Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Eukariotik

Pengertian Eukariotik. Eukariota adalah organisme yang terdiri dari sel-sel yang memiliki inti yang terikat membran (yang memegang materi genetik) serta organel terikat membran. Materi genetik pada eukariota terkandung dalam inti dalam sel dan DNA ini disusun dalam kromosom. Organisme eukariotik mungkin organisme multiseluler atau bersel tunggal. Semua hewan adalah eukariota. Eukariota lainnya termasuk tumbuhan, jamur, dan protista.

Pengertian Eukariotik Eukariotik adalah Salah satu dari domain (Eukarya) atau kelompok taksonomi yang lebih tinggi (Eukaryota) di atas Kingdom yang meliputi organisme terdiri dari satu atau lebih sel yang mengandung terlihat jelas inti dan organel. Definisi Eukariota Eukariota adalah Organisme dengan sel yang mengandung inti dikelilingi oleh membran dan DNA yang diikat oleh protein (histon) ke dalam kromosom. Sel-sel eukariota juga mengandung retikulum endoplasma dan berbagai organel khusus yang tidak hadir dalam prokariota, terutama mitokondria, badan Golgi, lisosom dan. Organel tertutup di membran tiga bagian (disebut membran Unit) yang terdiri dari lapisan lipid terjepit di antara dua lapisan protein. Semua organisme kecuali bakteri dan archaea adalah eukariota. Eukariota pertama Cyanobacteria dan archaebacteria dari bumi primitif yang sekarang disebut sebagai prokariota (bersama-sama dengan bakteri modern). Sekitar 1,5 miliar tahun lalu, dalam atmosfir yang mengandung oksigen, eukariota pertama muncul menjadi ada. Eukariota memiliki nukleus, membran nuklir, sejumlah organel, struktur ribosom berbeda dari prokariota, reproduksi dengan mitosis, dan ciri lain yang membedakan mereka dari prokariota. Tidak ada yang pasti bagaimana eukariota muncul menjadi ada. Teori endosimbiotik menunjukkan bahwa bakteri yang ditelan oleh sel-sel yang lebih besar. Sel-sel bakteri tetap dalam sel, diasumsikan beberapa reaksi kimia untuk sel-sel, dan menjadi mitokondria sel-sel ini. Sel-sel kemudian diperbanyak dan berkembang. Sel-sel menjadi sel-sel hewan.

Perluasan dari teori endosimbiotik mengacu pada tanaman. Dalam kasus ini, bakteri berpigmen, seperti cyanobacteria, yang ditelan oleh sel-sel yang lebih besar. Cyanobacteria tetap dalam sel dan menjadi kloroplas sel-sel ini. Fotosintesis terjadi di kloroplas sel tumbuhan modern. Inilah Perbedaan sel Prokariotik dan sel eukariotik Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti. Definisi yang lebih jelasnya, sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran. Contoh organisme yang memiliki Sel prokariotik adalah pada bakteri dan ganggang biru. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti. Definisi yang lebih lengkapnya, sel eukriotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara lain: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Contoh organisme yang memiliki Sel eukariotik adalah sel tumbuhan dan sel hewan

Struktur dan Fungsi Bagian Sel Eukariotik


Posted by dhanubiyobe 16/10/2013 Tinggalkan komentar Filed Under Eukariotik Struktur Sel Eukariotik Semua sel eukariotik memiliki membran inti. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organelorganel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol. Perhatikan Gambar tentang struktur sel eukariotik di bawah ini.

a. Membran Sel (Selaput Plasma) Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.

Membran sel mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut. 1) Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lain, baik dari lingkungan luar maupun dari bagian lain dalam organisme itu sendiri. 2) Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel. 3) Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel). 4) Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimiawi, seperti reaksi oksidasi dan respirasi. Berdasarkan analisis kimiawi dapat diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol. 1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat. 2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat. 3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar. Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian dalam. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.

Di depan telah dijelaskan bahwa membran plasma bersifat selektif permeabel (semipermeabel) yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif. 1) Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis. 2) Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Contoh transpor aktif adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+), endositosis, dan eksositosis.

1) Difusi Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi. Difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu (facilitated diffusion). a) Difusi Sederhana Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut merata. b) Difusi Terbantu Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses perpindahan molekul ini. Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl dan Na +. 2) Osmosis Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi airnya rendah. Dengan kata lain, osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel. Peristiwa osmosis terjadi dalam sel. Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal ini menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma. Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis. 3) Pompa Natrium-Kalium Berbeda dengan difusi terbantu yang termasuk transpor pasif karena mengikuti gradien konsentrasi, maka transpor aktif ini bersifat melawan gradien konsentrasi. Pada transpor aktif terjadi pemompaan molekul melewati membran dan melawan gradien konsentrasi. Pada transpor aktif diperlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif ini berfungsi memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda dengan konsentrasi molekul lingkungannya. Sebagai contoh ion K+ penting untuk mempertahankan kegiatan listrik di dalam sel saraf dan memacu transpor aktif zat-zat lain. Meskipun ion Na+ dan K + dapat melewati membran, karena kebutuhan akan ion K+ lebih tinggi maka diperlukan lagi pemasukan ion K+ ke dalam

sel dan pengeluaran ion Na+ keluar sel. Konsentrasi ion K+ di luar sel rendah, sedangkan di dalam sel tinggi. Sebaliknya, konsentrasi ion Na+ di dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses difusi, maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel ke luar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke dalam sel. Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi karena pergerakan ion-ion itu melawan gradien kadar maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion Na+ . Energi ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar itu dengan pertolongan protein yang ada dalam membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ dari dalam sel diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+ dari luar sel. Olehsebab itu, proses ini disebut pompa natrium-kalium. Perhatikan Gambar di bawah ini.

Proses Pembelahan Sel


Posted by abdul hadi Wednesday, 1 January 2014 2 comments

Sel tentunya sahabat biologi sudah sangat sering mendengar kata ini, nah postingan kali ini akan membahas tentang bagaimana sebenarnya proses pembelahan sel, Pengertian Pembelahan sel, serta macam-macam pembelahan sel dan tahapannya akan dikupas disini, Langsung saja disimak ya

A.PENGERTIAN

PEMBELAHAN

SEL

Pembelahan Sel

Seperti namanya, pembelahan sel dapat diartikan sebagai suatu proses membelahnya sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil yang akan menyebabkan siklus besar selanjutnya.

B.MACAM-MACAM PEMBELAHAN SEL DAN PROSESNYA

1.Pembelahan

sel

secara

amitosis

Pembelahan

Biner

Pembelahan Sel Secara Amitosis

Pembelahan sel secara amitosis ini disebut juga merupakan pembelahan sel secara langsung alias tidak melalui tahapan tahapan tertentu, proses ini juga berlangsung secara spontan, atau disebut pembelahan biner. Proses ini tidak melibatkan kromosom mengapa demikian? Karena DNA yang ada dalam jumlah dan besaran yang kecil sehingga tidak dapat dipaketkan, kebanyak pembelahan ini terjadi pada sel Prokariotik seperti bakteri. Tujuan dari pembelahan ini adalah untuk membentuk keturunan baru.

2.Pembelahan Sel Secara Mitosis Pembelahan secara Mitosis pembelahan yang menghasilkan dua sel anak yang bersifat sama dengan induknya, artinya sel anak ini pun dapat membelah lagi. Pada Manusia, pembelahan ini terjadi di sel meristem somatik ( sel tubuh muda). Proses ini berlangsung melalui tahapan tahapan yang terstruktur dan teratur, tidak seperti Amitosis yang berlangsung secara spontan. Pembelahan secara mitosis ini melalui dua tahapan, yaitu Kariokinesis dan Sitokinesis

Pembelahan Secara Mitosis

a.Kariokinesis Proses ini mnunjukkan perbedaan yang mencolok pada tiap fasenya dan bertujuan untuk pembagian materi inti, nah untuk melihat apa saja berubah, langsung aja disimak yang berikut ini :

Interfase

Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak muncul.

Profase

Mitosis I : Profase

Pada tahap ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Kromosom mulai memendek dan menebal.Pada sel hewan sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan dan terbentuk benang-benang spindle yang terhubung ke kutub-kutub. Pada akhirnya kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer.Nucleolus hilang dan membran nucleus hancur.

Metafase

Mitosis : Metafase

Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the equator. Selain itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat pada sentromer

setiap kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang berlawanan.

Anafase

Mitosis : Anafase

Masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan dan kromatid bergerak menuju kutub pembelahan, menghasilkan salinan kromosom berpasangan.

Telofase

Mitosis : Telofase

Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur menyempit dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow.

b.Sitokinesis

Mitosis : Sitokinesis

Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.

2.Pembelahan Sel Secara Meiosis

Pembelahan ini akan menghasilkan gamet yang tidak dapat membelah lagi sampai tahap pembuahan, Pembelahan secara meiosis menghasilkan anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari yang dimiliki induknya, terjadi di alat reproduksi dan langsung antara fase 1 dilanjutkan dengan fase 2 tanpa diselingi interfase. Tahapan tahapannya adalah sebagai berikut :

Meiosis

Meiosis I

Interfase

Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan. Persiapannya adalah berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan (sama seperti pada interfase mitosis). Tahap akhir interfase adalah adanya dua salinan DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.

Profase 1

Pada tahap ini terjadi proses sebagai berikut


Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom. Hal ini dilakukan dengan cara memadatkan diri. Zigoten/Zigonema, pada tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan atau bersinapsis membentuk bivalen. Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan. Pakiten/Pakinema, kromosom kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap ini dan disebut tetrad (kromosom homolog yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada tahap ini sering terjadi rekombinasi gen melalui proses perpindahan silang. Diploten, kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi perpindahan silang, akan terdapat kiasma sebagai tanda. Diakinesis, pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan sentriol bergerak ke masing-masing kutub serta membentuk benang-benang spindel.

Metafase 1 Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.

Anafase 1 Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.

Telofase 1 Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.

Sitokenesis 1 Pada sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.

Meiosis II

Meiosis II

Profase II Pada profase II kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom. Tahap ini kadang terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap berikutnya.

Metafase II Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada bidang ekuator. Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer, dan ujung lain membentang menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.

Anafase II Pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah kini dinamakan kromosom.

Telofase II Pada telofase II, kromatid (atau kini disebut kromosom) telah mencapai kutub pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).

Sitokenesis II ada sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan empat sel kembar haploid.

Anda mungkin juga menyukai