Anda di halaman 1dari 6

3-1-2 Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo: di bawah; thesis: pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.

1 Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.2 Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. alam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. !esengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori." Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. #roposisi inilah yang akan membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian, salah satu di antaranya, yaitu penelitian sosial.$%& 'rtinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah(kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah.$"& alam penggunaannya sehari(hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya.$"& !etika berfikir untuk sehari(hari, orang sering menyebut hipotesis sebagai sebuah anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya.$"& #roses pembentukan hipotesis merupakan sebuah proses penalaran, yang melalui tahap(tahap tertentu.$"& Hal demikian juga terjadi dalam pembuatan hipotesis ilmiah, yang dilakukan dengan sadar, teliti, dan terarah.$"& )ehingga, dapat dikatakan bahwa sebuah Hipotesis merupakan satu tipe proposisi yang langsung dapat diuji.$%&

Daftar isi

1 !egunaan o 1.1 Hipotesis dalam penelitian 2 !arakteristik " *ahap(tahap pembentukan hipotesis secara umum % Hubungan hipotesis dan teori + ,atatan kaki

Kegunaan
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif.$2& *erdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:$+& 1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. -isalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.

)oekadijo.../., Logika Dasar, tradisional, simbolik, dan induktif , 01akarta: #*. /ramedia #ustaka 2tama, 133"4, h. + 2 ani 5ardiansyah, 6ilsafat 7lmu !omunikasi: )uatu #engantar, 01akarta: 7ndeks, 28894, h. 18 " 2ma )akaran, Research Methods for Business : A Skill Building Approach, 0:ew York: 1ohn ;iley< )ons, 7nc, 13324, )econd =dition, page. >(13

2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi. ". Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. 'rtinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.

Hipotesis dalam penelitian


;alaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis.$?& #enggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian.$2& alam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak.$2& ,ontohnya yaitu #enelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak menggunakan hipotesis. $2& Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti,$>& tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat menggunakan hipotesis.$9& )edangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar(@ariabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.$3& 6ungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:$18& 1. 2ntuk menguji teori, 2. -endorong munculnya teori, ". -enerangkan fenomena sosial, %. )ebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian, +. -emberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan. #engertian Hipotesis #enelitian -enurut )ugiyono 02883: 3?4, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. ikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. #enelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. #ada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. )elanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.

Karakteristik
)atu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar.$2& !egagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil penelitian.$2& -eskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, melainkan juga sukar diuji secara nyata.$%& 2ntuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri(ciri pokok, yakni:$11& 1. Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah dan dinyatakan dalam proposisi(proposisi. Aleh sebab itu, hipotesis

2.

".

%. +.

?.

>.

merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan atau searah dengan tujuan penelitian. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan secara operasional. 'turan untuk, menguji satu hipotesis secara empiris adalah harus mendefinisikan secara operasional semua @ariabel dalam hipotesis dan diketahui secara pasti @ariabel independen dan @ariabel dependen. Hipotesis menyatakan @ariasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti. 2ntuk hipotesis deskriptif berarti hipotesis secara jelas menyatakan kondisi, ukuran, atau distribusi suatu @ariabel atau fenomenanya yang dinyatakan dalam nilai(nilai yang mempunyai makna. Hipotesis harus bebas nilai. 'rtinya nilai(nilai yang dimiliki peneliti dan preferensi subyekti@itas tidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya dalam hipotesis. Hipotesis harus dapat diuji. 2ntuk itu, instrumen harus ada 0atau dapat dikembangkan4 yang akan menggambarkan ukuran yang @alid dari @ariabel yang diliputi. !emudian, hipotesis dapat diuji dengan metode yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengujinya sebab peneliti dapat merumuskan hipotesis yang bersih, bebas nilai, dan spesifik, serta menemukan bahwa tidak ada metode penelitian untuk mengujinya. Aleh sebab itu, e@aluasi hipotesis bergantung pada eksistensi metode(metode untuk mengujinya, baik metode pengamatan, pengumpulan data, analisis data, maupun generalisasi. Hipotesis harus spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan sebenarnya. #eneliti harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan yang sebenarnya. #eneliti harus memiliki hubungan eksplisit yang diharapkan di antara @ariabel dalam istilah arah 0seperti, positif dan negatif4. )atu hipotesis menyatakan bahwa B berhubungan dengan Y adalah sangat umum. Hubungan antara B dan Y dapat positif atau negatif. )elanjutnya, hubungan tidak bebas dari waktu, ruang, atau unit analisis yang jelas. 1adi, hipotesis akan menekankan hubungan yang diharapkan di antara @ariabel, sebagaimana kondisi di bawah hubungan yang diharapkan untuk dijelaskan. )ehubungan dengan hal tersebut, teori menjadi penting secara khusus dalam pembentukan hipotesis yang dapat diteliti karena dalam teori dijelaskan arah hubungan antara @ariabel yang akan dihipotesiskan. Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar(@ariabel. )atu hipotesis yang memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara @ariabel dibuat secara eksplisit.

Tahap-tahap pembentukan hipotesis secara umum


*ahap(tahap pembentukan hipotesa pada umumnya sebagai berikut: 1. #enentuan masalah.$"& asar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan ilmiah yang biasanya timbul karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat tidak atau tidak dapat diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau dalil(dalil ilmu yang sudah diketahui.$"& asar penalaran pun sebaiknya dikerjakan dengan sadar dengan perumusan yang tepat.$"& alam proses penalaran ilmiah tersebut, penentuan masalah mendapat bentuk perumusan masalah.$"& 2. Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer 0preliminary hypothesis4.$%&

".

%.

+.

?.

ugaan atau anggapan sementara yang menjadi pangkal bertolak dari semua kegiatan.$%& 7ni digunakan juga dalam penalaran ilmiah.$"& *anpa hipotesa preliminer, pengamatan tidak akan terarah.$%& 6akta yang terkumpul mungkin tidak akan dapat digunakan untuk menyimpulkan suatu konklusi, karena tidak rele@an dengan masalah yang dihadapi.$"& !arena tidak dirumuskan secara eksplisit, dalam penelitian, hipotesis priliminer dianggap bukan hipotesis keseluruhan penelitian, namun merupakan sebuah hipotesis yang hanya digunakan untuk melakukan uji coba sebelum penelitian sebenarnya dilaksanakan.$%& #engumpulan fakta.$"& alam penalaran ilmiah, di antara jumlah fakta yang besarnya tak terbatas itu hanya dipilih fakta(fakta yang rele@an dengan hipotesa preliminer yang perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih fakta.$"& 6ormulasi hipotesa.$"& #embentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi, dimana logika tidak dapat berkata apa(apa tentang hal ini.$"& Hipotesa diciptakan saat terdapat hubungan tertentu di antara sejumlah fakta.$"& )ebagai contoh sebuah anekdot yang jelas menggambarkan sifat penemuan dari hipotesa, diceritakan bahwa sebuah apel jatuh dari pohon ketika :ewton tidur di bawahnya dan teringat olehnya bahwa semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat hipotesanya, yang dikenal dengan hukum gra@itasi.$"& #engujian hipotesa 'rtinya, mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diamati$"& dalam istilah ilmiah hal ini disebut @erifikasi0pembenaran4.$"& 'pabila hipotesa terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi.$"& Falsifikasi0penyalahan4 terjadi jika usaha menemukan fakta dalam pengujian hipotesa tidak sesuai dengan hipotesa. Cilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa tidak terbantah oleh fakta yang dinamakan koroborasi 0corroboration4.$"& Hipotesa yang sering mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.$"& 'plikasiDpenerapan.$"& 'pabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan 0dalam istilah ilmiah disebut prediksi4, dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta.$"& !emudian harus dapat di@erifikasikanDkoroborasikan dengan fakta.$"&

Hubungan hipotesis dan teori


Hipotesis ini merupakan suatu jenis proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas suatu masalah dan kemudian diuji secara empiris.$12& )ebagai suatu jenis proposisi, umumnya hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih @ariabel yang di dalamnya pernyataan(pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis.$12& Hipotesis ini, diturunkan, atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.$12& #ernyataan hubungan antara @ariabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian.$12& )ebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian.$12& alam penelitian kuantitatif peneliti

menguji suatu teori. 2ntuk meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.$12& 'gar teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan ke dalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur.$12& ,ara yang umum digunakan ialah melalui proses operasionalisasi, yaitu menurunkan tingkat keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret yang menunjuk fenomena empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur.$12& #roposisi yang dapat diukur atau diamati adalah proposisi yang menyatakan hubungan antar(@ariabel.$12& #roposisi seperti inilah yang disebut sebagai hipotesis.$12& 1ika teori merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan antar(konsep 0pada tingkat abstrak atau teoritis4, hipotesis merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan antar(@ariabel 0dalam tingkat yang konkret atau empiris4.$12& Hipotesis menghubungkan teori dengan realitas sehingga melalui hipotesis dimungkinkan dilakukan pengujian atas teori dan bahkan membantu pelaksanaan pengumpulan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian.$12& Aleh sebab itu, hipotesis sering disebut sebagai pernyataan tentang teori dalam bentuk yang dapat diuji 0statement of theory in testable form4, atau kadang(kadanag hipotesis didefinisikan sebagai pernyataan tentatif tentang realitas 0tentati@e statements about reality4. $12& Aleh karena teori berhubungan dengan hipotesis, merumuskan hipotesis akan sulit jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti, tidak mengembangkan proposisi yang tegas tentang masalah penelitian, atau tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan teori yang ada.$1"& !emudian, karena dasar penyusunan hipotesis yang reliabel dan dapat diuji adalah teori, tingkat ketepatan hipotesis dalam menduga, menjelaskan, memprediksi suatu fenomena atau peristiwa atau hubungan antara fenomena yang ditentukan oleh tingkat ketepatan atau kebenaran teori yang digunakan dan yang disusun dalam kerangka teoritis.$12& 1adi, sumber hipotesis adalah teori sebagaimana disusun dalam kerangka teoritis. !arena itu, baik(buruknya suatu hipotesis bergantung pada keadaan relatif dari teori penelitian mengenai suatu fenomena sosial disebut hipotesis penelitian atau hipotesis kerja.$12& engan kata lain, meskipun lebih sering terjadi bahwa penelitian berlangsung dari teori ke hipotesis 0penelitian deduktif4, kadang(kadang sebaliknya yang terjadi.$12&

Catatan kaki
1. 2. ". %. +. ani 5ardiansyah, 6ilsafat 7lmu !omunikasi: )uatu #engantar, 01akarta: 7ndeks, 28894, h.18 2ma )akaran, Research Methods for Business: A Skill Building Approach, 0:ew York: 1ohn ;iley< )ons, 7nc, 13324, )econd =dition, page. >(13 )oekadijo.../., Logika Dasar, tradisional, simbolik, dan induktif, 01akarta: #*. /ramedia #ustaka 2tama, 133"4, h. 19 #aul. . Eeedy and 1eanne.=. Armrod, Practical Research: Planning and Design Research, 0Ahio: #earson -errill #rentice Hall, 288+4, =disi 9, #age 1+?(283 6red :. !erlinger, Asas Asas Penelitian Beha!ioral, iterjemahkan oleh Eandung .. )imatupang, 0Yogyakarta: /ajah -ada 2ni@ersity #ress, 133+4, h. "8

?.

1ames '. Clack dan ean 1. ,hampion, Metoda dan Masalah Penelitian Sosial, 0Candung: =resco, 13324, h.121. >. -asri )ingarimbun dan )ofian =ffendi, Metode Penelitian Sur!ei, 01akarta: E#"=), 13934, h. +. 9. E... /ay and #.E. iehl, Research Methods for Bussiness and Management, 0:ew York: -ac-illan #ublishing ,ompany, 13324, page. ?+ 3. )uharsimi 'rikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 01akarta: Cina 'ksara, 133?4, h. ?%. 18. !enneth . Cailey, Methods of Social Research, 0Eondon: 6ree #ress, 139?4, "rd =dition, #age. %1 11. ,reswell, 1ohn ;., Research Design "ualitati!e, "uantitati!e, and Mi#ed Methods Approaches, 0,alifornia: )age #ublication, 288"4, )econd =dition, page. >" 12. .obert C. Curns, $ntroduction to Research Methods, 06rench 6orest :);: Eongman, 28884, %th =dition, page. 18?(11?. 1". :an Ein, Foundations of Social Research, 0:ew York: -ac/raw(Hill Cook ,ompany, 13>?4, page. 9(2+

Anda mungkin juga menyukai