Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) menyelenggarakan pendidikan di bidang keuangan negara untuk mencetak tenaga-tenaga siap pakai di Kementerian Keuangan dan instansi lain yang membutuhkan. Pendidikan di STAN diselenggarakan dengan tidak memungut biaya dari mahasiswanya, oleh karena itu sebagai konsekuensinya, mahasiwa yang telah lulus terikat perjanjian untuk bekerja dengan masa kerja yang telah ditentukan sebelumnya. Bagi mahasiswa STAN yang tidak memenuhi ketentuan ikatan dinas yang harus dijalankan harus membayar ganti rugi untuk mengganti biaya pendidikan yang telah dikeluarkan oleh negara. Mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 289/KMK.14/2004 tanggal 14 Juni 2004, besarnya ganti rugi yang harus dibayarkan adalah Rp.5.000.000 untuk setiap semester, sehingga apabila terdapat lulusan program Diploma III Keuangan yang tidak memenuhi perjanjian ikatan dinas harus membayar ganti rugi sebesar Rp.30.000.000, (Rp5.000.000,- x 6 semester). Dalam ketentuan tersebut, tidak terdapat perhitungan terinci mengenai biaya pendidikan tiap semester yang mendasari perhitungan pembebanan ganti rugi tersebut. Selain itu, ketentuan tersebut ditetapkan pada tahun 2004 dan belum ada perubahan sampai dengan saat ini, yaitu tahun 2011. Apakah ini berarti standar biaya pendidikan di STAN konstan sejak tahun 2004? Penentuan biaya pendidikan di STAN tidak semudah penentuan biaya produksi suatu produk di perusahaan, di mana dapat dipastikan terdapat biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang akan selalu berkorelasi positif terhadap penambahan jumlah produk (hasil produksi). Sementara di STAN, banyak biaya yang belum tentu bersifat variabel karena setiap tahun jumlah mahasiswa yang dididik di kampus tersebut berbeda-beda apabila dikaitkan dengan honor tertentu, misalnya: honor dosen/pengajar. Penetapan biaya ganti rugi tersebut bisa menjadi sangat relatif terhadap jumlah mahasiswa. APabila dalam suatu tahun anggaran jumlah mahasiswa yang diterima sedikit maka biaya ganti rugi tersebut terlihat sedikit karena setiap mahasiswa memperoleh pendidikan dan memanfaatkan fasilitas dengan lebih maksimal. Kondisi sebaliknya terjadi jika jumlah mahasiswa yang diterima cukup banyak sehingga pemanfaatan jasa pendidikan dan fasilitas menjadi terbatas. Penetapan ganti rugi seyogyanya didasarkan pada standar biaya pendidikan mahasiswa STAN sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

1|Hal

B. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan pada makalah ini berfokus pada pembahasan dan analisa atas Penerapan Activity-Based Costing dan Activity-Based Management pada perhitungan Biaya Pendidikan di STAN. Kami mengambil sampel untuk standar biaya pada mahasiswa Program Diploma III Akuntansi. Selanjutnya, pembahasan akan dilanjutkan dengan perhitungan denda yang harus dibayar mahasiswa STAN terkait kewajiban ikatan dinas.

C. Tujuan Penyusunan Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1. Sebagai penyelesaian tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah pada Semester VIII Program Diploma IV Reguler STAN 2011. 2. Sebagai bahan pembelajaran penulis dan pihak-pihak lain dalam perhitungan alokasi biaya pendidikan dan denda ikatan dinas bagi mahasiswa STAN.

D. Metodologi Penyusunan Makalah Penyusunan makalah ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, analitis dan normatif yang berasal dari berbagai sumber, buku dan internet. Pembahasan pada makalah ini dilakukan dengan pendekatan analisa sehingga apa yang tersaji di dalamnya hanya sekedar analisa dari penyusun atas penerapan Activity-Based Costing dan Activity-Based Management pada perhitungan Biaya Pendidikan di STAN.

E. Sistematika Penyajian Penyajian makalah ini terdiri atas 3 (tiga) bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Ruang Lingkup C. Tujuan Penyusunan D. Metodologi Penyusunan Makalah E. Sistematika Penyajian BAB II : LANDASAN TEORI A. B. C.

2|Hal

D. BAB III : PEMBAHASAN E. F. G. H. BAB III : PENUTUP A. Simpulan B. Saran

3|Hal

Anda mungkin juga menyukai