Anda di halaman 1dari 7

Batasan Masalah Pembahasan referat ini dibatasi pada gambaran rontgen dan CT scan pada OMSK (otitis media

supuratif kronik). Tu uan Penulisan !eferat ini bertu uan untuk menambah pengetahuan pembaca dan penulis khususn"a mengenai gambaran gambaran rontgen dan CT scan pada OMSK (otitis media supuratif kronik). Metode Penulisan !eferat ini disusun berdasarkan studi kepustakaan dengan meru uk ke berbagai literatur. Manfaat Penulisan !eferat ini diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman mengenai gambaran rontgen dan CT scan pada OMSK (otitis media supuratif kronik).

Pemeriksaan Penun ang #. Pemeriksaan audiometri $%aluasi audiometri& pembuatan audiogram nada murni untuk menilai hantaran tulang dan udara& penting untuk menge%aluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk menentukan gap udara dan tulang. 'udiometri tutur berguna untuk menilai ( speech reception threshold) pada kasus dengan tu uan untuk memperbaiki pendengaran. *. Pemeriksaan radiologi !adiologi kon%ensional& foto polos radiologi& posisi Sch+ller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma& sedangkan pemeriksaan CT scan dapat lebih efektif menun ukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.*

Tatalaksana Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konser%atif atau dengan medikamentosa. Bila sekret "ang keluar terus,menerus& maka diberikan obat pencuci telinga& berupa larutan - *O* ./ selama .,0 hari. Setelah sekret berkurang& maka terapi dilan utkan dengan memberikan obat tetes telinga "ang mengandung antibiotika dan kortikosteroid. Bila sekret telah kering& tetapi perforasi masih ada setelah diobser%asi selama * bulan& maka idealn"a dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti.# Prinsip terapi OMSK tipe baha"a ialah pembedahan& "aitu mastoidektomi. 1adi& bila terdapat OMSK tipe baha"a& maka terapi "ang tepat ialah dengan melakukan mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konser%atif dengan medikamentosa han"alah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler& maka insisi abses sebaikn"a dilakukan tersendiri sebelum mastoidektomi.#

Pemeriksaan radiologi merupakan alat penun ang diagnostik "ang penting dalam diagnosis pen"akit telinga. Setelah memperoleh ri2a"at lengkap dan pemeriksaan telinga tengah dan

mastoid "ang cermat dengan otoskop& maka dapat diputuskan perlu tidakn"a pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan radiologi pada telinga berfungsi untuk menentukan 3 a. Struktur anatomi tulang mastoid& meliputi sel udara mastoid& diploe dan sklerotik mastoid. b. Mendeteksi adan"a perubahan patologis seperti perselubungan pada sel mastoid& erosi pada tulang dan pembentukan ka%itas. c. Keadaan telinga dalam& kanalis auditorius interna& kanalis semisirkularis dan ner%us fasialis. d. Keadaan tulang,tulang pendengaran pada telinga tengah. Pemeriksaan radiologi "ang penting adalah pemeriksaan tulang temporal. Oleh karena& tulang temporal mempun"ai struktur anatomi "ang o%erlapped dengan beberapa struktur tulang tengkorak lainn"a. Tulang temporal merupakan struktur "ang unik karena ukurann"a "ang kecil "ang dikelilingi oleh sistem sel pneumatisasi "ang ekstensif. Oleh karena densitas berlainan dari komponen tulangn"a dan ruang "ang berisi udara dan cairan disekeliling dan didalamn"a& tulang temporal memperlihatkan gambaran radiografi "ang akurat. -al ini dapat dibuat dengan pemeriksaan radiografi kon%ensional atau dengan teknik tomografi "ang khas.

Teknik !adiografi Mastoid 'da delapan enis pro"eksi radiologic kon%ensional "ang dapat dibuat untuk menilai tulang temporal& tetapi "ang la4im digunakan han"a tiga pro"eksi& "aitu posisi Schuller& posisi O2en& dan posisi Chausse 555. #. Posisi Schuller Posisi ini menggambarkan penampakan lateral dari mastoid. Pro"eksi foto dibuat dengan bidang sagital kepala terletak se a ar me a pemeriksaan dan berkas sinar 6 ditu ukan dengan sudut .7o chepalocaudal. Pada posisi ini perluasan pneumatisasi mastoid serta struktur trabekulasi dapat tampak dengan lebih elas. Posisi ini uga memberikan informasi dasar tentang besarn"a kanalis auditorius eksterna dan hubungann"a dengan sinus lateralis. *. Posisi O2en

Posisis ini uga menggambarkan penampakan lateral dan pro"eksi dibuat dengan kepala terletak se a ar me a pemeriksaan atau film& lalu 2a ah diputar .7o men auhi film dan berkas sinar 6 ditu ukan dengan sudut .7 o,87o cephalocaudal. 9mumn"a posisi O2en dibuat untuk memperlihatkan canalais auditorius eksterna& epitimpanikum& bagian,bagian tulang pendengaran dan sel udara mastoid. .. Posisi Chausse 555 Posisi ini merupakan penampakan frontal mastoid dan ruang telinga tengah. Pro"eksi dibuat dengan oksiput terletak diatas me a pemeriksaan& dagu ditekuk ke arah dada& lalu kepala diputar #7o,#0o kea rah sisi berla2anan dari telinga "ang akan diperiksa. Posisi Chausse 555 merupakan posisi tambahan setelah pemeriksaan lateral mastoid. Posisi Chausse 555 merupakan posisi radiologic kon%ensional terbaik untuk pemeriksaan telinga tengah terutama untuk pemeriksaan otitis kronik dan kolesteatoma..

:ambaran !adiologis Kolesteatom Pada kolesteatom "ang men"ebar kearah mastoid akan men"ebabkan destruksi struktur trabekulae mastoid dan pembentukan ka%itas besar "ang berselubung dengan dinding "ang licin. Kadang,kadang kolesteatom dapat meluas ke sel udara mastoid tanpa merusak trabekulasi tulang dan enis ini sering di umpai pada anak,anak& dimana gambaran radiologin"a berupa perselubungan pada sel udara mastioid dan sulit dibedakan dengan mastoiditis biasa. 9ntuk melihat kolesteatoma "ang kecil atau ingin melihat lesi lebih elas perlu dibuat tomografi tulang temporal.

#. Soepardi& $fiat" 'rs"ad et.al. Buku ' ar 5lmu Kesehatan Telinga -idung Tenggorok Kepala dan ;eher. $disi keenam. <K95. 1akarta= *77> 3 p ?@,A7.

*. 'boet& '. !adang Telinga Tengah Menahun. Pidato Pengukuhan 1abatan :uru Besar Tetap dalam Bidang 5lmu Kesehatan Telinga -idung Tenggorok Bedah Kepala ;eher pada <akultas Kedokteran 9S9. Medan= *77>. .. Malueka& !usd" :ha4ali. !adiologi Biagnostik. $disi keenam. <K 9:M. 1og akarta. *77?3 p ##@,#*7& #*8. 8.

Anda mungkin juga menyukai