Anda di halaman 1dari 24

Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi.

Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi, temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya. Suatu reservoir minyak biasanya mempunyai tiga unsur utama yaitu adanya batuan reservoir, lapisan penutup dan perangkap. Beberapa syarat terakumulasinya minyak dan gas bumi adalah : 1. Adanya batuan nduk !Sour"e Ro"k# $erupakan batuan sedimen yang mengandung bahan organik seperti sisa-sisa he%an dan tumbuhan yang telah mengalami proses pematangan dengan %aktu yang sangat lama sehingga menghasilkan minyak dan gas bumi. &. Adanya batuan %aduk !Reservoir Ro"k# $erupakan batuan sedimen yang mempunyai pori, sehingga minyak dan gas bumi yang dihasilkan batuan induk dapat masuk dan terakumulasi. '. Adanya struktur batuan perangkap $erupakan batuan yang ber(ungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan gas bumi lebih jauh. ). Adanya batuan penutup !*ap Ro"k# $erupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh "airan !impermeable#, sehingga minyak dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut. +. Adanya jalur migrasi $erupakan jalan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai terakumulasi pada perangkap. 1. Sifat-Sifat Fisik Batuan Reservoir Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, sedangkan suatu mineral dibentuk dari beberapa ikatan kimia. ,omposisi kimia dan jenis mineral yang menyusunnya akan menentukan jenis batuan

yang terbentuk. Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa batupasir dan karbonat !sedimen klastik# serta batuan shale !sedimen non-klastik# atau kadang-kadang vulkanik. $asing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, demikian juga dengan si(at (isiknya. Pada hakekatnya setiap batuan dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan menyimpan dan menyalurkan minyak bumi. ,omponen penyusun batuan serta ma"am batuannya dapat dilihat pada -ambar 1.

1.1. Porositas ( ) .alam reservoir minyak, porositas mengambarkan persentase dari total ruang yang tersedia untuk ditempati oleh suatu "airan atau gas. Porositas dapat dide(inisikan sebagai perbandingan antara volume total pori-pori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu, yang jika dirumuskan :

.imana : / Porositas absolute !total#, (raksi !0# 1p / 1olume pori-pori, "" 1b / 1olume batuan !total#, "" 1gr / 1olume butiran, "" Porositas batuan reservoir dapat diklasi(ikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Porositas absolut, adalah perbandingan antara volume pori total terhadap volume batuan total yang dinyatakan dalam persen, atau se"ara matematik dapat ditulis sesuai persamaan sebagai berikut :

&. Porositas e(ekti(, adalah perbandingan antara volume pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total !bulk volume# yang dinyatakan dalam persen.

.imana : e / Porositas e(ekti(, (raksi !0# g / .ensitas butiran, gr2"" b / .ensitas total, gr2"" ( / .ensitas (ormasi, gr2"" Berdasarkan %aktu dan "ara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasi(ikasikan menjadi dua, yaitu : 1. Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada %aktu yang bersamaan dengan proses pengendapan berlangsung. &. Porositas sekunder, yaitu porositas batuan yang terbentuk setelah proses pengendapan. Besar ke"ilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa (aktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut kemiringan dan komposisi

mineral pembentuk batuan. 3ntuk pegangan dilapangan, ukuran porositas dapat dilihat pada 4abel 1. berikut :

1.2. Permeabilitas ( k ) Permeabilitas dide(inisikan sebagai ukuran media berpori untuk meloloskan2mele%atkan (luida. Apabila media berporinya tidak saling berhubungan maka batuan tersebut tidak mempunyai permeabilitas. 5leh karena itu ada hubungan antara permeabilitas batuan dengan porositas e(ekti(. Sekitar tahun 16+7, 8enry .ar"y seorang ahli hidrologi dari Pran"is mempelajari aliran air yang mele%ati suatu lapisan batu pasir. 8asil penemuannya di(ormulasikan kedalam hukum aliran (luida dan diberi nama 8ukum .ar"y. .apat dilihat pada gambar & diba%ah :

.apat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

.imana : 9 / laju alir (luida, ""2det k / permeabilitas, dar"y / viskositas, "p dP2d: / gradien tekanan dalam arah aliran, atm2"m A / luas penampang, "m& Besaran permeabilitas satu dar"y dide(inisikan sebagai permeabilitas yang mele%atkan (luida dengan viskositas 1 "entipoises dengan ke"epatan alir 1 ""2det melalui suatu penampang dengan luas 1 "m& dengan penurunan tekanan 1 atm2"m. Persamaan ) .ar"y berlaku pada kondisi : 1. Alirannya mantap !steady state# &. ;luida yang mengalir satu (asa '. 1iskositas (luida yang mengalir konstan ). ,ondisi aliran isothermal +. ;ormasinya homogen dan arah alirannya hori<ontal 7. ;luidanya in"ompressible Berdasarkan jumlah (asa yang mengalir dalam batuan reservoir, permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu : = Permeabilitas absolute !,abs# >aitu kemampuan batuan untuk mele%atkan (luida dimana (luida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya satu (asa atau disaturasi 1??0 (luida, misalnya hanya minyak atau gas saja. = Permeabilitas efektif !,e((# >aitu kemampuan batuan untuk mele%atkan (luida dimana (luida yang mengalir lebih dari satu (asa, misalnya !minyak dan air#, !air dan gas#, !gas dan minyak# atau ketiga-tiganya. 8arga permeabilitas e(ekti( dinyatakan sebagai ko, kg, k%, dimana masing-masing untuk minyak, gas dan air. = Permeabilitas relatif !,rel# >aitu perbandingan antara permeabilitas e(ekti( pada kondisi

saturasi tertentu terhadap permeabilitas absolute. 8arga permeabilitas relative antara ? @ 1 dar"y. .apat juga dituliskan sebagai beikut :

Permeabilitas relati( reservoir terbagi berdasarkan jenis (asanya, sehingga didalam reservoir akan terdapat Permeabilitas relati( air !,r%#, Permeabilitas relati( minyak !,ro#, Permeabilitas relati( gas !,rg# dimana persamaannya adalah :

.imana : ,r% / permeabilitas relati( air ,ro / permeabilitas relait( minyak ,rg / permeabilitas relati( gas 1.3. Saturasi Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi (luida (ormasi tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi (luida atau jumlah kejenuhan (luida dalam batuan reservoir per satuan volume pori. 5leh karena didalam reservoir terdapat tiga jenis (luida, maka saturasi dibagi menjadi tiga yaitu saturasi air !S%#, saturasi minyak !So# dan saturasi gas !Sg#, dimana se"ara matematis dapat ditulis :

4otal saturasi (luida jika reservoir mengandung ' jenis (luida : 3ntuk sistem air-minyak, maka persamaan !1&# dapat disederhanakan menjadi : Beberapa (aktor yang mempengaruhi saturasi (luida reservoir adalah : a. 3kuran dan distribusi pori-pori batuan. b. ,etinggian diatas (ree %ater level. ". Adanya perbedaan tekanan kapiler. .idalam kenyataan, (luida reservoir tidak dapat diproduksi semuanya. 8al ini disebabkan adanya saturasi minimum (luida yang tidak dapat diproduksi lagi atau disebut dengan irredu"ible saturation sehingga berapa besarnya (luida yang diproduksi dapat dihitung dalam bentuk saturasi dengan persamaan berikut : .imana : St / saturasi total (luida terproduksi S%irr / saturasi air tersisa !iiredu"ible# Sgirr / saturasi gas tersisa !iiredu"ible# Soirr / saturasi minyak tersisa !iiredu"ible# 1.4. Resistiviti Batuan reservoir terdiri atas "ampuran mineral-mineral, (ragmen dan pori-pori. Padatan-padatan mineral tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik ke"uali mineral "lay. Si(at kelistrikan batuan reservoir tergantung pada geometri pori-pori batuan dan

(luida yang mengisi pori. $inyak dan gas bersi(at tidak menghantarkan arus listrik sedangkan air bersi(at menghantarkan arus listrik apabila air melarutkan garam. Arus listrik akan terhantarkan oleh air akibat adanya gerakan dari ion-ion elektronik. 3ntuk menentukan apakah material didalam reservoir bersi(at menghantar arus listrik atau tidak maka digunakan parameter resistiviti. Resistiviti dide(inisikan sebagai kemampuan dari suatu material untuk menghantarkan arus listrik, se"ara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

.imana : / resistiviti (luida didalam batuan, ohm-m r / tahanan, ohm A / luas area konduktor, m& : / panjang konduktor, m ,onsep dasar untuk mempelajari si(at kelistrikan batuan di(ormasi digunakan konsep A(aktor (ormasiB dari Ar"hie yang dide(inisikan :

.imana : Ro / resistiviti batuan yang terisi minyak R% / resistiviti batuan yang terisi air

1.5. Wettabiliti Cettabiliti dide(inisikan sebagai suatu kemampuan batuan untuk dibasahi oleh (asa (luida atau ke"enderungan dari suatu (luida untuk menyebar atau melekat ke permukaan batuan. Sebuah "airan (luida akan bersi(at membasahi bila gaya adhesi antara batuan dan partikel "airan lebih besar dari pada gaya kohesi antara partikel "airan itu sendiri. 4egangan adhesi merupakan (ungsi tegangan permukaan setiap (asa didalam batuan sehingga %ettabiliti berhubungan dengan si(at interaksi !gaya tarik

menarik# antara batuan dengan (asa (luidanya. .alam sistem reservoir digambarkan sebagai air dan minyak atau gas yang terletak diantara matrik batuan.

-ambar ' memperlihatkan sistem air-minyak yang kontak dengan benda padat, dengan sudut kontak sebesar . Sudut kontak diukur antara (luida yang lebih ringan terhadap (luida yang lebih berat, yang berharga ?o @ 16?o, yaitu antara air dengan padatan, sehingga tegangan adhesi !A4# dapat dinyatakan dengan persamaan : .imana : A4 / tegangan adhesi, dyne2"m so / tegangan permukaan benda padat-minyak, dyne2"m s% / tegangan permukaan benda padat-air, dyne2"m %o / tegangan permukaan air-minyak, dyne2"m / sudut kontak air-minyak 1.5.1. Wettin -P!ase Flui" "an #on-Wettin P!ase Flui" $. Wettin -P!ase Flui";asa (luida pembasah biasanya akan dengan mudah membasahi permukaan batuan. Akan tetapi karena adanya gaya tarik menarik antara batuan dan (luida, maka (asa pembasah akan mengisi ke pori-pori yang lebih ke"il dahulu dari batuan berpori. ;asa (luida pembasah umumnya sangat sukar bergerak ke reservoir hidrokarbon. B. #on-Wettin P!ase Flui" Don-%etting phase (luid sukar membasahi permukaan batuan. .engan adanya gaya repulsive !tolak# antara batuan dan (luida menyebabkan non-%eting phase (luid umumnya sangat mudah

bergerak. 1.5.2. Batuan Reservoir Water Wet Batuan reservoir umumnya %ater %et dimana air akan membasahi permukaan batuan. ,ondisi batuan yang %ater %et adalah : = 4egangan adhesinya bernilai positi( = s% E so, A4 F ? = Sudut kontaknya !?GH HI?G#F 1.5.4. %mbibisi "an &raina e mbibisi adalah proses aliran (luida dimana saturasi (asa pembasah !%ater# meningkat sedangkan saturasi non-%etting phase !oil# menurun. $obilitas (asa pembasah meningkat seiring dengan meningkatnya saturasi (asa pembasah. $isalnya pada proses pendesakan pada reservoir minyak dimana batuan reservoir sebagai %ater %et. .rainage adalah proses kebalikan dari imbibisi, dimana saturasi (asa pembasah menurun dan saturasi non-%etting phase meningkat. Adapun skema proses imbibisi dan drainage dapat dilihat pada gambar ) berikut :

1.'. (ekanan )a*iler (P+) 4ekanan kapiler pada batuan berpori dide(inisikan sebagai perbedaan tekanan antara (luida yang membasahi batuan dengan (luida yang bersi(at tidak membasahi batuan jika didalam batuan tersebut terdapat dua atau lebih (asa (luida yang tidak ber"ampur dalam kondisi statis. Se"ara matematis dapat dilihat bah%a : .imana : P" / tekanan kapiler, dyne2"m& Pn% / tekanan pada permukaan (luida non %etting phase, dyne2"m& P% / tekanan pada permukaan (luida %etting phase, dyne2"m& 8ubungan tekanan kapiler di dalam rongga pori batuan dapat dilukiskan dengan sebuah sistim tabung kapiler. .imana "airan (luida akan "enderung untuk naik bila ditempatkan didalam sebuah pipa kapiler dengan jari-jari yang sangat ke"il. 8al ini diakibatkan oleh adanya tegangan adhesi yang bekerja pada permukaan tabung. Besarnya tegangan adhesi dapat diukur dari kenaikkan (luida , dimana gaya total untuk menaikan "airan sama dengan berat kolom (luida. Sehingga dapat dikatakan bah%a tekanan kapiler merupakan ke"enderungan rongga pori batuan

untuk menata atau mengisi setiap pori batuan dengan (luida yang berisi bersi(at membasahi. 4ekanan didalam tabung kapiler diukur pada sisi batas antara permukaan dua (asa (luida. ;luida pada sisi konka( !"ekung# mempunyai tekanan lebih besar dari pada sisi konvek !"embung#. Perbedaan tekanan diantara dua (asa (luida terebut merupakan besarnya tekanan kapiler didalam tabung.

3ntuk sistem udara-air !gambar +# : 3ntuk sistem minyak-air !gambar +# : .imana : Pa / tekanan udara, dyne2"m& P% / tekanan air, dyne2"m& P" / tekanan kapiler, dyne2"m& % / densitas air, gr2"" o / densitas minyak, gr2"" g / per"epatan gravitasi, m2det& h / tinggi kolom, m 2. )arakteristik ,in-ak Bumi Setiap reservoir yang ditemukan, akan diperoleh sekelompok molekul yang terdiri dari elemen kimia 8idrogen !8# dan ,arbon !*#. $inyak dan gas bumi terdiri dari kedua elemen ini, yang mempunyai proporsi yang beraneka ragam. Apabila ditemukan

deposit hidrokarbon disuatu tempat, akan sangat jarang dapat ditemukan di tempat lain dengan komposisi yang sama, karena daerah pembentukkannya berbeda. Flui"a reservoir ter"iri "ari flui"a !i"rokarbon "an air formasi. 8idrokarbon sendiri terdiri dari (asa "air !minyak bumi# maupun (asa gas, tergantung pada kondisi !tekanan dan temperatur# reservoir yang ditempati. Perubahan kondisi reservoir akan mengakibatkan perubahan (asa serta si(at (isik (luida reservoir. ;luida minyak bumi dijumpai dalam bentuk "air, sehingga sesuai dengan si(at "airan pada umumnya. Pada (asa "air, jarak antara molekul-molekulnya relati( lebih ke"il daripada gas. Si(at-si(at minyak bumi yang akan dibahas adalah densitas dan spesi(ik gra(iti, viskositas, (aktor volume (ormasi, kelarutan gas, kompressibilitas dan tekanan bubble point.

2.1. &ensitas ,in-ak ( o ) "an S*esifik .rafit- ( ) &ensitas dide(inisikan sebagai masa dari satuan volume suatu (luida !minyak# pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu. .ari de(inisi tersebut dapat dirumuskan sebagai beikut : .imana : o / densitas minyak, lb2(t' m / massa minyak, lb 1 / volume minyak, (t'

Se"an kan s*esifik rafiti merupakan perbandingan dari densitas suatu (luida !minyak# terhadap densitas air. Baik densitas air maupun (luida tersebut diukur pada kondisi yang sama !7?G ; dan 1).J Psia#.

.imana : o / spesi(ik gra(iti minyak o / densitas minyak mentah, lb2(t' % / densitas air, lb2(t' $eskipun densitas dan spesi(ik gra(iti dipergunakan se"ara meluas dalam industri perminyakan, namun AP gra(iti merupakan skala yang lebih sering dipakai. -ra(iti ini merupakan spesi(ik gra(iti yang dinyatakan dengan rumus :

AP gra(iti dari minyak mentah pada umumnya memiliki nilai antara )J GAP untuk minyak ringan sampai 1? GAP untuk minyak berat. 2.2. /iskositas ,in-ak ( o ) 1iskositas (luida merupakan si(at (isik suatu (luida yang sangat penting yang mengendalikan dan mempengaruhi aliran (luida didalam media berpori maupun didalam pipa. 1iskositas dide(inisikan sebagai ketahanan internal suatu (luida untuk mengalir. 1iskositas minyak dipengaruhi oleh temperatur, tekanan dan jumlah gas yang terlarut dalam minyak tersebut. ,enaikan temperatur akan menurunkan viskositas minyak dan dengan bertambahnya gas yang terlarut dalam minyak maka viskositas minyak juga akan turun. 8ubungan antara viskositas minyak dengan tekanan ditunjukkan pada -ambar 7.

-ambar 7 menunjukkan bah%a tekanan mula-mula berada di atas tekanan gelembung !Pb#, dengan penurunan tekanan sampai !Pb#, mengakibatkan viskositas minyak berkurang, hal ini akibat adanya pengembangan volume minyak. ,emudian bila tekanan turun dari Pb sampai pada harga tekanan tertentu, maka akan menaikkan viskositas minyak, karena pada kondisi tersebut terjadi pembebasan gas dari larutan minyak. 2.3. Faktor /olume Formasi ,in-ak ( Bo ) ;aktor volume (ormasi minyak dide(inisikan sebagai volume minyak pada tekanan dan temperatur reservoir yang ditempati oleh satu sto"k tank barrel minyak dan gas dalam larutan. 8arga ini selalu lebih besar atau sama dengan satu. 3ntuk minyak tersaturasi, Standing membuat korelasi berdasarkan persamaan :

.imana : Bo / (aktor volume (ormasi minyak, bbl2S4B5 4 / temperature, G; Rs / kelarutan gas, S*;2S4B5 * / (aktor tambahan seperti perhitungan Rs

;aktor volume (ormasi minyak merupakan (ungsi dari tekanan. -ambar J memperlihatkan (aktor volume (ormasi minyak. 4erdapat dua hal penting dari gambar J diatas, yaitu : 1. Kika kondisi tekanan reservoir berada diatas Pb, maka Bo akan naik dengan berkurangnya tekanan sampai men"apai Pb, sehingga volume sistem "airan bertambah sebagai akibat terjadinya pengembangan minyak. &. Setelah Pb di"apai, maka harga Bo akan turun dengan berkurangnya tekanan, disebabkan karena semakin banyak gas yang dibebaskan. 2.4. )elarutan .as ( Rs ),elarutan gas bumi dide(inisikan sebagai "u(t gas yang diukur pada keadaan standar !1).J Psi L 7? G;# didalam larutan minyak sebanyak satu barrel sto"k tank minyak pada saat minyak dan gas berada pada tekanan dan temperatur reservoir. ,elarutan gas dalam minyak !Rs# dipengaruhi oleh tekanan, temperatur dan komposisi minyak dan gas. Pada temperatur minyak yang tetap, kelarutan gas tertentu akan bertambah pada setiap penambahan tekanan. Pada tekanan yang tetap kelarutan gas akan berkurang terhadap kenaikan temperatur. 2.5. )om*ressibilitas ,in-ak ( 0o ) ,ompressibilitas minyak dide(inisikan sebagai perubahan volume minyak akibat adanya perubahan tekanan. Se"ara matematis

dide(inisikan sebagai berikut:

Pada kondisi tekanan di ba%ah bubble point, *o dide(inisikan sebagai berikut :

.engan menggunakan gra(ik korelasi, maka harga kompressibilitas minyak dapat diperoleh dengan persamaan :

,ompressibilitas minyak pada kondisi diba%ah bubble point akan "enderung membesar bila dibandingkan dengan harga ketika diatas bubble point karena dengan turunnya tekanan, gas membebaskan diri dari larutan. 1olume total minyak yang tertinggal sebenarnya berkurang dengan turunnya tekanan terebut, akibatnya volume (luida total yang terdiri dari minyak dan gas makin lama menjadi besar seiring dengan turunnya tekanan. 2.'. (ekanan Bubble Point (Pb) 4ekanan bubble point !titik gelembung# suatu sistem hidrokarbon dide(inisikan sebagai tekanan tertinggi dimana gelembung gas mulai pertama kali terbebaskan dari minyak. 8arga ini ditentukan se"ara eksperimen terhadap minyak mentah dengan melakukan test ekspansi "onstant-"omposition !test (lash liberation#. Apabila pengukuran laboratorium tidak tersedia untuk menentukan tekanan bubble point, maka dapat digunakan

korelasi Standing. Se"ara matematis, tekanan bubble point dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

3. ,ekanisme Pen"oron Reservoir $inyak bumi tidak mungkin mengalir sendiri dari reservoir ke lubang sumur produksi bila tidak terdapat suatu energi yang mendorongnya. 8ampir sebagian besar reservoir minyak memiliki energi pendorong yang berbeda-beda untuk memproduksikan suatu reservoir. .engan turunnya tekanan pada reservoir minyak dapat mempengaruhi besarnya tenaga pendorong pada reservoir tersebut yang berperan pada pergerakan minyak mula-mula pada media berpori. 3.1. )om*aksi Batuan 4enaga ini berasal dari beban overburden batuan di atas dan selalu berubah akibat diproduksikannya (luida !minyak# dari reservoir tersebut. 8al tersebut dapat dilihat pada gambar 6 yang memperlihatkan pengaruh kompaksi batuan terhadap (luida yang berada didalamnya.

3.2. .raviti &rive -ejala alam yang mempengaruhi (luida (ormasi yang menyebabkan terjadinya pemisahan akibat perbedaan berat jenis dari (luida reservoir. -ambar I. menggambarkan pengaruh gra(itasi terhadap kelakuan (luida yang mana pada (luida yang mempunyai densitas yang lebih besar akan bermigrasi kebagian ba%ah struktur reservoir sedangkan (luida yang mempunyai densitas yang lebih ke"il akan bermigrasi kebagian atas reservoir.

3.3. Water &rive Kika air berada diba%ah <ona minyak pada suatu reservoir, maka dengan tekanan yang dimiliki oleh air ini akan membantu minyak

bergerak keatas. Kika minyak dieksploitasi, tekanan direservoir akan dijaga !mainteained# oleh gaya hidrostatik air yang masuk menggantikan minyak yang telah terproduksi. Mnergi ini dihasilkan oleh air !aNui(er# yang berada pada kondisi bertekanan. Pada umumnya reservoir minyak dan gas berasosiasi dengan aNui(er. .engan merembesnya air ke reservoir sehingga menjadi suatu tenaga pendorong yang biasa disebut dengan %ater drive. 8al ini dapat dilihat pada gambar 1?. yang memperlihatkan proses pendorongan air terhadap minyak.

Reservoir berpendorong air memiliki "irri-"iri sebagai berikut : 1. Penurunan tekanan reservoir relative ke"il &. -5R permukaan rendah '. Produksi air mula-mula sedikit kemudian bertambah banyak karena minyak didorong oleh air 3.4. Solution .as &rive Solution gas drive atau depletion gas drive adalah mekanisme pendorong yang berasal dari ekspansi larutan gas yang berada dalam minyak dan pendesakan terjadi akibat berkurangnya tekanan. Setelah terjadi penurunan tekanan pada dasar sumur, maka gas yang terlarut dalam minyak akan bebas keluar sebagai gelembung-gelembung yang tersebar merata dan merupakan (asa yang terdispersi yang tidak kontinu sehingga men"apai saturasi minimum. Setelah seluruh gas tergabung dan men"apai saturasi kritik, maka gas akan mulai bergerak. 8al tersebut dapat

dilihat pada gambar 11.

Reservoir jenis pendorong solution gas drive mempunyai "iri sebagai berikut : 1. 4ekanan reservoir turun se"ara "epat dan kontinu &. Perbandingan komulati( produksi gas !-p# dengan komulati( produksi minyak !Dp# meningkat dengan "epat !-5R# meningkat '. Produksi air hampir tidak ada !relati( sangat ke"il#

3.5. .as 0a* &rive Mnergi alamiah ini berasal dari dua sumber yaitu ekspansi gas "ap dan ekspansi gas yang terlarut kemudian melepaskan diri. Adanya gas "ap dalam reservoir antara lain disebabkan oleh adanya pemisahan se"ara gravitasi dari minyak dan (asa gas bebas diba%ah tekanan titik gelembung. ,arena tekanan reservoir berada diba%ah tekanan gelembung maka komponen hidrokarbon ringan akan terbebaskan dari (asa "airnya dan membentuk (asa gas. Penurunan tekanan se"ara kontinu akan membebaskan gas lebih banyak lagi dan akan membentuk gas

"ap pada bagian atas dari minyak. 8al tersebut akan menyebabkan terdorongnya minyak karena pengembangan dari gas "ap akibat penurunan tekanan se"ara kontinu. -amabar 1&. memperlihatkan proses pendorongan gas "ap terhadap minyak.

Reservoir gas "ap drive mempunyai "irri-"iri sebagai sebagai berikut : 1. 4ekanan reservoir turun perlahan-lahan dan kontinu &. ,enaikan -5R sejalan dengan pergerakan permukaan minyak dengan gas kearah ba%ah !meningkat se"ara kontinu# '. Produksi air hampir tidak ada !relative ke"il#

3.'. 0ombination &rive $ekanisme pendorong dari tipe ini adalah kombinasi dari beberapa tipe pendorong yang telah dijelaskan sebelumnya. *ombination drive yang paling umum adalah kombinasi antara gas "ap drive dan %ater drive. 8al ini dapat dilihat pada gambar 1'. diba%ah.

4. 1enis-1enis ReservoirKika terjadi suatu retakan atau perekahan pada batuan induk !sour"e ro"k# maka minyak dan gas akan mengalami migrasi keluar yang biasa disebut dengan migrasi primer. Setelah itu minyak dan gas bumi akan bermigrasi terus sampai terjebak didalam suatu %adah yang tidak bisa dilalui oleh minyak dan gas, yang biasa disebut dengan reservoir. Reservoir adalah suatu tempat berkumpulnya minyak dan gas bumi. .alam hal ini akan dibahas jenis reservoir jenuh dan reservoir tidak jenuh. 4.1. Reservoir 1enu! Reservoir jenuh !saturated# biasanya mengandung hidrokarbon dalam bentuk minyak yang dijenuhi oleh gas terlarut dan dalam bentuk gas bebas yang terakumulasi membentuk gas "ap. Bila minyak dan gas diproduksikan, kemungkinan akan ada air yang ikut terproduksi, tekanan reservoir akan turun. .engan turunnya tekanan reservoir, maka volume gas yang membentuk gas "ap akan mengembang dan merupakan pendorong keluarnya (luida dari dalam reservoir. Selain pengembangan volume gas "ap dan pembebasan gas terlarut, mungkin juga terjadi perembesan air kedalam reservoir.

4.2. Reservoir (i"ak 1enu! Reservoir tidak jenuh !under saturated# pada keadaan mula-mula tidak terdapat gas bebas yang terakumulasi membentuk gas "ap. Apabila reservoir diproduksikan, maka gas akan mengalamai pengembangan yang menyebabkan bertambahnya volume minyak. Pada saat tekanan reservoir men"apai tekanan bubble point maka gas akan keluar dari minyak.

Anda mungkin juga menyukai