Anda di halaman 1dari 7

DASAR DASAR SURVEI1 Oleh : Riyanto2

I. PENGANTAR

Dalam kehidupan sehari-hari informasi dikumpulkan lebih dulu sebelum melakukan tindakan. Ibu-ibu dipasar harus mencicipi dulu sedikit jeruk sebelum membeli satu atau beberapa kilo gram jeruk. Jika jeruk yang dicicipinya manis , dia putuskan membeli dan jika jeruknya tidak manis, maka dia putuskan untuk tidak membeli jeruk tersebut. Itu baru urusan satu atau dua kilo gram jeruk. Jika urasannya sudah menyangkut satu truk jeruk , maka toko buah yang menjual jeruk, tentu harus lebih hati-hati jika toko tersebut mendapat kiriman satu truk jeruk yang katanya dari Medan. Apa yang dilakukan si punya toko buah tersebut untuk bisa yakin bahwa jeruk tersebut bukan hanya dari Medan tetapi jeruk tersebut manis dan kualitasnya baik ? Tentu saja dia ambil beberapa jeruk untuk diperiksa dan dicicipi . Jika berdasarkan pemeriksaannya jeruk tersebut berkualitas baik, maka diterimalah kiriman satu truk jeruk tersebut. Jika tidak maka dia tolak jeruk tersebut. Pada lain kesempatan seorang Dokter perlu melakukan transfusi darah. Apa yang pertama kali dokter lakukan ? Tentu ia akan memeriksa sedikit darah pasien untuk mengetahui golongan darahnya. Diperusahaan bola lampu PHILIPS , bagaimana perusahan tersebut memeriksa bahwa bola lampunya bisa menyala selama 6000 jam. Tentu diambil beberapa bola lampu kemudian dinyalakan sampai mati dan dicatat berapa lama bola lampu mampu menyala. Berdasarkan beberapa bola lampu yang dicoba itulah Philips mengklaim bahwa bola lampunya mampu menyala selama 6000 jam . Ilustrasi diatas merupakan contoh-contoh bagaimana orang memperoleh informasi dengan mengambil sample atau contoh sebelum memutuskan sesuatu. Pengambilan Contoh (sample) juga dapat digunakan untuk : mengetahui banyaknya uang yang dibelanjakan oleh wisatawan manca negara di Batam mengetahui banyaknya belanja untuk makanan dan nonmakanan orang indonesia (BPS, SUSENAS) mengetahui pendapat masyarakat tentang kebijakan kenaikan harga BBM mengatahui kepuasan konsumen (banyak dilakukan oleh konsultan marketing research) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran listrik (LPEM FEUI, Survei Pelanggan Listrik) Mengetahui kepedulian masyarakat terhadap pajak bumi dan bangunan Mengetahui besarnya pembayaran telepon konsumen rumah tangga (LPEM, FEUI , Survei Konsumen Rumah Tangga Telkom ) Mengetahui profil toko penjual minuman ringan (LPEM FEUI) Mengetahui acara yang disukai oleh pemirsa TV ( dilakukan oleh beberapa stasiun TV) Survei Industri Menengah dan Besar BPS

1 2

Bahan Ajar Statistika 1 Semester Genap 2013/2014 Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi FEUI

II.

PENGERTIAN SAMPLING dan MENGAPA MENGGUNAKAN SAMPLING Salah satu alasan mengapa hanya mengobservasi sebagian dari semua obyek yang ingin kita ketahui adalah : a. Sering tidak mungkin mengamati semua obyek yang menjadi kajian kita. Tidak praktis dan tidak efesien jika dilakukan pengamatan semua obyek. Andaikan pedagang jeruk yang menerima kiriman satu truk jeruk harus meneliti semua jeruk satu-per satu tentu memerlukan waktu yang lama. Keadaan lain misalnya tentang transfusi darah yang harus terlebih dulu diketahui golongan darah pasien. Jelas tidak mungkin mengamati semua darah pasien. Toh dengan mengambil sedikit darah saja golongan darah pasien sudah dapat ditentukan. Ini disebabkan karena darah manusia homogen disemua tubuhnya. Bayangkan kalau darah di kepala lain dangan darah di kaki atau di tangan ! b. Pengamatan yang dilakukan terhadap obyek kadangkala bersifat merusak atau destruktif. Keadan ini sering dijumpai dalam pengendalian mutu yang harus melakukan uji kualitas. Philips misalnya untuk mengetahui daya tahan bola lampunya harus mencoba bola lampu tersebut dinyalakan sampi mati. Tentu kalau ini diberlakukan terhadap semua bola lampu , maka Philips tidak bisa menjual lampu yang diproduksinya. c. Pertimbangan jumlah tenaga , waktu dan biaya yang harus dikorbankan untuk memperoleh informasi. Untuk mencacah semua obyek, misal Sensus Penduduk, negara memerlukan biaya yang besar. Oleh karena itu sensus Penduduk diadakan hanya sepuluh tahun sekali. Antara sensus yang satu dengan sensus berikutnya diadakan SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) ini karena pertimbanagn biaya dan waktu yaitu untuk sensus diperlukan biaya yang besar dan waktu yang agak lama

Sampai pada uraian ini kita sudah memahami bahwa mengamati sebagian anggota dari semua obyek untuk mengetahui ciri, karakteristik, semua obyek kita menggunakan sample. Teknik ini disebut sebagai teknik sampling (penarikan contoh ( sample)). Penarikan sample gunakan untuk menarik kesimpulan terhadap semua obyek. Jadi kita menganggap apa yang terjadi disample itulah juga yang terjadi terhadap semua obyek. Dalam ilmu statistik proses penarikan kesimpulan terhadap semua obyek yang didasarkan hanya beberapa obyek yang diamati disebut sebagai inferensia (pengambilan kesimpulan) . Semua obyek yang menarik perhatian kita disebut sebagai populasi. Beberapa anggota populasi yang kita ambil untuk diamati disebut sebagai sample (contoh). Lawan dari mengamati sebagian adalah mengamati keseluruhan. Proses mengamati semua obyek (populasi) yang ingin kita ketahui disebut sebagai Sensus. Dalam ilmu statistik , Ciri atau karakterisik yang kita dapat (dengan pengukuran dan atau perhitungan ) dari sample disebut sebagai statistik. Sedangkan ciri atau karakteristik yang kita dapat untuk Populasi disebut sebagai Parameter. Dengan pengertian statistika seperti itu, maka penarikan sample merupakan bagian dari statistika inferensia dimana statistik yang kita peroleh dari sample digunakan untuk menduga parameter yang merupakan karakteristik Populasi. Pendek kata, mangamati sabagian untuk menyimpulkan secara keseluruhan itulah proses inferensia dan penarikan sample merupakan bagian penting dari proses tersebut. Keuntungan-keuntungan dari penarikan sample dibandingkan dengan Sensus adalah : a. Hemat biaya , tenaga dan waktu b. Tingkat ketelitian lebih besar Sebuah penarikan sampel mungkin memberikan hasil yang lebih teliti daripada sensus, jika dipakai tenaga-tenaga survei yang berkualitas baik dan diberi latihan intensif, serta pengawasn terhadap pekerjaan lapangan diperketat. Selanjutnya hasil data lapangan dapat diproses dengan baik karena volume pekerjaan jauh lebih sedikit dibandingkan harus dengan sensus yang datanya lebih banyak.

c.

Kecepatan lebih besar Dengan alasan yang sama data dapat diolah dengan cepat karena volume pekerjaannya lebih sedikit.

III.

PARAMETER APA YANG INGIN DIKETAHUI ?

Pada bagian sebelumnya telah diuaraikan bahwa statistik yang diperoleh dalam penarikan sample digunakan untuk menduga parameter populasi. Pada umumnya karakteristik populasi yang ingin diketahui adalah : 1. Rata-rata populasi (dengan lambang huruf Yunani dinyatakan sebagai ) 2. Total Populasi (dengan lambang huruf yunani dambangkan sebagai ) 3. Proporsi Populasi (dilambangkan dengan p ) Misalkan dari 5 sample kita memeperoleh data yang diukur dengan variabel Y (Numerik) dengan nilai 6,8,4,12, 10 maka rata-rata sample ( adalah (6+8+4+12+10)/5 = 8 . Jadi diduga oleh rata-rata sample yaitu 8. Total populasi yang diukur dengan variabel Y di atas bisa dihitung jika diketahui berapa banyak populasinya. Taruhlah banyanya anggota Populasi , N =1000 , Maka Total populasi diduga sebesar = N x , yaitu =1000 x 8 = 8000 Proporsi digunakan untuk menyatakan banyaknya obyek yang memenuhi kriteria tertentu. Misal dari 10 sample wajib pajak kita mengukur ketepatan mereka membaya pajak dengan variabel X dimana nilai X=1 diberikan kepada wajib pajak yang membayar tepat waktu dan nilai X=0 diberikan kepada wajib pajak yang membayar pajaknya terlambat. Dari 10 sample tersebut nilai variabel X sebagai berikut 1, 1 , 0 ,1, 0, 1, 1 ,1 , 0, 1 . Proporsi wajib pajak yang membayar pajak tepat waktu adalah p = 7/10 = 0.7 atau 70%. IV. BERAPA SAMPLE YANG DIPERLUKAN DAN BAGAIMANA MEMILIH NYA ?

Pedoman dasar untuk memilih sample adalah bahwa sample harus bisa mencerminkan (mewakili) populasinya. Pengertian mewakili adalah jika ada 10 jeruk pada suatu kotak tertentu yang manis semua , jika diambil 2 jeruk sembarang dari kotak tersebut , sudah pasti 2 jeruk tersebut akan manis rasanya. Tetapi jika saudara diberi 2 jeruk ternyata satu manis dan satu masam, maka jeruk tersebut tentu bukan berasal (wakil) dari 10 jeruk yang ada dikotak. 2 jeruk yang manis dan masam tersebut mungkin berasal dari kotak jeruk yang lain. Dalam hal ini 2 jeruk tersebut tidak bisa mewakili jeruk yang ada di kotak pertama. Mungkin jeruk itu berasal (wakil) dari jeruk lain yang berada diluar kotak tersebut. Tentu saja untuk keadaan populasi (semua obyek penelitian) yang seragam , diambil wakil (sample ) satu atau 1000 hasilnya akan sama. Misal pengambilan sample darah untuk mengetahu golongan darah. Karena semua darah yang mengalir ditubuh kita seragam (homogen) , maka diambil setetes darah atau satu gelas darah pasti golongan darahnya akan sama. Apa yang dapat kita dapat dari uraian ini yaitu untuk populasi yang seragam (homogen) kita tidak perlu contoh (sample) yang banyak. Namun bagaimana kalau populasinya heterogen ? Untuk populasi yang heterogen agar sample dapat mewakili populasi tersebut haruslah diambil sampe lebih banyak. Tidak hanya banyak tetapi harus mewakili , dalam hal ini banyaknya dan bagaimana memilihnya inilah yang menjadi kajian dalam metode penarikan sample. Uraian diatas telah menyinggung salah satu faktor yang menentukan banyaknya atau sedikitnya ( untuk selanjutnya kita sebut ukuran sample) sample adalah keadaan populasinya yaitu seragam (Homogen) atau sangat bervariasi (heterogen ) . Sebenarnya ukuran sample tidak hanya dipengaruhi oleh kehomogenan dan keheterogenan populasinya tetapi juga dipengaruhi oleh tingkat ketelitian yang dinginkan, ketersediaan biaya tenaga dan waktu. Jika ingin ketelitian yang tinggi diperlukan ukuran sample yang lebih besar. Jika biaya yang tesedia

sedikit maka kita tidak bisa mengambil sample banyak karena setiap mengambil sample diperlukan biaya . Setelah ukuran sample ditentukan, agar mewakili populasi perlu dilakukan pemilihan sample. Ada dua metode untuk memilih sample yaitu pertama, penarikan sample berpeluang (Probabilitsic Sampling) dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang tertentu untuk terpilih. Kedua, penarikan sample tanpa peluang (Non-probabilitsic Sampling). Kedua metode tersebut akan dibahas lebih detil pada sub bab berikutnya. Menentukan besarnya Ukuran Sample Sebagai telah dibahas diatas bahwa banyaknya sample (ukuran sample) tergantung pada variasi populasinya, ketelitian yang kita inginkan dan biaya, waktu dan tenaga yang tersedia . Dalam ilmu statistik variasi populasi diukur dengan Ragam atau Akar Ragam (Variance, dalam lambang huruf Yunani Variance = 2 , akar variance, , disebut juga deviasi standar ) . Variance ini menentukan besarnya penyimpangan individu terhadap nilai rata-rata pupolasinya. Ketelitian bisanya diukur dengan tingkat kesalahan. Makin teliti, tingkat kesalahan makin kecil. Dalam istilah statistik kesalahan disebut Error atau Galat. Misalkan kita mempunyai biaya yang tertentu. Berapa ukuran sample yang harus diambil : Jika Variance Populasi sebesar 2 Misalkan parameter yang kita duga besarnya adaalh dan dari sample kita memperoleh nilai dugaan untuk parameter tersebut sebesar . Selisih antara dengan atau | - | merupakan error pendugaan . Kita menginkan error tidak melebihi nilai tertentu katakanlah B . Biasanya B diambil nilai B=2*S/n Probabilitas Error pendugaan tidak akan melebihi nilai B ditulis sebagai : P(Error of Estimation < B) = 1-. Jika B =2*S , maka Probabilitas (Error <B)=0.95. Dengan syarat tersebut ukuran sample dengan Populasi tak terbatas secara umum untuk menduga rata-rata adalah :

4s 2 B2

Penarikan sample non probability Uraian ditas telah menyinggun bahwa pemililhan sample dapat dengan probabilitas dan tanpa probabilitas. Metode penarikan sample Non probabilitas adalah pengambilan samlpel tanpa ada unsur peluang. Sample diambil dengan sengaja atau dengan kroteria tertentu. Metode Penarikan sample non peluang antara lain terdiri dari : 1. Sample dibatasi pada suatu bagian yang mudah didapat 2. Sample dipilih dengan pertimbangan tertentu disebut purposive sampling 3. Snow Ball Sampling : sample selanjutnya dipilh berdasarkan rujukan dari sample sebelumnya Penarikan sample non peluang ini pada intinya tidak ada proses random didalam pengambilan samplenya. Penarikan Sample dengan Probability Yaitu semua anggota populasi mempunyai peluang tertentu untuk terpilih. Metode ini dapat dibagi menjadi beberapa yaitu : 1. Metode Penarikan Sample Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

2. Metode Penarikan Sample Acak Beralpis (Stratiied Random Sampling) 3. Metode Penarikan Sample Sistematik (systematic sampling) 4. Cluster Sampling 5. Dan kombinasi atau variasi dari beberap metode penarikan sample yang disebut sebagai multistage sampling Kedua metode penarikan sample berpeluang maupun non peluang dapat digunakan. Hanya saja untuk metode peluang kita dapat mengevaluasi kesalahan pendugaan terhadap parameter populasinya. Metode penarikan sample berpeluang inilah yang berkembang dan sering digunakan. Metode non peluang biasanya dilakukan untuk studi kasus tertentu saja , karena metode ini tidak dapat digunakan untuk generalisasisi. Penelitian-penelitian kualitatif biasanya mengunakan sampling non probability. V. SUMBER-SUMBER KESALAHAN DALAM SAMPLING

Sub bab sebelumnya telah membahas error dalam sampling. Teori sampling menguraikan bahwa ada dua jenis kesalahan dalam penarikan sample yaitu : a. Sampling error dan

b. Non Sampling Error

Sampling error adalah adanya kesalahan karena hanya mengambil sabagian dari semua

obyek sehingga ukuran yang bearasal dari sebagian populasi tersebut kalau digunakan untuk menggambarkan kedaan semuanya pasti ada kesalahnnya. Samplng error ini dapat dikontrol dengan mendesign metode pengambilan samplenya secara hati-hati. Non-sampling Error terjadi terutaam karena tidak ada respons dari obyek, respon yang salah, dan bias pemilihan sample. Kesalahan jenis ini sulit untuk dikontrol. VI. METODE MENGUMPULKAN DATA

Untuk mengumpulkan data beberapa metode dapat digunakan antara lain a. Wawancara langsung. Wawancara langsung ini dilakukan dengan menggunakan rancangan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. b. Wawancara lewat telepon c. Mengisi langsung pada kuesioner d. Mengamati langsung terhadap obyek yang diteliti Untuk keperluan ini biasanya digunakan worksheet (lembar kerja) untuk merekam data di lapangan. e. Melalaui surat f. Melalau e-mail g. Dapat juag dilakukan dengan berbagai kombinasi metode di atas

VII.

PERENCANAAN SURVEI

Tahap-tahap penting dalam melakukan survei dikelompokkan menjadi tahapan berikut : 1. Tujuan Survei Sebuah pernyatan yang jelas mengenai tujuan survei dirasakan sangat membantu. Biasanya tujuan survei mirip dengan tujaun penelitian pada umumnya. Dalam survei yang kompleks tujuan ini digunakan agar fokus survei ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan. 2. Populasi Target Populasi target ini digunakan untuk menentukan dari mana sample dipilih. 3. Frame Sebelum pemilihan sample dilakukan, populasi harus dibagi dalam bagian-bagian yang disebut unit penarikan sample. Unit ini harus mencakup seluruh populasi dan tidak boleh overlap. , dalam arti bahwa setiap anggota populasi hanya mempunyai satu unit. Daftar unit penarikan sampel inilah yang disbeut sebagai Frame. 4. Design Sample Misalkan kita mempunyai beberapa alternatif metode pemilihan sampelnya. Untuk setiap alternatif metode , perkiraan kasar terhadap ukuran sample dapat ditentukan dengan mengetahui tingkat ketelitian (Ketepatan) yang diinginkan. Masalah biaya , tanaga dan waktu yang dicakup untuk setiap metode juga dibandingkan sebelum memilih metode penarikan sample mana yang efektif dan efesien. 5. Metode Pengukuran Ada banyak cara untuk mengukur suatu kejadian. Untuk mengetahu jerus manis atu tidak dicicipi dan dirasakan. Untuk mengatahu kesehatan seseorng dapat diperoleh dengan mengukur ttekanan darah, detak jantung dan sebagainya. Untuk mengukur beberapa hal biasanya digunakan instrumen misal kuesioner. Suatu survei dapat menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara berdasrakan kuesioner tersebut , dikirim melalui pos, wawancara lewat telepon, atau gabungan dari ketiga cara tersebut. Suatu bagian utama pada awal pelaksanaan pengukuran adalah penyusunan bentuk record tempat jawaban dari pertanyaan dimasukkan. Pada kenyataannya untuk suatu penyusunan bentuk record yang baik, perlu disajikan ringkasan tabel-tabel akhir yang akan digunakan untuk pengambilan kesimpulan. 6. Organisisa Kegiatan Lapangan Pada survei survei besar ditemui masalah-masalah admisntrasi. Tenaga surveyor yang digunakan harus diberikan trainning yang berkaitan dengan tujaun survei dan metode pengukuran yang diguanakan. Rencana-renacana alternatf harus dibuat untuk mengatasi masalah nonresponse, yaitu kegagalan untuk memperoleh informasi dari suatu unit sample. 7. Pre Test Kuesioner

Sangat penting untuk menagadakan uji coba terhadap instrument yang digunakan untuk pengukuran , kuesioner misalnya. Uji coab ini dilakukan untuk lingkup yang kecil. Uji coba hampir selalu menghasilkan perbaikan instrument (kuesioner). Kesulitan lain juga dapat muncul pada uji coba ini misal biaya daat menjadi lebih besar dari yang direncanakan. 8. Managemen Data Pengelolaan data ini dilakukan setelah semau informasi diperoleh. Informasi yang diperoleh dientry ke komputer . Untuk survei yang besar proses pengelolaan data yang banyak harus dilakukan dengan baik, agar dalam proses pengolahan berikutnya menjadi lebih mudah. 9. Analisis Data Terkahir jika data sudah dintry ke komputer selanjutnya siap untuk diolah. Pengolahan dilakukan sesuai dengan tujuan survei. Pengolahan dapat berupa tabulasi atau analisis statistik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai