Anda di halaman 1dari 12

Feline Calicivirus (FCV)

Oleh : Yosi Hasanti Roma Itona

Apa itu Calicivirus ?


Calicivirus termasuk salah satu virus penyebab gangguan pernafasan pada kucing. Penyakit saluran pernafasan bisa disebabkan sekelompok virus dan bakteri, seperti Virus Feline Rhinotracheitis dan bakteri Chlamydia (sekarang Chlamydophila).

Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing. Calicivirus tersebar di seluruh dunia dan dapat menyerang semua ras kucing

Patogenesa
Penyakit FCV ini bersifat menular dan zoonosis. Penularannya bisa melalui transmisi virus secara langsung dari kucing terinfeksi kepada kucing sehat, atau adanya kontaminasi dari tangan pemilik ataupun peralatan kandang yang tercemar virus. Rute infeksi biasanya berasal dari nasal, oral dan conjungtiva. Setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan segera bereplikasi di jaringan target yaitu conjunctiva, mukosa mulut, mukosa hidung dan paru-paru. (Subronto, 2008)

Epidemiologi
Penyebaran virus biasanya dengan kontak melalui air liur, cairan yang keluar dari hidung dan mata, ataupun melalui kotoran kucing yang terinfeksi.

GEJALA KLINIS

Batuk

Luka (ulkus)

Pilek

Demam tinggi,
Pneumon ia

cairan berlebih dari mata dan hidung

Gejala klinis muncul dari 2-8 hari setelah infeksi virus dan mencapai puncaknya dalam 10 hari setelah gejala klinis teramati (Subronto 2006).

PENCEGAHAN

Vaksin Calicivirus

Mencegah beberapa variant FCV

PENCEGAHAN

pencegahan untuk mengatasi kejadian FCV adalah dengan melakukan vaksinasi kucing secara teratur setiap tahun. Meskipun tidak 100 % melindungi kucing dari penyakit, kucing yang sudah divaksinasi mempunyai kemungkinan sembuh yang lebih tinggi dan cepat. Vaksin Calicivirus dapat mencegah beberapa variant FCV. Vaksin FCV biasanya terdapat dalam bentuk jamak yaitu digabung bersama vaksin penyakit virus lainnya, yaitu berupa vaksin polivalen yang terdiri dari FHV, FCV dan Panleukopenia (Anonimus ,2008)

TERAPI
Prinsip terapi terhadap FCV adalah mengisolasi kucing yang terinfeksi. kemudian kucing yang terinfeksi harus diistirahatkan dan diberikan terapi yang bersifat suportif. Kucing sebisa mungkin dicegah dari kejadian dehidrasi dengan pemberian cairan . Multivitamin maupun obat pengurang rasa sakit dapat diberikan jika diperlukan. Untuk adanya infeksi sekunder perlu diberikan antibiotik yang sesuai dengan kepekaan kuman penyebab infeksi tersebut misalnya amoxicilin.

Referensi

Anonimous.2010. http://www.vet-klinik.com/PetsAnimals/Feline-Calicivirus-Disease-FCD.html Fenner, Frank J.; Gibbs, E. Paul J.; Murphy, Frederick A.; Rott, Rudolph; Studdert, Michael J.; White, David O. (1993). Veterinary Virology (2nd ed.). Academic Press, Inc. ISBN 0-12-253056-X. Lipincott & Williams. 2009. Merck Veterinary manual 7th edition five minutes veterinary consult. Bush, BM. 1991. Interpretation of laboratory Result for Small Animall Clinicians.London: Blackwell Scientific Publications. Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba Pada Anjing dan Kucing. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai