Anda di halaman 1dari 21

Dalam Pembahansan Awal akan dibahas

*Dasar-dasar pengolahan sinyal digital

*Terutama dari sudut algoritma dan


pemrograman

*Di samping juga sedikit pembahasan tentang


pertimbangan hardware dari sistem yang
disusun.
Sistem Pengolahan Sinyal Digital
• Proses pengolahan sinyal digital, diawali dengan proses pencuplikan
sinyal masukan yang berupa sinyal kontinyu.
• Proses ini mengubah representasi sinyal yang tadinya berupa sinyal
kontinyu menjadi sinyal diskrete. Proses ini dilakukan oleh suatu unit
ADC (Analog to Digital Converter).
• Unit ADC ini terdiri dari sebuah bagian Sample/Hold dan sebuah bagian
quantiser. Unit sample/hold merupakan bagian yang melakukan
pencuplikan orde ke-0, yang berarti nilai masukan selama kurun waktu
T dianggap memiliki nilai yang sama.
• Pencuplikan dilakukan setiap satu satuan waktu yang lazim disebut
sebagai waktu cuplik (sampling time).
• Bagian quantiser akan merubah menjadi beberapa level nilai, pembagian
level nilai ini bisa secara uniform ataupun secara non-uniform misal
pada Gaussian quantiser
Sistem Pengolahan Sinyal Digital
Unjuk kerja dari suatu ADC bergantung pada
beberapa parameter, parameter utama yang
menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut :
– Kecepatan maksimum dari waktu cuplik.
– Kecepatan ADC melakukan konversi.
– Resolusi dari quantiser, misal 8 bit akan mengubah
menjadi 256 tingkatan nilai.
Metoda kuantisasi akan mempengaruhi terhadap
kekebalan noise.
Sistem Pengolahan Sinyal Digital

Gambar 1. Proses sampling


• Gambar 2. Pengubahan dari sinyal kontinyu
ke sinyal diskret
Sistem Pengolahan Sinyal Digital
• Setelah sinyal diubah representasinya
menjadi deretan data diskrete, selanjutnya
data ini dapat diolah oleh prosesor
menggunakan suatu algoritma pemrosesan
yang diimplementasikan dalam program.
Hasil dari pemrosesan akan dilewatkan ke
suatu DAC (Digital to Analog Converter)
dan LPF (Low Pass Filter) untuk dapat
diubah menjadi sinyal kontinyu kembali.
Gambar 3. Blok Diagram Sistem Pengolahan Sinyal Digital
Sistem Pengolahan Sinyal Digital

* Proses pengolahan sinyal digital dapat


dilakukan oleh prosesor general seperti
halnya yang lazim digunakan di personal
komputer, misal processor 80386, 68030,
ataupun oleh prosesor RISC seperti 80860.
Sistem Pengolahan Sinyal Digital

• Untuk kebutuhan pemrosesan real time,


dibutuhkan prosesor yang khusus dirancang
untuk tujuan tersebut, misal ADSP2100,
DSP56001, TMS320C25, atau untuk
kebutuhan proses yang cepat dapat
digunakan paralel chip TMS320C40.
Sistem Pengolahan Sinyal Digital
• Chip-chip DSP ini memiliki arsitektur khusus
yang lazim dikenal dengan arsitektur Harvard,
yang memisahkan antara jalur data dan jalur
kode. Arsitektur ini memberikan keuntungan
yaitu adanya kemampuan untuk mengolah
perhitungan matematis dengan cepat, misal
dalam satu siklus dapat melakukan suatu
perkalian matrix.
Sistem Pengolahan Sinyal Digital
• Untuk chip-chip DSP, instruksi yang digunakan
berbeda pula. Lazimnya mereka memiliki suatu
instruksi yang sangat membantu dalam
perhitungan matrix, yaitu perkalian dan
penjumlahan dilakukan dalam siklus (bandingkan
dengan 80386, proses penjumlahan saja dilakukan
lebih dari 1 siklus mesin).
Proses pengembagan aplikasi DSP

• Apabila proses pengolahan sinyal dilakukan


menggunakan komputer biasa, maka
pengembangan program tidak berbeda
seperti halnya pemrograman biasa
lazimnya. Hanya algoritma yang diterapkan
dan teknik pengkodean harus
mempertimbangkan waktu eksekusi dari
program tersebut.
Proses pengembagan aplikasi DSP

• Tata cara pengembangan perangkat lunak


menjadi berbeda apabila kita menggunakan
sistem chip DSP, misal TMS320C25.
Terlebih lagi bila sistem tersebut nantinya
akan bekerja sendiri (stand alone).
Pengembangan model harus dilakukan
dengan menggunakan perangkat bantu
pengembang (development tool).
Proses pengembagan aplikasi DSP
Proses pengembagan aplikasi DSP
Keterangan :
• Design Database, berisi library disain yang telah tersedia dan lazim digunakan misal, FIR,
IIR, Comb Filter dan lain-lain.
• Signal Calculator, merupakan perangkat lunak simulasi sinyal. Dapat melakukan
manipulasi dan pengolahan sinyal sederhana.
• Sistem Disain Filter, merupakan perangkat lunak, untuk mendisain filter dengan response
yang kita ingini, berikut pengujian filter tersebut. Lazimnya menggunakan beberapa
algoritma disain seperti Park-McLelland, dan akan dihasilkan koefisien filter yang diingini.
• TIL, akan menghasilkan Custon HDL dan Netlist , yaitu gambar diagram implementasi
algoritma secara perangkat keras, dengan menggunakan chip-chip, misal chip FIR, IIR.
• HDS, VHDL Generator, akan menghasilkan implementasi algoritma dalam deskripsi
VHDL yang lazim digunakan dalam disain chip ASIC.
• DSP ProCoder - Assembly Code Generator, menghasilkan program dalam bahasa assembly
chip DSP tertentu
• MultiProx, akan menghasilkan program yang diimplementasikan pada paralel DSP chip.
• CGS, C Code Generator akan menghasilkan program dalam bahasa C.
Proses pengembagan aplikasi DSP

• Pada komputer utama, kita melakukan


simulasi, disain filter, dan uji-coba awal.
Program bantu tersebut tersedia pada
program pengembang (development tool
program). Apabila kita telah puas dengan
algoritma tersebut, kita dapat
mengimplementasikan sesuai dengan sistem
yang akan kita gunakan
Proses pengembagan aplikasi DSP
• Program akan menghasilkan kode atau deskripsi
yang dibutuhkan oleh jenis implementasi tertentu.
Misal akan menghasilkan deskripsi dalam format
VHDL, apabila kita ingin mengimplementasikan
sistem menggunakan chip ASIC. Atau juga dapat
dihasilkan kode dalam bahasa C bila kita
menginginkan portabilitas dari implementasi yang
dihasilkan.
Proses pengembagan aplikasi DSP
• Untuk lebih jelasnya langkah-langkah pengembangan program untuk
sistem DSP dapat digambarkan sebagai berikut :
Proses pengembagan aplikasi DSP
• Dalam tahapan pengembangan ini, digunakan komputer utama
sebagai perangkat bantu pengembang, dan sebuah DSP board,
sebagai sasaran (target board) dari pengembangan program. DSP
Board ini ada yang berhubungan dengan PC melalui ekspansion
slot, dan melalui memori share, ada juga yang berhubungan
dengan PC menggunakan hubungan serial atau parallel printer
card, sehingga benar-benar terpisah dari PC dan proses hubungan
dengan PC hanyalah pentransferan kode biner. Langkah-langkah
pengembangan program aplikasi adalah sebagai berikut :
Proses pengembagan aplikasi DSP
• Langkah pertama, adalah mensimulasikan algoritma
pengolahan sinyal dengan menggunakan perangkat
simulasi ataupun program. Sinyal masukan
disimulasikan dengan menggunakan data-data sinyal
standard. Untuk keperluan ini dapat digunakan
program-program khusus simulasi ataupun program
bantu matematis seperti halnya MATLAB dengan
Sinyal Processing Toolbox, Mathematica dengan DSP
extension, DSPWorks, Khoros, dan lain-lain.
Proses pengembagan aplikasi DSP
• Langkah kedua dilakukan dengan menggunakan sistem DSP yang akan kita gunakan
akhrinya, misal dengan menggunakan TMS320C25 Card (tipe ini telah digunakan di
Laboratorium Teknik Komputer, STMIK Gunadarma). Biasanya pada card DSP telah terdapat
unit ADC dan DAC, sehingga dapat dilakukan proses pencuplikan sinyal sesungguhnya.
Pertama kali dicoba mengakuisisi sinyal masukan sesungguhnya, ini dilakukan dengan
mencuplik sinyal masukan tersebut. Hasil akuisisi tersebut akan berupa deretan data akan
digunakan untuk menguji algoritma. Kemudian secara off-line, baik menggunakan program
bantu matematis ataupun melalui program yang ditulis untuk keperluan simulasi, sinyal
tersebut diolah berdasarkan algortima yang diimplementasikan. Hasil olahan sinyal tersebut
disalurkan ke jalur keluaran untuk menguji hasil akhir sesungguhnya dari algoritma tersebut.
Proses ini masih dilakukan secara non-real time dan diproses oleh prosesor pada PC.
Pengujian terhadap sinyal sesungguhnya dapat diukur dengan menggunakan alat ukur seperti
osciloscope, spectrum analyzer dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai