Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

TEKNIK SUNGAI
Tugas Mandiri

URIP HARYO ATMODJO


1006809660

Tugas ke-5
Jadwal Penyerahan Tugas: 13-05-2013

SOAL I
Latihan (tgl. 6 Mei 2013)
Kapasitas Banjir Kanal Barat akan diperbesar menjadi 600 m3/detik.
Jika data geometrinya adalah sebagai berikut:
Lebar B = 200 m
Slope I = 0,0002
Bilangan Chezy C = 40 m1/2/detik
1. Berapakah kedalaman normal Banjir Kanal yang diperlukan untuk
melalukan debit rencana tersebut?
2. Pada tabel berikut ini disajikan perhitungan profil muka air akibat
pengaruh pasang laut. Kedalaman air di muara adalah setinggi 4,0
m. Selesaikan perhitungan tersebut hingga pada jarak 25 km dari
muara.
3. Berapakah jarak pengaruh pasang tersebut terhitung dari muara ke
arah hulu?
Kedalaman h
Langkah Jarak dari
pada Awal
Ke
Muara (m)
Langkah (m)
0
0

q2
i= 2 3
C h

Perubahan
Perubahan Kedalaman h
Perubahan
Elevasi Dasar Kedalaman h pada Akhir
Elevasi Air (m)
(m)
(m)
Langkah (m)

1000

0.00009

0.09

0.2

-0.11

3.89

2000

3.89

0.00010

0.1

0.2

-0.1

3.79

3000

3.79

0.00010

0.1

0.2

-0.1

3.69

4000

3.69

0.00011

0.11

0.2

-0.09

3.6

5000

3.6

7500

10000

12500

15000

10

20000

11

25000

Q = B v h = B C hI h = B C h 3 / 2 I 1/ 2
h3/ 2 =
i=

Q
B C I 1/ 2

q2
C 2 h3

JAWAB :
1. Berapakah kedalaman normal Banjir Kanal yang diperlukan untuk melalukan debit
rencana tersebut?
Jawab :
Q = B v h = B C hI h = B C h 3 / 2 I 1 / 2

h3/ 2 =

Q
B C I 1/ 2

h3/ 2 =

600
h 3 / 2 = 5.304
200 40 0.00021 / 2

Jadi, nilai h (kedalaman normal banjir) = 3.042 meter

2. Pada tabel berikut ini disajikan perhitungan profil muka air akibat pengaruh pasang
laut. Kedalaman air di muara adalah setinggi 4,0 m. Selesaikan perhitungan tersebut
hingga pada jarak 25 km dari muara.

Langkah
Ke

Jarak dari
Muara (m)

Kedalaman h
pada Awal
Langkah (m)

(a)

(b)

(c)

(d)

1000

0.00009

0.09

0.2

-0.11

3.89

2000

3.89

0.00010

0.1

0.2

-0.1

3.79

3000

3.79

0.00010

0.1

0.2

-0.1

3.69

4000

3.69

0.00011

0.11

0.2

-0.09

3.6

5000

3.6

0.00012

0.12

0.2

-0.08

3.52

7500

3.52

0.00013

0.325

0.5

-0.175

3.345

10000

3.345

0.00015

0.375

0.5

-0.125

3.22

12500

3.22

0.00017

0.425

0.5

-0.075

3.145

15000

3.145

0.00018

0.45

0.5

-0.05

3.095

10

20000

3.095

0.00019

0.95

-0.05

3.045

11

25000

3.045

0.00020

3.045

i=

q2
C h3
2

Perubahan
Elevasi Air
(m)

Perubahan Perubahan
Elevasi
Kedalaman
Dasar (m)
h (m)

(e) = (d) x (f) = Slope x (g) = (e) {(b)i - (b)i-1 } {(b)i - (b)i-1 }
(f)

Kedalaman h
pada Akhir
Langkah (m)

(h) = (c) + (g)

3. Berapakah jarak pengaruh pasang tersebut terhitung dari muara ke arah hulu?
Jawab :
Jadi, jarak Pengaruh pasang Lautnya sebesar 20000 meter atau 20 kilometer dari muara
ke arah hulu, dikarenakan nilai Kedalaman h pada Akhir Langkah (3.405 meter)
mendekati nilai dari h kedalaman normal Banjir Kanal yaitu 3.042 meter. Dan
kedalaman muka air di muara lebih tinggi dari muka air pada kedalaman normal banjir
kanal (hmuara < hkedalaman normal banjir kanal )
4

Kesimpulan :
Dari hasil pengolahan data di atas, kita dapat melihat perbedaan pada yang mencolok pada
penyelesaian soal no. 2, bahwa jarak pengaruh pasang air laut terjadi apabila nilai kedalaman
muka air di muara lebih besar dari muka air pada kedalaman normal banjir kanal (h muara >
hkedalaman normal banjir kanal). Karena pada dasarnya, Back Water yang terjadi akibat pengaruh pasang
surut di muara sungai yaitu pada saat permukaan air laut melebihi permukaan air sungai,
sehingga alirannya berbalik dari laut masuk menuju sungai. Tentunya hal ini dapat
berpengaruh terhadap sungai itu sendiri diantaranya adalah banjir karena meluapnya air yang
seharusnya dibuang ke laut.

Gambar.1 Kondisi pada saat terjadi Back Water

SOAL II

Berdasarkan informasi yang ada pada gambar berikut, tentukan dimensi saluran Sungai
Arau di muara:
Keadaan dengan banjir kanal
Keadaan tanpa banjir kanal

Jawab :
1. Dimensi saluran Sungai Arau di muara ketika keadaan dengan banjir kanal
Debit (Q)

= 500 m3/dt

Kemiringan Saluran (S)

= 1/1780

Koefisien Manning (n)

= 0.025 (Rivers and earth canals in fair condition

some growth)
Penyelesaian :
Penampang Ekonomis Trapezodial
Dipakai m = 0.75

= b.d + m.d2

= b + 2d

= b + 2.d.m

= b.d + (0.75xd2)

= b + 2d
= b + 2.5d

= b + (2 x d x 0.75)
= b + 1.5xd

, sementara itu syarat untuk penampang efisien adalah R =

bd + 2.5d2= 2bd + 1.5d2


b + 2.5d= 2b + 1.5d
b=

, jadi b = d

Dari hukum kontinuitas Q = A.v atau

= 0.597 x d2/3
A

b.d + (0.75xd2)

d.d + (0.75xd2)

10

1.75d2

Jika Q = 980 m3/dt

d=

d=

d = 10.115 meter = 10.12 meter


Karena, nilai d sudah diketahui, maka kita dapat mencari parameter dimensi yang
lain :
b (lebar bawah)

=d
= 10.12 meter

B (lebar atas)

= b + 1.5xd
= 10.12 + 1.5(10.12)
= 25.3 meter

h (tinggi jagaan)

=xd
= x 10.12
= 3.4 meter

2. Dimensi saluran Sungai Arau di muara ketika keadaan tanpa banjir kanal
Debit (Q)

= 800 m3/dt + 180 m3/dt (sumbangan debit dari sungai jirak)


= 980 m3/dt

Kemiringan Saluran (S)

= 1/1780
11

Koefisien Manning (n)

= 0.025 (Rivers and earth canals in fair condition

some growth)
Penyelesaian :
Penampang Ekonomis Trapezodial
Dipakai m = 0.75

= b.d + m.d2

= b + 2d

= b + 2.d.m

= b.d + (0.75xd2)

= b + 2d
= b + 2.5d

= b + (2 x d x 0.75)
= b + 1.5xd

, sementara itu syarat untuk penampang efisien adalah R =

12

bd + 2.5d2= 2bd + 1.5d2


b + 2.5d= 2b + 1.5d
b=

, jadi b = d

Dari hukum kontinuitas Q = A.v atau

= 0.597 x d2/3
A

b.d + (0.75xd2)

d.d + (0.75xd2)

1.75d2

Jika Q = 980 m3/dt

d=

d=
13

d = 13.019 meter = 13 meter


Karena, nilai d sudah diketahui, maka kita dapat mencari parameter dimensi yang
lain :
b (lebar bawah)

=d
= 13 meter

B (lebar atas)

= b + 1.5xd
= 13 + 1.5(13)
= 32.5 meter

h (tinggi jagaan)

=xd
= x 13
= 4.3 meter

25.3

2.55
3.4

2.55

10.12

1
m

2.55

7.59

10.12

7.59

2.55

Gambar 1. Penampang Saluran Pada Keadaan Dengan Banjir Kanal

14

32.5

3.23
4.3

3.23

3.23

9.75

13

9.75

13

3.23

Gambar 2. Penampang Saluran Pada Keadaan Tanpa Banjir Kanal

Kesimpulan :
Setelah kita melakukan pengolahan data di atas, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa dengan kemiringan dasar saluran dan hambatan hidrolis terhadap aliran yang
sama, tetapi dengan 2 keadaan yang berbeda (adanya banjir kanal dan tanpa adanya
banjir kanal) kita dapat memperoleh potongan melintang sungai dengan dimensi
yang berbeda, karena terdapat 2 nilai debit (Q) yang berbeda. Ketika kondisi
dengan adanya banjir kanal, debit yang mengalir pada bagian hilir sungai Arau
sebesar 500 m3/detik, sedangkan bila kondisi tanpa adanya banjir, debit yang
mengalir sebesar 800 m3 di tambah dengan sumbangan debit dari sungai jirak. Hal
ini dikarenakan salah satu fungsi dari banjir kanal adalah untuk mengalihkan debit
dari bagian hulu, agar tidak terjadi kelebihan limpasan pada hilir sungai jirak, akibat
dari kurang memadainya dari kapasitas saluran.
Oleh karena itu, dengan adanya banjir kanal, dimensi penampang yang dibutuhkan
pada bagian hilir sungai lebih kecil di bandingkan dengan kondisi tanpa adanya
banjir kanal.

Saluran Dengan Penampang Ekonomis

15

Dari rumus kecepatan menurut Manning

dapat diketahui

bahwa semakin besar nilai R maka semakin besar nilai v dan sebaliknya (dikatakan

v berbanding lurus dengan). Sedangkan telah diketahui juga bahwa

sehingga kalau dilihat lagi ke rumus Manning, maka v berbanding lurus dengan A
dan v berbanding terbalik dengan P. Artinya semakin makin besar A maka semakin
besar v dan semakin besar P maka semakin kecil v. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penampang yang memiliki hantaran maksimum adalah penampang saluran
yang mempunyai keliling basah P terkecil, atau penampang hidraulik terbaik adalah
penampang yang memiliki luas terkecil untuk suatu debit tertentu. Penampang
saluran seperti ini dinamakan penampang hidraulik terbaik atau penampang efisien.

Luas penampang trapesium merupakan gabungan dari luas segi empat dan luas 2
buah segitiga.

16

Untuk mendapatkan nilai P minimum, maka P didiferensialkan terhadap y lalu


disamakan dengan nol.

Jari-jari hidraulik

, menjadi

17

Jadi kesimpulannya adalah untuk suatu penampang dengan kemiringan dinding m


konstan, penampang efisien akan didapatkan jika
trapesium maupun segiempat.

18

, ini berlaku untuk

Penampang
melintang
Trapesium, setengah
bagian segi enam

Luas A

Keliling
basah, P

Jari2
hidrolik R

Lebar
puncak T

3 y2

23 y

4/33 y

3/2y2.5

2y2

4y

2y

2 y2.5

y2

22 y

2 y

2y

2/2y2.5

/2y2

2y

/4y

/4 y2.5

Parabola
T = 22 y

4/32y2

8/32 y

22 y

2/3 y

8/93 y2.5

Lengkung
hidrostatik

1,40y2

2,9836y

0,468y

1,918y

0,728y

1,191 y2.5

Persegi panjang, setengah


bagian bujur sangkar
Segitiga, setengah
bagian bujur sangkar
Setengah lingkaran

Tabel 1. Penampang ekonomis1

SOAL 3
1

Chow 1992

19

Kedalaman
Faktor
hidrolik D penampang Z

Dengan pengukuran kecepatan maka debit, ditentukan


Harga dari C dan K dapat dihitung

Diketahui :

0.0001

D50

0.0005

D90

0.00001

10

cm

0.1

Buatlah Kurva Debit untuk saluran dengan lebar 5 m dan m = 2


Contoh Perhitungan
# untuk h = 0.5 m
A = (b + m x 0.5) x h
= ( 5 + 2 x 0.5 ) x 0.5
=
3.00
m
P =

b + 2h x (1 +
m2)

5 + 2 x 0.5 x (1
+22)
=
7.24 m
=

R =

A
P

=
=
C =
=
V =
=

3.00
7.24
0.41
m
18 log ((12 x h) / k)
50.01
C x (h x I)
0.3536 m3/dtk
20

Q = C x A x (R x I)
= 0.96596 m3/dtk

(Untuk Kondisi Sungai Sempit)

Q = BxCxh x
= 1.57475 m3/dtk (Untuk Kondisi Sungai Lebar)
2/3

1/2

untuk h = 1 m
A = (b + m x h) x h
= ( 5 + 4 x 0.5 ) x 1
=
7.00
m
P = b + 2h x (1 + m2)
= 5 + 2 x 1 x (1 +22)
=
9.47 m
R =

A
P

=
C =
=
V =
=
Q =
=
Q =
=

7.00
9.47
0.74
m
18 log ((12 x h) / k)
55.43
C x (h x I)
0.5543
m3/dtk
C x A x (R x I)
3.33527
m3/dtk (Untuk Kondisi Sungai Sempit)
B x C x h2/3 x 1/2
1.74538
m3/dtk (Untuk Kondisi Sungai Lebar)

REKAP HASUL PERHITUNGAN

h
A (m2)
(m)

P
(m)

0.5

3.00

7.24

1.0

7.00

9.47

1.5

12.00

2.0

18.00

2.5

25.00

11.7
1
13.9
4
16.1
8

R
(m)

0.4
1
0.7
4
1.0
2
1.2
9
1.5
5

50.0
1
55.4
3
58.5
9
60.8
4
62.5
9

V
Qsempit
Qlebar
3
(m/dtk) (m /dtk) (m3/dtk)
0.35

0.96596

1.575

0.55

3.33527

1.745

0.72

7.11847

1.845

0.86

12.4431

1.916

0.99

19.4495

1.971

21

3.0

33.00

3.5

42.00

4.0

52.00

18.4
2
20.6
5
22.8
9

1.7
9
2.0
3
2.2
7

64.0
1
65.2
2
66.2
6

1.11

28.2774

2.016

1.22

39.0624

2.054

1.33

51.9353

2.087

22

23

Anda mungkin juga menyukai