ekerjaan, ros ek kerja, dan keseja"teraan kerja. 1 Memiliki kemam uan meren#anakan masa de an, yaitu meran#ang ke"idu an se#ara rasional untuk mem erole" eran% eran yang sesuai dengan minat, kemam uan, dan kondisi ke"idu an sosial ekonomi. 1 !a at membentuk ola% ola karir, yaitu ke#enderungan ara" karir. A abila seorang konseli ber#ita%#ita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa "arus mengara"kan dirinya ke ada kegiatan%kegiatan yang rele)an dengan karir keguruan tersebut.

1 Mengenal keteram ilan, kemam uan dan minat. Keber"asilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat di engaru"i ole" kemam uan dan minat yang dimiliki. Gle" karena itu, maka setia orang erlu mema"ami kemam uan dan minatnya, dalam bidang ekerjaan a a dia mam u, dan a aka" dia berminat ter"ada ekerjaan tersebut. 1 Memiliki kemam uan atau kematangan untuk mengambil ke utusan karir. 6 Fungsi (imbingan dan Konseling a. b. #. d. e. Fungsi Pemahaman, yaitu 'ungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki ema"aman ter"ada dirinya 4 otensinya5 dan lingkungannya 4 endidikan, ekerjaan, dan norma agama5. Fungsi Preventif, yaitu 'ungsi yang berkaitan dengan u aya konselor untuk senantiasa mengantisi asi berbagai masala" yang mungkin terjadi dan beru aya untuk men#ega"nya, su aya tidak dialami ole" konseling. Fungsi Pengembangan, yaitu 'ungsi bimbingan dan konseling yang si'atnya lebi" roakti' dari 'ungsi%'ungsi lainnya. Fungsi Penyembuhan, yaitu 'ungsi bimbingan dan konseling yang bersi'at kurati'. Fungsi Penyaluran, yaitu 'ungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memili" kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau rogram studi, dan memanta kan enguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, kea"lian dan #iri%#iri ke ribadian lainnya. Fungsi Adaptasi, yaitu 'ungsi membantu ara elaksana endidikan, ke ala Sekola"8Madrasa" dan sta', konselor, dan guru untuk menyesuaikan rogram endidikan ter"ada latar belakang endidikan, minat, kemam uan, dan kebutu"an konseling. Fungsi Penyesuaian, yaitu 'ungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar da at menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya se#ara dinamis dan konstrukti'. Fungsi Perbaikan, yaitu 'ungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli se"ingga da at mem erbaiki kekeliruan dalam ber'ikir, ber erasaan dan bertindak 4berke"endak5. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemuda"an ke ada konseli dalam men#a ai ertumbu"an dan erkembangan yang o timal, serasi, selaras dan seimbang seluru" as ek dalam diri konseli. Fungsi Pemeliharaan, yaitu 'ungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli su aya da at menjaga diri dan mem erta"ankan situasi kondusi' yang tela" ter#i ta dalam dirinya.

'.

g. ". i. j.

6 P7(2S(P BK S (imbingan dan konseling di eruntukkan bagi semua konseli S (imbingan dan konseling sebagai roses indi)iduasi. S (imbingan dan konseling Meru akan Usa"a (ersama S Pengambilan Ke utusan Meru akan >al yang Esensial dalam (imbingan dan konseling. S (imbingan dan konseling (erlangsung dalam (erbagai Setting 4Adegan5 Ke"idu an. 6 Asas BK 1 Asas Kera"asiaan 1 Asas kesukarelaan 1 Asas keterbukaan 1 Asas kegiatan 1 Asas kemandirian 1 Asas Kekinian

1 1 ii.

Asas Kedinamisan Asas Keter aduan

!PA !osen Pembimbing Akademik adala" sta' engajar yang menjadi sumber bantuan nase"at akademik bagi ma"asis$a agar da at menyelesaikan tugasnya sebagaimana mestinya.

Se#ara umum tugas !PA adala" sebagai berikut2 -. Memberi engara"an ke ada ma"asis$a yang berada diba$a" tanggung ja$abnya dalam menyusun ren#ana dan beban studi serta memili" mata kulia" yang "endak diambil. &. Memberi kesem atan ke ada ma"asis$a untuk membi#arakan masala"%masala" yang dialami, k"ususnya yang berkenaan dengan studinya. .. Membantu ma"asis$a agar da at mengembangkan sika dan kebiasaan belajar yang baik. -. Learning Style * 8aya Belajar + !ePorter dan >erna#ki 4-===5 mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan indi)idu dalam mem roses in'ormasi 4 er#e tual modality5. Ketiga gaya belajar tersebut adala" gaya belajar )isual 4belajar dengan #ara meli"at5, auditorial 4belajar dengan #ara mendengar5, dan kinestetik 4belajar dengan #ara bergerak, bekerja, dan menyentu"5. Setia indi)idu menggunakan semua indera dalam menyera in'ormasi. Teta i, se#ara umum, indi)idu mem unyai ke#enderungan lebi" kuat ada sala" satu gaya belajar. Sebagian indi)idu muda" menangka in'ormasi dalam bentuk )isual, sebagian yang lain menyukai in'ormasi bentuk )erbal dan sebagian yang lain lebi" nyaman dengan #ara akti' dan interakti'. *ndi)idu yang memiliki ke#enderungan gaya belajar )isual lebi" senang meli"at a a yang sedang di elajari. <ambar8)isualisasi akan membantu mereka yang memiliki gaya belajar )isual untuk lebi" mema"ami ide atau in'ormasi dari ada a abila ide atau in'ormasi tersebut disajikan dalam bentuk enjelasan. A abila seseorang menjelaskan sesuatu ke ada orang yang memiliki ke#enderungan gaya belajar )isual, mereka akan men#i takan gambaran mental tentang a a yang dijelaskan ole" orang tersebut. Sementara itu, indi)idu yang #enderung memiliki gaya belajar auditorial kemungkinan akan belajar lebi" baik dengan mendengarkan. Mereka menikmati saat%saat mendengarkan a a yang disam aikan orang lain. *ndi)idu yang memiliki ke#enderungan gaya belajar kinestetik akan belajar lebi" baik a abila terlibat se#ara 'isik dalam kegiatan langsung. Mereka akan belajar sangat baik a abila mereka dilibatkan se#ara 'isik dalam embelajaran. Mereka akan ber"asil dalam belajar a abila mereka menda at kesem atan untuk memani ulasi media untuk mem elajari in'ormasi baru. Untuk membantu ma"asis$a yang memiliki ke#enderungan gaya belajar )isual, ba"an ajar yang digunakan "endaknya 4a5 menggunakan gra'ik, 'ilm, slide, dan ilustrasi untuk mem erkuat roses belajarR 4b5 meman'aatkan $arna dalam menunjukkan okok% okok materi yang entingR 4#5 memberikan etunjuk se#ara tertulisR 4d5 menyediakan ba"an belajar beru a rogram )ideo dan tele)isiR serta 4e5 mem)isualkan kata atau 'akta yang "arus diingat . (a"an ajar yang #o#ok untuk ma"asis$a yang #enderung memiliki gaya belajar auditorial adala" yang dilengka i dengan ba"an terekam atau rogram siaran . Ma"asis$a yang memiliki ke#enderungan gaya belajar auditorial "endaknya diberi kesem atan untuk akti' dalam kegiatan kelom ok. Melalui kegiatan kelom ok, ma"asis$a da at mendiskusikan materi yang disajikan dalam ba"an ajar atau menjadi tutor sebaya satu sama lain. !i sam ing itu, ma"asis$a da at merekam ringkasan materi elajaran yang tela" dibuatnya setela" mem elajari ba"an ajar. (agi ma"asis$a yang memiliki ke#enderungan gaya belajar kinestetik, ba"an ajar yang digunakan "endaknya memberikan kesem atan ke ada mereka untuk melakukan belajar melalui engalaman, se erti membuat model, melakukan raktek atau raktikum, bermain eran, dan sebagainya . Selain itu, ada baiknya a abila ba"an ajar dilengka i dengan rogram kom uter untuk mem erkuat belajar melalui sentu"an. !i sam ing itu, ma"asis$a yang memiliki ke#enderungan gaya belajar kinestetik dianjurkan untuk melakukan, misalnya, menulis 'akta yang "arus dikuasai berulang kali, mengingat 'akta sambil bekerja atau berola"raga, atau

menera kan semboyan ba"$a belajar selama 9 H -@ menit lebi" baik dari ada selama - H 9@ menit. !alam sistem belajar mandiri, ba"$a strategi belajar meru akan sala" satu teknik yang "arus dimiliki ole" indi)idu agar ber"asil dalam belajarnya. strategi belajar adala" teknik atau keteram ilan yang di ili" indi)idu untuk menguasai materi yang di elajari. Sementara itu, strategi belajar sebagai endekatan kogniti' yang digunakan indi)idu dalam mem elajari engeta"uan baru. Ada dua kategori strategi belajar yaitu strategi belajar "olistik dan atomistik. *ndi)idu yang menera kan strategi belajar "olistik meng"ubungkan materi yang sedang di elajari dengan engeta"uan dan engalaman yang tela" dimiliki. !i sam ing itu, mereka juga menekankan ada entingnya engenalan engeta"uan baru dalam kaitannya dengan struktur engeta"uan yang suda" ada. Sedangkan indi)idu yang menera kan strategi belajar atomistik menekankan ada entingnya "a'alan dan mengulang elajaran untuk mem ersia kan diri mengikuti ujian. Sementara itu, Feinstein dan Mayer mengemukakan / kategori strategi belajar berdasarkan roses enkoding. Kedela an strategi belajar tersebut adala" sebagai berikut -. (asi# ;e"earsal Strategies, misalnya mengingat nama atau 'akta se#ara berurutan. &. 7om leH ;e"earsal Strategies, misalnya men#atat atau menggarisba$a"i materi yang diba"as. .. (asi# Elaboration Strategies, misalnya membentuk gambaran mental atau kalimat yang menunjukkan "ubungan. 9. 7om leH Elaboration Strategies, misalnya mem ara'rase, merangkai, atau menjelaskan "ubungan in'ormasi baru dengan engeta"uan yang tela" dimiliki. 0. (asi# GrganiJational Strategies, misalnya mengelom okkan atau mengurutkan "al% "alyang "arus di elajari. :. 7om leH GrganiJational Strategies, misalnya membuat out line atau mengembangkan diagram atau tabel yang menunjukkan "ubungan. ,. 7om re"ension Monitoring Strategies, misalnya membuat sel'% 3uestioning untuk menge#ek ema"aman materi yang di elajari. /. A''e#ti)e Strategies, misalnya belajar di tem at yang se i untuk meng"indari gangguan,atau bersika santai untuk mengatasi ke#emasan mengikuti ujian. Mengeta"ui gaya dan strategi belajar sangat di erlukan ole" seorang ma"asis$a agar da at belajar lebi" e'ekti' dan rodukti'. Tuntutan lebi" tinggi bagi ma"asis$a yang "arus belajar se#ara mandiri se erti ma"asis$a. (erkenaan dengan "al tersebut, ma"asis$a "arus mengeta"ui strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya se"ingga kegiatan belajar mandiri yang dilakukan da at berjalan e'ekti'. 8aya belajar 1. 8aya belajar 9isual <aya belajar )isual 4)isual learner5 menitikberatkan ketajaman engli"atan. Artinya, bukti%bukti konkret "arus di erli"atkan terlebi" da"ulu agar sis$a a"am. 7iri%#iri sis$a yang memiliki gaya belajar )isual adala" kebutu"an yang tinggi untuk meli"at dan menangka in'ormasi se#ara )isual sebelum ia mema"aminya. !iri : ciri gaya belajar ini adala# 0 -. Senantiasa berusa"a meli"at bibir guru yang sedang mengajar. &. Saat menda at etunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya sis$a akan meli"at teman%teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak. .. 7enderung menggunakan gerakan tubu" 4untuk mengeks resikan dan menggantikan kata%kata5 saat mengungka kan sesuatu. 9. Tak suka bi#ara di de an kelom ok dan tak suka ula mendengarkan orang lain. 0. (iasanya kurang mam u mengingat in'ormasi yang diberikan se#ara lisan. :. +ebi" suka eragaan dari ada enjelasan lisan. ,. (iasanya da at duduk tenang di tenga" situasi yang ribut dan ramai tan a merasa terganggu. &. 8aya Belajar Auditorial <aya belajar ini mengandalkan endengaran untuk bisa mema"ami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar%benar menem atkan endengaran sebagai alat utama untuk menyera in'ormasi atau engeta"uan. Artinya, untuk bisa mengingat dan mema"ami in'ormasi

tertentu, yang bersangkutan "arusla" mendengarnya lebi" dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susa" menyera se#ara langsung in'ormasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis atau un memba#a. !iri : ciri gaya belajar auditorial adala# 0 -. Mam u mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelom ok atau kelas. &. Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TM, ba"kan da at menirukannya se#ara te at dan kom let. .. 7enderung banyak omong. 9. Tak suka memba#a dan umumnya memang bukan emba#a yang baik karena kurang da at mengingat dengan baik a a yang baru saja diba#anya. 0. Kurang #aka dalam mengerjakan tugas mengarang8menulis. :. Kurang tertarik mem er"atikan "al%"al baru di lingkungan sekitarnya, se erti "adirnya sis$a baru, adanya a an engumuman di ojok kelas dan sebagainya. ;. 8aya Belajar Kinestetik <aya belajar ini meng"aruskan indi)idu yang bersangkutan menyentu" sesuatu yang memberikan in'ormasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada bebera a karakteristik model belajar se erti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter ertama adala" menem atkan tangan sebagai alat enerima in'ormasi utama agar bisa terus mengingatnya. >anya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyera in'ormasi tan a "arus memba#a enjelasannya. !iri" ciri gaya belajar kinestetik 0 -. <emar menyentu" segala sesuatu yang dijum ainya. &. Amat sulit untuk berdiam diri8duduk manis. .. Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian akti'. 9. Memiliki koordinasi tubu" yang baik. 0. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar. :. Mem elajari "al%"al yang abstrak 4simbol matematika, eta, dan sebagainya5 dirasa amat sulit ole" sis$a dengan gaya belajar ini. ,. 7enderung terli"at Aagak tertinggalB dibanding teman sebayanya. Pada"al "al ini disebabkan ole" tidak #o#oknya gaya belajar sis$a dengan metode engajaran yang selama ini laJim ditera kan di sekola"%sekola". )F(2(S( (,M1 Kata ilmu se#ara etimologi berarti ta"u atau engeta"uan. Kata ilmu berasal dari ba"asa Arab AAlima%yaPlamu, dan s#ien#e dari ba"asa +atin S#io, s#rie artinya to kno$. Sinonim yang aling akurat dalam ba"asa Cunani adala" e itisteme. Sedangkan se#ara terminology ilmu atau s#ien#e adala" sema#am engeta"uan yang mem unyai #irri%#iri, tanda%tanda dan syarat%syarat tertentu. Menurut ensiklo edia engertian ilmu adala" A*lmu engeta"uan yaitu suatu system dari elbagai engeta"uan yang masing%masing mengenai suatu la angan engeta"uan tertentu, yang disusun sedemikian ru a menurut asas%asas tertentu, se"ingga menjadi kesatuan suatu system dari elbagai engeta"uan yang masing%masing dida atkan sebagai "asil emeriksaan yang dilakukan se#ara teliti dengan memakai metode tertentu 4induksi, deduksi5. !ari berbagai de'inisi di atas kiranya da at di a"ami ba"$a ilmu adala" sekum ulan engeta"uan yang diorganisir se#ara sistematis berdasarkan engalaman dan engamatan yang kemudian di"ubungkan berdasarkan emikiran yang #ermat dan teliti dan da at di ertanggungja$abkan dengan berdasarkan metode. Berikut ini adala# pengertian dan definisi ilmu menurut beberapa a#li0 a. M. (<1 (2 TA1F(= *lmu adala" enelusuran data atau in'ormasi melalui engamatan, engkajian dan eks erimen, dengan tujuan meneta kan "akikat, landasan dasar atau un asal usulnya b. T.>MAS K1.2 *lmu adala" "im unan akti)itas yang meng"asilkan banyak enemuan, bail dalam bentuk enolakan mau un engembangannya #. r. MA17(!) B1!A(,,) *lmu adala" kun#i untuk mengungka kan segala "al, baik dalam jangka $aktu yang lama mau un sebentar.

d. 2S. ASMA ( *lmu meru akan sekum ulan engeta"uan yang adat dan roses mengeta"ui melalui enyelidikan yang sistematis dan terkendali 4metode ilmia"5 e. P>)SP>P7> 3> *lmu adala" roses erbaikan diri se#ara bersinambungan yang meli uti erkembangan teori dan uji em iris '. M(2T> 7A.A?1 *lmu adala" engeta"uan yang tela" disusun se#ara sistematis dan berlaku umum, sedangkan engeta"uan adala" engalaman yang bersi'at ribadi8kelom ok dan belum disusun se#ara sistematis karena belum di#oba dan diuji g. P>PP)7 ilmu adala" teta dalam keseluru"an dan "anya mungkin direorganisasi. ". 7. .. M. 8A ) *lmu adala" 'alsa'a". yaitu "asil emikiran tentang batas%batas kemungkinan engeta"uan manusia i. F7A2!(S BA!>2 *lmu adala" satu%satunya engeta"uan yang )alid dan "anya 'akta%'akta yang da at menjadi objek engeta"uan j. !.A7,)S S(28)7 *lmu adala" suatu roses yang membuat engeta"uan 4s#ien#e is t"e ro#ess $"i#" makes kno$ledge5 Jadi (lmu 4atau ilmu pengeta#uan5 adala" seluru" usa"a sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan ema"aman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia dan bukan sekadar engeta"uan 4kno*ledge5, teta i merangkum sekum ulan engeta"uan berdasarkan teori%teori yang dise akati dan da at se#ara sistematik diuji dengan se erangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Tutorial 1 efinisi Tutorial adala" suatu embelajaran akti' di dalam diskusi kelom ok ke#il yg di'asilitasi ole" seorang tutor dan di im in ole" seorang ma"asis$a ter ili" dan dibantu ole" sekretaris ter ili". Kegiatan diskusi di dalam tutorial ini distimulasi ole" roblem beru a skenario yang terda at di dalam modul. Peran dosen "anya sebagai 'asilitator dan embimbing terbatas. 1 Fungsi Tutorial0 -. Peserta didik merasa lebi" nyaman karena memiliki teman diskusi &. Meningkatkan kemam uan eserta untuk mmengingat .. Membantu ma"asis$a untuk bisa berinteraksi ke ada anggota tutorial 9. Meng"asilkan moti)asi 0. Mengembangkan enelitian S S S S S 1 Tujuan Meng"asilkan lulusan dokter yang sesuai dengan Standar Kom etensi !okter Membentuk #riti#al t"inking Membantu ma"asis$a untuk da at bekerja dalam tim Membentuk ma"asis$a yang akti' dan dinamis Melati" bersika toleransi ter"ada sesama 1 Se-en 3umps 1 *denti'ikasi dan klari'ikasi kata%kata atau istila" sulit yang ada dalam skenario, 1 Penentuan masala" dengan #ara mema"ami ermasala"an, 1 Analisis masala" 4dengan #ara membagi masala" ke dalam sub%bab tertentu5, 1 Menarik kesim ulan sementara dari analisis ermasala"an, 1 Menentukan tujuan embelajaran, 1 (elajar mandiri 4dengan #ara men#ari in'ormasi dari internet, buku teks, jurnal ilmia", artikel ilmia", kulia" akar, kulia" umum, dan "al lain yang ber"ubungan dengan tujuan embelajaran5, 1 Menarik kesim ulan dari seluru" in'ormasi yang ber"ubungan dengan ermasala"an.

Terminologi medis Terminologi medis meru akan ilmu eristila"an medis. Beberapa pengertian tentang terminology yaitu0 1T"e te"ni#al 8 s e#ial term or eH ression used in a business, art, s#ien#e or s e#ial subje#t 1Nomen#lature as a 'ield o' study 4FebsterPs .rd *nternational !i#tionary5 !alam "ubungannya antar ro'esi kese"atan, dibutu"kan adanya sebua" ba"asa komunikasi. (a"asa komunikasi tersebut dikenal dengan istila" medis. *stila" medis meru akan ba"asa ro'esi medis 8 kese"atan yang meru akan sarana komunikasi antara mereka yang berke#im ung langsung 8 tidak langsung di bidang asu"an 8 elayanan medis 8 kese"atan. Gle" karena itu, istila" medis ini "arus di a"ami dan dimengerti ole" setia ro'esi kese"atan agar da at terjalin komunikasi yang baik. *. Sim ulan Fakultas Kedokteran UNEJ tela" menggunakan aradigma baru yaitu K(K dengan P(+ sebagai metode belajarnya, yang menuntut sis$a ber ikir kritis, belajar #ara orang de$asa, akti' serta bertanggung ja$ab. Minat sis$a untuk belajar "endaknya juga didukung dengan adanya !osen Pembimbing Akademik dan (imbingan Konseling yang turut serta akti' dalam membantu sis$a dalam berada tasi menyesuaikan diri dengan sistem engajaran yang baru. !engan demikian, sis$a da at men#a ai Standar Kom etensi !okter *ndonesia yang tela" diteta akan Konsil Kedokteran *ndonesia untuk menjadi dokter kom eten.

Anda mungkin juga menyukai